Chapter: Part 27Setelah selesai di pemakaman orang tua Vivian. Mereka kini menuju ke kediaman Paman dan Bibi Vivian. Tak butuh waktu lama, meret sudah sampai, namun ketika Vivian sudah turun dari mobil, Tiba-tiba ada panggilan di ponsel Darryl. "Masuklah dulu, aku masih ada panggilan dari. Klien," ucap Darryl pada Vivian. Vivian menganggukkan kepalanya lalu melangkahkan kakinya menuju ke kediaman pamannya. Darryl bicara dengan kliennya seraya pandangannya terus fokus pada Vivian. Tok. Tok. Tok.Vivian terlihat meremas jari-jarinya sendiri ketika sudah mengetuk pintu rumah itu, namun tetap tak ada jawaban. Vivian mengulang kembali mengetuk pintu rumah itu, hingga rumah itu pun kini sudah terbuka."Kau? Kau kemari? Apakah tuan muda sudah mengusirmu? Dasar tak berguna, begitu saja tak bisa. Seharusnya kau bisa merayu Tuan Muda agar terus membiarkanmu ada di sampingnya. Heran aku sama kamu, Vi. Lihatlah, kau masih jauh tertinggal darinya, berdandanlah yang cantik," hina bibinya Vivian. "Maaf Bi, kecan
Terakhir Diperbarui: 2025-07-15
Chapter: Bab 26Vivian, setelah bersiap, turun dan langsung disambut oleh Darryl yang menatapnya dengan hangat. "Duduklah! Kita sarapan dulu, baru langsung pulang," ujar Darryl seraya menarik kursi agar Vivian segera duduk."Terima kasih," jawab Vivian yang masih belum terbiasa dengan perhatian Darryl.Darryl dan Vivian pun menikmati sarapan bersama, sementara Noah sarapan di tempat lain. Kini Noah bekerja dengan Pak Sam, dan ia mengirimkan video bagaimana Darryl mulai perhatian pada Vivian. Tentu saja, Pak Sam langsung memperlihatkan video itu pada Tuan Rahadian. Tuan Rahadian tersenyum melihat sikap Darryl, karena itulah, ia tidak lagi menanyakan kapan mereka akan pulang.Namun, senyum Tuan Rahadian tiba-tiba hilang ketika seorang pelayan datang. "Tuan, di bawah ada orang tua Nona Linda, mereka ingin bertemu dengan Anda dan Nyonya," ucap pelayan itu dengan menundukkan kepalanya."Baiklah, saya akan ke bawah," jawab Tuan Rahadian. Setelah mendengar itu, pelayan itu kembali turun dan menyampaikan pes
Terakhir Diperbarui: 2025-07-15
Chapter: Bab 25"Linda...!" teriak ibunya Linda, panik melihat tubuh putrinya terkulai lemas di lantai dekat ranjang kamar."Pa, ayo angkat, Pa. Panggil dokter, Pa," seru ibunya Linda dengan suara bergetar. Papanya Linda langsung mengangkat tubuh Linda ke atas ranjang dan segera memanggil dokter ke rumahnya. "Linda, bangunlah nak, ini Mama sayang, bangunlah, Lin." seru ibunya Linda seraya mengusap kening putrinya dengan lembut.Menunggu dokter yang lama membuat kedua orang tua Linda semakin gelisah."Pa, coba hubungi Darryl, Pa. Mama yakin, saat ini mungkin Darryl marah, tapi pasti masih ada rasa perduli dan cinta untuk anak kita. Katakan pada Darryl jika Linda tak sadarkan diri, dia pasti langsung kemari, Pa," seru mamanya Linda. Tak ingin membantah sang istri, papanya Linda langsung menghubungi Darryl, namun tiga kali panggilan tidak ada jawaban. Hingga panggilan keempat terhubung, namun suara yang menjawab bukanlah Darryl."Hallo nak Darryl, ini Om, Nak. Linda, Linda sekarang tak sadarkan diri, Na
Terakhir Diperbarui: 2025-07-15
