author-banner
Eng_
Eng_
Author

Novels by Eng_

Kesempatan Kedua? (Aku, Kau dan Rahasia)

Kesempatan Kedua? (Aku, Kau dan Rahasia)

Enam belas tahun lalu, Mireya pergi meninggalkan Langit dengan membawa bayi dalam kandungannya. Bagi dunia, ia hanyalah gadis panti asuhan yang merebut dan menghancurkan masa depan pewaris Andaru Group. Kini, Reya kembali sebagai wanita sukses. Tanpa ia sadari, putranya justru bergabung di dojo milik Langit—ayah yang selama ini hanya ia kenal dari cerita sang ibu. Rahasia yang dijaga selama bertahun-tahun akhirnya pecah. Mampukah Reya dan Langit menemukan kesempatan kedua? Atau justru harus kembali memilih luka masing-masing?
Read
Chapter: Jembatan
Wendy berusaha menahan napas ketika pintu studio berat itu ia dorong. Bau panel akustik yang khas bercampur dengan hawa elektronik dari mesin-mesin membuat perutnya mual sendiri. Tapi kali ini dia sudah lebih siap daripada kemarin. Hari kedua, Wen. Lo harus bertahan hidup.Di balik mixing desk, Sagara sudah duduk. Pria berkaos hitam itu sibuk dengan layar monitornya. Rambut hitamnya jatuh menutupi sebagian kening, wajahnya tanpa ekspresi. Seolah-olah dunia luar nggak eksis.“Pagi, Bang,” Wendy memberanikan diri menyapa.Hanya ‘Hmm’ singkat yang menjadi jawaban. Apa susahnya sih bilang ‘pagi juga,Wen.’ Wendy mendengus pelan. Menelan gerutunya sendiri.Tak lama setelah Wendy duduk dan mulai membuka laptop, Saga berdehem. Tanpa menoleh, ia bertanya. “Jadwal rekaman hari ini jam berapa?”Tangan Wendy sigap membuka jadwal. “Jam sembilan, Bang. Sama Lyona.”“Oke. Siapin semuanya. Pastikan dia datang tepat waktu. Dan lo juga standby.”Giliran nyuruh-nyuruh aja, panjang tuh kalimat. Lagi-l
Last Updated: 2025-09-16
Chapter: Wendy Vs Skywave
Wendy sengaja datang lebih pagi dari yang diminta, jadi ketika ia tiba, belum ada siapa-siapa di studio. Salah seorang staf produksi bilang kalau Sagara, bos Wendy, sedang meeting pagi bersama kepala divisi yang lain. Staf itu juga yang akhirnya mengarahkan Wendy untuk menunggu di studio Saga, tempatnya akan bekerja nanti.Bau kayu dari panel akustik dan sedikit bau elektronik hangat dari peralatan menyambut Wendy ketika ia mendorong pintu tebal ruang studio itu. Lampu warm white redup menggantung di langit-langit dan beberapa lampu sorot mengarah ke meja mixing memberikan kesan yang cenderung serius dan fokus. Wendy melihat area mixing di ujung ruangan dan booth rekaman di sisi kanan. Di sisi kiri, sedikit kebelakang, ada meja tambahan lengkap dengan laptop dan headphone. Staf yang tadi mengantarnya bilang bawa meja itu akan jadi meja kerja Wendy di sini.Pintu studio terbuka. Seorang pria berkulit pucat masuk tanpa menoleh, wajahnya datar, langkahnya mantap. Dengan pakaian serba hi
Last Updated: 2025-09-15
Chapter: Yang terjadi, Terjadilah
Pagi ini tidak seperti biasanya. Alih-alih berkutat di dapur dengan apron, Wendy justru sudah duduk rapi di meja makan. Sweater rajut berkerah warna krem dengan garis-garis hitam dan celana bahan warna putih membalut tubuh. Memberi kesan santai tapi juga cukup formal. “Udah rapi banget pagi-pagi. Tumben,” komentar Reya begitu keluar dari kamar. Ia menenteng tas, blazer krem tergantung di lengannya.Wendy meletakkan cangkir kopinya. “Yes. This is my first day.” Bibirnya tersenyum tapi sorot matanya jelas menyimpan gelisah. Reya mengangguk kecil sambil menyalakan mesin kopi. Uap panas bercampur aroma kopi yang khas langsung memenuhi ruangan. Ia membawa cangkirnya, duduk di seberang Wendy. Pandangannya meneliti sahabatnya yang sedari tadi terlihat menerawang ke arah meja. Jari-jarinya mengetuk permukaan kayu dengan ritme yang terdengar gelisah. Alis Reya terangkat. “Are you nervous?”Wendy menghela nafas lalu mengangkat cangkirnya lagi. “Dikit,” jawabnya.Ekspresi Wendy membuat Reya t
