Only You Don T Know Naver

Puluhan headlines yang memberitakan tentang acara reality show pencarian jodoh untuk seorang actor pendatang baru yang tengah naik daun. Giornino Adams lebih memilih menjalani proses syuting reality show itu daripada membayar pinalti sebanya 1 miliar. Ia tak bisa menyalahkan siapapun karena memang salahnya sendiri yang asal tanda tangan kontrak tanpa membaca isinya terlebih dahulu. So, it is what it is. Sejauh ini ia hanya berharap semoga tak ada cewek freak yang ikut dalam acaranya tersebut. Tapi siapa sangka jika ia malah bertemu dengan crushnya semasa SMA dalam acara tersebut. Apakah dia bisa bersama dengan crushnya itu untuk menjadi pasangannya?

Mendapatkan misi membunuh anak seorang Billionaire, merupakan tugas biasa untuk Sergio Blanco. Bagi seorang Sergio Blanco kehidupan manusia tidaklah penting. Terlalu banyak sampah yang hidup di dunia ini. Membunuh bisa membuatnya membersihkan sampah-sampah dunia. Akan tetapi, misi yang didapatkan Sergio tidak bisa berjalan mulus ketika dia tahu bahwa targetnya adalah wanita yang memiliki mata berwarna Hazel. Tatapan mata teduh yang membuatnya terpaku. Hazel Afford membenci sosok Sergio Blanco. Berawal jatuh cinta pada pandangan pertama, namun semua lenyap di kala dia tahu identitas Sergio yang merupakan seorang pembunuh bayaran. Hal yang Hazel lakukan jika kembali bertemu dengan Sergio adalah berlari menjauh. Tapi, sepertinya kondisi sekarang tidaklah mudah. Wanita cantik itu terjebak di dalam sebuah permainan panas yang telah menjeratnya. Bagaimana kisah Sergio dan Hazel? Mampukah Sergio menjalankan misinya? *** Follow me on Instagram: abigail_kusuma95

Memendam rasa memang menyiksa. Seperti itulah yang dirasakan Rian. Senyum dan suara lembut Liana mampu mengubah hidupnya. Akan tetapi, Beno, sahabat terbaiknya, pun menyukai Liana. Dilihat dari segi manapun, Beno jauh lebih unggul dalam hal memenangkan hati wanita. Mampukah Rian mengungkapkan perasaannya?

Menjadi taruhan oleh orang yang dicintai tentunya akan sangat menyakitkan. Itulah yang dirasakan Yuca. Ia terjebak dalam permainan Naja. Setelah tidak sengaja mendengar pembicaraan Naja dan teman-temannya itu, tentu saja Yuca meminta putus. Namun, yang Yuca sesalkan pada dirinya sendiri adalah sifat tidak teganya pada Naja. Ia cukup tahu hidup Naja hingga sulit untuk tak acuh pada pria itu. Bahkan ketika Naja sudah meremukkan harga dirinya, Yuca masih sering kecolongan dengan sikap refleksnya setiap melihat Naja butuh bantuan. *** Tipe ideal Naja adalah perempuan tinggi, berisi depan-belakang, langsing, dan cantik. Naja adalah pemuja perempuan yang mendedikasikan hidupnya untuk kecantikan fisik. Karena itu, selama 'terpaksa' berpacaran dengan Yuca, lapar matanya tidak terpenuhi. Walau Naja akui Yuca adalah perempuan yang tulus, tidak mudah bagi Naja menerimanya. Atau lebih tepatnya, Naja memang tidak pernah punya niat memasukkan perempuan 'biasa' seperti Yuca dalam hidupnya. Setidaknya, itulah yang terjadi sebelum Naja menjadi mantan Yuca. Karena setelah Yuca meminta putus yang diterima dengan senang hati oleh Naja, ia merasa ada yang kurang dari hidupnya. Tidak ada yang peduli dengan makanannya, mengingat ia punya alergi. Tidak juga dengan isi kulkasnya yang kosong karena Naja malas belanja. Begitu pula dengan perhatian-perhatian kecil dari Yuca. Selepas merasakan keseharian yang jungkir balik, Naja sadar ada yang salah dengan dirinya. Bukan, bukan hidup seperti ini yang Naja inginkan.

