Chapter: Bab 5 - Bukan Sekedar BisnisBAB 5Langit masih tampak gelap ketika Siska sudah sibuk di dapur. Semalam, sebelum tidur, ia kembali membuka tutorial “Resep Nasi Goreng Enak dan Simpel.” Kali ini, tekadnya bulat. “Aku pasti bisa!” serunya semangat sambil mengikat rambut tinggi-tinggi dan mengenakan celemek coklat tua.Wajahnya terlihat serius saat memotong bahan-bahan sederhana. Aroma bawang goreng mulai memenuhi dapur dan senyum kecil terbit di wajahnya. Siska menatap nasi goreng yang kini mulai berwarna kecoklatan. Ia mengambil sendok, meniup pelan, lalu mencicipinya.“Masya Allah … ini enak!” serunya antusias, menggeleng tak percaya. Akhirnya, nasi goreng buatannya bisa dimakan manusia juga. Ia teringat dulu, saat beberapa kali belajar di rumah Andin, hasilnya malah bikin kucing minggat karena rasanya amburadul. Tetapi pagi ini, Siska merasa bangga pada dirinya sendiri.“Semoga saja dia menyukainya,” ucapnya lirih, menata piring nasi goreng di meja makan dengan tambahan hiasan sederhana di atasnya. Ia tersenyum
Last Updated: 2025-11-21
Chapter: Bab 4 - Membakar DapurBAB 4 “Aku harus mulai dari mana nih?” gumam Siska serius memperhatikan bahan-bahan makanan yang telah ia pilih. Ada ikan untuk lauk, bahan sup untuk sayur dan jagung manis untuk rencana membuat perkedel. Tetapi belum juga mulai, Siska sudah meringis pelan sambil menjambak ujung rambut panjangnya.“Aku menyesal dulu nggak pernah masuk dapur,” keluhnya penuh penyesalan.“Oke, Siska, jangan menyerah sebelum berperang. Sekarang zaman sudah serba canggih. Orang yang nggak bisa masak pun bisa jadi jago dengan bantuan si Tubtub. Ayo, semangat, cayo!” ujarnya sambil mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi, kemudian membuka ponselnya. Aplikasi video tutorial memasak jadi penyelamatnya hari ini.Dulu, di rumahnya, Siska hanya sekali menginjak dapur — waktu mencoba membuat nasi goreng. Tetapi gara-gara satu piring pecah, Ibu tirinya, Bu Sesil, memarahinya habis-habisan. Sejak itu, ia dilarang masuk dapur lagi. Semua sudah disiapkan untuknya, tanpa pernah boleh menyentuh apapun.“Sekarang aku beb
Last Updated: 2025-11-21
Chapter: Bab 3 - Gula dan GaramBAB 3Keesokan harinya. Siska sudah bersiap untuk berangkat ke kantor. Sejak subuh tadi, dia sudah menyiapkan sarapan sederhana untuk Evan, sekadar roti dan kopi, agar pria itu tidak lagi berteriak seperti kemarin.Semalam, Siska sebenarnya menunggu Evan pulang. Bukan karena rindu, tetapi karena dia takut sendirian di apartemen baru itu. Lingkungan sekitar masih asing dan dia belum tahu bagaimana keamanan di kawasan tersebut. Tetapi hingga jam sepuluh malam, Evan tak kunjung datang. Akhirnya Siska menyerah dan memutuskan untuk tidur lebih dulu.“Oke, aku sudah siap.” Siska menatap jam di pergelangan tangannya, memastikan tidak terlambat. “Aku harus berangkat sekarang.”Baru saja ia keluar kamar, Evan juga muncul dari kamarnya. Pria itu sudah rapi dengan kemeja panjang dan rambut yang disisir klimis.“Aku sudah buatkan kamu roti di meja makan dan juga kopi. Aku berangkat, ya!” seru Siska sambil bergegas menuju pintu. Tetapi baru dua langkah, ia berhenti, berbalik, lalu berlari kecil ke
Last Updated: 2025-11-21
Chapter: Bab 2 - Tinggal BersamaBAB 2 Malam telah tiba. Di sebuah apartemen.“Kalau kau merasa apartemen ini terlalu kecil, lebih baik kau pulang ke rumah besarmu itu.” Suara tegas itu membuyarkan lamunan seorang wanita yang tengah menarik kopernya. Matanya berkeliling menatap sekitarnya.“Aku pikir apartemenmu ini cukup luas kalau hanya untuk kita berdua.” Wanita itu duduk di sofa dengan angkuh.“Siska, aku rasa kamu tahu kenapa kita menikah?” Ya, mereka adalah Evan dan Siska, pasangan pengantin baru yang menikah karena insiden pemergokan mereka di kamar hotel.Siska menoleh, menatap suaminya yang berdiri di dekat tangga. “Aku sangat tahu. Kamu tidak perlu mengatakannya berulang kali.”“Bagus. Ingat, kamu memang istriku, tapi kamu tidak berhak mengatur ataupun ikut campur dalam urusanku. Begitu pun aku terhadapmu.”Siska terdiam. Ekspresinya sulit terbaca ketika mendengar peringatan itu.“Kamarmu ada di dekat dapur. Semua urusan rumah tangga kamu yang urus. Aku tidak suka ada orang lain di rumahku.” Usai berkata
Last Updated: 2025-11-21
Chapter: Bab 1 - Jebakan SiskaBAB 1Pesta meriah telah dimulai. Siska telah berada di atas panggung setelah namanya dipanggil. Ia memberikan sepatah dua patah kata, baik tentang kariernya maupun tentang keinginannya di usianya yang telah menginjak 28 tahun.Tidak hanya itu, Siska sempat menyebut nama Vero dan memujinya sebagai kolega terbaiknya. Hal itu sontak membuat semua tamu undangan bersorak. Tidak sedikit juga yang ingin menjodohkan mereka tanpa tahu status Vero yang sebenarnya.“Sial!” seru Vero tertahan. Besok pasti banyak berita yang beredar, baik mengenai kerja samanya dengan perusahaan itu maupun tentang perjodohan dadakan antara dirinya dan Siska.“Sepertinya hidupmu tambah rumit, Bro.” Evan datang tiba-tiba dari belakang dan langsung merangkul Vero.“Diam kamu!” Pria yang mengenakan kemeja biru navy itu menyikut pelan perut Evan.“Bagaimana kamu bisa masuk?” tegur Max. Di luar sana penjagaannya sangat ketat. Bagi yang tidak memiliki undangan, tentu saja tidak diperbolehkan masuk ke pesta ini.“Aku ter
Last Updated: 2025-11-21