Home / Romansa / Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir / 98. Mendatangi Keluarga Rahardja

Share

98. Mendatangi Keluarga Rahardja

Author: Aksara Ocean
last update Last Updated: 2025-06-02 09:31:28

Bab 98

"Run, ayo makan malam. Kamu sudah siap, kan?"

Ketukan di pintu, serta suara Juanda membuyarkan lamunan Aruna. Perempuan itu menghela napas pendek, kemudian menyahut, "iya, sebentar lagi aku keluar."

"Oke. Aku tunggu di meja makan."

Setelahnya, Aruna mendengar suara langkah kaki Juanda yang menjauh. Dia masuk ke kamar mandi, berganti baju di sana. Kurang dari empat menit, Aruna sudah siap makan malam. Di ruang makan, Juanda menunggu seorang diri.

Aruna sedikit takjub dengan berbagai hidangan yang ada di atas meja. Duduk dengan penuh rasa sungkan, Aruna memberanikan diri menatap Juanda.

"Di sini kita cuma berdua?" tanya Aruna pelan.

"Iya. Penjaga ada di luar. Sementara orang yang suka bersih-bersih dan masak sudah pulang. Biasanya, dia akan kembali ke sini nanti pagi," jelas Juanda.

"Kalau begitu, apa makanan di sini gak kebanyakan?" Aruna bertanya lagi, tampak ragu mengambil piring yang disodorkan oleh Juanda.

"Aku sengaja minta dimasakin berbagai menu seperti ini, karena aku ga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   120. Salah Paham Lagi

    Bab 120 Salah Paham Lagi"Sebaiknya kamu langsung pulang saja, Bas," ucap Sandra mulai ketakutan jika Alea bicara macam-macam pada Bastian.Bastian mengangguk, tapi Alea menghampiri mobil dan mengetuk kaca jendela. Tak mungkin Bastian mengabaikan sepupu mantan kekasihnya itu, sehingga ia turun saat Alea bergeser beberapa langkah."Lama gak ketemu," sapa Alea seraya tersenyum tipis. "Gimana kabar kamu dan Aruna?" tanyanya membuat Sandra melotot tajam."Bastian harus balik kerja, Kak," ucap Sandra mengirimkan isyarat agar Alea segera pergi."Kami baik. Kelihatannya kamu juga baik." Bastian tetap bicara pada Alea."Keadaanku gak sebaik yang kelihatannya."Baru bicara satu kalimat, Sandra bergegas menghampiri Alea dan menarik tangannya. Kemudian ia beralih pada Bastian dengan senyum yang terlihat dipaksakan. "Makasih udah nganterin aku, Bas. Hati-hati di jalan."Bastian mengangguk saja, kemudian kembali ke dalam mobil. Sebelum melajukan lagi kendaraan roda empatnya, ia melihat Sandra tamp

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   119. Aduan Sandra

    Bab 119 Aduan Sandra"Kenapa Tante malah menampar aku?!" teriak Sandra tak terima."Karena sejak dulu, saya gak pernah suka sama kamu! Kamu gak pernah mau berubah! Bahkan kalau dilihat, sikap Fathan jauh lebih dewasa dibanding sikap kamu!" terang Lusiana sambil melotot."Tapi, Tan, Fathan yang gak mau menerima aku! Dia selalu mencari gara-gara sama aku!" timpal Sandra kentara tak mau kalah."Kalau sudah tau begitu, harusnya kamu bisa bersikap lebih baik, bukan malah membentak Fathan yang sedang sakit! Kamu ini memang tidak punya otak!"Sungguh sakit hati Sandra. Ia ingin kembali melawan, tapi rasa malu tercipta lebih hebat daripada apa pun. Apalagi ketika Aruna menatap lurus padanya."Tante akan terima akibatnya!" ancam Sandra kemudian pergi begitu saja dengan air mata yang sudah menumpuk.Perempuan itu akhirnya menangis. Ia juga mengamuk di mobilnya sendiri."Kenapa si Nenek Tua itu gampang sekali berubah?!" Sandra berteriak lagi, sama sekali tak berkaca akan sikapnya sendiri.Ia la