Chapter: Bab 24"Apa sebaiknya kita ikuti keinginan, Vivian, Bu. Kita sudah banyak membuat anak itu sedih, padahal... Dia tidak membuat kita susah. Kasihan juga jika dia harus bertahan dengan Tuan muda, " ucap Pak Mun. "Pak, anak itu sudah menyusahkan kita, apanya yang nggak. Dia tinggal gratis di sini, bahkan makan pun tak bayar, " ucap Istri Pak Mun dengan kesal karena selalu mendengar suaminya membela Vivian. "Bu, selama ini, Pak Rahadian sudah memberikan uang kuliah untuk Vivian, tapi inh gunakan untuk kuliah Lita, apakah itu belum cukup? Sedangkan Vivian hatus berjuang sendiri untuk biaya kuliahnya! " Ucap Pak Mun, membuat istrinya bungkam dan tidak menjawab. "Ayah ingin membebaskan Kak Vivian untuk menjadi istrinya Tuan Darryl? Kalau begitu ganti denganku saja, Yah. Aku mau jadi istri Tuan Darryl, " ucap Lita yang tak sengaja mendengar apa yang ayahnya bicarakan dengan ibunya. "Apa yang kau katakan, Lita. Jika Vivian tidak bsanggip apalagi denganmu! Ibunya Tuan Darryl memandang orang lain
Terakhir Diperbarui: 2025-07-15
Chapter: Bab 23"Tuan, jika Tuan Darryl mencabut semua kerja sama kita, maka perusahaan akan mengalami ke rugian yang besar, Tuan. Bahkan kita tidak akan bisa membayar uang cicilan yang kita ambil di bank," ucap asisten Aldo. "Itu yang aku pikirkan, bagaimana caranya agar Darryl memaafkan aku? Kesalahan itu mungkin sangat besar bagi Darryl, tapi pasti ada jalan untuk bisa mendapatkan maafnya, tapi apa yang harus aku lakukan?" pikir Aldo yang kini kepalanya terasa mau pecah."Atau, Tuan bisa meminta Nona lInda untuk mengatala jika anda di jebak, setidaknya, antara anda dan nona LInda ada yang bisa di selamatkan," ucap asisten Aldo. "Tidak semudah itu. Linda jauh lebih licik dariku, tentunya dia akan menyelamatkan dirinya sendiri," ucap Aldo seraya menggusar rambutnya, kepalanya berdenyut, ia tidak tahu harus melakukan apa, apalagi Noah benar-benar menarik saham dari perusahaannya. Laporan itu sudah Aldo terima beberapa menit yang lalu. Sungguh Darryl tidak memberinya kesempatan. "Dari mana Darryl t
Terakhir Diperbarui: 2025-07-15
Chapter: Bab 22"Lepaskan aku tuan. Kau sudah memelukku dari tadi. Apakah kau memanfaatkan keadaan? " ucap Vivian setaha melepaskan diri dari Darryl. Terdengar Darryl berdecak mendengar ucapkan Vivian. "Bukankah kau juga menikmati pelukan ini. Bilang saja kalau kau juga suka. Iya kan?" ucap Darryl. "Nggak ya, Tuan. Andalah yang mencuri kesempatan di dalam kesempatan. Tunggu... Tunggu, anda pasti punya rencana besar kan? Saya tahu anda, dari awal adalah orang yang jahat sama aku. Tapi sekarang sok baik," ucap Vivian. Mendengar ucapan Vivian dan melihat bibir Vivian yang dari tadi nyerocos bicara, Darryl merasa semakin gemas. Ia memajukan tubuhnya hingga membuat Vivian memundurkan tubuhnya. "Apakah mau ku cium lagi? Sepertinya kau ketagihan dengan ciumanku, sampai-sampai kau suka sekali banyak bicara di depanku? " ucap Darryl membuat Vivian langsung menutup bibirnya dengan kedua tangannya, kepalanya menggeleng dengan cepat. Darryl benar-benar di buat tersenyum melihat tingkah Vivian. Ketika Darryl
Terakhir Diperbarui: 2025-07-15
