Saat Lastri melamun, Nita anaknya melihat dari kejauhan dan berniat jahil ingin mengagetkan Lastri
"DORRR" suara kencang Nita mengagetkan Lastri
"Eh Zayka!! " spontan lastri memanggil nama Zayka karna kaget membuat Nita heran kenapa mamahnya menyebut nama Zayka
"Hmm mah? siapa itu Zayka? Nita baru denger" tanya Nita heran
"Hmm Zayka nama artis sayang,, yang bakal jadi lawan main mamah besok shooting" jawab Lastri
Lastri pun heran, kenapa bisa-bisa nya dia nyebut nama Zayka
"Oh gitu,iya iya.. Mah kita makan diluar yuk.. Aku mau makan seafood" Nita,mengajak Lastri makan diluar
"Hayuk sayang, sebentar mamah siap siap dulu"jawab Lastri
Lastri dan Nita pun pergi makan tapi ntah kenapa perasaan Lastri itu ingin sekali lewat rumahnya Zayka, akhirnya Lastri pun lewat rumahnya tapi terlihat sepi
Zayka yang saat itu sedang tidur siang, jadi gak ngeliat kalau Lastri lewat rumahnya, saat nyenyak-nyenyak nya tidur, Zayka dibangunin adeknya namanya Mala, iya Mala itu anak kandung mamah papah angkat nya Zayka
Mala ini berusia 10 tahun jadi belum tau kalau Zayka ini bukan kaka kandung tapi kaka angkat nya
"Kaka.. Kakaaa" seru Mala yang membangunkan Zayka
"Hmmm apa dek? " jawab Zayka setengah sadar, Zayka kemudian duduk bersender di samping Mala
"Kaka anterin aku ke toko buku yuk, aku harus beli buku paket" ucap Mala
Karna Zayka ini sayang sekali ke Mala jadi Zayka selalu mencoba mengikuti kemauannya
"Ya udah, ayok.. Tapi sebentar kaka siap-siap dulu ya" ucap Zayka
"Iya kaka, aku tunggu di depan" jawab mala sambil lari keluar kamar
Zayka geleng-geleng kepala sambil tersenyum melihat tingkah adeknya
"Mala..kalau suatu saat nanti kamu tau kalau aku hanya kaka angkat kamu, kamu akan tetap seperti ini atau sama seperti mamah dan papah? " ucap Zayka sedih
Setelah 10 menit Zayka bersiap siap, pergilah Zayka dan Mala ke toko buku
Mereka pesan mobil online karna jarak nya agak jauh dari rumah
"Kak, disamping toko buku kan ada restoran baru kak" ujar Mala
"Oh ya??? restoran apa tuh" tanya Zayka
"Gak tau, yang aku tau cuma ada restoran baru kak" jawab Mala
Zayka hanya mengangguk setelah
10 menit perjalanan akhirnya Zayka dan Mala sampai, memang benar ternyata di sebelah toko buku itu ada restoran, restoran sunda
Zayka dan Mala masuk ke toko buku itu, Mala pilih-pilih buku yang mau ia beli, Zayka pun menemani Mala
Rak buku pelajaran Mala ternyata bersebelahan dengan novel-novel remaja, jadi Zayka pun ke rak Sebelah nya
"Mala, kaka di rak sebelah ya, kamu jangan kemana mana" ujar Zayka
"iya kak,siap" jawab Mala
Zayka pun melihat novel-novel, hampir semua novel yang ada di rak itu novel percintaan, Zayka kebetulan memang kurang suka dengan tentang-tentang percintaan, saat dia cari-cari judul lain, ternyata ada terselap novel dengan judul "Tangan ibu".
