author-banner
Daisy
Daisy
Author

Novels by Daisy

Ajari Aku Ciuman, Mas CEO

Ajari Aku Ciuman, Mas CEO

Biya tahu permintaannya gila. Siapa yang waras meminta sahabat kakaknya sendiri untuk mengajarinya berciuman? Namun, keberanian polos itu justru mengubah segalanya. Bagaswara, direktur dingin itu, seharusnya menolak mentah-mentah. Tapi tatapan Biya—adik sahabatnya—mampu meruntuhkan logikanya. “Bisa ajarin aku, nggak?” “Selama saya bisa.” “Ajarin apa?” “Ajarin aku… ciuman.” Satu kalimat itu menyeret Biya ke dunia bahaya dan gairah yang tak pernah ia bayangkan. WARNING 21+
Read
Chapter: Bagian 80 - Villa
Biya benar-benar tidur nyenyak sepanjang malam. Matahari sudah naik, menembus jendela dengan cahaya lembut, ketika tubuhnya perlahan bergerak, bangun dari tidur panjang yang damai. “Hngg,”Matanya setengah terbuka, masih terasa kantuk yang menempel. Namun, pandangan aneh menebar ke seluruh ruangan, merasa asing dengan berbagai furniture yang ada. Perlahan, kakinya turun dengan pandangan menjelajahi ruangan dan perlahan mengarah ke pintu untuk membukanya, mencari tahu dimana dirinya berada.“Ini dimana?”Wajar saja jika Biya tidak mengingatnya, karena dulu saat dirinya datang ke villa, tidak sempat berkeliling, hanya beradu mulut di sofa- dalam artian panas. Di tengah kebingungannya, aroma hangat yang masuk ke hidungnya langsung membangkitkan kesadarannya aroma masakan yang familiar, menenangkan, dan anehnya, menimbulkan rasa nyaman.“Siapa yang masak?” gumamnya pada diri sendiri sembari berjalan ke arah aroma berada.Tepat di dapur sana, Biya melihat Bagas sedang menyiap
Last Updated: 2025-10-10
Chapter: Bagian 79 - Menghilang
Blitz menyambar bertubi-tubi, menyilaukan mata. Wartawan semakin menempelkan tubuh ke pagar, mengabaikan hujan yang kian mengguyur kota, mikrofon terangkat tinggi.“Pak Arsen! Benarkah tuduhan itu benar?”“Apa benar Pak Dharma dan Bu Kirana pelaku tabrak lari?”“Apakah Anda berencana mundur dari posisi direktur utama?”Pertanyaan datang seperti hujan peluru, tak memberi ruang untuk bernapas. Arsen diam. Rahangnya mengeras, tangan mengepal kuat, tanpa melirik ke arah kamera, dirinya langsung masuk ke mobil.Mengerti bahwa tuan rumahnya akan keluar, satpam rumah langsung bergegas membuka pagar yang mana membuat wartawan mulai berdesakan ingin mendekat pada mobil. Blitz kamera terus menyala membuat Arsen semakin muak dengan semua ini.“Sialan,” ucapnya pelan tapi tegas.Mobil Bugatti itu berhasil keluar dari kerumunan yang langsung membuat semua penjaga kewalahan agar mereka tidak sampai masuk dan menggedor rumah. Arsen terus gelisah menuju rumah sakit, berharap bahwa adiknya itu baik-ba
Last Updated: 2025-10-09
Chapter: Bagian 78 - Pertengkaran yang sudah Tak Tertolong
Arsen kelimpungan dengan semua notifikasi mengenai klarifikasi akan skandal yang dihadapi. Bahkan sekretarisnya tidak berhenti menelepon atasannya itu untuk menanyakan bagaimana keadaan di sana.“Pak, bagaimana kalau kita memberikan pengamanan ketat dua kali lipat pada nona Biya di rumah sakit?” suara sekretaris terdengar dari speaker ponsel, panik tapi tegas.Arsen menelan ludah, pikirannya bergerak cepat. “Lakukan. Segera kontak tim pengamanan pribadi—pastikan hanya orang-orang yang terverifikasi yang boleh masuk. Koordinasikan dengan pihak rumah sakit: batasi kunjungan, minta satu ruang isolasi jika perlu. Jangan beri celah.”“Siap, Pak.” Sekretaris menutup sambungan dan langsung mem-broadcast perintah itu ke semua saluran.Biya sedang sendirian di rumah sakit karena Arsen harus cepat menyelesaikan skandal, sedangkan Kirana dan Dharma pulang karena ada yang menelepon dan memberitahu siapa sebenarnya Bagas. Orang suruhan yang dibayar untuk mematai-matai gerak-gerik mencurigakan, mak
