Home / Fantasi / Pendekar Kitab Iblis / 08. Munculnya Shian Kui

Share

08. Munculnya Shian Kui

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2024-02-26 03:06:14

"Master Tang Fei?" ujar Shian Long yang terkejut begitu mengetahui kalau biksu Shaolin ini juga berperan dalam kematian orangtuanya. "Tidak mungkin ... pasti ada kesalahan!"

Shian Long benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya. Berarti Biksu Tang Fei menemukannya di Hutan Kematian tidak secara kebetulan seperti yang dia tahu selama ini, tapi memang disengaja karena rasa bersalah biksu ini.

Para pendekar pengejarnya termasuk kakeknya tidak sempat melihat wajahnya tapi Biksu Tang Fei mengenalinya. 

Pukulan berat dirasakan oleh Shian Long. Satu-satunya orang yang dekat dengannya dan sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri ternyata merupakan musuh ayah dan ibunya juga.

"Mulai sekarang, tidak ada lagi yang namanya Shian Long! Anak muda yang baik hati dan welas asih itu telah tiada! Aku sekarang bernama Shian Kui, akan membelah langit dan samudra untuk menemukan dan menghabisi seluruh pendekar dunia persilatan yang telah membuat hidupku menderita!"

Sosok Shian Kui sangat mengerikan bagi yang melihatnya. Rambut hitamnya semua berdiri tegak dan kaku, wajahnya bengis dan gelap, tatapan mata yang seperti elang tajam menusuk, serta tubuh kurusnya yang mendadak tegap berisi akibat pengaruh Kitab Iblis Neraka.

Berbagai ingatan masa lalunya masuk ke dalam benaknya disertai ribuan jurus-jurus bela diri tangan kosong maupun ilmu pedang tertanam ke dalam ingatannya.

Pengaruh Kitab Pusaka ini sangat besar yang juga mempengaruhi sifat Shian Long ke dalam jalan kegelapan.

Tubuh Shian Long yang sebelumnya tidak mampu menyalurkan tenaga dalam mendadak lebih bertenaga berkat pengaruh Kitab Iblis Neraka. Pemuda ini merasakan energi besar mengalir ke seluruh tubuhnya ... energi yang semula terkunci di dalam tubuhnya bebas memenuhi seluruh tubuhnya.

"Hahaha ... kamu lihat sendiri! Aku tidak pernah memaksakan kehendakku! Kamu telah dibohongi selama ini, Shian Long!"

"Jangan pernah sebut nama itu lagi! Panggil aku Shian Kui! Para Pendekar Dunia Persilatan akan merasakan ancaman yang sama seperti yang mereka lakukan terhadap orangtuaku!"

"Sudah kubilang kalau para pendekar itu adalah kumpulan manusia munafik yang bersembunyi di balik kebenaran yang mereka agung-agungkan!"

Kitab Pusaka semakin gencar mempengaruhi Shian Long yang menjuluki dirinya sebagai Shian Kui. Sosok yang bagaikan setan atau hantu bagi kalangan pendekar di Dunia Persilatan.

"Apa aku sudah boleh muncul di Dunia Persilatan, Kitab Pusaka?" tanya Shian Kui.

"Jangan dulu, Shian Kui! Kemampuanmu masih rendah dibandingkan pendekar-pendekar di luaran sana!"

"Kapan aku boleh keluar dari Hutan Kematian?" tanya Shian Kui.

"Aku akan mengujimu terlebih dahulu! Mampukah kamu membalaskan dendammu, atau semua ini hanya omong kosongmu belaka?" tantang Kitab Pusaka.

"Aish! Jangan meremehkanku, Kitab Pusaka! Apa yang kamu ingin aku lakukan sekarang?" balas Shian Kui.

"Kamu perlu membalaskan dendammu terhadap para Samanera yang telah menghina dan berusaha membunuhmu, termasuk Samanera bernama Liu Feng! Habisi Liu Feng, maka kamu akan kujadikan sebagai Pendekar Terkuat melampaui semua pendekar yang pernah menggunakan Kitab Iblis Neraka!"

Shian Kui mulai terlihat ragu saat Kitab Pusaka memintanya menghabisi Liu Feng. Dia memang sudah berjanji tidak akan baik lagi terhadap siapapun, tapi dia bukan pembunuh yang harus menghabisi Liu Feng karena telah berusaha membunuhnya.

