Sesuai apa yang Javier katakan, Abin menjemputnya untuk menggantikan lelaki itu mengantar Aletta kontrol. Dengan kacamata khas dan senyum tipis, Abin menyambut Aletta dengan membukakan pintu mobilnya.
“Silahkan nyonya,” ledek Abin, memicu kekehan singkat dari Aletta.
Mereka berdua kini sudah siap di kursi masing-masing, Abin mulai menjalankan mobil merah kesayangannya dengan kecepatan normal. Sembari itu, Aletta bisa merasakan sang pemudi mencuri-curi pandang ke arahnya.
“Abis nangis?” tebak Abin, yang langsung diberikan anggukan oleh Aletta. “Janu bakal baik-baik aja, Ta. Percaya deh, Ayahnya juga ngawasin dia ketat banget, kok.”
&nb