Filter By
Updating status
AllOngoingCompleted
Sort By
AllPopularRecommendationRatesUpdated
A Drink With You

A Drink With You

"I didn't plan on falling in love with someone else." 'Yan ang salitang hinding-hindi makakalimutan ni Gilliane dahil sa isang pangyayaring nag-iwan ng malalim na sugat sa kanyang puso. Pagkatapos siyang takbuhan ng lalaking mapapangasawa niya sana sa araw ng kanilang kasal, sa harap ng altar at napakaraming tao. Nang nangyari 'yon ay doon niya natutunan na walang kasiguraduhan ang anumang bagay sa mundo. That true love is not measured by how long you are together because in the end, it all just doesn't matter when the person you love the most gave up and find another woman and leave you before your eyes. Pagkatapos ng lahat nang delubyong nangyari sa kasal niya ay napilitan siyang sumama sa matalik na kaibigan pabalik ng Pilipinas para paghilumin ang sugat. Nagtungo siya sa bar gabi-gabi and her bestfriend was aftraid she would self-destruct. Sa unang bar na napuntahan ay nakilala ni Gilliane ang isang napakaguwapong lalaki. They even talk without giving each others name and number. Nang sumunod uling gabi, sa ibang bar ay muli silang nagkita nang hindi sinasadya. Nakailang beses silang nagtagpo kahit na hindi nila pinag-uusapang magkita. Naisip niya na waring pinagtatagpo sila ng tadhana. Pero dahil sariwa pa kay Gilliane ang nangyaring pang-iiwan sa kanya ng kanyang long-time boyfriend, ayaw niya munang mapaugnay sa kahit na sino mang lalaki. She stopped going in the bars and chose to stay at home. Ngunit waring talagang tadhana na ang gumagawa ng paraan para magkita sila ng lalaki dahil muli silang nagkita sa loob ng operating room. The man was Dr. Sebastian Villaraza, isang mahusay na surgeon sa bagong ospital na pagtatrabahuhan ni Gillian. A Ano kaya ang nais ipahiwatig sa kanya ng tadhana sa kanilang muling pagkikita ng napakaguwapong surgeon na ito?
Romance
1018.5K viewsCompleted
Read
Add to library
PENGANTIN PENGGANTI

PENGANTIN PENGGANTI

"Hei, apa-apaan kamu? Siapa kamu?" teriak gadis yang sedang di tarik tiba-tiba oleh orang tidak di kenal begitu dia memasuki sebuah cafe. "Pleaseee, sebentar aja. Tolong bantuin aku sebentar ya Dek. Sepuluh menit, Lima menit, nggak ... nggak, dua menit," ujar pria muda yang menarik lengannya dengan wajah memelas. "Aku sedang terdesak dan tidak tahu harus minta tolong siapa lagi, tolong ya, Dek," ujar pria itu lagi karena dia di pelototin oleh gadis muda yang sembarang dia tarik. Karena tak kunjung di jawab, dengan keberanian yang datang entah dari mana, dia mendekat dan berbisik mengatakan maaf. Tangannya membelai rambut gadis itu dan mendekatkan bibirnya ke puncak kepala itu dan menciumnya. Entah apa tujuannya, tapi dia terlihat seolah-olah sedang memberi kekuatan pada gadis yang sedang di landa kebingungan itu. "Apa yang k--?" "Sttt, tolong berpura-puralah jadi kekasihku. Aku akan membalasnya dengan apapun yang kamu minta setelah ini. Aku lagi di awasi, sorry ya udah lancang pegang kepala kamu," jawab pria itu dengan nada penuh permohonan dan suaranya sangat halus dan terdengar tulus saat meminta maaf. "Lancang bangat malah," gumam gadis itu setelah mengingat bahwa selain di pegang dan di elus, kepalanya juga di cium. Dan sekarang, tangannya di gandeng tanpa permisi dengan begitu erat karena si pria juga khawatir gadis random yang di seretnya kabur tiba-tiba sebelum acara inti dari pencomotan random ini di mulai. "Sorry, nama kamu siapa, Dek?" "Ella!" "Tian, Sebastian," jawab pria itu nyaris berbisik walau gadis bernama Ella itu tidak menanyakan balik namanya. Pintu VIP di dorong dan Ella langsung berkeringat dingin begitu melihat beberapa orang sedang duduk melingkar di sebuah meja perjamuan yang cukup luas. Pria dan wanita, tua dan muda, semua mata menatap pada mereka yang baru saja menapakkan kaki di ambang pintu. "Mami, ini Ella. Pacar Tian."
Romansa
141 viewsOngoing
Read
Add to library
PREV
1
...
424344454647
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status