Lucia Slime

Warning !!! Bijaklah dalam memilih bacaan. Beberapa bab dalam cerita ini mengandung unsur 21+ "Aku mencintaimu, Paman. Kenapa kau tega mencampakkan ku dan memilih dia? Apa salahku?" Aleeya Lucia William. "Dia istri ku yang menghilang sembilan tahun yang lalu." Adrian Kawena Willson.

Hidup Lucia Navitan yang semula berjalan normal seperti wanita muda pada umumnya, langsung berubah drastis ketika bertemu dengan seorang wanita tua yang mengaku sebagai ibu kandung dari kekasihnya yang selama ini bahkan tidak ia ketahui. Lucia yang sedari kecil selalu hidup kesusahan itu, merasa bimbang ketika ibu kandung dari kekasihnya tersebut menawarkan uang dalam jumlah banyak dengan syarat mau menjauhi putranya. Manakah yang akan Lucia pulih di antara uang dengan kekasihnya yang berharga?

Setelah mendaki sampai ke puncak gunung, aku mengalami hipotermia. Kedua teman masa kecilku yang pernah bersumpah untuk melindungiku dengan nyawa mereka malah sama sekali tidak melirikku. Yang satu sibuk mengeluarkan semua pakaian untuk membungkus tubuh Lucia, yang satu lagi sibuk menggunakan tubuhnya untuk menghangatkan Lucia. Aku kedinginan sampai penyakit jantungku kambuh. Ketika aku memohon pada mereka untuk menolongku, mereka malah langsung murka. “Chloe Winata! Kenapa kamu masih saja cemburu di saat-saat seperti ini! Kalau dingin, ya lari beberapa putaran sana!” “Setelah pulang nanti, kami akan belikan kamu 100 jaket bulu. Tapi sekarang, kamu nggak boleh rebutan sama Lulu!” Untungnya, ketika tim penyelamat tiba, aku berhasil diselamatkan meskipun nyawaku sudah di ujung tanduk. Selama seminggu aku diopname di rumah sakit, mereka tidak datang menjengukku. Dari postingan sosial media, aku baru tahu bahwa mereka sibuk merayakan pesta ulang tahun Lucia. Persahabatan belasan tahun ini sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan senyuman seorang putri sopir. Aku pun menelepon ayahku. “Ayah, aku bersedia nikah sama putra Keluarga Januar.”

Berawal dari sebuah acara kemah atau camping di sebuah Gunung, yang diadakan dari pihak sekolah pada pembagian kelompok sialnya Bianca mendapati dirinya satu kelompok dengan Vanessa dan teman temannya, tentu itu membuatnya khawatir. Beberapa waktu kemudian firasatnya itu pun terjadi, Bianca didorong lalu terjatuh keluar area kemah, membuat Bianca tak sadarkan diri, ketika sadar Bianca berjalan tanpa arah sampai menemukan sebuah pemukiman, dia disambut dengan ramah tapi semakin lama semakin terasa aneh terutama ketika pemimpin warga itu duduk simpuh kedua bola matanya menghadap ke atas serta menadahkan seakan akan sedang berdoa, kejadian itu disaksikan oleh mata kepala Bianca sendiri yang membuatnya terheran heran, sampai ketika mulut sang pemimpin mengeluarkan kalimat “Aku merindukan mu Aletha.” Mendengar hal itu membuat sekujur tubuh Bianca merinding dan spontan berdiri keluar hingga berlari terpontang panting demi menjauh dari pemukiman tersebut, tak ada satu pun yang memperdulikan Bianca yang keluar secara tiba tiba, terus berlari ketakutan semakin jelas setelah mengetahui fakta sebenarnya yang dikatakan oleh salah satu warga tersebut yang sedang melakukan sebuah ritual, ketika berlari Bianca tak sadar menabrak kuda yang ditunggangi seorang pemuda tampan, hal itu membuat Bianca terpukau, tanpa sadar keadaan sekitar pun berubah, dari gelap dan penuh rasa takut kini Bianca merasa tenang serta kagum dengan pemuda di depannya. Tapi tetap saja, itu tidak menghilangkan pikiran Bianca tentang kejadian sebelumnya, sampai saat ini tanah yang ia pijak adalah sebuah keanehan membuat Bianca mencubit pipinya sendiri lalu lengan tangan kanannya, rasa sakit membuat Bianca sadar ini nyata, tapi kalimat yang keluar dari mulut pemuda itu justru membalikkan fakta. “Sedang apa putri Lucia?” Seketika Bianca kaget dengan mata melotot melihat pemuda yang ramah dan tersenyum didepannya, hingga memanggilnya dengan sebuah nama ‘Putri Lucia’ dengan cepat Bianca mengamati sekitar, tidak ada siapa pun pemuda itu sedang berbicara dengannya!