Chapter: Bab 45 Akhir yang BahagiaHari yang dinantikan akhirnya tiba. Setelah perjalanan panjang dan penuh lika-liku, Audy berdiri di balik tirai kamar pengantin, mengenakan gaun putih yang sederhana namun begitu elegan. Cahaya matahari masuk melalui jendela besar, memantulkan kilau lembut dari gaun yang ia kenakan. Rambutnya yang tertutup hijab dengan sanggul rapi, dengan hiasan bunga melati yang memberikan aroma manis. Ia memandang cermin di depannya, menatap sosoknya yang hari ini akan menjadi seorang istri—istri dari Reyhan, pria yang telah berhasil menyembuhkan hatinya dan memberikan makna baru dalam hidupnya.Di ruangan yang berbeda, Reyhan berdiri tegap mengenakan jas hitam yang dipadukan dengan sarung sutra. Di sekelilingnya, beberapa kerabat dan teman dekat menemaninya, menunggu momen sakral yang sebentar lagi akan tiba. Wajahnya tampak tenang, namun matanya menyiratkan kebahagiaan yang luar biasa. Hari ini, ia akan mengucapkan ijab qobul, dan dengan itu, ia akan memulai babak baru bersama wanita yang ia cint
Terakhir Diperbarui: 2024-12-12
Chapter: Bab 44 MenyadariAudy melangkah mundur, menahan keinginannya untuk segera pergi dari ruangan itu. Kata-kata Yusuf membuatnya terhenti."Apakah kau melakukan semua ini untuk menghindariku?" tanya Yusuf, tatapannya penuh tanya dan rasa penasaran yang tampak jelas.Audy menarik napas dalam, berusaha menenangkan dirinya sebelum menjawab. Kata-kata Yusuf membuatnya kembali menengok ke masa lalu yang berusaha ia tinggalkan. Ia mengarahkan pandangannya ke arah Yusuf yang masih terbaring lemah di ranjang."Tidak, Mas," jawab Audy, suaranya terdengar mantap. "Ini sama sekali tidak ada hubungannya denganmu. Kita sudah berakhir hampir setahun yang lalu. Dan selama itu, aku sudah tidak lagi memiliki perasaan apa pun. Aku tidak mengatakan kalau aku sudah sepenuhnya melupakanmu, tapi..." Audy berhenti sejenak, mencari kata-kata yang tepat. "Jujur, rasa cinta yang dulu aku miliki telah terkikis oleh pengkhianatanmu."Yusuf tampak menelan ludah, seolah kata-kata Audy barusan menohok hatinya."Jadi, jika kau berpikir
Terakhir Diperbarui: 2024-12-12
Chapter: Bab 43 Hancurlah HarapanIbunya Yusuf Mendatangi Rumah Audy"Assalamu'alaikum," terdengar suara lembut namun tegas dari luar pintu. Itu suara ibunya Yusuf, yang datang ke kediaman Audy. Pelayan rumah Audy yang membuka pintu tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Wanita yang berdiri di depan pintu adalah mantan ibu mertua majikannya, sosok yang sudah lama tak pernah datang ke rumah ini setelah perceraian Audy dengan Yusuf."Wa'alaikumsalam, Nyonya. Silakan masuk," ujar sang pelayan sambil menunduk hormat dan mempersilakan tamunya masuk ke ruang tamu.Ibunya Yusuf melangkah masuk dengan langkah pelan namun anggun. Duduk di ruang tamu yang dulu sering ia kunjungi saat Audy dan Yusuf masih bersama, wajahnya terlihat sendu, seolah menyimpan beban di hatinya.Pelayan rumah segera pergi memanggil Audy. "Nyonya, ibu dari Tuan Yusuf datang berkunjung," lapornya dengan hati-hati.Audy, yang sedang bersantai di kamar, segera bangkit. Ia meraih hijab instan yang tergantung di sisi ranjangnya, mengenakannya dengan cepat
Terakhir Diperbarui: 2024-12-12