"Apa kemampuanku sekarang sudah cukup untuk menghadapi Liu Feng?" tanya Shian Kui. Walaupun merasakan kekuatan yang hebat di dalam dirinya, namun Shian Kui masih agak ragu-ragu untuk menghadapi Liu Feng.

"Teknik bela dirimu sudah setara Biksu Shaolin. Hanya saja sebelumnya kamu tidak memiliki tenaga dalam yang cukup, tapi sekarang tenaga dalammu sudah setara dengan para biksu itu! Aku tidak memintamu untuk menghabisi Biksu Shaolin karena kemampuanmu sekarang masih belum cukup apabila kamu dikeroyok oleh mereka, tapi para Samanera itu hanyalah kerikil kecil tajam yang harus kamu singkirkan untuk membentuk dirimu yang kuat. Cukup habisi Liu Feng dan buat seluruh Samanera lumpuh total maka aku akan berikan kekuatan terbesarku yang belum pernah kuberikan terhadap siapapun yang pernah memiliki Kitab Iblis Neraka. Bagaimana, kamu setuju?" tanya Kitab Pusaka.

"Aku bukan pembunuh, Kitab Pusaka!" kata Shian Kui menolak perintah Kitab Pusaka.

"Kalau Kamu menolaknya maka aku akan mencari pewaris Kitab Iblis Neraka selanjutnya! Selamanya kamu akan hidup di bawah bayang-bayang ketakutan akibat perundungan mereka!"

Shian Kui yang diancam oleh Kitab Pusaka mulai bimbang dengan keputusannya sendiri untuk menjadi Pendekar Terkuat di Jagad Persilatan. Menurutnya, Liu Feng memang jahat tapi bukan berarti dia harus dibunuh.

"Baiklah, Kitab Pusaka ... berikan kekuatanmu lagi agar aku percaya padamu!" Shian Kui mulai mengajukan syarat kepada Kitab Pusaka agar dia bisa mendapatkan kekuatan lebih.

Kitab Pusaka terbuka lebar dan bercahaya keemasan. Cahaya ini masuk ke dalam tubuh Shian Kui untuk menambah kekuatannya.

"Pergilah dan buktikan ucapanmu padaku! Aku akan memberikan Pedang Iblis Neraka padamu ... Pedang yang belum pernah digunakan oleh siapapun tapi mengandung kekuatan yang hebat.

*****

Malam ini di Biara Shaolin tidak seperti malam sebelumnya yang selalu sepi.

PLAAAK!

TRAAANG!

BUGH!

Berbagai suara pertarungan mewarnai malam bulan purnama di Biara Shaolin.

Seorang pria yang memegang pedang berwarna merah tampak sibuk meladeni keroyokan seluruh Samanera yang tidak mampu mendekatinya.

Para Biksu Shaolin sedang berada di luar Biara saat bulan purnama untuk melakukan meditasi di atas pegunungan Tay Shan sehingga kedatangan Shian Kui di Biara Shaolin tidak diketahui oleh mereka.

"Mana Liu Feng? Suruh dia keluar!" kata Shian Kui sambil menghempaskan beberapa Samanera hingga menabrak dinding rumah.

Tidak lama kemudian berkelabat sosok yang sudah tidak asing lagi bagi Shian Kui.

Wajah Liu Feng yang biasanya penuh percaya diri tampak pucat melihat sosok yang bagaikan hantu muncul di hadapannya.

"Shian Long ... tidak kusangka kalau sampah seperti dirimu memiliki kemajuan yang sangat pesat!" serunya berusaha mengatasi ketakutannya.

"Cuih! Kamu telah berniat membunuhku! Nyawa dibayar nyawa, Liu Feng!" seru Shian Kui.

"Kamu kan tidak mati? Hentikan perbuatanmu!"

"Aku tidak menerima perintahmu lagi! Kalian semua berlindung di balik kebenaran tapi hati kalian sangat busuk!"

Kemarahan Shian Kui kembali terpicu oleh ucapan Liu Feng yang seakan tidak menyesali sama sekali perbuatan mereka menyiksanya.

"Kurang ajar! Jangan kira aku takut padamu! Perbuatanmu ini sudah sangat keterlaluan!" seru Liu Feng penuh kemarahan.

