Chapter: Episode 30-Perbicaraan Penuh Pertentangan Antara Sugantara dan Daichi LesmanaPipi Suga sampai memar karena sambaran tangan Daichi Lesmana yang belum lama ini melampiaskan kemarahan cara memberikan tamparan keras. Namun setelah dipukul, Suga masih saja berdiri tegak, mungkin hanya kepalanya saja yang tertunduk. Bukan hanya perkara seorang wanita saja. Hal yang membuat Daichi Lesmana sampai murka, tidak lain dan tidak bukan adalah Suga yang tidak lekas datang ketika diminta untuk pulang, lebih tepatnya menghadap dirinya. Cara Suga yang membangkang, bahkan meski hal itu jarang Suga lakukan, tetaplah membuat Daichi Lesmana tidak terima. "Apa sekarang kamu sudah mulai berani pada Ayah?!" ucap Daichi Lesmana yang belum berkenan untuk menyudahi kekesalannya. "Kamu pikir, usia Ayah yang sudah tua ini, justru mengurangi kekuasaan dan kekuatan yang Ayah miliki, Sugantara? Tidak! Ayah masih bisa membunuhmu kapan saja, atau mungkin sekadar mengganggu kedua adikmu itu!"Mendengar ancaman yang keluar dari mulut sang ayah angkat, Suga lantas menelan saliva. Kedua telapak t
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-12-03
Chapter: Episode 29-Obsesi Sugantara Terhadap Ratih"Aku ingin memintamu turun, tapi ...." Usai berkata demikian, Suga berangsur meraih tangan Ratih. Genggaman erat ia lakukan terhadap lentiknya jari-jemari milik wanita itu. Dan ketika ia menoleh, Ratih malah sibuk menatap ke arah depan. "Kamu masih saja merasa canggung ya? Kenapa? Apa suasana di hubungan kita ini benar-benar membuatmu enggak nyaman, Ratih?"Ratih menelan saliva dengan susah-payah. Nyatanya meskipun jago bela diri, pemberani, serta berharga diri tinggi, ia tetap mati kutu ketika Suga memperlakukan dirinya dengan cara yang berbeda. Belum lagi, status hubungannya dengan Suga yang belum jelas, sejatinya membuat Ratih terus berpikir keras; rasanya tidak pantas jika ia dan Suga sampai berciuman ketika tak ada hubungan spesial apa pun, selain atasan dan bawahan. Namun sekali lagi, ia tidak cukup percaya diri untuk menuntut kejelasan hubungan yang ia pikirkan tersebut. "Saya mau turun sekarang, Pak," ucap Ratih setelah sekian detik mampu menentukan langkahnya. Detik berikutn
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-11-30
Chapter: Episode 28-Suga yang Juga Belum BerpengalamanJantung Ratih tak bisa berhenti berdebar, sejak Suga merenggut ciuman pertamanya. Bahkan sekarang, ketika telah kembali ke kantor dan jam kerja sudah hampir selesai, Ratih masih belum bisa merasa lebih tenang. Konsenterasinya terus terganggu dengan bayangan keromantisan itu. Sentuhan bibir Suga seolah masih tersisa di bibir, pipi, hingga kening Ratih. Wajahnya kerap memerah setiap kali ia membayangkan itu semua.“Ugh ... bagaimana bisa aku menjadi orang yang semesum ini sih?” ucap Ratih. Detik berikutnya ia lantas mengutuk dirinya sendiri. “Kalau begini terus, aku enggak akan bisa bekerja dengan baik. Ck ....”Usai mengeluh, seulas senyuman justru tampak tertera di bibir Ratih. “Tapi, tadi ... Pak Suga ... apa dia memiliki banyak pengalaman? Kenapa dia selihai itu? Yah, enggak heran sih. Toh, tampang aslinya memang luar biasa tampan. Wanita mana yang akan menolak pesonanya itu?”“Ah, enggak boleh begini terus. Aku harus bekerja. Dan aku harus menemuinya. Mau enggak mau aku memang haru
