Share

Bab 4

Author: Popi
last update Last Updated: 2021-09-26 06:43:04

****

"Hah" Cia melongo lalu mengingat-ingat jikalau dia belum memberitahu Gavin dimana alamat rumahnya.

"Lo kok tau rumah gue? Jangan-jangan Lo fans diam-diam gue. Oh atau jangan-jangan Lo suka sama gue jujur aja, gue gak bakalan mau kali sama lo. Mimpi aja Lo" ujar Cia ceplas-ceplos.

"Terserah Lo, itu rumah gue di samping rumah Lo," ucap Gavin lalu pergi dari sana.

Cia membelalakkan matanya "astaga gue masih punya urat malu. Aduhh gimana nih gue belum sanggup kalo nanti ketemu dia yang ada gue arghhh" kesal cia.

"Woii ngapain Lo bengong di sana?" teriak Gladien yang baru nyampe.

"Hah s-siapa?"

"Ya elolah, minggir gih gue mau lewat,"

"Bilangnya gabisa jemput lagi sibuk, bilang aja gamau jemput kan jelas" omel Cia, Lalu Cia masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan Gladien.

Cia melempar asal tas sekolah nya lalu Menganti pakaiannya dengan pakaian santai setelah itu kebawah untuk sarapan.

"Mama belum pulang bi" tanya Cia kepada bi Nuni asisten rumah tangga di rumah Cia.

"Belum non, kata Ibuk untuk beberapa hari kedepan dia bakal sibuk dibutik" jawab bi Nuni.

"Oh gitu bi"

"Iya non"

"Yuhuu adekk lagi apa nih" sapa Gladien yang tiba-tiba muncul.

"Lagi gulung kasur sama bunuh orang bang" jawab Cia"udah jelas orang lagi makan pake nanya segala" tambahnya kesal.

"Basa-basi dek gitu aja masa gak paham sih"

"Ada apa nih panggil-panggil adek, pasti ada maunya"tebak Cia yang sudah paham.

"Hehe, maaf ya tadi gue gak bisa jemput, kata guru pembimbing gue bakalan ada rapat OSIS tau-tau nya gajadi" kata Gladien merasa bersalah karena gak bisa jemput Cia.

"Iya deh gapapa" balas Cia "Eh iya Lo tau gak itu orang yang baru pindah di rumah sebelah?" Tanyanya.

"Itu keluarganya om Abraham yang dulu tinggal di perumahan sebelah, denger-denger baru beli rumah itu,"

"Ternyata Abang gue yang tuanya tiga menit dari gue ini tau ya gosip-gosip tetangga, dasar kepo ya gitu" kata Cia.

"Lah! gak waras emang, udah dijawab malah ngatain" Gladien geleng-geleng kepala dibuatnya, orang dia yang nanya giliran dijawab malah nyolot.

"Eh iya Lo kenal anaknya gak?"

"Udah gak usah kepo!"Gladien meningalkan Cia yang masih penasaran.

"Ailah gitu doang ngabek kek cewek Lo" 

"Bodo!"

Cia meningalkan makananya yang sudah habis menuju ruang tamu. Ia mendudukkan tubuhnya diatas kursi lalu memainkan ponselnya.

****

Cia terbangun seraya melihat jam yang terpampang di dinding kamar nya "astaga gue ketiduran"ucapnya langsung buru-buru berlari kekamar mandi.

Setelah beberapa menit dia selesai dengan seregamnya dan buru-buru keruang makan "ma Gladien mana?" tanya Cia yang tak melihat Glad disana.

"Oh iya Glad bilang dia duluan katanya lagi ada rapat osis pagi ini dia nyuruh kamu pergi naik ojek online aja hari ini sayang" kata Dita lembut.

"Yah ma kok gitu, Cia bawa mobil aja ya" pinta Cia memohon karna dia tidak diperbolehkan untuk membawa kendaraan.

"Jangan sayang kamu belum bisa bawa mobil nanti kalo ada apa-apa gimana?" Khawatir Dita 

"Ma boleh ya kali ini aja,"

"Emang keburu kalo bawa mobil, biasanya jam segini macet mending kamu naik ojek online aja" kata Dita mengigat kalau jam segini sering macet.

"Yaudah deh ma Cia berangkat dulu"pamit Cia sambil menyalimi mama nya lalu keluar rumah.

Cia mengotak-atik ponselnya "aduh mana paket gaada segala" kesalnya sambil mengusap gusar kepalanya takut nanti telat malah di hukum.

Titt...

