Yu-gi-oh: The Abridged Series

Gilang, Anton, dan Ian. Tiga pemuda rantau yang dihantui sosok wanita berambut panjang berbaju putih yang biasa orang Indonesia sebut dengan Kuntilanak. Sosok itu merupakan jin usil yang memproyeksi almarhumah Dinda, mantan gebetan Gilang. Gilang diganggu wajar, kan Gilang mantan gebetan Dinda. Lalu apa salah Anton dan Ian sehingga ikut diteror sosok Dinda? Padahal mereka bukanlah Rama, supir gocar yang telah menabrak Dinda hingga tewas, dan bukan pula Pak Dino, atasan Dinda yang berniat mencelakai Dinda pada malam naas itu.

Menikah dengan sangat tiba-tiba dan dengan orang yang tak terduga itu adalah satu hal yang tidak pernah Key bayangkan sebelumnya. Dalam sekejab saja status Key sebagai seorang single berubah menjadi seorang istri dari Devano Ristran Aderland laki-laki yang mengira kalau Key ingin mengakhiri hidupnya. Meskipun tidak ada rasa, tetapi Key berharap pernikahnnya akan membawa bahagia. Namun, ternyata yang ia dapat adalah sebaliknya. Key merasa terluka juga tersiksa dengan pernikahan yang tidak dilandasi cinta itu. Lantas, mampukah Keysia meluluhkan hati Devan dan mempertahankan rumah tangganya atau hanya akan berakhir dengan sia-sia?.

"Dok, apakah sudah selesai periksa? Aku nggak tahan lagi." Aku terbaring di ranjang medis UKS, pandanganku sepenuhnya terhalang oleh tirai. Alat pemeriksaan itu masuk semakin dalam, aku mencoba menahannya, tetapi tetap saja berteriak, "Jangan!" Dokter itu tetap mengoperasikan mesin dan mengangkat kakiku lebih tinggi tanpa berkata.

He's carrying a name no one hasn't heard of. A name written in books. A name defined by history. And no one can reject him except the girl with a yellow ribbon in her hair. Will history repeats itself? Or a new story will be written?

เพราะเพื่อน..เธอจึงต้องทำอะไรลับๆ ล่อๆ เป็นเหตุให้เขาเข้าใจผิดคิดว่าเธอแอบชอบ ในขณะเดียวกัน เธอเองก็คิดว่าเขาเป็นเกย์ เพราะสถานการณ์บางอย่างเช่นกัน แล้วความวุ่นวายก็บังเกิด เมื่อเธอดัน…หลงรักเกย์ ‘ฮื่อ! เป็นเกย์นะเว้ยไม่ได้เป็นหวัด รักษาวันเดียวจะหายได้ไง สู้ต่อไปศิศิรา ความพยายามอยู่ที่ไหน ความสำเร็จอยู่ที่นั่น อย่างน้อยตอนนี้เขาก็ยังไม่มีผัวเป็นตัวเป็นตน เพราะงั้นฉันก็ยังมีหวัง เฮ้อ! อย่างมากก็แค่ผิดหวังล่ะน่า’ ***“สาบานได้ว่าครั้งนี้ผมจะไม่หยุด จนกว่าเรา…จะเป็นของกันและกัน” เขาบอกก่อนจะผละลุกขึ้นยืนเต็มความสูง ขณะที่สองมือค่อยๆ ปลดกระดุมเสื้อ สองตาก็ยังไม่ยอมเลื่อนไปจากเรือนร่างขาวโพลนตรงหน้า และไอ้สายตาคมกล้าประหนึ่งเสือรอตะครุบเหยื่อของเขาก็ทำให้เธอหนาวๆ ร้อนๆ บอกไม่ถูก “ไม่! เราพวกเดียวกัน เรากินกันไม่ได้” เธอพยายามเตือนสติ เพราะคิดว่าเขาอาจจะกำลังขาดสติ “แต่ผมเคยกินคุณแล้ว แล้วผมก็ชอบกินคุณ” เขาพูดพลางหลุบตามองไปที่แพนตี้ของเธอ ทำเอาเจ้าของแพนตี้ทำตาโต ไม่แน่ใจในคำว่ากินของเขา ที่สำคัญ…กะๆ กินอะไร “มะหมายความว่าไง”