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-11-28
Chapter: Episode 27-Ciuman Pertama Ratih yang Dirampas Sugantara"Kenapa malah membawa saya ke apartemen sih, Pak?! Katanya tadi ada kerjaan!" omel Ratih usai dibawa ke apertemen milik atasannya tersebut. Suga tidak menjawab dan justru memasang ekspresi yang cukup datar. Meski kacamata tebalnya belum ia lepaskan, dan poni panjangnya tak ia singkirkan, rona kekesalan terlihat jelas di wajah berpenampilan culunnya tersebut. Sikap Suga tentunya membuat Ratih menjadi heran sekaligus penasaran. Namun untuk kembali mengomel, Ratih sudah tidak berani. Pasalnya, ia sendiri cukup takut dengan apa yang akan Suga lakukan terhadapnya. Terlebih ketika pria itu terus melangkah maju di hadapannya, yang otomatis membuat dirinya terpaksa berjalan mundur. "Aaaakh!" pekik Ratih saat tubuhnya menabrak sebuah meja bundar berukuran lebih kecil daripada meja lain yang juga ada di ruang tamu dari apartemen tersebut. Dengan cepat, Suga menangkap pinggang Ratih, sehingga wanita pemberani itu tak sampai terjatuh. Berkat penyelamatan dadakan yang Suga lakukan, Ratih semak
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-11-24
Chapter: Episode 26-Ratih Berasa Diperebutkan-Munculnya Sang Penguntit"Baik, Ayah, akan saya usahakan datang secepatnya. Setidaknya sampai urusan saya kelar," ucap Suga pada sang ayah ketika ia diminta untuk pulang, usai ia menjawab panggilan dari ayahnya tersebut. "Pulanglah sekarang. Ayah tahu kamu enggak ada agenda penting! Ayah ingin bicara denganmu, Sugantara!" sahut Daichi Lesmana. Suga menggertakkan giginya usai sejenak menurunkan ponsel dari telinga dan wajahnya. Sebelum memberikan jawaban pada Daichi Lesmana, Suga lantas menatap Ratih yang masih sibuk berbincang dengan Gatra, bahkan saat ini keduanya akan melangsungkan makan siang bersama."Saya akan datang, Ayah," ucap Suga kemudian berangsur mengakhiri panggilan tersebut. Dan seharusnya ia memutar badan, lalu berangkat menuju rumah Daichi Lesmana. Sayangnya, kebimbangan justru terus menyiksa batin dan pikiran seorang Sugantara, yang otomatis membuatnya kebingungan. Ia harus segera merealisasikan perintah Daichi Lesmana, tetapi di sisi lain, ia tidak rela ketika melihat Ratih tertawa bersam
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-11-22
Chapter: Episode 25-Melihat Ratih Duduk Berdua Bersama GatraRatih menuju salah satu restoran yang cukup mahal. Ia mencoba untuk melampiaskan kekesalannya pada Suga dengan membelanjakan sedikit uangnya demi seporsi steak yang lezat. Sekali-kali jajan mahal, tak masalah, bukan? Lagi pula, akhir-akhir ini Ratih juga tergolong lebih hemat, lantaran Suga selalu membayari makan siangnya sekaligus juga memberikan tumpangan untuknya. Hanya saja, dengan sikap yang sebaik itu, masih sangat disayangkan ketika Suga malah bersikap plin-plan. Pria itu sangat ambigu, bukan? Perasaan? Yang benar saja! Mengapa kata perasaan harus keluar dari mulut Suga, jika pada akhirnya tak ada kejelasan apa pun tentang hal tersebut? Yang pada akhirnya malah membuat Ratih semakin tidak habis pikir, bahkan geram. Sikap Suga yang awalnya lebih memilih dirinya daripada ajakan makan siang dari Rinjani, sang adik, mulai tak bisa membuat hati Ratih bergetar lagi."Ck, mungkinkah kebaikannya selama ini padaku memang digunakan untuk menghentikan pendekatan yang dilakukan oleh sang a