" How could you kill the man who saved your life and treated you like his own son, you bastard? " He kept looking at her with dark features, while she continued her crazily screaming "You killed my father and everyone, you exterminated the vampire clan, you mangy dog!" She struggled to hide her pain, while Lucien wiped away the blood that covered his hands "The answer is easy. I wanted to be the king of this world. Your father didn't save me Amelia. He treated me like a scoundrel. He killed my mother and took advantage of me." She shook her head in denial, while looking at him in shock " What heart do you have, you are not Lucian I know " "I'm a werewolf Amelia, I don't have a heart, so get over it and forget about it." Amelia got up and rushed to attack him, he grabbed her tightly and put her hands behind her back, her eyes were burning with anger, Lucien smiled, bringing his lips to hers "you love Me" "Yes, madly, but as much as I used to love you, I now hate you. The old Amelia is dead. I will live now only to avenge you." Lucien smiled, kissing her deeply, she tried to get away from him, but to no avail, he only moved away after he bled her lips. "I, Lucien Rodarte, rejecte you, Amelia Stuart, as my mate ." Her eyes widened, and he looked at him in astonishment, as he tore the last thread that held them together "I've always wanted to do this" He whispered, leaving her in the midst of her shock. Amelia had lost everything that day, her kingdom, her father, her brother, herself, and even her mate ...

Clara Thorpe, a fresher in Easton University, is just settling in when she cross paths with Lucian Storme. Suddenly, she is caught up in a world of gods and myths, and life and death. Clara is catapulted into the intrigues of a world that threatens her life, and may shatter her heart. Marooned amidst danger, violence, and passion, Clara learns her only chance of safety lies in Lucian Storme, a loner acting as an assistant professor in her department.

Binenta niya ang kaniyang katawan kapalit ang malaking pera sa hospital bill ng kaniyang lola ngunit hindi niya inaasahan na ang lalaking makakabili sa kaniya ay walang iba kung hindi ang sekretong multi-billionaire na si Lucian Montana. Pagkatapos nang gabing pagtatalik nila ay sinubukan niyang kalimutan ang pangyayaring iyon ngunit laking gulat niya ng malamang pinaghahanap na siya ngayon ni Lucian at ang masama pa ay nalaman niyang buntis siya.

Aria Moonstone has been rejected by every mate she’s ever had, leaving her scarred and broken. After escaping an assassination attempt by Darius Blackthorn’s rogues, one of the mates who rejected her, she stumbles into the forbidden Bloodfang Pack, expecting death. Instead, she finds herself at the mercy of a ruthless Alpha, Lucian Draven—her true mate. But Aria’s past is far from simple. She discovers that Lucian is not only her mate, but the Bloodfang Pack is also her family, thought to be lost in a rogue attack years ago.

Arabella stood in front of the man she loved and lost years before. She was determined to find out why he left her. Finding Lucian was easy, he was the talk of New York society. Confronting him, her heartache was complete, he had no idea who she was.

They say revenge is a dish best-served cold, but mine will be served with blood and betrayal. ~ She’s the daughter of his greatest enemy. He's willing to risk it all to strike back at the man he once trusted, including marrying his daughter. She hates him with every fiber in her body because she's forced to marry him to save her sister's life. Forbidden passion sparks between them. Loyalty, love, duty, and desire clash in a deadly game. Will their love survive the chaos or will it be destroyed?