Chapter: Bab 42 Talak untuk SyifaBelum Audy memberikan jawaban, papanya Audy mendekat "Kau tahu, Dy," suara Papa memecah lamunannya, "Papa dan Mama sudah mengenal Rey cukup lama. Dia bukan hanya sahabat kakakmu, tapi juga bagian dari keluarga kita. Kalau kami boleh jujur, Rey adalah laki-laki yang tepat untukmu."Audy mengalihkan pandangannya, sedikit menunduk dengan arah pembicaraan ini. "Papa, Mama... aku tahu Kak Rey baik. Tapi, ini bukan masalah sederhana. Aku... aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya.""Sayang," Mama Audy menimpali dengan lembut, "kami tidak ingin memaksa. Kami hanya ingin kau tahu, setelah apa yang terjadi dengan Yusuf, kami khawatir kau tidak akan menemukan seseorang yang bisa mencintaimu seperti Rey. Dia sudah membuktikan keseriusannya, dan Mama yakin dia tidak akan mengecewakanmu."Audy terdiam. Perasaan hangat dan aman yang selalu Rey berikan memang tidak bisa disangkal, tapi luka dari pernikahan sebelumnya masih membekas dalam hatinya. Mencintai seseorang bukan hanya soal keseriusan, t
Terakhir Diperbarui: 2024-12-12
Chapter: Bab 41 Kejutan Lamaran"Kenapa kau merahasiakan ini dariku, Rey?" tanya Andre dengan nada datar. Sorot matanya tajam, menyelidik.Rey terlihat gugup, menarik napas panjang. "Aku... kurang percaya diri, Ndre," jawabnya pelan. "Apalagi dengan perasaan yang kumiliki untuk Audy. Semakin lama kupendam, semakin aku merasa tertekan. Semakin aku ingin gila."Andre terdiam, mendengarkan dengan saksama. Tak pernah terlintas bahwa Rey, sahabatnya sejak mereka kuliah, bisa memiliki perasaan semacam itu pada adiknya, Audy."Aku mencoba menepisnya," lanjut Rey, suaranya bergetar. "Tapi perasaan ini justru semakin kuat. Aku akhirnya berdamai dengan diriku sendiri. Dan, Ndre, aku ingin menghalalkan adikmu. Aku ingin dia menjadi istriku."Andre diam sejenak, mencerna perkataan Rey. Sahabat terbaiknya, orang yang ia percayai selama ini, ingin menikahi Audy. Tapi masih ada sesuatu yang lebih penting untuk ditanyakan."Perasaanmu pada Audy... sebenarnya aku sudah mencurigainya," ucap Andre, memecah keheningan. "Tapi yang jadi
Terakhir Diperbarui: 2024-12-12
Chapter: Bab 40 Syifa Minta Cerai“Apa yang harus aku lakukan, Bu?” keluh Yusuf seraya menundukkan wajahnya di meja makan. Suaranya lirih, namun terbungkus kemarahan yang tak dapat disembunyikan. “Setiap hari hanya pertengkaran yang aku hadapi bersama Syifa. Rasanya kesabaranku sudah di ambang batas.”Ibunya Yusuf memandang Yusuf dengan tatapan iba, sementara Diana, adik perempuannya, yang duduk di ujung meja, malah menyeringai seolah menunggu saat ini tiba.“Kakak sendiri yang memilih dia,” sindir Diana tanpa belas kasihan. “Dan sekarang menyesal? Malah menghina Kak Audi dulu, padahal lihat sekarang, MasyaAllah... makin cantik dan anggun. Selama ini, apa pernah kita dengar Kak Audi marah atau ribut-ribut seperti ini?”Yusuf mendesah, berat, kepalanya terasa makin pusing. Dia tahu ke mana arah pembicaraan ini. Namanya akan selalu dibandingkan dengan Audi—mantan istrinya yang sempurna di mata keluarganya.“Diana, sudah. Jangan memperkeruh keadaan,” tegur sang ibu dengan suara tegas. “Kakakmu lagi pusing menghadapi masa
