Kitab Iblis Neraka pernah menjadi legenda yang menakutkan bagi Dunia Persilatan karena mampu membuat pemiliknya kuat dan mahir ilmu bela diri aliran hitam hanya dalam sekejap saja. Kala menghilang, dunia Persilatan merasa lega, sampai seorang pendekar sakti mucul mendadak. Dia menghabisi banyak pendekar dari golongan putih dan golongan hitam. Siapakah dia? Mengapa pendekar sakti ini begitu membenci semua pendekar di Dunia Persilatan?
View MorePendekar berpakaian serba putih dengan wajah tertutup kain putih membuat dia tidak dikenali oleh siapapun. Bahkan Iblis Pencabut Nyawa tidak mengenali sosok pendekar yang terlihat sangat gagah ini."Siapa namamu, Tayhiap?" sapa Toat-Beng-Kui yang sepertinya terpesona oleh karisma pendekar ini."Nama tidaklah penting! Panggil saja aku Pendekar Tanpa Nama!" Sepertinya pendekar ini tidak peduli dengan nama besar Iblis Pencabut Nyawa yang termasuk dalam Tiga Iblis Hitam yang ditakuti di dunia persilatan selain Empat Datuk Sesat.Toat-Beng Kui yang cantik tersenyum kepada pendekar muda ini. "Lebih baik kamu ikut denganku agar kita bisa bersenang-senang!" rayunya. Tapi, pendekar muda tanpa nama ini sama sekali tidak tertarik kepada kecantikan Iblis Pencabut Nyawa ini."Aku tidak tertarik pada Jai-Hwa-Cat!" jawab Pendekar Tanpa Nama dengan singkat, yang membuat marah Toat-Beng-Kui. Jai-Hwa-Cat adalah panggilan untuk Penjahat Pemetik Bunga, yang mengincar anak-anak muda untuk dijadikan permai
Lao Jing mempersilahkan Shu Zhen untuk beristirahat, sementara dirinya pergi dengan alasan untuk memberitahukan warga Dusun Hao Tse mengenai kedatangan Shu Zhen untuk menolong mereka. "Aku akan kembali saat malam mulai menjelang ... nanti akan ada warga dusun yang mengantarkan makanan dan minuman untukmu!""Apa aku tidak boleh keluar untuk sekedar berjalan-jalan saja di dusun?" tanya Shu Zhen."Lebih baik jangan dahulu ya, Tayhiap! Aku tidak ingin hantu perempuan itu mengetahui kedatanganmu ke Dusun Hao Tse ini!"Larangan dari Lao Jing semakin memperkuat dugaan kalau dia sedang dimanfaatkan atau dijebak. "Kita lihat saja bagaimana permainanmu, Lao Jing!" batinnya sambil tetap berusaha waspada terhadap sekitarnya.Sesuai janji Lao Jiang, ada yang membawakan makanan dan minuman untuknya. Setelah itu dia beristirahat sambil menunggu malam tiba. Hatinya sangat penasaran dengan wujud hantu perempuan yang menganggu Dusun Hao Tse, tapi tadi dia tidak melihat sama sekali adanya aktivitas warg
Dusun Hao Tse merupakan dusun yang sama sekali tidak dikenal oleh siapapun ... bahkan warga di sekitar perkampungan terisolasi ini sama sekali tidak mengetahui keberadaan dusun ini. Seakan dusun ini memang tidak pernah ada di dunia ini.Shu Zhen bukannya tidak curiga dengan keberadaan dusun yang sangat terpencil ini tapi dia memang sangat butuh perbekalan agar bisa sampai ke Kota Hu Jian tanpa kelaparan di jalan. Bahkan sempat terpikir olehnya kalau [enghuni Dusun Hao Tse adalah hantu gentayangan yang sedang mencari mangsa, namun semua itu ditepisnya jauh-jauh.Master Wang Pao pernah menceritakan kalau sepanjang wilayah Pegunungan Wu Tang sampai ke Pegunungan Kun Lun dahulunya adalah tempat yang menyeramkan dan dianggap keramat oleh warga setempat.Ada Hantu Sakti yang menghuni wilayah ini secara berpindah-pindah. Warga sekitar menyebut hantu ini sebagai Ong Kui alias Raja Hantu karena wujud hantu ini tidak pernah kelihatan oleh warga tapi teror yang dilakukannya selalu terasa menceka