Terdengar klakson motor seseorang "mau numpang gak?"

Tanpa menjawab Cia buru-buru naik keatas motor itu"Tumben Lo baik lagi kesambet ya"

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"Astaghfirullah gue malu sama Lo anjirr" pekik Cia mengingat kejadian kemaren.

Gavin mengkerutkan keningnya "cewek aneh" gumamnya "Lo kenapa?"

"Gajadi cepetan jalan nanti gue telat"

Gavin mengendarai motornya menuju sma bersama dengan memboncengi cewek cakep eh lupa cewek aneh yang bener, kalo di mata Gavin ya gitu.

Sekian menit dan detik yang mereka lalui di perjalanan akhirnya tibalah mereka di SMA yang mereka cinta ini dimana lagi kalo bukan sma bersama.

Cia turun dari motor Gavin "makaseh" ucapnya lalu pergi meninggalkan Gavin. Dia sadar kalo sekarang dia lagi ditatap horor sama siswi-siswi di sekolahnya .

"Apa Lo pada liat-liat! gue tau kok kalo gue cantekk gak usah gitu liatnya" Taulah Cia gituloh pede nya gak nangung.

"Idih pede banget Lo dasar genit" ucap salah satu siswa yang berada di sana.

"Lo cari gara-gara sama gue hah" Cia menghampiri sekumpulan cewek-cewek itu. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • GRACIAGAVINO   Bab 20

    ***Lagi hari ini Cia ada di kantin, mungkin untuk seterusnya gadis itu akan berada di kantin saat jam istirahat, tidak lagi rebahan di kelas. Satu persatu kebiasaan buruk Cia akan segera tergantikan dengan kebiasaan baik."Gila ya gue kemaren di marahin emak-emak di jalanan anjir, padahal gue udah bener di jalur gue emak-emaknya aja yang salah jalur hampir gue tabrak eh yang marah malah dia" kesal Puti bercerita dengan ekspresi penuh emosi."Mau Lo bener atau salah sekalipun, kalo lawan Lo emak-emak bakal tetap salah. Belum tau aja Lo kekuatan bacot emak-emak, belum apa-apanya sama bacotan Lo"kata Dea."Dia yang salah malah dia yang ngotot, masih kesel gue anjir"ujar Puti."Terus jadinya gimana? Lo di gampar gak sama emak-emaknya"tanya Santi"Enggak lah, gue cabut aja males banget ngeladenin""Sin Lo beneran putus sama cowok Lo" tanya Puti pada Sindi yang terlihat murung sedari tadi pagi.Sindi mengangguk"Kenapa sih kalian bisa putus?" Tanya Yosi "perasaan kemaren-kemaren baik-baik

  • GRACIAGAVINO   Bab 19

    ****"Darimana aja dek, jam segini baru pulang? Perasaan tadi pas gue lewat sekolah Lo udah pada sepi" itu suara Gladien. Pria itu tengah duduk di ruang tamu menyaksikan tayangan di layar televisi.Cia menghentikan langkahnya menghadap Gladien "dari pulang sekolah"balas Cia."Jangan bohong"Cia mendengus, kenapa saudara kembarnya ini sangat kepo padahal masih belum malam tapi di tanyain sampai segitunya "dari danau bang" kata Cia.Gladien mengalihkan fokusnya pada Cia "Lo kenapa, Lagi kangen sama papa?"Tanya Gladien. Ya, dia tau adik nya itu sering ke danau saat kangen papa atau sedih.Cia menggeleng "tadi gue ngajak temen ke sana bang, udah ah banyak bacot lu bang, sono pacaran sama Puti biar lu punya temen ngebacot jangan ke gue mulu banyak bacot"kesal Cia meningalkan Gladien di sana."Emosian Lo" teriak Gladien."Yaiyalah, orang Lo bikin emosi"Gladien tidak berniat mengubris ucapan Cia pria itu kembali fokus pada tayangan televisi yang ia tonton.Selang beberapa menit Cia kembali