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   118. Kedatangan Sandra

    Bab 118 Kedatangan Sandra"Kamu gak tau kah, Mas, ungkapan cinta itu sakral? Jangan main-main!" protes Aruna setelah sekian lama terdiam."Saya tau, Run. Maka dari itu saya mengucapkannya di depan kamu."Tangan Aruna tak lagi memegang botol, karena ia tak mau Bastian menyadari dirinya tengah gugup. Bukannya percaya, Aruna malah menggelengkan kepala.Sejak kapan Bastian jatuh cinta padanya? Dalam pikiran Aruna, itu semua sangat mustahil. Ia dan Bastian sangat berbeda. Jika diibaratkan, mereka bagai langit dan bumi.Lelaki seperti Bastian yang terbiasa berinteraksi dengan perempuan berpendidikan juga terpelajar, tak mungkin jatuh cinta pada perempuan biasa seperti dirinya."Mau saya buktikan?" tanya Bastian."Gak usah!" jawab Aruna cepat. Terburu-buru ia keluar dari ruangan.Bastian yang ingin menyusul pun menahan diri. Sepertinya, Aruna membutuhkan waktu untuk mencerna semuanya.Perempuan itu benar-benar merenung di rooftop rumah sakit yang kebetulan terlindungi dari derasnya air hujan

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   117. Perasaan Yang Jujur

    Bab 117 Perasaan Yang JujurSeraya mendorong kursi roda menuju taman, Aruna kerap menoleh ke belakang. Ia sungguh merasa tak nyaman dengan tiga lelaki berbadan kekar senantiasa mengikutinya ke mana pun."Aku mau jalan sendiri, Ma."Ucapan Fathan sukses mengalihkan perhatian. Tiba di taman, Aruna membiarkan bocah itu berjalan-jalan. Melihat anak sambungnya sudah lebih baik dan tampak ceria saat bicara dengan anak seumurannya, berhasil membuat Aruna merasa lega.[Kamu di taman, Run?]Pesan dari Bastian masuk. Aruna membuang napas panjang. Tentu suaminya tahu, sebab sekali lagi ada orang-orang yang selalu memperhatikan gerak-geriknya.[Iya, Fathan mau jalan-jalan. Cuma sebentar, kok, mungkin setengah jam.] Balasan pun dikirimkan.[Oke, gak apa-apa. Di sana aman. Kalau mau sesuatu bilang saja.]Aruna menatap lagi pesan itu. Jika ia mengatakan ingin pulang, apakah Bastian akan mengabulkan?"Mama!" panggil Fathan seraya melambaikan tangan. Aruna datang dengan senyum di bibirnya."Ini temenk

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   116. Jebakan

    Bab 116 Jebakan"Pak, Juanda masuk ke rumah orang tuanya," lapor salah seorang anak buah Bastian.Lelaki itu berkacak pinggang. Terkadang ia menoleh ke belakang, khawatir jika Aruna mendengar bahwa Juanda tahu mereka berada di rumah sakit."Bagaimana keadaan di sana?" tanya Bastian serius."Cukup ketat, Pak. Di depan gerbangnya saja ada tiga kamera pengawas. Apa kami harus masuk ke dalam dan membawa Juanda hari ini juga."Bastian tak menjawab, lantaran ia tengah berpikir keras. Sebenarnya bisa saja ia menyuruh semua anak buahnya untuk mengepung rumah Burhan. Namun, tentunya hal tersebut riskan dilakukan. Terlebih, Bastian tak mau membuat keributan. Para wartawan pasti akan tertarik jika tiba-tiba saja mendengar kabar rumah seorang pengusaha sukses dikepung oleh banyak orang."Jangan dulu," gumamnya setelah memutuskan dengan matang. "Kembali sebagian. Dan sebagiannya lagi, tetap diam di sana. Awasi rumah Burhan sampai Juanda kembali ke luar. Cari tahu juga siapa perempuan yang pergi be

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   115. Linglung!

    Bab 115 Linglung!Aruna ingin bercerai?Bastian yang sengaja berdiri di depan pintu, tentu langsung menjauh saat mendengar perkataan istrinya sendiri.Lelaki itu terduduk lemas. Dadanya berdebar kencang seakan tak percaya. Ia pun mengusap kasar wajahnya. Betapa bodohnya Bastian, karena tak menyadari keinginan Aruna yang sesungguhnya."Harusnya aku paham, kenapa sejak kemarin Aruna bilang mau pulang ke kampung dan menghindari semua masalah di sini," gumamnya usai menelan ludah berkali-kali, lantaran tenggorokannya terasa kering.Bastian berdiri lagi, hendak menghampiri Aruna dan memohon secara langsung. Namun, kesadaran yang lagi-lagi datang membuatnya tertampar. Ia malah mematung lama, sehingga bodyguard yang ada di sisi kanan dan kirinya menoleh keheranan."Aku tidak hanya mengkhawatirkan bagaimana nasib Fathan saat Aruna tetap meminta cerai. Tapi ... aku juga memikirkan nasibku sendiri." Bastian menutup wajah dengan kedua tangan.Bagaimana ini?Bastian mendadak sadar, jika dirinya s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status