Share

Bab 21. Aku Suamimu!

Author: Silvania
last update Last Updated: 2025-03-02 23:12:16

Emily mengembuskan napas pelan. Ia menggigit bibir bawahnya sebelum akhirnya menyeret ibu jarinya ke layar dan menjawab panggilan itu.

"Halo," ujarnya datar.

Dari seberang, terdengar suara tarikan napas berat sebelum Arnold akhirnya berbicara.

"Kenapa kau tidak membalas pesanku?" tanyanya langsung, tanpa basa-basi. Suaranya terdengar dingin, tetapi ada ketidaksabaran yang tersirat di dalamnya.

Emily mengangkat alis, meskipun pria itu tidak bisa melihatnya. "Aku membacanya," jawabnya santai.

"Aku tahu," balas Arnold cepat. "Tapi kenapa tidak kau balas?"

Emily tersenyum kecil, menikmati bagaimana pria itu sepertinya mulai kehilangan kendali. "Aku tidak merasa perlu melakukannya."

Hening sejenak.

Dari seberang, terdengar suara tarikan napas kasar. "Emily, aku menyuruhmu pulang."

Nada perintahnya begitu jelas, seperti biasanya. Arnold selalu menganggap bahwa kata-katanya adalah hukum yang harus dipatuhi.

Namun kali ini, Emily hanya terkekeh pelan. "Dan aku memilih untu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 247. Kau Harus Mati, Emily!

    "Kau harus mati, Emily!"Deg. Jantung Arnold seperti berhenti berdetak sesaat. Dia kenal betul suara itu."Sarah!" serunya, nyaris tak percaya.Doorr!Suara tembakan menggema, memantul keras di area parkiran yang lengang. Dalam sepersekian detik yang terasa seperti gerakan lambat, Arnold tanpa berpikir langsung melempar tubuhnya ke arah Emily, memeluknya dengan sekuat tenaga."Emily!" bisiknya lirih.Seketika, rasa panas menjalar dari punggungnya. Peluru menembus daging, menembus tulang. Tubuh Arnold mengejang, lalu roboh bersamaan dengan jatuhnya Emily. Kepalanya membentur aspal keras, menyisakan bunyi tumpul yang menggema di telinga Emily."Arnold...?" suara Emily tercekat, napasnya menggantung. Dia mencoba menahan tubuh Arnold yang kini terkulai, namun kekuatannya seolah menguap. Lututnya bertekuk, membentur kasar permukaan aspal. Napasnya memburu.Sarah kembali mengangkat pistol, matanya liar dan merah."Kau harus ikut mati bersamanya!" desisnya penuh dendam.Dorrr!Terdengar lagi

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 246. Awal Cinta Bermula

    The Golden Chippy, restoran yang selalu berhasil membuat Emily tersenyum setiap kali datang ke sana, malam ini kembali menjadi saksi kecil kebahagiaan mereka. Langit malam di luar tampak cerah, taburan bintang memantul samar di permukaan kaca restoran. Lampu-lampu gantung bernuansa hangat menyambut langkah Arnold yang menggandeng lembut tangan Emily memasuki restoran favorit istrinya itu.Seluruh lantai atas restoran terlihat sepi, hanya diisi oleh alunan musik jazz lembut dan aroma makanan khas yang menggoda. Tak ada meja lain yang terisi, hanya mereka berdua malam ini.Arnold menoleh dan berkata dengan nada santai tapi penuh makna, “Aku sengaja memesan satu lantai penuh agar kita leluasa.”Emily mengerutkan keningnya, lalu tersenyum geli. “Sayang, kau tidak perlu menghambur-hamburkan uangmu hanya untuk makan malam.”Ia bukannya tidak suka—tidak mungkin tidak suka saat sang suami memperlakukannya bak ratu. Tapi kesederhanaan sudah menjadi bagian hidupnya sejak kecil, dan kebiasaan it