"Ck! Sudah salah, bertingkah pula! Jadi, perbuatan kalian selama ini tidak keterlaluan untuk menyiksaku? Memang kamu pantas mati!" sahut Shian Kui. Sebuah sinar emas meluncur kencang ke arah Liu Feng.

"Jurus Jari Sakti!" teriak Liu Feng yang berusaha menghindar dari jurus mematikan ini tapi bahu kanannya tertembus oleh sinar emas ini.

Teriakan kesakitan Liu Feng sangat kencang tapi tidak ada bala bantuan karena semua Biksu Shaolin ada di atas pegunungan Tay Shan.

Pemandangan di Biara Shaolin sangat mengerikan.

Seorang anak muda yang baru berusia 13 tahun dengan wajah bengis bagaikan Iblis membuat puluhan Samanera lumpuh total, serta pemimpin Samanera dengan bahu bolong.

"Matilah!" seru Shian Kui sambil mengayunkan Pedang Iblis Neraka ke arah Liu Feng yang lumpuh akibat serangan Jari Sakti.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pendekar Kitab Iblis   ENDING

    Kaisar Han yang berhasil diselamatkan bersama Ketua Lima Perguruan Besar, seakan melupakan perbuatannya dahulu yang memerintahkan pembunuhan terhadap Shian Kui. Kini, Kaisar Han sangat berterima kasih kepada Shian Long dan semua pendekar yang telah membebaskan Negeri Han dari cengkraman Ang Cit Mo Kui.Ketua dari Lima Perguruan Besar juga memutuskan untuk melupakan masa lalu Shian Long setelah adanya penjelasan dari Wang pao mengenai keterlibatan Ang Cit Mo Kui untuk semua perbuatan yang dilakukan oleh Pendekar Kitab Iblis.Setelah mengikuti perayaan di istana Kekaisaran Han yang hancur sebelumnya ini, Shian Long dan Guo Xiang memutuskan untuk hidup di Desa Fujian, tempat tinggal Shian Long saat kecil.Wang Pao tetap tinggal di Hutan Racun sambil sesekali mengunjungi Shian Long di Desa Fujian untuk memastikan kalau Pendekar Kitab Iblis ini telah lepas dari pengaruh Kitab Iblis Neraka.Kitab Dewa Surgawi memutuskan ikut bersama Shian Long setelah mengetahui asal usul Shian Long di kehid

  • Pendekar Kitab Iblis   134. Pertarungan Akhir

    Di Hutan Selaksa Racun, persiapan untuk pertarungan terakhir berlangsung dengan intens. Para pendekar dari seluruh pelosok negeri berkumpul, menyusun strategi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi Ang Cit Mo Kui. Suasana di hutan dipenuhi dengan aura ketegangan dan semangat, di mana setiap pendukung tahu bahwa pertempuran ini adalah yang terpenting.Di tengah hutan yang dikelilingi oleh pepohonan yang berkilauan di bawah sinar bulan, Shian Long berdiri di depan sebuah lingkaran besar yang terdiri dari pendekar-pendekar dan murid-murid perguruan besar. Api unggun yang menyala di tengah memberikan cahaya hangat, namun suasana tetap serius."Kita akan melancarkan serangan malam ini. Tujuan kita adalah menembus pertahanan istana kekaisaran dari beberapa arah sekaligus. Kita harus memecah konsentrasi musuh agar dapat menyusup ke dalam istana."Shian long memulai persiapan terakhir sebelum penyerangan ke istana kekaisaran Han."Apa strategi kita untuk mengatasi penjaga di sekitar istana? M

  • Pendekar Kitab Iblis   133. Tantangan Akhir Kitab Dewa Surgawi

    Shian Long berdiri tertegun di depan altar yang dikelilingi oleh cahaya lembut, matanya tertuju pada Kitab Dewa Surgawi yang melayang di udara. Kitab itu bersinar dengan cahaya keemasan yang memancar, menyebarkan aura yang memadukan keindahan dan bahaya. Cahaya yang memancar dari kitab ini memiliki kilau yang tajam, seolah-olah setiap sinar adalah pisau yang bisa memotong realitas.Saat Shian Long melangkah lebih dekat, suara yang dalam dan bergema terdengar di seluruh ruangan. Suara itu tampaknya berasal dari Kitab Dewa Surgawi itu sendiri. "Hanya mereka yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar yang dapat memiliki kekuatan ini. Salah satu jawaban akan mengakibatkan kehilangan nyawa."Shian Long merasakan tekanan yang berat, seolah-olah setiap helai rambut di tubuhnya bergetar dengan ketegangan. Ia tahu bahwa setiap pertanyaan dari Kitab Dewa Surgawi akan menentukan nasibnya. Namun, ia juga tahu bahwa kegagalan bukanlah pilihan jika ia ingin menyelamatkan dunia persilatan dari tira