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-11-21
Chapter: TAMAT-AKAN KUHANCURKAN SIAPA PUN YANG BIKIN PERKARA! "Kalau kita menikah ... kita akan menjalani kehidupan yang bagaimana ya? Lintas negara, bahkan benua?" celetuk Zeyan. Saat ini, kami berada di balkon hotel. Hotel yang dinaungi Golden L.O Holdings, perusahaan milik Zeyan. Lima jam yang lalu kami baru sampai setelah melalui penerbangan sekitar sebelas jam. Anakku sudah tertidur di atas kasur, dari kamar kelas VVIP yang secara gratis diperuntukkan untukku. Dua pengasuh pun diberikan kamar tersendiri, pun dengan Dany. Bukan yang VVIP, tapi cukup mewah untuk mereka. Mereka sendiri yang memilih. Aku menatap Zeyan dan kuabaikan pemandangan malam kota Barcelona. "Aku belum memikirkan soal itu," ucapku. Zeyan menanyakan bibir. "Aku saja belum bertemu pamanmu, bagaimana jika dia tak suka padaku? Aku ini janda dan orang Asia," lanjutku yang sedikit tahu tentang karakter paman Zeyan, yang tidak salah bernama Luis Carlos. Zeyan sendiri yang pernah menceritakannya, bersamaan dengan pengakuannya tentang Mr. Stone. Zeyan menggeleng. "Janga
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-01
Chapter: AKU FIORA! Aku Fiora. Fiora Alarice Alvarez. Sebuah nama cantik pemberian orang tuaku yang bukan orang sembarangan. Barisan nama dari tiga suku kata yang tak pernah kuubah satu pun menjadi Bhaskara. Tidak pernah sekalipun! Tentu kalian tahu apa yang terjadi padaku selama ini, terhitung sejak suamiku menghamili dan menikahi gundiknya. Bahkan direstui oleh James, ayah mertuaku. Konyolnya atas perkataan dukun. Namun ... ada sebuah fakta yang membuatku merenung cukup lama tentang .... Ah, begini. Terhitung satu setengah tahun sudah berlalu sejak peristiwa penyekapan yang dilakukan oleh Eryon padaku. Atmajaya, ketua parpol paling terkemuka sudah ditetapkan sebagai tersangka, yang juga menyeret nama MANTAN ayah mertuaku sendiri. Bahkan mantan suamiku. Ya, aku dan Eryon sudah resmi bercerai. Untungnya proses cerai kami berjalan cukup lancar, karena sudah banyak bukti yang membuat gugatan resmiku dikabulkan. Namun segudang sidang kasus korupsi, juga turut menyeretku dan Tuan Darwin—ayahku sendiri. K
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-01
Chapter: MOMEN TEGANG MENUJU PENYELAMATAN FIORACuplikan:Keadaan semakin menegangkan ketika Eryon bersiap menarik pelatuk pistol itu. Ia menyeringai tajam setelahnya. Kepala Zeyan siap diledakkannya! Seruan para polisi tak dihiraukannya.***Seketika negara menjadi gempar. Isu korupsi yang melibatkan Atmajaya sudah beredar luas. Nama James turut melesat menjadi trending topic—dicap sebagai pengusaha licik yang menjadi penampung dana hasil pencucian uang dari Atmajaya.Tak ada lagi celah untuk berkilah. Bukti konkret telah beredar luas di berbagai media.Sebuah video tersembunyi menampilkan percakapan rahasia—rekaman suara Atmajaya dan James. Dengan suara arogan, Atmajaya mengaku sebagai sang 'Pengendali'—orang di balik aliran dana gelap yang dikumpulkan dari kader partainya, yang kini duduk di pemerintahan.Video itu menjadi peluru. Satu tembakan yang membongkar dalang utama di balik sistem yang selama ini terus membusuk! Sementara mereka dibuat sibuk dengan kasus hukum yang sudah pasti menjerat, Zeyan dan Darwin masih terus mel
