Romance Books With Toxic Relationships

"You look absolutely gorgeous." He placed a soft kiss on my cheek. His hazel eyes looked straight into me, trapping me in the whirlpool of golden swrils. It was the moment I knew that I was trapped forever. And the worst part was... "I will make sure that you don't escape, babygirl." He whispered in my ear. Meera Adarsh, daughter of a single mother gets involved with the infamous business tycoon Dhruv Saxena as her Sugar Daddy. To pay off the bills and insure a good life for her little sister who's entrapped under the whims of her toxic mother, Meera had to try her limits and become his Sugar baby.

An accident that killed her father made Valerie always overshadowed by fear and terror. She managed to get through the traumatic period with the help of a psychiatrist and got on with her life well. She wants to live as normal as women in general; experience romantic love stories like in books and so on. That hope began to come true with George in her life. However, it was not as beautiful as she dreamed. Nine blue candles. This scared her very much. Someone suddenly became close to her and she trusted him because he helped her. Someone else looked suspicious to her. But what does Valerie have to do with all this? Who are they… who is he?

The Between Us Series consists of four books: 1. Fake In Love 2. She's My Problem 3. Revenge On You 4. His Favorite Enemy Status: COMPLETED

Forever Love unfolds against the backdrop of the captivating island of Malta during the vibrant 90s. Joelle and Jason forge an unbreakable bond, their souls entwined in a dance of friendship laced with unspoken yearning. As their connection deepens, their hearts become entangled in a whirlwind of emotions. Amidst the twists and turns of fate, they find themselves entangled in other relationships, their desires suppressed beneath the weight of loyalty. Yet destiny, relentless in its pursuit, finally orchestrates their reunion. A blaze of passion ignites, painting their world in vivid hues of love and possibility. But love's journey is rarely smooth, and the road they travel is fraught with challenges. Fragile as petals, their romance falters, and they are forced apart. Joelle, her heart shattered, resolves to pour her energy into her work, seeking solace in its demanding embrace. Jason, undeterred by their separation, vows to reclaim her, defying all obstacles that stand in his path. Just as victory seems within his grasp, Joelle's very first love, Chris, reappears, captivating her with a magnetic charm. A whirlwind of emotions envelops Joelle, torn between the loyal and devoted Jason and the intoxicating allure of her past flame, Chris. In this enthralling tale of love's labyrinth, Malta's picturesque landscapes bear witness to a tempestuous struggle of the heart. Joelle stands at the crossroads, faced with a choice that will shape her destiny. Who will be her forever love? Will she follow the path of familiar affection, or venture into uncharted territory in pursuit of a long-lost flame? The answer lies within her, waiting to be discovered amidst the timeless beauty of Malta's shores.

WARNING : Matured contents !!! 18+ This book contains a lot of steamy contents and profanities, it doesn't get boring, it only gets hotter. READ AT YOUR OWN RISK. "You know," Octavia mused, "we both have these intense sexual urges, but we're terrible at picking partners. What if we just became friends with benefits? No strings attached." Keir raised an eyebrow, his piercing blue eyes meeting hers. "Friends with benefits, huh? Are we sure we can keep it that simple?" Octavia Cosmo and Keir Hydra are childhood friends, they come to a compromise that after being in a series of unhealthy relationships with their past partners, they should be friends with benefits to satisfy their sexual urges. But as weeks of intense passion and lustful acts turned into months, Octavia's heart began to betray her. She found herself thinking about Keir not just in the heat of the moment, but at the most unexpected times. Love had stealthily crept into their friendship, but she was afraid to admit it. One night, as she lay on Keir's chest after a night of pleasure, she finally mustered the courage to speak. "Keir, there's something I need to tell you," she began, her voice trembling with vulnerability. But before she could continue, Keir gently interrupted, his voice laced with regret. "Octavia, we need to talk. I've been thinking... I want to call off our agreement." "What?"

Suamiku mengunggah fotoku di media sosialnya, sehingga aku dianggap sebagai pelakor oleh selingkuhannya. Selingkuhannya membawa semua kerabat dan teman-temannya untuk melabrakku. "Wanita murahan nggak tahu malu. Berani-beraninya kamu goda suamiku!" "Kupukul kamu sampai mati, dasar pelakor!" Sekumpulan orang itu menghujaniku dengan pukulan, merusak mobilku, dan merobek pakaianku. Aku dipukul hingga babak belur, gegar otak, dan mengalami patah tulang. Pada akhirnya, aku melapor polisi dan mengajukan tuntutan pada mereka semua. Pada saat bersamaan, aku menyuruh sekretarisku untuk mempersiapkan surat cerai kepada suami berengsekku itu. "Kalau bukan berkat aku, kamu masih jadi pengemis di jalanan sekarang. Berani-beraninya kamu berselingkuh dan diam-diam punya anak di belakangku? Pergi sana, jangan harap bisa dapat sepeser pun uangku!"

