author-banner
RIANNA ZELINE
RIANNA ZELINE
Author

Novels by RIANNA ZELINE

Kusiapkan Perpisahan Terindah

Kusiapkan Perpisahan Terindah

Aku Dinara Alverina Wiratama, berpura-pura tidak mengetahui perselingkuhan suamiku, Evan Xavier. Aku tetap bersikap baik sebagaimana seorang istri pada umumnya. Namun, diam-diam aku menyiapkan sebuah perpisahan yang tidak akan pernah dia duga. Gugatan perceraian? Ah, itu terlalu biasa. Ini adalah sebuah perpisahan terindah yang akan selalu dikenangnya.
Read
Chapter: Bab 21
Tubuhku terasa lemas setelah semua makanan yang ada dalam perut telah kutumpahkan. Aku tidak tahu kenapa, mual itu tiba-tiba terasa nyata dan aku tidak kuat untuk menahannya, sehingga dengan penuh tenaga aku pun memuntahkannya. Kucoba mengingat kembali apa yang kumakan pagi ini, atau mengingat makanan yang kumakan semalam. Rasanya tidak ada yang aneh sama sekali. Bahkan aku merasa tubuhku baik-baik saja dan tidak merasa kelelahan atau semacamnya. Makan teratur dan istirahat cukup pun sudah menjadi rutinitas sehari-hari meski masih dalam tahap memulihkan perasaan.Sesaat setelah memastikan rasa mual itu tak lagi mengganggu, aku mencuci mulut dan wajahku. Lalu keluar dan melangkah perlahan menuju ranjang. Mengatur napas yang sedikit memburu setelah tenagaku terkuras saat memuntahkan isi dalam lambungku. Hingga hanya pahit yang tersisa pada lidahku.Terdiam dengan menatap langit kamar, aku merasakan kesepian saat seperti ini. Sakit dalam keadaan seorang diri, tak ada satu pun seseorang m
Last Updated: 2025-05-04
Chapter: Bab 20
Aku menganga dan cukup terkejut melihat aksi yang tiba-tiba itu. Teriakan histeris dari Vania, orang tua dan beberapa tamu undangan yang hadir pun sempat melintasi gendang telingaku. Namun, tatapanku masih tertuju pada Mas Evan dan pria yang baru saja memukulnya. Dan setelah kulihat dengan teliti, pria yang memukul Mas Evan itu ternyata adalah kakakku, Ravindra. Seketika hal itu membuatku menghembus napas lega. Kecemasan yang sesaat singgah, kini menguap bersama udara. Aku menyaksikan dengan tenang bagaimana Kak Ravin memberi pelajaran pada Mas Evan. Meski hal itu belum tentu memberikan perubahan yang besar, setidaknya Mas Evan juga merasakan sakit di bagian tubuhnya. Mungkin sakit di tubuh bagian luar memang tak sebanding dengan sakit hati yang kurasakan. Tapi yang jelas, dia pantas mendapatkan balasan."Dasar pria brengsek! Aku tahu kau selingkuh dengan wanita murahan ini sejak masih menjadi suami Dinara," ucap Kak Ravin berapi-api dengan jari telunjuk yang mengarah tepat di wajah
Last Updated: 2025-05-03
Chapter: Bab 19
Aku tersenyum, manatap tenang pada Selina tanpa merasa khawatir sedikit pun. "Kamu tenang saja, Sel. Aku sudah mengantisipasi hal itu sejak awal. Jadi aku sudah membawa surat-surat penting itu dan mengamankannya. Aku tidak akan membiarkan hartaku jatuh ke tangan pelakor itu. Sudah cukup dia merebut Mas Evan dariku.""Syukurlah kalau begitu. Saya juga tidak akan terima jika hal itu sampai terjadi. Enak saja mengambil harta yang bukan haknya," jawab Selina kesal. Jelas dia sangat mendukungku. Dia juga merasa geram melihat kelakuan Vania. Bahkan menurutnya, di kantor pun Vania sudah mulai berani mendekati Mas Evan secara terang-terangan.Aku terdiam sambil memainkan gelas di tangan. Menatap kosong pada titik-titik air yang menempel pada permukaan gelas yang kupegang. Miris rasanya jika mengingat nasib rumah tanggaku yang harus berakhir penuh drama. Aku tahu, di luar sana banyak wanita yang mengalami nasib serupa denganku. Bahkan ada banyak yang masih bertahan meski sudah ketahuan suaminy
