
Menjadi Orang Ketiga Di Hubungan Suamiku
Karina Atmajaya memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya pada usia 20 tahun dengan menikah bersama laki-laki yang lima tahun lebih tua darinya yang bernama Haris Ghaffari Dananjaya. Berawal dari sebuah perjodohan, keduanya menjalani rumah tangga yang harmonis. Namun, sayangnya. Setelah tujuh tahun usia pernikahan mereka, Karina baru mengetahui bahwa suaminya tak sebaik yang ia kenal selama ini.
Haris berselingkuh dengan rekan sesama dokter di rumah sakit tempat pria bekerja. Dan karena pengkhianatan Haris, rumah tangga mereka menemukan akhir yang menyedihkan.
Karina menggugat cerai dan bodohnya Haris menerima gugatan itu. Karina berpikir bahwa ia bisa segera memulai hidup baru setelah bercerai dengan Haris. Namun, takdir berkata lain. Beberapa hari setelah menyandang status baru, Karina dikejutkan dengan fakta bahwa dia tengah mengandung calon anak Haris.
Di tengah kegelisahan hatinya, Karina memutuskan untuk pergi jauh dari Haris dan merawat calon anaknya itu sendirian. Namun, sekali lagi takdir berkata lain. Di saat Karina sudah menentukan jalan yang akan ia tuju, kala itu Haris justru berdiri di ujung jalan itu.
Haris mengetahui tentang kehamilan Karina. Lalu apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Akankah Haris mengabaikan calon anaknya sendiri dan menjauh dari Karina?
Bisakah Karina tetap pada keputusan awalnya?
Read
Chapter: Bab 9 : Terhubung Dengan Dua Garis BiruSetelah skandal memalukan itu, Haris mengambil cuti selama dua bulan untuk menenangkan publik. Sementara Karina, ia menjalani kembali pada kehidupan lamanya. Menjadi seorang putri tunggal yang mendapatkan seluruh kasih sayang dari ibunya. Karina menyibukkan diri dengan membantu di klinik ibunya. Tapi hari itu Karina menetap di rumah karena merasa kurang enak badan. Duduk di tepi ranjang, Karina memandang kalender yang berada di atas nakas. Kesedihan yang mulai terpendam membuatnya menyadari sesuatu yang cukup fatal. Membuka laci, Karina mengambil alat tes kehamilan yang ia beli kemarin. Setelah hari yang berat terlewati, Karina menyadari bahwa ia sudah melewatkan beberapa minggu dari tanggal merahnya. Dengan hati yang kacau Karina pergi ke kamar mandi. Dalam situasi ini Karina berpikir bahwa mungkin lebih baik jika ia memiliki suatu penyakit dibandingkan dengan harus melihat dua garis biru di dalam hidupnya. Namun, hidup Karina tak berjalan sesuai keinginannya. Dengan hati yang gu
Last Updated: 2025-03-04
Chapter: Bab 8 : Kehancuran Yang AdilMalam itu Karina tiba di halaman rumah ibunya. Hatinya terasa berat untuk mengadu kesakitan yang selama ini ia pendam sendirian. Pintu utama terbuka, Nathalia menyambut kedatangan putrinya dengan wajah suram tanpa senyuman. Tak ada pilihan lain, Karina kemudian datang mendekat dan langsung mendapatkan pelukan dari sang ibu. Karina berpikir bahwa hatinya sudah cukup kuat. Tapi pada akhirnya semua pertahanan yang ia bangun sendirian hancur dengan begitu mudahnya ketika ia kembali ke sandaran pertamanya. Di hadapan sang ibu, Karina kembali menangis seolah-olah itu adalah pengaduan terbaik uang bisa ia lakukan pada saat ini. Nathalia membawa putrinya masuk, menutup pintu rapat-rapat agar tak ada yang bisa mengusik putrinya. Keduanya duduk berdampingan di ruang tamu dan Karina sudah cukup tenang. Hanya saja ia tak berani mengangkat pandangannya. "Mama sudah mendengar semuanya dari Pak Brata. Kamu dan Haris sudah bercerai." "Aku minta maaf, Ma," ujar Karina, masih tak berani memandang s
Last Updated: 2025-03-03
Chapter: Bab 7 : Done For MeKarina kembali ke hotel tempat ia menginap setelah mengurus berkas perceraiannya. Berdiri menghadap jendela, Karina memandang kota dengan hati yang kosong. Dalam sekejap, kebahagiaan yang ia anggap sempurna langsung hancur tak bersisa. Hingga detik ini Karina masih belum bisa berkata jujur pada sang ibu. Hatinya belum siap. Karena ia pasti akan menangis jika sampai ibunya tahu tentang rumah tangganya yang hancur. Dalam situasi ini, Karina tak ingin menangis sendirian lagi. Bel pintu berbunyi. Karina bergegas membuka pintu, berpikir bahwa pesanannya beberapa waktu yang lalu sudah datang. Namun, ketika pintu terbuka, sebuah kejutan kecil datang. Lisa tiba-tiba masuk dan langsung menampar wajah Karina. "Kurang ajar kamu! Begini cara kamu balas dendam?!" hardik Lisa. Karina menghela napas pelan. Sesaat kemudian ia menampar balik wajah Lisa. "akh!" pekik Lisa. "Harusnya aku yang datang ke tempat kamu, bukan kamu yang datang ke sini!" Karina balas menghardik. "Karina!" Lisa menggeram.