Zayka langsung mengambil novel itu, karna tidak di plastik jadi Zayka bisa baca novel itu, novel itu bercerita tentang ibu yang sangat sayang kepada anaknya, ibu yang akan selalu ada disaat anaknya sedih, marah, kecewa, bahagia karna tangannya akan selalu merangkul bahu nya
Zayka jadi sedih, "Seandainya aku bisa seperti ini, pasti aku akan bahagia sekali" ucap Zayka sambil menutup buku novel itu
"Mah, kalau mamah masih hidup, kenapa kita belum bisa ketemu mah? Dan Kalau pun mamah udah meninggal, dimana mah makam mamah? aku mau kesana mah" ucap Zayka dalam hatinya
Mala yang sudah selesai pilih-pilih buku perlajarannya itu, melihat Zayka sedih sambil memegang novel, Mala pun menghampiri Zayka
"Kak, kaka kenapa?" tanya Mala heran
"Eh, nggak ko gak apa-apa, Mala udah selesai? Yuk kita bayar" jawab Zayka
Mala dan Zayka pun pergi ke kasir untuk bayar buku buku yang Mala beli, saat kasir sedang scan buku-buku Mala, Zayka melihat Lastri dan anaknya baru masuk toko buku, saat Zayka ingin memanggil Lastri, Zayka di panggil Mala duluan untuk membayar total belanjaan nya
"Kaka.. Ini udah tinggal bayar, kaka kenapa sih ngeliatin sana mulu" tanya Mala
"Oh iya dek, nggak apa apa ko, tadi kaka ngeliat temen kaka, jadi berapa mba?" tana Zayka ke mba kasir nya
"Totalnya jadi 108.000 kak" jawab mba kasir Zayka pun langsung bayar dan mengajak Mala pulang buru-buru karna Zayka lupa kasih makan kucing karna ini sudah sore
"Yuk dek pulang, kaka lupa ngasih makan milly, nanti kaka dimarahin mamah sama papah lagi" ajakan Zayka sambil berjalan keluar toko buku sama Mala
Selama diperjalanan Zayka kepikiran Lastri dan anaknya yang tadi di toko buku itu, ingin sekali Zayka menghampiri tapi karna ada tugas rumah yang belum selesai, Zayka harus pulang
Sesampainya dirumah, mamah dan papah sedang duduk di teras rumah, Zayka dan Mala datang, ekspresi mamah dan papah nya berubah menjadi marah
"Heh Zayka, kamu belum ngasih makan si milly kan? kasih makan buruan! kasian dia kelaparan kamu malah enak-enak kan jalan jalan" bentak mamah angkat nya itu, papah angkatya hanya mengangguk-angguk setuju dengan istrinya
"Mah, Mala yang minta kak zayka anterin Mala untuk beli buku-buku pelajaran mah" cetus Mala
Zayka hanya terdiam dan menunduk
"Oh iya sayang, gak apa apa ko, tapi memang anak atu ini tuh hobby banget ninggalin pekerjaan rumah!" jawab mamahnya
Zayka langsung masuk ke dalam rumah dengan hati yang sangat sedih, Zayka langsung ke kandang milly, untuk memberi makan milly
Mata Zayka berkaca-kaca, menahan nangis sekuat tenaga, karna kalau tau Zayka menangis, Zayka akan kena marah lagi
........................................................................SEDIH BANGET ZAYKA, HUAAAA
APA YANG AKAN TERJADI SELANJUTNYA?
SAMPAI KETEMU DI CHAPTER 5 GUYS!
"Apa tepat ya waktunya kalau aku tanya sekarang soal gelang kecil dan foto bayi yang ada di kamar ini?" ucap Zayka dalam hatinya.**THROWBACK**Zayka sedang melihat-lihat sekeliling kamar yang di berikan Lastri untuk ia Zayka beristirahat. Patinya dengan perlahan dia memutar roda kursi roda nya itu sambil matanya tak henti melihat foto-foto yang ada di kamar itu."Itu pasti Nita, ih dia lucu banget." Zayka mengambil foto Lastri dengan Nita yang saat itu masih bayi."Aku perasaan gak pernah deh liat foto aku waktu bayi, mamah Linda pasti langsung ngalihin pembicaraan kalau aku mau liat foto aku bayi," ucap Zayka sambil hati -hati menyimpan foto itu lagi di atas meja.Saat dia melihat kiri kanan, tiba-tiba dia ngeliat ada foto tidak terfigura tergeletak begitu saja di atas meja, Zayka oun menghampiri meja itu."Ini? si-siapa?" tanya Zayka memperhatikan foto itu yang ternyata adalah seorang bayi perempuan sedang digendong Lastri namun ter