  • GRACIAGAVINO   Bab 18

    ***Hamparan danau terlihat sangat indah dari ketinggian rumah pohon itu. Sekeliling danau yang di hiasi dengan hijaunya tumbuhan, banyak pohon yang berjajar di tepian danau itu membuat pesona danau semakin indah.Cia dan Gavin duduk berdua di atas rumah pohon menghadap danau menikmati pemandangan itu."Gue suka ke sini" ujar CiaGavin melirik gadis di sampingnya itu "sama siapa?""Sendiri"sahut Cia."Saat perasaan gue lagi kacau kacaunya pasti gue larinya ke sini, gue bisa ngerasain ketenangan kalo di sini" ujar Cia."Untuk kedepannya saat Lo lagi kacau atau dalam suana apapun kalau mau ke sini harus sama gue" kata Gavin.Cia menautkan alisnya menatap Gavin yang juga menatapnya "aturan dari mana itu?""Jangan banyak tanya Cia Lo tinggal nurut aja" sahut Gavin.Cia terkekeh kecil. Laki-laki itu kadang ngeselin terkadang juga mengemaskan. Cia juga tidak menyangka akan bisa dekat begini dengan Gavin. Padahal waktu itu awalnya Cia cuma numpang pulang bersama Gavin eh berujung mereka jadi

  • GRACIAGAVINO   Bab 17

    ****Pagi ini Cia memasuki kelas bersama Gavin. Dari parkiran mereka beriringan memasuki kelas layaknya mereka berdua sudah seperti remaja yang baru saja berpacaran.Cia mendudukkan dirinya di kursi, gadi itu hendak melakukan rutinitas biasanya namun deheman dari Gavin menyadarkannya.Cie mendengus lalu duduk menyamping "Terus gue ngapain?" Tanya Cia cemberut. "Baca buku atau apapun, yang penting tidak tidur" balas Gavin."Membosankan" balas Cia. Tangan gadis itu mengambil pena yang terletak di atas meja Gavin lalu membalikkan buku tulis remaja itu yang di bagian paling belakang, bersih. Itu kesan pertama yang Cia dapati.Cia mencorat-coret abstrak buku tulis bagian belakang Gavin tanpa meminta izin terlebih dahulu pada pemiliknya sementara sang pemilik buku tersenyum tipis melihat gadis di depannya yang tengah cemberut dengan tangan yang asik mencoreti bukunya."Ya ampun Cia, Gavin!! Pemandangan pagi macam apa ini"suara melengking milik Puti terdengar nyaring di telinga mereka, memb

  • GRACIAGAVINO   Bab 16

    ***Saat ini Cia tengah duduk di balkon kamarnya. Gadis itu tengah belajar. Yap, belajar. Cia lebih suka memahami materi pelajaran di rumah di bandingkan di sekolah makanya saat guru menyuruhnya mengerjakan soal mendadak dia dapat menjawabnya. Cia rajin mengerjakan tugas dari sekolah? Jawabannya tidak. Gadis itu memang belajar dan mengerjakan latihan soal di rumah namun itu hanya untuk dirinya bukan untuk melengkapi tugas sekolah, sangat jarang gadis itu mengerjakan tugasnya bahkan buku tugas miliknya sering ada di Dea dan seringkali Dea lah yang menyelesaikan tugas milik Cia.Cia itu aslinya pintar teman-temannya pun tau itu bahkan mereka juga tau jika Cia lebih suka belajar saat di rumah daripada mendengarkan guru di kelas. Gadis itu menutupi kepintarannya dengan menghabiskan sebagian harinya untuk tidur, belajar di gunakan nya saat pulang sekolah hingga sore dengan bantuan mentor online yang memberikan penjelasan lewat zoom dan mengirimi contoh-contoh soal.Cia menyelesaikan bebera

  • GRACIAGAVINO   Bab 15

    ***Pagi ini Gavin dan Cia berangkat barengan karena pesan dari pria itu semalam jadilah Cia menunggu di depan rumah. Selama di perjalanan tidak ada yang bicara hanya suara kendaraan yang terdengar.Sesampainya di parkiran sekolah Cia ingin lebih dahulu ke kelas tidak mau berbarengan dengan Gavin makasih ucap Cia berlalu meninggalkan Gavin.Saat memasuki kelas hanya ada beberapa murid di dalam teman-temannya belum ada yang datang satupun. Tidak mau peduli Cia memilih duduk di bangkunya lalu merebahkan kepalanya melakukan rutinitasnya, tidur.Sementara itu Gavin yang baru masuk ke kelas berdecak mendapati Cia yang tidur, padahal masih pagi tetapi gadis itu malah tidur. Gavin berhenti tepat di depan meja Cia memperhatikan gadis itu. Sepertinya Cia tidak menyadari keberadaannya lalu Gavin melanjutkan ke mejanya yang berada tepat di belakang Cia."CIAAAA" pekikan itu berasal dari Puti yang baru saja datang bersama Yosi dan Sindi yang kebetulan ketemu di parkir.Cia yang mendengar pekikan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status