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-01
Chapter: HARI BERIKUTNYA"Ernando akan aman di sini, Zeyan. Ayah pastikan keamanan dan perawatan yang maksimal, Ayah berhasil membawanya kemari. Ayah pastikan tidak ada yang mengikuti," ucap Darwin dari kejauhan pada Zeyan yang masih berada di dalam mobilnya, meski sudah tengah malam. Zeyan menelan saliva dengan susah-payah. "Terima kasih, Ayah. Tapi, bagaimana kondisi Ibu dan Skyla?" tanyanya, yang memang sudah cukup akrab untuk memanggil kedua orang tua Fiora dengan sebutan ayah dan ibu. Terdengar helaan napas yang Darwin lakukan. Napas yang begitu berat. Bagaimana tidak. Pada akhirnya Sisca, istrinya, berakhir tumbang. Setiap hari sejak menghilangnya Fiora, kondisi Sisca kian menurun. Namun sampai saat ini pun, Sisca selalu enggan jika dirawat di rumah sakit. "Masih lemah. Pikirannya terlalu kusut. Ayah khawatir dengan jantungnya, yang katanya kerap terasa nyeri. Untuk Skyla, sesekali rewel merindukan ayah ibunya. Dia juga sempat demam, tapi sudah membaik. Sebenarnya pun Ayah tak ingin membebanimu, bahk
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-05-26
Chapter: MURKANYA ZEYAN LORENZO"Saya terinspirasi dengan budaya di negara ini. Tampaknya, tusuk konde bisa menjadi senjata yang tak mencolok, tapi tetap menusuk. Bawalah ke mana pun benda ini pergi, Nyonyaku. Termasuk kalung yang saya berikan, jangan pernah dilepaskan. Nyonya harus tetap baik-baik saja, sampai saat saya bisa kembali," ucap Zeyan sekian hari yang lalu. Fiora menghela napas pada saat itu. Ia tersenyum sambil menatap kotak berisikan tusuk konde. Sebuah benda yang memiliki ujung tajam. Siapa yang akan mengira, Zeyan sampai sedetail itu dalam memesannya. "Selesaikan urusan di Spanyol, dan kembalilah dengan selamat. Karena aku ingin sekali menghukummu pada saat itu. Ciuman tadi, aku sungguh tak ikhlas ketika kau mencurinya dariku, Mr. Zeyan Lorenzo. Kalau tidak memikirkan perjalananmu yang akan menghabiskan waktu berjam-jam, mungkin aku sudah menamparmu sejak tadi!" sahutnya, ketus. Zeyan tertawa. Sebenarnya ia sempat bingung dan deg-degan, khawatir Fiora akan mengamuk ketika dirinya merenggut ciuman
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-05-24
Chapter: SITUASI MENCEKAM DI TEMPAT PENYEKAPAN, AKANKAH FIORA AMAN? Kamar itu terasa dingin, lampu sengaja dimatikan. Sepi dan memberikan kesan menyeramkan. Terdengar suara wanita terbatuk-batuk. Di atas karpet, ia terduduk.Penampilannya kusut. Rambutnya berantakan. Tampak rantai panjang yang terpasang di pergelangan kakinya, terjerat di kaki ranjang kayu yang mewah. Tangannya terbogol. Membuatnya tak bisa bergerak leluasa.Wanita itu adalah Fiora, yang kini tersekap menyedihkan di ruangan mewah buatan .... Klik ... krieet!Suara pintu kamar dibuka oleh seseorang. Klik! Lampu kristal mewah yang tergantung di langit-langit kamar seketika menyala. Menampilkan ruangan megah itu dengan sejelas-jelasnya. Entah di daerah mana pastinya letak kamar tersebut, Fiora sungguh tidak mengetahuinya. Namun yang pasti, seorang pria telah masuk ke dalam kamar. Langkahnya terayun pelan. Kedua tangannya sibuk memegang nampan. Aroma makanan menguar. Mata sayu Fiora menatap pria itu. Muak sekali rasanya. Sungguh di luar dugaan. Sangat tega! Yah, sebenarnya sudah tida
