Video Utopia #hujan

Isang video ng boyfriend ko na nagpo-propose sa kanyang secretary ang nag-trending. Lahat ay kilig na kilig at sinasabing napaka-romantic at nakakaantig ang eksena. Nag-post pa mismo ang secretary niya sa social media: "Matagal kitang hinintay, at buti na lang hindi ako sumuko. Ipagkakatiwala ko ang buhay ko sayo, Mr. Emerson." Isa sa mga komento ang nagsabi: "Diyos ko, sobrang sweet nito! CEO at secretary—bagay na bagay sila!" Hindi ako umiyak o nag-eskandalo. Sa halip, tahimik kong isinara ang webpage at hinarap ang nobyo ko para humingi ng paliwanag. Doon ko siya narinig na nakikipag-usap sa mga kaibigan niya. "Wala akong choice. Mapipilitan siyang pakasalan ang isang taong hindi niya mahal kung hindi ko siya tinulungan." "Eh si Vicky? Siya ang totoong girlfriend mo. Hindi ka ba natatakot na magalit siya?" "Eh ano naman kung magalit siya? Pitong taon na kaming magkasama—hindi niya ako kayang iwan." Sa huli, ikinasal ako sa parehong araw ng kasal nila. Nang magkasalubong ang aming mga sasakyan, nagpalitan kami ng bouquet ng kanyang secretary. Nang makita niya ako, labis siyang nasaktan at humagulgol.

"Kau kira kau bisa mengancamku hanya karena kau menyimpan video-video kita bercinta?" Synda berseru marah. Mata mendelik tajam. "Kalau kau mau memenuhi syarat, maka tidak akan ada satu pun video kita yang aku sebarkan." Alexander meraih pinggang Synda supaya dapat merengkuh mantan kekasihnya dengan mesra. Ia memeluk dengan erat, mengklaim Synda miliknya. "Syarat yang aku ajukan tidak sulit bukan? Kau hanya perlu setuju untuk tidur bersamaku." Alexander memasang seringai menggodanya. "Aku berjanji akan memberikanmu permaian terbaik sama seperti saat dulu kita menjalin kasih." "Kau akan mendapatkan kepuasaan yang bahkan lebih dahsyat lagi dariku, Sayang." …………………….. Synda menyudahi kisah asmaranya secara resmi dengan Alexander karena pria itu bersikap sangat posesif. Namun, Synda harus kembali pada mantan kekasihnya itu demi menjaga video-video percintaan panas mereka tidak disebarkan yang dapat merusak kesempatannya menjadi CEO. Sepakat untuk terlibat hubungan membara lagi di ranjang. Dan, Synda tidak bisa menampik pesona Alexander. Tak dapat diabaikan fakta tentang kelihaian sang mantan kekasih mendatangkan puncak-puncak hebat untuknya. Synda semakin hanyut. Menyerah akan gairah. Ia terus menginginkan Alexander. Tak hanya tubuh dan kepiawaian pria itu di tempat tidur. Namun, hatinya kembali tertambat untuk Alexander. Karena memang cintanya belum bisa dihilangkan.

Hidup Mahira hancur setelah kecelakaan di hari pernikahannya. Kehilangan calon suami dan mengalami trauma hebat yang membuatnya harus berhenti dari pekerjaan. Elvis adalah pria yang bertanggung jawab atas meninggalkan Biyan. Dia terpaksa menikahi Mahira tanpa rasa cinta. Pernikahan terpaksa antara Mahira dan Elvis hanya bertahan hingga dua tahun. Mahira sangat kecewa ketika mendapatkan video intim suaminya dengan sang kekasih dari masa lalu di kamar hotel dalam pesta penyambutan. Elvis yang tanpa sadar diurus oleh Mahira selama dua tahun menjadi ketergantungan. Dia terbiasa dengan aroma manis dari tubuh sang istri. Hari-harinya terasa hampa ketika Mahira pergi dari rumah. Ada yang hilang dari hidupnya. Rasa marah dan cemburu pun hadir saat wanita itu dekat dengan pria lain. Feliz adalah lelaki dari masa lalu yang terus mencari Mahira hingga mereka kembali bertemu. Elvis menjadi gila dan posesif. Dia tidak menginginkan perceraian sehingga berusaha mengejar kembali sang istri yang sudah membencinya. Wanita itu terus mendapatkan ancaman dan dicelakai oleh orang-orang yang tidak menyukai kedekatannya dengan Elvis. Mahira pergi menjauh untuk mendapatkan kehidupan yang tenang dan damai. Akankah mereka akan kembali bersatu? Atau orang baru dari masa lalu yang akan menjadi pemenangnya?