Terakhir Diperbarui: 2024-12-12
Chapter: Bab 11 Reni dan rencananyaDarma sudah berusaha mencari Alisa, namun takdir belum mempertemukan mereka. Di tengah-tengah kebingungan yang Darma rasakan, Alisa malah berjalan santai. Entah kenapa ia masih kepikiran dengan kondisi Aditya. Walau bagaimanapun ... anak itu sudah sangat dekat dengannya. [Lis, kamu ada dimana, bukankah kau sudah berjanji akan bicara dengan,Mas? Kenapa kamu tidak menunggu, Mas] pesan itu Alisa baca ketika ia berada di tengah jalan. [Aku tidak pergi, Mas. Aku tadi masih keruangan dokter, ya ... awalnya aku ingin pergi, tapi ....Baiklah, aku ada di taman dekat rumah sakit, aku tunggu mas disini] balas Alisa, pesan itu langsung centang dua biru, menunjukkan jika Darma langsung membaca pesan itu, terlihat Darma mengetik hingga terpapang tulisan ('Tunggu mas, mas akan segera sampai' )pesan itu membuat Alisa gamang, ia gugup tentang hal yang akan ia katakan nanti pada Darma. Dengan perasaan tak menentu, Alisa duduk menatap seluruh taman, ia tersenyum melihat kaluarga yang begitu baha
Terakhir Diperbarui: 2024-07-13
Chapter: Bab 10 Darma Mengejar AlisaAlisa merasa menyesal karena sudah melakukan tindakan konyol ini, tapi Alisa sudah menjelaskan pada neneknya tentag keputusannya ini. Neneknya Darma memahami perasaan Alisa, apalagi neneknya kini tahu kehidupan nyata hubungan kedua pasangan itu. Neneknya tidak meyangka jika Darma bisa melakukan itu pada Alisa, bahkan Darma tidak pernah menyentuhnya. ''Ya Allah, Alisa. Maafkan nenek karena sudah tidak bisa mendidik Darma untuk menjadi suami yang baik dan bertanggung jawab, maafkan nenek, Nak?'' ucap sang Nenek ''Ini bukan salah nenek, Ini bukanlah salah siapa-siapa,Nek. Bahkan mas Darma juga tidak salah, haram juga jika mas Darma menyentuhku namun ia membayangkan wajah wanita lain,'' ucap Alisa seraya tersenyum. Sesaat Alisa hanya diam, ia fokus mengelus Aditya. ''Pergilah, Darma akan segera kembali kemari, ada seseorang yang melaporkan kedatanganmu, pergilah, Nak. Nenek juga ingin tahu seberapa besar, Darma menginginkanmu, jika ia benar-benar tidak menginginkanmu, maka nenek yang
Terakhir Diperbarui: 2023-08-02
Chapter: Bab 9 Alisa datang "Bi, bawakan barang-barang saya ke kamar tuan Darma, dan singkirkan barang-barang wanita itu dari kamar mas Darma! " perintah Reni pada pembantu rumah Darma. Namun pembantu itu mengabaikan apa yang Reni katakan. "Bi, apa kamu tuli! " bentak tantenya Reni. "Maaf nyonya, tapi tuan Darma sudah menuju kemari dan beliau mengatakan jangan sentuh apapun sebelum beliau datang, " ucap pembantu itu yang berhasil membuat Reni dan tantenya terkejut, bahkan mereka terlihat begitu ketakutan. "Reni, bagaimana ini, bukankah kau bilang kalau Darma saat ini pulang malam? " tanya tantenya. "Itu yang aku dengar dari asistennya, Tante. Bisa gagal rencanaku, pikirkan tante, pikirkan cara agar Darma tidak mengusir kita, " bisik Reni pada tantenya. "Sial! ckkkk, " tantenya Reni berdecak dengan kesal. "Kamu kan yang melaporkan kedatangan kami kesini? " tanya Reni dengan mata melotot. "Maaf, nyonya. Tapi itu memanglah tugas saya," ucap pembantu itu. "Awas saja kamu, kalau aku kembali menjadi nyon