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-05-22
Chapter: Pertengkaran Orang TuaSetelah subuh berlalu, Ayya sudah berkutat dengan sebuah cermin kecil yang dulu kerap ia bawa ke sekolah, juga sisa alat make-up telah ia siapkan di samping letak tubuhnya. Gadis cantik itu tampak sibuk bersolek, mempercantik wajahnya dengan beberapa pulas riasan bermerek mahal yang masih tersisa.Kesibukan Ayya di pagi-pagi buta seperti saat ini tentu saja bukan tanpa sebab, melainkan karena kabar dari Wawan yang ia dapatkan tadi malam. Yang mana pria itu memintanya hadir ke kafe untuk uji suara dan akan dinilai secara langsung oleh owner sekaligus CEO kafe tersebut.“Untungnya aku tidak sok jual mahal, pas Om itu minta nomorku,” ucap Ayya kemudian tersenyum dan menatap wajahnya di pantulan cermin kecil di tangannya tersebut.Detik berikutnya, gadis itu menghela napas lalu menurunkan cermin yang kemudian ia geletakkan di atas ranjang. “Setelah ini, aku akan bekerja dengan keras demi membantu Papa dalam membangkitkan ekonomi keluarga. Tak masal
ปรับปรุงล่าสุด: 2021-06-05
Chapter: InterviewDi sebuah ruang kerja berisi dengan berbagai berkas, Ayya tengah duduk di sebuah kursi yang berhadapan dengan meja kerja milik Wawan. Sebenarnya, ia cukup bingung akan melakukan apa, karena sejak tadi Wawan justru hanya diam sembari menatapnya. Sifat Ayya yang sudah semakin dingin, kini hanya berekspresi datar dan ketus, daripada memilih menanyakan maksud tatapan dari pria yang berada di hadapannya.Sampai akhirnya, terdengar Wawan sedang berdeham. “Jadi, kamu ingin sekali mendapatkan pekerjaan?” tanyanya pada gadis cantik di hadapannya itu.“Kalau tidak ingin, saya juga tidak mau ikut sama Om!” Dengan ekspresi yang masih datar, Ayya memberikan jawaban.Wawan menggelengkan kepala. Ia tidak habis pikir dengan sikap Ayya yang sekenanya saja, sama sekali tidak mencerminkan rasa sopan santun, meski situasi dirinya saat ini adalah sedang melamar pekerjaan. Apa karena usia Ayya yang masih terlalu muda? Sehingga belum paham tentang tata krama?Namun, bagaimana tenta
ปรับปรุงล่าสุด: 2021-06-03
Chapter: Suara yang MerduAyya berdiam diri di suatu tempat bernama halte bus. Meski bus sudah datang, bahkan beberapa kali, ia sama sekali tidak mau naik. Pikirannya sedang kacau, dan tidak ingin pulang terlebih dahulu. Penyebab kerisauan hati Ayya bukan karena kenangan buruk tentang kebangkrutan saja, tetapi dalam hal mendapatkan sumber penghasilan.Ternyata, mencari pekerjaan bukanlah sesuatu yang mudah bagi Ayya. Sebagai anak yang bahkan belum lulus dari bangku SMA, tentu saja akan membuat para bos enggan menerima tenaganya. Dengan kenyataan se-demikian buruk itu, lantas, harus ke mana lagi ia mencari sumber penghasilan?Sudah terhitung tiga hari, Ayya kebingungan. Ia pun masih saja menolak mentah-mentah perihal sekolah. Ayya sudah terlanjur malas. Lagi pula uang dari mana? Ia bukan termasuk siswi yang pintar, beasiswa tidak akan bisa ia dapatkan.Di titik itu, Ayya baru merasa menyesal, tentang bagaimana sikapnya di masa lalu. Sering bermain