Demi mengobati kanker pankreas putriku, aku menukar sisa hidupku dengan sistem supaya mendapat obat mujarab. Suamiku malah mengataiku gila dan memberikan obat itu kepada cinta pertamanya, hanya demi mengobati bekas luka di wajahnya.

Putriku berbaik hati memapah orang tua ke ambulans. Siapa sangka, ambulans itu menuju ke sebuah desa. Ketika aku menemukannya, dia sudah mati karena dilecehkan. Aku menemukan pelakunya, tetapi pelakunya dibebaskan karena menderita gangguan jiwa. Jadi, aku juga menggila dan menjadi pasien gangguan jiwa.

Pada hari kelahiran kembar, aku menyuap dokter keluarga dan menyuntikkan semua inihibitor persalinan kuat yang ada di rumah sakit untuk menunda persalinan. Alasannya karena di kehidupan sebelumnya, Vincent Kusuma didiagnosis dengan oligospermia. Demi punya penerus, Vincent sampai cari belasan selingkuhan di luar. Dia mengumumkan, siapa pun yang duluan melahirkan anak cowok, anak itulah yang akan jadi bos keluarga berikutnya. Katanya, asalkan aku duluan melahirkan, dia akan mengusir semua selingkuhannya dan membiarkan anakku menjadi pewaris Keluarga Kusuma. Aku memercayainya. Saat tahu aku hamil kembar, rasa haru dan senang yang sulit dikatakan membuatku gemetaran. Tapi setelah melahirkan, dia malah suruh orang mengurung aku dan bayi yang baru lahir ke dalam gudang anggur yang dingin dan melarang semua orang dekatin kami. “Lusi berasal dari keluarga sederhana. Aku cuman mau kasih anaknya status yang sah supaya masa depan mereka lebih baik. Tapi kau sengaja menyebarkan kabar itu, sampai dia keguguran karena putus asa. Akhirnya dia dan bayinya mati.” “Kau segitu kejam! Kau sama sekali nggak layak jadi ibu pewaris Keluarga Kusuma! Renungkanlah kesalahanmu! 3 hari lagi baru aku lepaskan kau dari sini!” Setelah selesai berbicara, Vincent suruh kepala pelayan kunci pintunya tanpa menyisakan lubang. Tapi, dia nggak tahu. Malam itu, gudang anggur kebakaran. Aku dan anak kembarku tewas terbakar. Pas aku buka mata lagi, ternyata aku kembali ke malam sebelum melahirkan. Di kehidupan yang baru ini, aku nggak mau jadi istri sah mafia lagi. Setelah anakku lahir dan tenagaku pulih, aku akan bawa anakku pergi jauh dari sini.

Vincent Gredi adalah pebisnis sukses termuda di Kota Neysa. Dia memimpin sebuah perusahaan teknologi dengan saham senilai puluhan triliun dan merupakan pendatang baru legendaris yang sering terpampang di sampul majalah keuangan. Namun, hanya segelintir orang yang tahu bahwa dialah pemimpin mafia dari Negara Amsyah Timur yang sesungguhnya. Bagi Vincent, kekayaan, kekuasaan, dan takdir tidak lebih dari sekadar alat tawar-menawar. Aku pun pernah menjadi pion yang dia gunakan untuk menjaga stabilitas aliansi keluarga. Selama sepuluh tahun pernikahan kami, Vincent meniduri semua teman dan rekan kerjaku. Padahal, aku sangat memercayai setiap orang itu. Pagi itu, aku membawa bayi kami yang berusia satu bulan untuk menjalani pemeriksaan fisik. Namun, kekasih terbaru Vincent, Syafana, menabrakku dengan mobil. Anakku menangis hebat dan aku memohon pada Syafana untuk membawa kami ke rumah sakit. Saat Vincent tiba, ekspresinya terlihat sangat menghina. "Abella, sejak kapan kamu belajar buat menipu orang?" "Sekalipun kamu mati di hadapanku, aku juga nggak akan memandangmu." Setelah itu, Vincent berbalik badan dan berjalan pergi sambil menggenggam tangan kekasih barunya. Saat dibawa ke rumah sakit, bayi dalam gendonganku sudah mati lemas. Ibuku terkena serangan jantung setelah mendengar kabar itu dan segala upaya penyelamatan tidak efektif. Aku koma di rumah sakit selama dua hari. Saat aku terbangun, Vincent tidak ada di sana. Hanya ada ayahnya Vincent, Reyhan Gredi, yang merupakan pemimpin sebenarnya. Pria itu berdiri di depan tempat tidurku. Aku pun berbicara kepadanya dengan tenang. "Lepaskan aku. Aku sudah membayar utangku pada keluarga kalian dengan nyawaku." Setelah itu, suami mafia yang memperlakukanku dengan dingin itu …. Dia benar-benar berlutut di hadapanku dan memohon agar aku pulang. Namun, aku bukan lagi wanita menyedihkan yang dengan patuh menanti kepulangannya. Aku adalah istri mafia yang begitu berbalik badan, tidak akan pernah lagi menoleh ke belakang.