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 245. Sangat Mencintaimu

    Arnold kembali ke rumah dengan membawa kue pesanan istrinya. Langkahnya terasa ringan meski pikirannya sempat berkabut oleh kejadian di toko kue barusan. Namun, saat gerbang otomatis rumah megahnya terbuka dan aroma rumah yang akrab menyapa, ia sejenak melupakan segalanya. Yang terpenting kini adalah wajah bahagia istrinya menanti di dalam.Begitu membuka pintu utama, suara lembut yang amat dikenalnya langsung menyambut."Sayang, aku sudah menunggumu sejak tadi," ujar Emily seraya mengalungkan lengannya ke leher Arnold dengan penuh kasih.Tubuhnya yang sedang hamil besar tak mengurangi sedikit pun pesonanya di mata Arnold. Aura keibuan terpancar dari raut wajahnya, membuat cinta Arnold padanya terasa bertambah tiap hari. Sally, asisten rumah tangga yang setia menemani Emily selama masa kehamilan, segera bergegas menghampiri mereka dan dengan sigap mengambil alih paper bag berisi kue dari tangan Arnold.Emily mengecup lembut bibir Arnold. Ciuman itu tidak lama, tapi cukup untuk mewakil

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 244. Apakah Itu Sarah?

    Maurer Corp, hari ini suasana kantor tampak lebih sibuk dari biasanya. Di ruangannya yang luas dan tertata rapi, Arnold tengah menyelesaikan beberapa berkas penting. Hari ini, dia kedatangan klien dari Madrid—klien baru yang menghubungi Gwen setelah mereka melihat presentasi tim Maurer Corp saat expo internasional minggu lalu.“Gwen, tolong kirimkan salinan draft kontrak jembatan layang kepada Robert. Aku mau pulang sebentar sebelum bertemu dengan klien.”“Baik, Tuan,” jawab Gwen cepat sambil mencatat perintah itu di tabletnya.Arnold melirik jam tangannya, lalu segera bergegas menuju lift. Ada janji kecil yang ingin ia tepati hari ini. Emily, istrinya, belakangan ini mulai suka ngemil—sebuah perubahan kecil sejak kehamilannya memasuki trimester kedua. Meskipun dokter Natasha menyarankan cemilan kue diganti dengan buah-buahan demi kandungan yang lebih sehat, Arnold tetap berusaha memenuhi setiap permintaan kecil Emily. Baginya, kebahagiaan Emily adalah prioritas tertinggi.Beberapa me

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 243. Psikopat

    "Dia psikopat, Arnold. Seorang psikopat sangat pandai membuat kita terperdaya. Aku turut prihatin karena kalian berdua berurusan dengan wanita gila seperti Sarah. Tapi, aku tidak akan tinggal diam. Aku akan berusaha membantu semampuku."Nada suara Andreas terdengar mantap, matanya menatap lurus ke arah Arnold yang duduk bersandar di sofa kulit hitam di ruang kerja pribadinya. Aroma kopi yang masih mengepul dari cangkir di meja tampaknya tidak cukup menghangatkan suasana pembicaraan mereka yang semakin dalam dan personal.Arnold mengusap-usap dagunya, gerakan yang sudah menjadi kebiasaan saat ia berpikir. Di kepalanya berkecamuk banyak hal—masalah Sarah, keselamatan Emily, dan rasa syukurnya karena memiliki sahabat seperti Andreas. Ia sangat menghargai kerja keras Andreas selama ini. Pria itu selalu hadir saat Arnold membutuhkan dukungan. Namun, ada satu hal yang belum pernah ia tanyakan. Satu pertanyaan yang selama ini ia simpan karena tidak ingin salah menilai."Andreas," ucap Arnold

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 242. Sangat Sulit

    Siang ini terasa cepat berlalu, seolah waktu ikut larut dalam antusiasme yang membuncah. Kolaborasi Arnold dan Nyonya Ruby terbukti menjadi duet maut di toko perlengkapan bayi. Keduanya kompak memilih ini-itu tanpa henti, seolah sedang berlomba siapa yang bisa menemukan barang paling lucu. Emily dan Robert hanya bisa menggelengkan kepala melihat betapa semangatnya dua orang itu memborong hampir seluruh rak.“Sayang, ini sudah terlalu banyak,” bisik Emily sambil memeluk Arnold dari belakang, menyandarkan sisi wajahnya ke punggung bidang sang suami.Arnold menoleh sedikit, lalu mengusap tangan istrinya yang melingkar di perutnya. “Tapi semuanya bagus-bagus dan lucu,” katanya, ikut-ikutan terinfeksi semangat belanja Nyonya Ruby.Emily mencibir manja. “Bagus bukan berarti harus dibeli semuanya. Lagipula nanti mau ditaruh di mana? Satu kamar tidak akan cukup untuk menyimpan pakaian dan barang-barang ini.”Arnold tertawa pelan sebelum berbalik dan memeluk Emily erat. Ia mengecup kening istr

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status