“Do you know what arousal tastes like, little wolf?” The rich deepness of his voice dripped into her ears like honey. His grip on her thighs was firm, scalding, even as her legs wrapped around him. Those emerald eyes darkened with a hunger that ignited every heat pore inside of her. Behind her, Evander’s lean athletic figure pressed against her back, sandwiching her between them. His face buried deep in her neck and the messy red hair sending tingles down her spine with every brush against her cheek. “I'll tell you,” he rasped, answering his brother's question. “It tastes like submission... salt, sweat, and the sweet little whimpers she tries to hide from us.” ****** Rochelle thought agreeing to an open relationship with her long-time crush would bring her closer to love, until he leaked a private video and humiliated her in front of the entire school. Heartbroken and furious, she turns to the last people anyone would expect: the cold, dangerous Rogue Princes, her new stepbrothers and Darren’s worst enemies. They agree to help her destroy him… but only if she plays their twisted game. Fake romance by day and their dirty little secret by night. But they say you should never make a deal with the devil because he won't stop until there's nothing left of you. In her case, there were three of them. And the worst thing she did was fall for them.

#TERINSPIRASI KISAH NYATA [Rated 21+] Aku menemukan foto dan video mesum para wanita cantik di ponsel suamiku. Ada mantan dan ada juga pemain baru. Berusaha untuk kuat karena tidak semudah itu untuk membalas atau mempermainkan suamiku, meski ia berulang kali berkhianat. Satu hal lagi, tidak semudah itu bagiku untuk mengatakan kalimat "AKU MINTA CERAI!" Banyak pihak mengatakan aku bodoh dan kelewat sabar. Penakut karena tidak mau hidup mandiri. Ah, seandainya mereka mengalami apa yang aku alami. Mampukah mereka menjadi aku? Bertahan demi kebaikan buah hatiku yang berkebutuhan khusus, dan demi kesehatan orang tua. Sekali lagi, tidak semudah itu bagiku 'tuk pergi. Biarlah seisi dunia mengatakan aku pandir. Namun, aku pun tidak hanya diam. Aku berjuang dalam sabarku. Bertekad membalikkan keadaan, dan berada di atas mereka yang menyakitiku. Inilah jalan hidupku, khusus kuceritakan padamu. Untuk kalian para wanita kuat di antara deraan nestapa. Kisah ini adalah tentangmu, tentangku, tentang kita. Perjuanganku sebagai seorang ibu, seorang istri, dan seorang anak. Ya, kita para wanita dengan segala sisi manusiawi, ketakutan, dan kelebihan. Benarlah bahwa wanita adalah makhluk terkuat di muka bumi. Hatinya bisa hancur menjadi ribuan keping, tetapi senyum indah tetap terlukis di wajah. Adakah kebahagiaan menanti kita di ujung pelangi? *****

Keanehan terjadi pada pasangan Rudiansyah dan Mayasari ketika wanita itu melahirkan bayinya. Meski hanya dari desa dan tidak berpendidikan tinggi, Mayasari dan Rudiansyah bukanlah orang-orang yang berpikiran sempit. Bahkan, selama masa kehamilan Mayasari mereka lebih memilih memeriksakan kandungannya ke bidan atau dokter di kota. Untuk USG dia memang memilih ke dokter di kota karena bidan dan puskesmas di desanya belum memiliki alat USG. Mayasari sendiri termasuk wanita yang rajin memeriksakan kandungannya. Dan kala itu, dokter juga sudah melakukan pemeriksaan Ultrasonografi atau USG. Dari hasil pemeriksaan USG diketahui jika Mayasari mengandung seorang bayi perempuan. Hanya satu orang bayi. Namun, betapa terkejutnya mereka saat tiba waktunya Mayasari melahirkan, wanita itu melahirkan bayi kembar perempuan. Bayi tersebut lahir setelah beberapa menit setelah Mayasari melahirkan bayinya yang lain. Hal yang membuat mereka heran adalah setelah Mayasari melahirkan bayinya yang pertama, perut Mayasari langsung kempes dan dokter sudah memeriksa jika memang tak ada bayi lain setelah Mayasari melahirkan. Mereka bertanya-tanya, darimana datangnya bayi kedua Mayasari? Selain itu ada keanehan lain saat bayi kedua itu lahir. Kelahiran bayi itu, diiringi gemuruh suara angin dan petir yang menggelegar bersahutan juga hujan yang sangat deras. Bahkan suasana pun berubah mencekam dan mampu membuat bulu kuduk berdiri. Ada misteri apakah sebenarnya di balik kelahiran kembaran bayi Mayasari?