Last Updated: 2025-10-08
Chapter: Bagian 77 - Semuanya Runtuh
“Sebentar lagi, Ardhanaya. Sebentar lagi, kalian akan hancur.”Kalimat itu begitu dalam, begitu gelap, begitu terasa bagaimana benci yang mendalam dalam relung si pria. Anak lelaki yang menjadi korban atas pengecut yang lari dari tanggung jawab dan membiarkan yang tersisa merana.Setelah menimang beberapa waktu, Bagas mengambil handphone dan memanggil nomor Nando untuk melakukan perintah selanjutnya. Perintah yang akan menjadi penentu akan bagaimana hidup dua orang tersangka di masa depan.“Lakukan sekarang.”Perintah itu singkat, dingin, tanpa ruang untuk ragu. Di ujung telepon, Nando mengangguk- meski tidak terlihat, lalu menutup sambungan dengan gerakan cepat.Di gudang tua yang remang, layar laptop menyala, lampu indikator ponsel berkerlap-kerlip. Nando memberi kode. Satu per satu file yang selama ini terkunci rapi dibuka dengan laporan kecelakaan lama, salinan BAP, rekaman CCTV yang sempat disimpan, nama-nama, tanggal, hingga korespondensi yang selama dua dekade tertutup rapat. S
Last Updated: 2025-10-07
Chapter: Bagian 76 - Dendam
Mengurus membantu perusahaan dari dalam?Membantu menutupi celah ketika bisnis goyah.Membantu menjaga kepercayaan investor saat ia harus sering ke luar negeri.Namun sekarang, sebuah fakta baru mencuat di kepalanya. Apa mungkin, semua bantuan itu bukan ketulusan, melainkan bagian dari rencana besar Bagas? Membantu untuk kemudian menghancurkan dari dalam, dengan cara yang paling menyakitkan.Arsen terdiam, merasakan keringat dingin merambat di tengkuknya.Jika benar begitu, berarti ia sendiri yang membuka pintu, memberi jalan, dan membiarkan musuh masuk ke jantung pertahanan keluarganya.“Fuck,” desisnya dengan meremas rambutnya frustasi.Di sisi lain, Bagas yang baru saja keluar dari area rumah sakit merasakan sore menyapu wajahnya, namun sama sekali tidak menenangkan. Jemarinya masih terasa hangat, seperti sisa genggaman tangan mungil yang tadi nyaris tak mau melepasnya. Biya.Matanya menatap kosong ke jalanan yang dilewatinya, lalu terkekeh miris. Sial. Seharusnya tidak selemah ini
Last Updated: 2025-10-05
Chapter: Bagian 75 - Keluarga Wiratama
Setelah Biya benar-benar terlelap, Bagas bangkit perlahan dari sisi ranjang. Ia menarik napas panjang, berusaha mengatur detak jantung yang masih saja berdegup keras sejak pertengkarannya dengan Arsen. Tatapannya singkat kembali ke wajah Biya yang damai dalam tidur, lalu ia melangkah keluar ruangan.Di sofa ruangan, Kirana dan Dharma memandang Bagas dan Biya yang terlelap duduk dengan wajah cemas. Begitu melihat Bagas berdiri, keduanya langsung berdiri.“Sudah tertidur, Nak?” tanya Kirana buru-buru.“Sudah tertidur, Tante. Mohon dijaga baik-baik, jangan sampai stresnya bertambah,” ucap Bagas, suaranya sengaja ia buat seramah mungkin.Namun, hanya sekilas mendengar nama Kirana terucap dalam benaknya saja, ada bara kecil yang kembali menyala. Bagas menggenggam erat ponselnya di saku celana, menahan perasaan yang sulit ia kendalikan.“Saya pamit pulang terlebih dahulu, Om, Tante.”Kirana mengangguk kecil. “Terima kasih sudah membantu Biya, entah bagaimana jadinya kalau kamu tidak ada tad
Last Updated: 2025-10-04
You may also like
AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!
AKU ANAK ORANG KAYA, MAS!
Young Adult · Siti_Rohmah21
224.5K views
Terobsesi Dosen Cantik
Terobsesi Dosen Cantik
Young Adult · agneslovely2014
189.7K views
Satu Atap
Satu Atap
Young Adult · IamBlueRed
147.1K views
PACAR TARUHAN
PACAR TARUHAN
Young Adult · MarniHL
135.9K views
Si Miskin Jadi Keren
Si Miskin Jadi Keren
Young Adult · Donat Mblondo
122.2K views
My Sweet Bodyguard
My Sweet Bodyguard
Young Adult · Butiran Rinso
97.9K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status