Last Updated: 2024-05-17
Chapter: Bab 6 : Memulangkan SuamiJulia mengobati luka yang didapatkan oleh Haris. Haris sepertinya tak lagi memiliki muka untuk muncul di hadapan Julia hingga ia terus menghindari kontak mata dengan wanita itu. Julia lantas menarik dagu Haris, berniat mengobati sisi yang disembunyikan oleh Haris dan hal itu membuat pandangan mereka sempat beradu."Syukurlah kalau kamu masih punya rasa malu," ujar Julia tak acuh.Haris menahan tangan Julia. "Kamu boleh pergi.""Semua orang udah tahu, apa yang akan kamu lakukan sekarang?"Haris melepaskan tangan Julia dan berpaling, mengambil kaca matanya dan mengenakannya kembali. Ia menyahut, "itu bukan urusan kamu.""Kamu masih nggak tahu atau hanya pura-pura?"Haris terdiam memandang Julia."Aku khawatir," ujar Julia."Aku bukan orang yang pantas untuk kamu khawatirkan."Sebuah panggilan masuk ke ponsel Haris, terlihat sang ayah memanggil. Ia pun bangkit dan berbicara pada Julia untuk kali terakhir."Kita hanya perlu menjadi orang asing waktu bertemu."Haris kemudian meninggalkan J
Last Updated: 2023-09-25
Chapter: Bab 5 : Tak Pantas Diperjuangkan"Ceraikan aku, atau aku yang gugat kamu."Haris terdiam, sementara air mata Karina sudah mulai berjatuhan meski wanita itu berusaha untuk tetap terlihat kuat. Pandangan Haris sempat terjatuh, menghembuskan napas dalam dengan pelan sebelum ia kembali memandang Karina dan berbicara."Silakan lakukan apa yang kamu mau."Ucapan Haris berhasil menyentak batin Karina, seperti sebuah pukulan yang meruntuhkan dinding pertahanannya. Dan ketika Haris memutuskan untuk pergi, Karina tak bisa lagi berpura-pura baik-baik saja.Berpegangan pada meja, Karina membiarkan isak tangis keluar dari mulutnya. Tanpa ada kata maaf, seakan tak pantas untuk diperjuangkan. Karina ditinggalkan begitu saja. Sebenarnya siapa yang bersalah di sana?Tubuh Karina merosot ke lantai. Tak lagi peduli tentang apapun, ia menangis dengan suara yang keras. Memukul dadanya sendiri yang terasa sesak dan menyakitkan. Hanya dengan satu kesalahan yang dilakukan oleh suaminya, pria kaku berhati dingin itu membuangnya dengan cara y
Last Updated: 2023-08-20
Chapter: Bab 4 : Hubungan PalsuMalam tiba, klinik kecantikan milik ibu Karina sudah tutup, tapi hingga detik ini Karina memutuskan untuk menetap di sana. Seharian ini ia terus menyiksa batinnya tanpa bisa membagikan apa yang ia lihat sebelumnya kepada sang ibu. Karina tidak ingin menyeret siapapun ke dalam masalahnya.Terduduk di depan meja resepsionis, Karina masih tidak bisa mempercayai apa yang kini terjadi di hidupnya. Rumah tangganya yang harmonis justru memiliki cacat yang bahkan tak ia sadari selama ini. Karina tidak menyangka, ia berpikir jika suaminya berselingkuh, maka wanita itu adalah Julia, bukannya Lisa—perempuan yang dahulu mendekatinya lebih dulu dan menawarkan hubungan baik. Wanita yang kini tengah hamil lima bulan. Itu benar-benar di luar dugaan. Di saat ia mewaspadai kehadiran wanita lain, dia justru mengabaikan orang yang menusuknya dari belakang."Kenapa harus Mbak Lisa? Kenapa bukan Julia? Kenapa aku harus kenal orang itu?" gumam Karina.Untuk kali pertama setelah ia memutuskan untuk menerima
Last Updated: 2023-08-05
Chapter: Bab 81 : Bukan Akhir Yang Kau JanjikanJulian menyusuri jalan setapak yang menurun sembari sesekali memeriksa keadaan di belakangnya. Ia berniat menghubungi seseorang, tapi karena tidak berhati-hati ponselnya justru terjatuh di tumpukan dedaunan kering yang kemudian menyembunyikan benda pipih itu."Sial! Ada-ada aja sih!" gerutu Julian. Ia pun bergegas mencari ponselnya.Tak butuh waktu lama bagi Julian untuk mendapatkan kembali ponselnya. Namun, ketika ia bangkit, ia tak sengaja menangkap bayangan seseorang yang berdiri di atas melalui layar ponselnya. Perlahan Julian menoleh. Netranya membulat begitu ia melihat Damian tengah menodongkan senapan ke arahnya."Bajingan," gumam Julian.Dorr!Satu tembakan memekakkan telinga dan langsung menarik perhatian Haedar serta Nayra yang sebelumnya kembali memeriksa rumah."Haedar!" Nayra bergegas menghampiri Haedar."Kita susul Damian sekarang, bayi saya nggak ada di sini."Keduanya segera berlari memasuki hutan. Julian refleks menunduk sembari melindungi kepalanya. Tapi alih-alih l
