author-banner
Rahayu Sinaga RHS
Author

Novels by Rahayu Sinaga RHS

Transmigrasi: Tebusan dalam Diri Radit

Transmigrasi: Tebusan dalam Diri Radit

Rahayu, seorang wanita tangguh yang hidupnya penuh perjuangan, meninggal dunia akibat sebuah kecelakaan tragis. Saat membuka mata kembali, ia terbangun dalam tubuh seorang pria bernama Radit — seorang pengangguran dari keluarga miskin yang kehidupannya hancur akibat kesalahan besar di masa lalu. Radit adalah lelaki yang dulu memperkosa Velia Anindya Prameswari, wanita kaya raya, hingga pernikahan mereka terjadi tanpa cinta. Sejak hari itu, rumah tangga mereka dingin, penuh kebencian, dan tak berperasaan. Radit justru memanfaatkan kekayaan Velia untuk berfoya-foya, menelantarkan anak mereka Arkana yang baru berusia tiga tahun, dan melupakan ayahnya yang sakit serta keluarganya sendiri. Namun kini, jiwa Radit sudah tak lagi sama. Rahayu yang menempati tubuh itu menolak menjadi suami jahat dan ayah gagal seperti Radit. Ia bertekad menebus dosa-dosa yang pernah diperbuat tubuh ini. Dengan ketulusan, kerja keras, dan cinta yang tak pernah diberikan Radit sebelumnya, Rahayu perlahan mengubah segalanya: Ia mulai bekerja keras demi membuktikan diri, bukannya mengandalkan harta Velia. Ia belajar menjadi ayah bagi Arka, yang selama ini hanya mengenal dinginnya sosok ayah. Ia merangkul kembali keluarganya yang terluka karena ulah Radit. Ia mencoba merebut kembali kepercayaan Velia, meski hati wanita itu telah beku. Perjalanan ini tidak mudah. Masa lalu Radit yang kelam terus menghantuinya—teman-teman buruk, keluarga Velia yang memandang rendah, serta jejak luka yang terlalu dalam. Tetapi, setiap langkah kecil menuju perubahan perlahan mengikis kebencian, membuka ruang harapan, dan mengajarkan arti cinta sejati. Di balik semua itu, Rahayu menyadari bahwa kesempatan kedua yang diberikan padanya bukan untuk mengulang kehidupan, melainkan untuk menebus kesalahan orang lain dan menemukan arti hidup yang sesungguhnya. Apakah Velia mampu memaafkan? Apakah Arka bisa benar-benar memanggilnya “Ayah” dengan bangga? Dan bagaimana akhir dari rahasia transmigrasi ini ketika kebenarannya terbongkar?
Read
Chapter: Bab 89
Udara sore di markas RHS terasa berat dan tegang. Langit Ardan City mulai menggelap, hujan gerimis menetes membasahi halaman aspal hitam yang dipenuhi kendaraan taktis dan tim pengamanan. Di ruang briefing utama, Radit berdiri di depan layar besar, wajahnya serius, memandang satu per satu anggota tim Bayangan yang telah duduk berbaris rapi — Surya, Rian, Dewi, Faris, Bima, dan kini termasuk anggota baru mereka, Aldi.Di layar terpampang foto beberapa pria bertopeng dan data lokasi — sindikat perdagangan manusia yang beroperasi di pinggiran kota Ardan, menyamar sebagai panti asuhan ilegal. Mereka menculik anak-anak dari berbagai daerah untuk dijual ke luar negeri. Semua yang hadir terdiam, dada menegang mendengar detailnya.“Target utama: markas di bawah tanah. Lokasi dikamuflase jadi panti asuhan. Mereka bersenjata dan kemungkinan punya pengamanan berlapis,” ujar Radit, nada suaranya dingin tapi mantap. “Prioritas utama: selamatkan anak-anak. Jangan ada korban di pihak kita.”Faris me
Last Updated: 2025-11-13
Chapter: Bab 88
Angin malam bertiup kencang di dataran tinggi Lembah Arwana, markas latihan tingkat lanjut milik RHS Intel. Dari jauh, tempat itu tampak seperti kompleks industri tua — padahal di balik dinding beton dan pagar listriknya tersembunyi pusat pelatihan paling canggih milik negara.Tiga minggu telah berlalu sejak liburan di vila danau. Kini, Tim Bayangan kembali bersatu. Namun kali ini, mereka tidak akan menjalani misi biasa. Mereka akan diuji untuk naik tingkat — bukan sekadar pasukan eksekusi, tapi menjadi unit yang mampu mengambil keputusan strategis dalam kondisi apa pun.Sirine pelatihan meraung di udara dingin. Lampu merah menyala. Suara pelatih bergaung lewat pengeras suara: “Waktu kalian dua jam. Jalur Delta-4. Fokus bukan pada kecepatan, tapi pada kerja sama dan kejujuran taktis. Kegagalan salah satu adalah kegagalan semua.”Radit berdiri di depan timnya, mengenakan rompi hitam dan headset komunikasi. Di belakangnya, Faris menyiapkan senjata peluru karet, Rian memeriksa peta elek
Last Updated: 2025-11-13
Chapter: Bab 87