ปรับปรุงล่าสุด: 2021-06-03
Chapter: Diputuskan PacarDering ponsel yang tiba-tiba berbunyi, membuat Ayya terpaksa terbangun dari tidurnya. Dengan gerak malas dan mata yang masih sembab, ia berusaha meraih ponselnya di samping kepalanya. Dikerjap-kerjapkannya matanya lagi, supaya pandangannya menjadi jelas. Setelah itu, ia terbangun, tepatnya saat mendapati nama sang kekasih muncul di layar ponsel tersebut."Halo, Randy," sapa Ayya pada pria itu."Hai, Ayy. Selamat pagi," balas Randy dari kota nun jauh sana.Sejenak, Ayya terdiam. Lalu, setelah beberapa saat ia kembali berkata, "Kamu apa kabar, Randy?""Baik, Ayy. Kamu sehat, 'kan?""Ya, aku sehat."Ayya menghela napas. "Aku pikir kamu kenapa-napa.""Tidak, Ayy.""Ya, syukur Alhamdulillah. Ada apa? Kenapa kamu baru menghubungi aku?""Ayy?""Ya?""Kita ... kita berpisah saja."Berpisah? Sebuah permintaan yang sebenarnya sangat berat untuk dikabulkan. Tentu saja, membuat hati Ayya yang sudah lara akan semakin pilu. P
ปรับปรุงล่าสุด: 2021-06-02
Chapter: Lara Hati AyyaSelang satu minggu kemudian, setelah semua yang terjadi pada keluarga Pak Raden, mereka sudah berada di kota besar bernama Jakarta. Entah apa yang menyebabkan Anwar—orang kepercayaan Pak Raden—memutuskan untuk mengirim keluarga atasannya itu ke kota itu. Bukan perkara mudah untuk hidup di kota besar. Tidak ada sanak saudara, bahkan sebatas kenalan pun tidak ada.Di dalam rumah kontrakan sempit, Pak Raden beserta anak dan istrinya kini tinggal. Sesuatu yang sangat ia takuti, bahkan sedari muda, kini terjadi. Bangkrut! Impiannya hanya satu; ingin membuat keluarganya selalu diliputi bahagia, tanpa adanya kekurangan apa pun. Namun kini, momok menakutkan malah terjadi. Meskipun ia begitu keras dalam membangun usaha, terus berbuat kebaikan, tetap ada saja orang yang berlalu curang.Pak Raden hanya bisa berpasrah pada keadaan. Bahkan, ia belum memiliki rencana apa pun. Tidak banyak harta yang ia miliki, hanya uang sisa pemberian Anwar. Yang tentunya akan habis, jika ia tidak be
ปรับปรุงล่าสุด: 2021-05-26
Chapter: Berubah Dalam SekejapTadi malam, hujan turun begitu deras. Bahkan bersama halilintar yang bersahut-sahutan. Tubuh lunglai Pak Raden seperti sudah tidak kuasa untuk bangkit lagi. Sedangkan, Ibu Medina masih sibuk menangis. Ayya Diandra Pratama—anak tunggal alias semata wayang mereka berdua—tengah menatap langit biru yang sudah cerah kembali, seolah tidak bersedia turut larut ke dalam penderitaan yang mereka semua alami."Pa, kita mau tinggal di mana lagi?" Suara serak bersama isakan tangis terdengar dari bibir tipis dari Ibu Medina."Papa belum tahu, Ma," jawab Pak Raden di detik berikutnya. Sedih dalam hatinya, apalagi saat melihat anak dan istri ikut menderita. Pak Raden merasa sangat terpukul sekaligus tidak berguna.Ya, mereka bertiga saat ini tengah berada di bawah kolong jembatan yang kumuh. Jika berjalan lebih ke lima ratus meter ke depan, sisa-sisa dari kericuhan kemarin masih banyak. Pembakaran akibat amukan dari massa. Lalu, mengapa mereka bertiga terkena dampaknya? Para pende
ปรับปรุงล่าสุด: 2021-05-26