Saat Nita mendekati Lastri yang tengan tertidur pulas itu tak sengaja menabrak ujung meja. Meja pun bergeser dan berbunyi membuat Lastri sontak terbangun."Nita?!," ucap Lastri dengan kaget dan langsung menyembunyikan album itu ke balik bantal."Kamu kalau mau masuk kamar orang bisa gak ngetok dulu? kebiasaan deh!" sambung Lastri dengan nada marah, karna bukan sekali dua kali Nita seperti ini masuk tanpa ngetok pintu terlebih dahulu."Ma-maaf mah, aku tadi cuma," ucap Nita sambil kebingungan mencari alasan, tapi langsung di potong oleh Lastri."Apa? hah? apapun alasan nya mamah gak suka kamu kaya gini Nita. Sekarang kamu keluar, mamah mau mandi dulu," ucap Lastri dengan nada sedikit menyentak."I-iya mah, maaf ya." NIta langsung bergegas pergi dari kamar mamah nya itu.Hal yang semakin bikin Nita bertanya-tanya sebenernya ada apa semua ini. Di lua kamar pun N
Semua kaget dengan teriakan Nita, dan langsung melihat ke arah Nita."Nita?" tanya Lastri."Bentar-bentar mah, ini kenapa kok Zayka tinggal disini?" tanya nIta sambil turun tangga."Iya, mamah mau rawat Zayka sampai benar-benar sembuh," jawab Lastri."Hah?! mah, Zayka kan punya keluarga. Biarlah mereka yang urus, ngapain harus mamah?" tanya Nita sedikit memberi tatapan sinis ke Zayka."Nak, kan mamah yang buat Zayka seperti ini, ini biar jadi tanggung jawab mamah," jawab Lastri.Suasana menjadi panas, Ladtri dan Nita berdebat di depan Zayka membuat Zayka tak enak diri."Mah, udah. Zayka pamit pulang aja kalau gitu, Zayka gak mau karna ada Zayka, kalian jadi ribut gini." Zayka berusaha memundurkan kursi rodanya itu.Lastri langsung menahan kursi roda zayka dengan tangannya."Gak sayang, kamu
Zayka melihat Lastri dan Linda, ia pun bingung sekaligus kecewa dengan Linda yang lebih baik memilih uang dibanding dirinya. Memang benar-benar Linda tidak mau urus Zayka saat ini."Kok mamah Linda gitu,lebih milih uang daripada ngerawat aku," lirih dalam hati Zayka membuat ia pun meneteskan air mata."Zayka, kamu mau tinggal di mamah dulu kan? sampai kamu sembuh." Lastri berlutut tepat di hadapan Zayka.Zayka hanya diam, tidak bisa menjawab apa-apa. Tapi Mala malah mendukung Lastri agar Zayka ikut dengan Lastri dulu. Karna, Mala gak tega kalau Zayka berlama-lama seperti ini."Udah kak, ikut aja tante Lastri dulu biar kaka cepat sembuh kak. Mala gak tega liat kaak duduk dikursi roda terus," ucap Mala sambil memegang pundak Zayka.Zayka melihat Mala lalu melihat Lastri.Zayka pun meng iya kan keinginan Lastri untuk merawat Zayka saat ini."Iya mah,
Hari pun menjelang sore, Zayka membangunkan Mala dengan perlahan karna ingin meminta tolong untuk Zayka bebersih di kamar mandi."Dek, cantik." Zayka mengusap lembut rambut Mala.Mala pun terbangun pelan-pelan."Hmm iya kak?" jawab Mala yang masih sesekali memejamkan matanya."Bangun yuk sayang, udah sore," ucap Zayka."Iya kak." Mala kemudian duduk sambil masih mengucek kedua matanya."Hmm dek, kaka tadi di telfon mama Lastri," ucap Zayka."Oh iya?" tanya Mala sambil menoleh ke Zayka."Iya dek, katanya dia mau ajak kaka jalan-jalan sore gitu di taman," jawab Zayka."Terus gimana kak? kaka mau?" tanya Mala lagi."Iya kan kaka gak enak kalau nolak, jadi ya udah kaka mau aja. Kaka juga udh bilang ko kondisi kaka masih menyusahkan kaya gini." jawab Zayka sambil melihat kedu
Zayka tidak bisa berbuat apa-apa. semenjak kaki dia patah, dia seperti tidak ada harganya dirumah itu, ia hanya seperti benalu.Suap demi suap saat makam ia sambil menahan nangis, dia pun hanya berdoa dalam hatinya."Ya Allah aku mau cepat sembuh, supaya bisa shooting lagi dan disayang mamah dan papah, setidaknya tidak terlalu seperti ini," lirih Zayka dalam hatinya.Zayka pun menghabiskan makannya dan segera membereskan meja bekas makan Linda, Arman dan Mala adiknya itu. tapi tentu, Mala tidak akan tinggal diam melihat kakanya harus beres-beres sendiri. Jadi Mala pun langsung membantu kakanya itu."Kak, aku bantu ya." Mala langsung mengambil piring di genggaman kakanya itu, dan berjalan ke arah wastafel."Makasih Mala," ucap Zayka berkaca-kaca.Setelah sarapan itu. Mala dan Zayka kembali ke kamarnya lagi, karna Mala harus mengerjakan tugas sekolah.&n