"Apa nama desa tempat paman Lao tinggal?" tanya Shu Zhen sekali lagi. Tampaknya paman pencari kayu bakar ini enggan memberitahukan nama desa tempat tinggalnya, tapi melihat Shu Zhen akan pergi darinya maka dia harus menjawabnya."Dusun Hao Tse, Tayhiap! Desa kami masih berupa dusun yang rumahnya sangat berjauhan satu sama lainnya!" jelasnya dengan informasi yang sedikit."Baiklah! Aku tidak akan memaksamu lagi! Lagian kalau kau berniat jahat padaku maka kalian semua akan kubunuh tanpa ampun!" ancam Shu Zhen.Master Wang Pao banyak mengajarinya untuk tidak mempercayai siapapun termasuk orang yang kelihatan lemah, karena orang yang kelihatan lemah itu biasanya adalah orang yang paling kuat yang sedang menyembunyikan kekuatannya."Jangan khawatir, Tayhiap! Kami tidak akan berani!" jawab paman pencari kayu bakar ini. Walaupun diancam oleh Shu Zhen, tidak terlihat adanya rasa takut di wajah Lao Jing.Shu Zhen mengikuti langkah paman pencari kayu ini dengan waspada sambil bertanya kepadanya
Untuk menuju Kota Hu Jian yang senantiasa berkabut tipis, dingin dan hujan ini, Shu Zhen harus melalui beberapa tempat yang cukup menyeramkan dan berbahaya. Salah satu tempat yang menyeramkan yang harus dilaluinya adalah Lembah Hantu.Lembah Hantu dahulunya merupakan sebuah perkampungan yang banyak dihuni oleh penduduk yang bercocok tanam di lembah yang subur ini. Tapi, suatu kejadian misterius membuat seluruh penduduk desa ini lenyap begitu saja tanpa bersisa satupun. Lembah yang tadinya cukup ramai mendadak sepi tanpa penghuni sama sekali. Rumah-rumah penduduk yang terbuat dari bahan alami berupa bambu dan daun nipah untuk penutup atap ini perlahan-lahan ditumbuhi tanaman menjalar dan lumut sehingga menambah suasana menyeramkan lembah ini.Muncul rumor kalau semua penduduk desa di Lembah Hantu ini telah menjadi hantu penasaran yang berkeliaran di sepanjang Lembah Hantu ini dan memangsa setiap pelintas jalan yang melaluinya. Tidak ada lagi pelintas jalan yang hendak ke Kota Hu Jian
Perguruan Bangau Putih terkenal sebagai perguruan golongan putih yang hebat, bahkan bisa disetarakan dengan lima perguruan besar yang ada. Kota Hu Jian menjadi markas besar Perguruan Bangau Putih yang juga merupakan tempat tinggal Keluarga Qian, sebuah keluarga yang sangat terkenal dan disegani di kota ini.Kota Hu Jian sendiri sangat strategis sebagai kota perdagangan dan juga kota para pendekar, karena di kota ini banyak berdiri perguruan-perguruan bela diri yang menerima murid dengan imbalan tertentu untuk mempelajari ilmu bela diri.Pemimpin perguruan ini adalah Qian Wang, pendekar golongan putih yang hebat pada masanya. Qian Wang memiliki satu putra dan satu putri. Putrinya bernama Qian Ling yang merupakan ibunya Shu Zhen, sedangkan putranya yang merupakan adik dari Qian Ling bernama Qian Chao, penerus Perguruan Bangau Putih.Pendekar Bangau Putih adalah julukan Qian Wang yang sangat terkenal di jaman Empat Datuk Sesat Dunia Persilatan. Ketua Lima Perguruan Besar sangat segan te