Terakhir Diperbarui: 2023-08-01
Chapter: Bab 8 Rencana Tidak ada yang tahu akan hati dan perasaan seseorang. Alisa yang mulai dari kemaren menon-aktifkan ponselnya, kini menghidupkannya lagi. Banyak pesan yang masuk bahkan da puluhan panggilan dari Darma. Ia heran, Apakah laki-laki itu merasa kehilangan ketika ia pergi? Alisa tersenyum ketika memikirkan itu, namun nyatanya ia salah, Darma menghubunginya bukan karena ia kehilangan dirinya, melainkan karena Aditya sakit dan terus saja menanyakannya. Jam 6 pagi. (Assalamu'alaikum, Alisa) Jam 8 (Dari tadi, Aditya selalu menanyakanmu, kamu ada dimana biar nanti aku jemput) Jam 9 (Kau masih belum aktif, kamu dimana? Aditya sampai jatuh karena mencarimu) Jam 10 (Alisa, ayolah... kamu ada dimana, anakku sedang membutuhkanmu, aku telepon tapi gak ada yang aktif, di panti kamu juga gak ada katanya, kamu ada dimana, Lis?) Jam 11 (Aku membutuhkanmu, Lis) (Lisa, anakku membutuhkanmu, kabari mas secepatnya) Jam 12 (Ya Allah, Lis. Kamu dimana?) Alisa meneteskan air mata ketika
Terakhir Diperbarui: 2023-07-28
Chapter: Bab 7 Reni Ingin Kembali"Untuk apa kamu kesini?" tanya Darma. "Tiidakkah kau melihat Aditya ketakutan melihatmu?" tanya Darma ketika menghampiri Reni. " Aku ibunya, Mas. Kau jangan lupa itu!" ucap Reni menatap tajam pada Darma. "Tapi kau sudah pergi sejak dia masih bayi, Reni! kau tidak berhak atas dirinya lagi, dari pada kamu membuat masalah dan membuat anakku semakin parah, sebaiknya kau pergi dari sini dengan baik-baik, " ucap Darma seraya menunjuk kearah pintu. "Sayang, ini mama, Nak! kamu pasti kangen mama kan, Sayang? " tanya Reni. Aditya tidak menjawab pertanyaan itu, ia terlihat begitu ketakutan hingga ia memeluk sang nenek dengan begitu erat. "Reni, lebih baik kau pergi, dia tidak mengenalmu," ucap neneknya Darma. "Lihatlah! Aditya sakit dan kau malah membuatnya ketakutan," imbuhnya seraya mengelus kepala Aditya. "Aku mamanya, kenapa dia harus takut denganku? " tanya Reni. "Mamaku hanya mama Alisa, bukan kamu, " ucap Aditya dari balik tubuh neneknya. Seketika Reni menatap Darma da
Terakhir Diperbarui: 2023-07-28
Chapter: Bab 6 Darma KebingunganTidak dapat Darma pungkiri, semua kacau setelah kepergian Alisa. Bahkan ia tadi kebingungan harus menyiapkan segalanya, dari baju dan semuanya. Bahkan ia harus di pusingkan dengan pertanyaan Aditya tentang Alisa. (Aditya masuk rumah sakit, dia jatuh dari tangga ketika mencari Alisa) pesan itu semakin membuat Darma gelisah. Melihat kegelisahan Darma, sang Asisten langsung menunda pertemuan penting itu. "Apakah ada masalah tuan? " Bisik Roby sang asisten. "Anakku masuk rumah sakit kau handle semuanya, " ucap Darma seraya menepuk lengan Roby setelah itu ia langsung berlalu. Ia pergi dengan hati gelisah dan takut, namun... keributan yang terjadi di tempat resepsionis, membuat langkah Darma terhenti. "Maaf nyonya, anda tidak bisa keruangan tuan Darma sebelum melakukan janji dengan beliau, "ucap resepsionis itu. "Kalian tidak tahu siapa aku, Hah! Aku istri pemilik perusahaan ini, jika suamiku tahu, aku pastikan kalian akan di pecat!" Reni begitu emosi karena resepsionis itu mas
Terakhir Diperbarui: 2023-07-18