I'm the most overlooked Omega in the pack, yet I somehow end up as Alpha Blake Cartman's fated mate. Because of my low status, he never allows me to appear at any events we're supposed to attend together. I plan 18 grand events for him, and he doesn't even let me show up for our anniversary. Then comes the 19th time, when he finally agrees to let me attend. I'm over the moon. I get dressed up, ready for the night, only to see Wendy Lowe—another Omega—already standing by his side. They stand there arm in arm, looking deeply in love, while the memory video I've worked so hard to put together has been replaced with clips of the two of them acting all sweet with each other. With his arm around Wendy, Blake looks at me with nothing but disgust. "My Luna needs the pack's full approval," he says. "You were never officially acknowledged as Luna anyway. Wendy earned their acceptance long before you. Starting today, she's taking your place." Everyone who knows me in the pack is watching, waiting for me to break down and lose it. But I don't scream or cry. I'm not even angry. In fact, I feel like I can finally breathe now. Because in just three days, the three-year mating contract between me and Blake will officially come to an end.

"If you offend Alpha Carlen, Luna Irene might plead for you. But if you cross Luna Irene, there won't even be a scrap of you left." That's a widely circulated saying in the werewolf upper circles. I'm Irene Chandler. Because of one game, I've decided to dissolve the mate bond with Carlen Alvarado. During the game, he says drunkenly, "I love resting my head on the belly of an expecting she-wolf and listening to the pup's heartbeat." The room falls silent. Every werewolf turns to look at me. There's no surprise in their eyes. What I see is their pity for me, the rightful Luna, and a flicker of panic that their secret has been exposed. At that moment, I understood everything. They all know Carlen has a pup with another woman. They've been helping him hide it from me. That's because they know I'm Carlen's everything. I'll leave him if I ever find out. And if I leave, he'll lose his mind. I have to admit that they know me well. After learning the truth, I plan to do three things. First, I toss the wedding ring Carlen designed for me into the furnace. Second, I save the video of Lily Chalvez flaunting her pregnancy to provoke me onto a flash drive. Third, I submit documents to the Pack Affairs Department, applying to become a researcher on the isolated Icebound Island. The day I leave the pack happens to be our seventh wedding anniversary. I'll vanish from his life like a wisp of smoke.

Sejak sahabat masa kecil Irfan meninggal, dia membenciku selama sepuluh tahun penuh. Hari kedua setelah menikah, dia langsung mengajukan diri ke organisasi untuk pergi ke perbatasan. Selama sepuluh tahun itu, aku menulis surat tanpa henti, berusaha menunjukkan ketulusanku. Tapi, balasan yang kuterima selalu hanya satu kalimat. [Kalau kamu benar-benar merasa bersalah, lebih baik cepat mati saja!] Namun, saat aku diculik, dia malah menerobos markas penjahat seorang diri, menembus hujan peluru demi menyelamatkanku. Sebelum meninggal, dengan sisa tenaganya, dia menepis tanganku dengan keras. “Menikah denganmu… adalah penyesalan terbesarku….” “Kalau ada kehidupan berikutnya, kumohon jangan pernah datang menggangguku lagi….” Di pemakaman, ibu Irfan menangis penuh penyesalan. “Anakku, ini salahku… aku nggak seharusnya memaksamu….” Ayah Irfan juga menatapku penuh kebencian. “Kamu sudah membunuh Selina, sekarang juga membunuh anakku. Dasar pembawa sial! Kok kamu nggak mati saja?!” Bahkan komandan yang dulu mati-matian mendukung pernikahan kami hanya bisa menggeleng dan menghela napas. “Ini salahku yang dulu memisahkan mereka, aku benar-benar bersalah pada Irfan.” Semua orang merasa kasihan pada Irfan. Termasuk diriku sendiri. Aku dikeluarkan dari organisasi dan malam itu juga, aku menelan racun di tengah sawah yang sepi. Saat membuka mata kembali, aku mendapati diriku kembali ke malam sebelum pernikahan. Kali ini, aku memutuskan untuk merelakan semuanya.

In the grand church where her dreams are meant to come true, Belva Moguel’s world shatters in an instant. A damning video plays—Pascha Romanov, the man she’s about to marry, tangled in betrayal with her best friend. The vows remain unspoken, the promises broken before they even begin. Heartbroken, Belva walks away from everything: the man she thought she knew, the family she cherished, and the perfect future she had once envisioned. Five years passed. In San Francisco, Belva rebuilds her life from the rubble of the past, living peaceful days with the big secret she’s been hiding: a little boy the world has never known, let alone his father. Yet, her fragile peace crumbles when destiny thrusts her back into the path of the man who once shattered her heart. A ghost from her past who ignites chaos with a single, reckless night of passion. His intoxicating charm pulls her into a whirlwind she swore she’d never revisit, leaving her reeling from the thunderous echoes of her mistake. Pascha is no longer the man she knew. He has turned into a cold, vengeful figure with a dark charm that shakes Belva's walls. Amidst the chaos, Belva must face the fact that Pascha has another woman by his side, while she desperately protects the secret about their son. As past and present collide, Belva is caught between love, betrayal, and a choice that could destroy everything. Can she hold on to the world she has built, or must she give up everything, once again?