Pendekar Selaksa Racun bergerak sangat cepat dengan gin-kang tingkat tinggi yang tidak mampu dirasakan oleh Shu Zhen. Wajahnya tampak memendam kemarahan besar tapi terlihat dia berusaha tenang saat menyapa Shu Zhen.Kerusakan yang ditimbulkan oleh pendekar Topeng Artefak ini sangat besar dengan ilmu Topeng Artefak, yang sebentar lagi akan memancing kedatangan Pendekar Wu Tang untuk menyelidikinya. Hutan Racun masih masuk ke dalam wilayah Wu Tang, sehingga kejadian yang mencurigakan di hutan ini akan diselidiki oleh Pendekar Wu Tang, agar tidak berimbas terhadap keamanan perguruan mereka."Bukan aku yang membantai seluruh anggota Bandit Topeng Iblis ini, Master ... Bandit Sakti yang melakukannya dengan darah dingin tanpa penyesalan sedikit pun. Maafkan aku yang tidak kuasa menahan diri untuk menghabisi Bandit Sakti karena kekejamannya, Master!" kata Shu Zhen sambil menunduk dan memberi salam hormat dengan kedua belah tangannya."Seharusnya kamu bisa lebih mengendalikan dirimu, Shu Zhe
Bandit Sakti tidak gentar sedikit pun dengan ancaman Shu Zhen yang hendak menghabisinya, Dia malahan menertawakan kepolosan Shu Zhen yang tidak tahu kejamnya Dunia Persilatan."Aku salah menyangka kamu adalah Shian Kui yang begitu ditakuti oleh pendekar dunia persilatan ... bahkan bandit seperti kami juga takut terhadap dirinya! Kamu hanyalah pecundang yang belagak menjadi pahlawan kesiangan! Kamu marah karena aku membantumu menghabisi perampok yang meresahkan kaum lemah seperti katamu tadi? Kamu ini benar-benar aneh!" kata Bandit Sakti yang tidak habis pikir dengan kemarahan Shu Zhen."Bukan masalah kamu membunuh anak buahmu sendiri yang aku permasalahkan! Kamu bebas membunuh mereka karena hidup mereka telah diserahkan padamu, tapi anak buahmu telah memasuki wilayah Hutan Racun yang merupakan wilayahku! Tidak boleh ada pembunuhan apalagi pembantaian yang dilakukan di tempat ini selain aku yang melakukannya! Kamu telah menghina diriku dengan membunuh anak buahmu sendiri di tempat ini!
Mendengar ucapan Shu Zhen, membuat kemarahan Bandit Sakti semakin meluap-luap. Selama ini tidak ada pendekar yang berani menghinanya seperti yang dilakukan oleh Pendekar Topeng Artefak ini."Baru punya ilmu bela diri sedikit saja sudah sombong! Akan kupatahkan kaki dan tanganmu agar kamu belajar menghormati Serikat Bandit!" ancam Bandit Sakti.Shu Zhen memandang sinis ke arah Bandit Sakti. Ancaman dari pemimpin Bandit Topeng Iblis ini tidak membuatnya takut sama sekali. Mematahkan kaki dan tanganku? Apa kamu tidak salah bicara? Aku yang akan mematahkan kaki dan tanganmu agar kamu tidak merampok kaum lemah lagi!" seru Shu Zhen."Kurang ajar! Beraninya kamu menghinaku!" Wajah kemarahan memang tidak terlihat karena tertutup topeng iblis yang dipakai oleh Bandit sakti tapi ucapan kemarahannya sudah menunjukkan kalau tidak ada ampun lagi untuk Pendekar Topeng Artefak."Memangnya seberapa hebat dirimu? Takut terhadap Hantu Dunia Persilatan dan tidak berani muncul saat dia beraksi ... sekara
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.