Share

Bab 8 Rencana

Tidak ada yang tahu akan hati dan perasaan seseorang. Alisa yang mulai dari kemaren menon-aktifkan ponselnya, kini menghidupkannya lagi. Banyak pesan yang masuk bahkan da puluhan panggilan dari Damar. Ia heran... Apakah laki-laki itu merada kehilangan ketika ia pergi? Alisa tersenyum ketika memikirkan iru, namun nyatanya ia salah, Damar menghubunginya bukan karena ia kehilangan dirinya, melainkan karena Aditya sakit dan terus saja menanyakannya.

Jam 6 pagi.

(Assalamu'alaikum, Alisa)

Jam 8

(Dari tadi, Aditya selalu menanyakanmu, kamu ada dimana biar nanti aku jemput)

Jam 9

(Kau masih belum aktif, kamu dimana? Aditya sampai jatuh karena mencarimu)

Jam 10

(Alisa, ayolah... kamu ada dimana, anakku sedang membutuhkanmu, aku telepon tapi gak ada yang aktif, di lantai kamu juga gak ada katanya, kamu ada dimana, Lis?)

Jam 11

(Aku membutuhkanmu, Lis)

(Lisa, anakku membutuhkanmu, kabari mas secepatnya)

Jam 12

(Ya Allah, Lis. Kamu dimana?)

Alisa meneteskan air mata ketikan membaca s
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status