Bukan Ibu Susu Palsu
Kehidupan Raya Maulida tidaklah mulus. Ketika tengah hamil besar, wanita itu harus dihadapkan dengan badai besar pada pernikahannya.
Sang suami—Raihan Mahardika kedapatan berselingkuh dengan wanita paruh baya. Di tengah rasa sakit, ia pun harus dirundung nestapa atas kematian bayi yang dilahirkannya sendirian. Mertua pun turut menyalahkan Raya atas kematian bayinya.
Setelah kepergian anaknya, kehidupan Raya semakin menderita. Ia terus dipaksa sang mertua untuk memeras ASInya setiap hari, tanpa tahu bahwa ASI itu diberikan untuk seorang bayi presdir tampan dengan mengatasnamakan adik iparnya.