Last Updated: 2025-09-14
Chapter: Berbagi Kisah, atau rahasia?
Selalu ada hari pertama dalam hidup. Begitu juga bagi Reya, Sky dan Wendy. Hari ini, hari pertama mereka di Jakarta hampir berakhir, ditutup dengan makan malam sederhana dan obrolan hangat. Meja makan penuh dengan nasi hangat, tumis sayur, ikan goreng dan juga sambal, sesuatu yang jarang mereka temui di Kanada. Aroma gurih dan sedikit pedas menguar mengisi ruangan.Reya menyendok nasi ke piringnya, tapi matanya melihat ke arah Sky. “How’s your first day been? Fun or what?” tanyanya lembut. Ia berusaha terlihat santai, tapi Sky juga tahu bahwa ibunya merasa agak khawatir.Alis Sky terangkat. “Not bad. Just a normal day at school. And…I made a new friend.” Ia tersenyum. “Bagus dong. Siapa namanya?” Wendy menyahut sambil meletakkan daging ikan yang telah dia bersihkan durinya ke piring Sky.“Elio….” Sky menyuap nasi bersama ikan yang Wendy berikan, sambil mengunyah ia terlihat berfikir, “Sama Bian,” imbuhnya dengan nada lebih pelan. Yah, Bian mungkin belum bisa dikatakan sebagai teman S
Last Updated: 2025-09-13
Chapter: Perjodohan
Telepon berdering untuk kesekian kalinya di meja Langit. Nama Mama berkedip-kedip di layar ponsel. Ia menekan tombol reject tanpa ragu, lalu kembali menatap layar komputer di mejanya. Baru sebentar, dering itu datang lagi, makin nyaring.“Bang, nggak mau diangkat dulu?” Orion menyeletuk.Langit mengangkat wajahnya, menatap Orion sebentar, “Biarin aja, entar juga capek sendiri.” tandasnya. Melihat Langit yang acuh, Orion hanya mengangkat kedua alisnya sambil mengangkat bahu pasrah. Tak lama, pintu ruangan diketuk. Sabil, sekretaris Langit muncul di ambang pintu. Langit dan Orion sama-sama mengalihkan perhatian.“Kenapa, Bil?” tanya Langit.“Ada Pak Bumi di luar, Pak. Ingin menemui Bapak.”Orion menatap Langit cepat. Keningnya berkerut. “Bang Bumi? Ngapain, Lang, tumben amat sampai sini.”Langit mengedik sekilas lalu kembali menekuri layar. “Suruh masuk aja, Bil,” perintahnya santai. Sabil mengangguk lalu menghilang di balik pintu. Tak sampai semenit, Bumi melangkah masuk. Setelan ja
Last Updated: 2025-09-11
Chapter: Pertemuan Tak Terduga
Pertemuan dan perpisahan adalah hal paling misterius di dunia. Sebaik apapun kita merencanakan sebuah pertemuan, itu bisa saja gagal di detik terakhir. Pun seberapa kuat mencegah perpisahan, itu juga bisa tetap terjadi.Bel pulang sudah berlalu sekitar tiga puluh menit lalu, halaman Maplewood International High School Jakarta yang tadi penuh dengan siswa yang menunggu jemputan kini mulai lengang. Hanya ada beberapa anak yang masih menunggu, duduk di bangku panjang dekat gerbang sambil memainkan ponsel atau berbincang dengan teman lain. Beberapa juga masih bermain di halaman atau di kelas yang sudah spi. Sky duduk di bangku salah satu panjang yang kosong. Ranselnya disandarkan di lutut, tangannya sibuk dengan ponsel, mencoba menghubungi Wendy yang janji akan menjemputnya. “Seriously, where is Wendy? She’s the one who said she wouldn’t be late.” Sky bergumam kesal. Tangannya mengibas-ngibas, mencoba mengusir panas. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore, tapi matahari Jakarta masih c
Last Updated: 2025-09-10
You may also like
Cinta Terlarang Atau Takdir
Cinta Terlarang Atau Takdir
Romansa · Erna Azura
24.7K views
Bound by Desire
Bound by Desire
Romansa · Cherry Blossom
24.7K views
MISTERY DAGING 15O KG
MISTERY DAGING 15O KG
Romansa · YATI CAHAYA HATI
24.7K views
Hasrat Liar Hot Duda
Hasrat Liar Hot Duda
Romansa · Rein Azahra
24.6K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status