Last Updated: 2025-05-02
Chapter: Bab 18
Aku berdiri di balkon apartemen dalam keheningan malam. Langit malam yang indah bertabur bintang seolah belum mampu menghapus kesedihan yang kurasakan. Aku tahu ini sudah menjadi keputusan final saat aku memilih hidup dalam kesendirian. Tapi batu besar seolah masih menghimpit dada, sesak rasanya. Aku belum terbiasa dengan kehampaan hidup tanpa Mas Evan. Tanpa cinta yang selalu hadir memberikan kehangatan.Lagi, air mataku berlinang tanda kesedihan yang belum sembuh total. Rasanya masih membekas di relung hati terdalam. Antara cinta dan pengkhianatan yang dilakukan oleh Mas Evan, masih menjadi rasa yang sulit untuk kupisahkan, menjadi awal sebuah kebencian.Mengingat Mas Evan, aku jadi teringat akan ucapan Selina yang mengatakan bahwa ia sudah menyampaikan pesanku padanya. Sehingga dengan rasa penasaran aku kembali masuk ke dalam kamar. Mengambil tablet dan membuka tampilan CCTV ruang keluarga yang terhubung ke dalamnya. Ya, aku memang sengaja ingin memantau perkembangan Mas Evan setel
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Bab 17
Dokter menatap sedikit bingung pada Mas Evan. Lalu seorang suster mendekat dan menjelaskan bahwa Mas Evan adalah suami korban dengan menunjukkan bukti-bukti. Dan sesaat berikutnya, dokter itu pun mengangguk dan langsung menatap Mas Evan dan Selina secara bergantian.Posisi Selina yang tidak terlalu dekat dengan sang dokter membuat video yang terpampang di layar tabletku memperlihatkan area yang cukup luas. Bahkan aku bisa melihat wajah dokter tersebut yang masih tertutup masker medis. Hingga helaan napas berat yang dikeluarkan dokter tersebut pun bisa aku tangkap.“Jadi, ciri-ciri yang Anda sebutkan memang sama persis dengan korban yang kami tangani. Namun, harus saya sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena kami tidak berhasil menyelamatkan istri Anda,” ucap dokter tersebut dengan raut wajah yang tampak sedih.“A-apa, Dok? Dokter pasti bercanda, ‘kan? Atau jangan-jangan itu bukan istri saya. Istri saya pasti masih hidup, 'kan,” ucap Mas Evan. Nadanya terdengar syok dan
Last Updated: 2025-04-29
Chapter: Bab 16
“Maaf, Pak. Tapi ini darurat.” Selina menjawab cepat, menyela ucapan Mas Evan dengan nada panik untuk memainkan perannya secara maksimal sambil menatapku sesaat.Aku mengangguk kecil. Isyarat bahwa akting Selina sudah cukup baik dan pantas untuk melanjutkannya sesuai skenario yang sudah kita susun bersama.“Memangnya apa yang darurat?” Suara Mas Evan kembali terdengar dengan nada yang mendesak. Seolah ia ingin segera mengakhiri penggilan telepon itu.“Restorannya kebakaran, Pak!” jawab Selina cepat, suaranya benar-benar dibuat panik. “Bu Dinara… dia… dia masih di dalam toilet! Kami tidak bisa masuk lagi! Apinya sudah membesar!”Mas Evan terdiam sejenak, seolah mencerna kata-kata Selina. “Apa? Jangan bercanda, Selina! Ini tidak lucu!” Nada bicara Mas Evan mulai meninggi. Antara marah, rasa tak percaya, juga rasa takut yang perlahan menghantuinya.“Saya serius, Pak Evan! Saya tidak main-main! Restorannya benar-benar kebakaran! Bu Dinara juga belum keluar sampai sekarang. Saya takut dia
Last Updated: 2025-04-27
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status