​Siska, seorang arsitek perfeksionis, terbiasa hidup teratur dan penuh kontrol. Bara, seniman nyentrik yang hidupnya berantakan, lebih percaya pada “seni dari kekacauan.” Gara-gara bisnis keluarga, mereka dipaksa menikah kontrak selama satu tahun. Awalnya rumah tangga mereka penuh perang dingin, kejadian absurd, dan adu mulut kocak. Tapi semakin lama, setiap pertengkaran justru membuat mereka semakin dekat. Hingga akhirnya, ketika masa kontrak habis, pertanyaannya: apakah ini hanya drama atau cinta yang benar-benar tumbuh?

“Desmond,” I breathed out, “don’t.” But he didn't listen to my plea. His lips found my neck, his teeth gently grazing the frantic pulse that betrayed my panic. My skin instantly lit up beneath his mouth, a complete traitor to my mind. When his hand slid lower, tugging at the drawstring of my skirt, a terrifying mix of panic and deep heat crashed together inside me. “Desmond, please. This is wrong.” “Nothing about you has ever been wrong to me,” he growled out against my throat. Clothes instantly fell away as if they had never mattered. My shirt. His shirt. My skirt. The last threads of my will to fight. He settled heavily between my thighs, a burning hot weight. I felt him hard against me, thick and urgently insistent. My breath hitched sharply when the blunt head of his cock nudged my entrance. “Tell me to stop, Ana,” he said, his voice ragged, his eyes desperately locked on mine. “Say the word, and I will immediately.” I opened my mouth to speak. No sound escaped. He pushed in, moving with agonizing slowness, stretching me open inch by painful inch. A broken, strangled sound left my throat as he filled me completely, buried deep to the hilt inside my most intimate space. My inner walls instantly clenched around him, shocked, aching, and intensely alive. He stilled his movement, letting me fully register every powerful throb of him inside me. “Fuck, Ana,” he groaned, his forehead dropping to mine. “You feel completely like mine.” Then, he moved again.

Josh Xavier Turner, tak akan pernah membiarkan dirinya disakiti perempuan mana pun. Ia ingin dicinta, namun tak balas mencinta. Ava Abigail, perempuan biasa yang berhasil memporak-porandakan hati Xavier. Akankah cinta itu berbalas?

I stared wide-eyed at the body in front of me. A girl. She was probably at seventeen years old wearing a school uniform. Like what I wear. Her body is contorted in an angle I couldn't quite describe but I know would be painful. Her face is covered with her long dry hair and her own blood. The thing that made me wide-eyed is.... I am that girl. ******************* This is the story of a wandering ghost as she also met one. And the two fell in love... The story and ideas is my own~ Don't plagiarize~ Enjoy!

Sofia Russo dashed into the elevator, running late for work. But as soon as the doors closed, she found herself face-to-face with the notorious mafia don, Luca Greco. Her heart raced as he pulled her closer, his smoldering gaze sending shivers down her spine. Suddenly, he whispered in her ear, "Two minutes before the elevator stops. Enough time for a quickie." Sofia was taken aback, disgusted by his brazen proposition. She tried to push him away, but he was too powerful. “Disgusting” she blurted. "Sofia Russo," the words rolled off the tongue of the infamous mafia don, Luca Greco, as he pulled her closer, his smoldering gaze locked onto hers. "Ex-husband Tony Moretti. Has a seven-year-old daughter, Isabella." Sofia's heart raced as she realized this man knew more about her than she'd ever imagined. "Give me a chance, sweetheart," Luca demanded, his voice silky smooth. "Let me take care of you and your princess." Sofia was lost in the intensity of his gaze, but she knew better than to fall for a man like him. She'd been burned before and had no intention of repeating the same mistake.