After I'm abducted, I call my mother, a policewoman, for help. However, she hangs up on me and stays by my adoptive sister's side. "Go to hell if you're so keen on it!" she snaps. I calmly watch as the abductors pluck my nails and torment me until none of my skin is left unharmed. In my past life, my mother actually came to my rescue. She left my adoptive sister by the roadside, and the latter ended up being violated and murdered. From then on, I became a criminal in my mother's eyes. She received an anonymous text on my adoptive sister's death anniversary. "I bet a good girl like you wouldn't want your mother to know you hired us to abduct you, right?" She thought I orchestrated the abduction because I wanted to vie for her attention. She thought that was the cause of my adoptive sister's death. "I've saved people all my life. I never would've expected my flesh and blood to be such a shameless monster! You should go to hell as atonement for killing Charlene!" She sewed my mouth shut, shattered every bone in my body, and threw my ashes into a junkyard. When I open my eyes again, I find myself back to the day my mother makes her choice.

What would you do if you gave up your entire life to someone who would later betray you? This is the life of Marigold Kelp a beautiful 19 year old woman who gave up everything to support her dead beat father, her only living kin. After doing everything in her power to land a job her father repays her sacrifices by selling her for 10 million dollars to Nathaniel Bax the owner of a Billion Dollar clothing company (called The Bax Company) to do as he pleases with her. What plans does a man in his late 50's have for a young 19 year old young woman? To force her to marry his untamed son, the richest and most sought-after CEO in the country, but what happens when Marigold doesn't want to be with Beau Bax? Fights, destruction, bitterness, hate, and no good thing. For no matter how hard she resists she can't get out of her new contractual marriage. Pushing down all her emotions, Marigold must now adjust to her new life as the wife of a CEO whom she barely knows…

Bagaimana jadinya, jika kita harus terjebak di dalam kisah cinta suami dan sahabat baik kita. Sakit. Itulah yang harus di rasakan Kanaya, seorang istri yang harus selalu mengalah dan tabah atas takdirnya. Haruskah ia bertahan untuk sakit, atau berpisah untuk bahgaia?

Ketika hidup penuh dengan problem yang ada, ketika hidup dicoba dengan beban yang berat, dan ketika diri sendiri mulai merasa mencapai titik letihnya dengan semua yang membebaninya apakah masih ada kebahagian yang boleh diharapkan. Adakah sedikit kebahagian untuk itu tidak apa dia datang terlambat, tidak apa juga harus bersabar lebih lagi yang pasti aku beraharap kebahagian itu ada untuk ku. Meskipun aku harus menunggu disini untuk itu.

Mia tidak pernah mengira hidupnya yang tenang dan damai akan berubah total ketika Jason Marshall, sosok yang paling dia benci, orang yang telah membuat hari-hari terakhirnya di SMU dulu seperti neraka, kini kembali muncul di hadapannya. Dapatkah ia menarik dirinya sejauh mungkin dari Jason sebelum dirinya semakin terluka? Ataukah justru sebaliknya, dia akan menemukan dirinya terjatuh makin dalam karena Jason? Ini adalah kisah yang diceritakan dari sudut pandang Mia Summers, sang tokoh utama wanita.

It was no secret that Lucas, the Alpha of the Redline Pack, had spent ten years pursuing me. He did so patiently and devotedly, never wavering, as if loving me were the only purpose he had in this life. But on the eve of our wedding, one conversation between Lucas and his friend struck me. "You have secretly dated Shane for a while now, but you will Mark Charlotte as your Mate instead?" His friend had asked. "How can the two be the same? How could Shane, a substitute, compare to Charlotte? I might consider keeping her if she behaves herself and doesn't make a scene. Don't worry, Charlotte won't mind," I heard Luca say confidently. But Shane has no intention of behaving. On the day for eh Marking, she stormed the Ritual grounds and pushed me hard making me fall of the center stage unto the grass. Lucas was by her side quickly to protect her not me. Shane had lost all reason from the heart break and had a shard of glass to her her neck. "Choose me or Charlotte right now!" She screamed and I saw Lucas descend into a panic. Shane must have gotten injured in the chaos because I could hear Lucas shouting to clear the way and let him pass, saying he needed to rush Charlotte to a hospital. But I was hurt as well, yet he did not care. "If anything happens to her, you will all pay the price," he had declared. Those words shattered my heart and was the beginning of the end. I now know what to do—booking a ticket and left him forever.