  • Pendekar Kitab Iblis   132. Tantangan di Negeri Awan

    Setelah berhari-hari mengikuti Rajawali Sakti, Shian Long akhirnya tiba di sebuah negeri yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Negeri ini adalah sebuah alam yang memukau, terletak di antara awan yang lembut dan pemandangan yang menakjubkan. Pulau-pulau terapung yang berlapis pepohonan hijau membentang di langit biru, seolah-olah diukir dari kristal dan dedaunan. Air terjun yang gemericik turun dari tebing-tebing tinggi, dan sungai yang jernih berkelok-kelok di antara pulau-pulau, memberikan kehidupan dan keindahan pada negeri awan yang anggun ini.Shian Long terpesona oleh keindahan yang menantinya. Ia merasakan udara yang segar dan menenangkan, seakan-akan setiap napas membawa kedamaian dan energi baru. Namun, ia juga menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar keindahan di negeri ini—sesuatu yang misterius dan belum ia ketahui.Rajawali Sakti terbang di depan, menunjukkan arah dengan sayapnya yang megah. Ia mengarahkan Shian Long menuju sebuah pulau yang lebih besar dan t

  • Pendekar Kitab Iblis   131. Rajawali Sakti

    Rajawali Sakti, makhluk yang hidup di Pegunungan Huashan, adalah sosok legendaris yang dikenal dalam dunia persilatan. Setelah kematian tragis Qian Ling, Rajawali Sakti memilih untuk mengasingkan diri, menghindari keramaian dunia persilatan yang penuh intrik dan konflik. Namun, sedikit yang tahu bahwa Rajawali Sakti bukan sekadar burung legendaris; ia adalah titisan seorang Immortal, makhluk abadi yang memilih untuk tetap berada di dalam tubuh rajawali tersebut daripada terlahir kembali sebagai manusia.Di puncak Pegunungan Huashan, di mana angin dingin berhembus dan langit sering tertutup awan tebal, Rajawali Sakti menghabiskan hari-harinya dalam keheningan. Matanya yang tajam menyaksikan dunia dari ketinggian, menyadari betapa rapuhnya kehidupan manusia. Immortal yang berada dalam tubuhnya, yang telah lama mengamati kehidupan duniawi, merasakan kesedihan mendalam atas tragedi yang menimpa Qian Ling, seorang pendekar yang pernah berhubungan dekat dengannya.Pilihan untuk tetap dalam

  • Pendekar Kitab Iblis   130. Kitab Dewa Surgawi

    Di sebuah pondok kecil yang tersembunyi di Hutan Racun, Shu Zhen terbaring di tempat tidur, perlahan pulih dari luka-lukanya. Wang Pao, dengan keahliannya dalam ilmu pengobatan dan ramuan, telah merawatnya dengan telaten, memberikan ramuan obat peningkat tenaga yang kuat. Setelah tiga hari, Shu Zhen akhirnya membuka matanya, merasakan kekuatan yang kembali mengalir dalam tubuhnya."Bagaimana perasaanmu?" tanya Wang Pao dengan nada lembut, duduk di samping tempat tidur.Shu Zhen menatapnya, masih lemah tapi dengan kilatan tekad di matanya. "Lebih baik. Terima kasih, Master Wang Pao. Tanpa bantuanmu, aku mungkin tidak akan selamat."Wang Pao tersenyum tipis. "Kau adalah harapan terakhir dunia persilatan. Aku tidak bisa membiarkanmu lenyap dari dunia ini."Shu Zhen terdiam sejenak, merenungkan pertarungan yang baru saja ia lalui. "Ang Cit Mo Kui terlalu kuat. Jurus Bangau Putih tidak cukup untuk melawannya, terutama dengan kekuatan dari Kitab Iblis Neraka."Wang Pao mengangguk, matanya p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status