Sore itu langit kota Sagara Raya berubah jingga lembut. Untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan menjalankan misi berat dan latihan intensif, Tim Bayangan mendapat izin istimewa: tujuh hari libur penuh. Bukan hanya mereka, tapi juga keluarga inti masing-masing diundang untuk berkumpul di vila tepi danau milik pemerintah — tempat rahasia yang biasanya digunakan untuk pemulihan mental pasukan elite.Mobil hitam RHS Intel berhenti di depan vila luas yang dikelilingi pepohonan pinus dan udara segar. Dari dalam, suara tawa anak-anak terdengar, bercampur dengan gemericik air dari danau kecil di depan halaman.Radit turun pertama, masih dengan gaya khasnya: tenang, berwibawa, tapi kali ini tanpa seragam tempur. Ia hanya mengenakan kaus polos abu dan celana santai. Velia turun setelahnya sambil menggendong Rama, sementara Arka langsung berlari ke arah danau.“Pelan-pelan, Ark!” teriak Velia sambil tertawa.Arka menoleh, “Iya, Ma! Aku cuma mau lihat ikan!”Radit menatap anaknya itu, lalu m
Last Updated: 2025-11-06
Chapter: Bab 86
Suasana markas RHS Intel pagi itu terasa berbeda. Biasanya hanya suara langkah berat tim Bayangan dan dengung mesin latihan yang terdengar, tapi kini ada satu suara baru — langkah yang masih ragu, tarikan napas yang sedikit gugup, dan tatapan yang mencoba beradaptasi di tengah lingkungan baru.Aldi berdiri tegak di depan ruang briefing, mengenakan seragam latihan hitam khas tim Bayangan. Wajahnya masih kaku, seperti menahan banyak hal di dalam dada. Ia sempat menatap Radit sekilas, lalu menunduk dalam-dalam.Radit, dengan sikap tenang dan aura kepemimpinan yang selalu membuat orang menaruh hormat, menepuk bahunya pelan.“Selamat datang di RHS Intel, Aldi,” katanya dengan suara berat tapi hangat. “Mulai sekarang, kamu bukan orang luar. Kamu bagian dari keluarga ini.”Aldi menelan ludah. “Terima kasih, Radit. Aku… akan berusaha sebaik mungkin.”Bima yang berdiri di belakang menyeringai. “Berusaha aja nggak cukup. Di sini, kalau telat satu detik aja, bisa ketiban ledakan.”Faris tertawa
Last Updated: 2025-11-06
Chapter: Bab 85
Udara dingin menusuk di pagi hari ketika mobil hitam milik RHS melintas menembus gerbang besi besar bertuliskan Fasilitas Militer Negara X-07. Di dalamnya, tampak bangunan beton raksasa berdiri kokoh—dipenuhi aroma logam, pelatihan keras, dan rahasia yang tak boleh bocor ke dunia luar. Tim Bayangan berjalan berbaris memasuki area itu; langkah-langkah mereka berat, bukan karena takut, tapi karena beban di dada masing-masing.Aldi berjalan di tengah, kedua tangannya diborgol baja magnetik. Tatapannya menunduk, wajahnya dipenuhi luka yang belum sepenuhnya sembuh. Dewi berjalan di sampingnya, matanya sembab, tapi rahangnya mengeras menahan emosi.“Demi Tuhan, Aldi… kenapa kamu ikut Rafael Darma?” suara Dewi serak, nyaris berbisik.Aldi tersenyum pahit. “Aku pikir… kalau aku bergabung, aku bisa melindungi kalian dari dalam. Tapi semuanya kacau. Aku gagal, Dewi.”Radit yang berjalan di depan mereka berhenti sejenak. “Kau tidak gagal,” katanya datar namun mantap. “Kau menyelamatkan kami wakt
Last Updated: 2025-10-31
Chapter: Bab 84
Langit Senjaya sore itu berubah muram. Hujan turun perlahan, membasuh kaca-kaca besar Rumah Sakit Naranta, tempat di mana kehidupan dan kematian berjalan beriringan tanpa janji pasti. Di lantai tujuh, ruang perawatan intensif, seorang pria terbaring lemah dengan tubuh penuh perban dan selang infus menjalar dari tangan hingga dada. Dialah Aldi, sosok yang dulu begitu tangguh di masa kecil Dewi — abang panti yang selalu melindunginya dari segala bentuk kekerasan dan rasa takut.Dewi berdiri di sisi ranjang itu, wajahnya pucat, matanya sembab, napasnya berat. Tangannya menggenggam jari Aldi yang dingin namun masih terasa denyut halus di sana.“Bang… kenapa lo harus ikut misi gila itu?” bisiknya dengan suara parau. “Harusnya gue yang kena, bukan lo.”Dari belakang, Radit berdiri diam menatap pemandangan itu. Tubuhnya sudah pulih dari luka lama, namun sorot matanya masih menyimpan bekas dari setiap misi yang nyaris merenggut nyawanya.Ia menepuk bahu Bima, lalu berbisik, “Biarkan dia. Dewi
Last Updated: 2025-10-31
You may also like
Isaac jangan ghosting
Isaac jangan ghosting
Fantasi · Liena awa
2.0K views
SYAIR SINGGASANA 2 : DARAH PARA RAJA
SYAIR SINGGASANA 2 : DARAH PARA RAJA
Fantasi · Ryandhika Rahman
2.0K views
Rumah Teh Ala Miranda
Rumah Teh Ala Miranda
Fantasi · Charlie Nam
2.0K views
Terjebak Peran Figuran
Terjebak Peran Figuran
Fantasi · Agura Senja
2.0K views
The Story of Saka
The Story of Saka
Fantasi · Bani Salman
2.0K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status