Last Updated: 2025-05-30
Chapter: Bab 80 : Seorang BuruanDua minggu setelah Julian menghilang. Damian kembali mendatangi rumah Julian yang kini sudah kosong. Damian memasuki paviliun di mana Nayra terkurung selama satu tahun terakhir. Sungguh, ia merasa sangat bodoh. Selama satu tahun ia habiskan untuk mencurigai Julian tanpa berusaha untuk mengungkap kejahatan Julian dengan serius.Kasus penculikan Julian sedang diselidiki pihak kepolisian, mereka juga turut membantu pencarian Julian yang kini membawa bayi Nayra."Damian." Nayra datang dengan langkah terburu-buru."Julian barusan telepon aku," ujar Nayra setengah panik."Dia mengatakan sesuatu?"Nayra mengangguk. "Dia minta kita mencabut laporan. Anak kita ada sama dia sekarang.""Itu tidak akan merubah keadaan," gumam Damian."Julian nggak akan berbuat nekad, kan?"Damian kemudian menggandeng tangan Nayra. "Dia tidak akan melakukan hal yang pada akhirnya akan merugikan dirinya sendiri."Damian lantas membawa Nayra pergi. Setelah pemakaman Veronica, Julian langsung kabur dengan membawa an
Last Updated: 2025-05-29
Chapter: Bab 79 : Kebenaran Dan KarmaVeronica menunggu kedatangan Damian di bandara. Tapi karena hujan, ia berteduh di dalam mobilnya yang terparkir di pinggir jalan. Veronica ingin memastikan jika Damian benar-benar pergi meninggalkan Jakarta hari itu.Setelah menunggu cukup lama pada akhirnya yang ditunggu-tunggu oleh Veronica tiba. Wanita itu baru menyadari keberadaan Damian setelah Damian turun dari mobil."Bajingan itu, seharusnya dia sudah mati sejak dulu," desis Veronica penuh kebencian.Begitu besar kebencian Veronica terhadap Damian hingga ia ingin menyingkirkan Damian saat itu juga. Veronica menyalakan mesin mobil, berniat untuk menabrak Damian. Akan tetapi keberadaan sosok yang berlari menerobos hujan dan melewati mobilnya berhasil menyita perhatian Veronica."Nayra?"Veronica tampak terkejut. Orang yang katanya sudah menghilang tiba-tiba muncul. Sudut bibir wanita itu tersungging."Bagus dia di sini, kalian bisa mati bersama."Tanpa pikir panjang, Veronica langsung menginjak gas. Mengemudi dengan kecepatan ya
Last Updated: 2025-05-26
Chapter: Bab 78 : Tak Bisa Membiarkannya PergiHari itu Julian pulang lebih awal dengan senyum yang membuat wajahnya terlihat lebih bahagia. Seperti hari-hari sebelumnya, ia akan langsung mengunjungi Nayra saat pulang. Dan saat ia tiba di paviliun, Nayra tengah merajut. Menjadi tahanan selama satu tahun bukan berarti Nayra tak pernah berusaha untuk melarikan diri. Nayra kerap mencoba untuk kabur, tapi dari semua usahanya tak membuahkan hasil apapun dan kini ia tak berkutik setelah Julian membawa kelemahannya."Mana bayi aku?" tegur Nayra dengan dingin.Dengan senyumnya, Julian duduk di hadapan Nayra. Memang ada bayi di rumah Julian dan itu adalah bayi Nayra yang lahir beberapa bulan yang lalu dan itulah alasan kenapa Nayra tak bisa melarikan diri. Alih-alih melakukan persalinan di rumah sakit, Julian membiarkan Nayra melakukan persalinan di paviliun sehingga bayi yang dilahirkan Nayra belum terdaftar dan bahkan Nayra sendiri tak bisa memberikan nama untuk bayinya. Julian tak mengizinkan Nayra untuk merawat bayinya. Sesekali Juli
Last Updated: 2025-05-24
Chapter: Bab 77 : Kepergian DamianZizan memasuki sebuah pusat perbelanjaan dengan mengenakan topi untuk menyamarkan wajahnya. Ia mengikuti Julian yang memasuki swalayan. Menuruti perintah Damian, Zizan berusaha memastikan apa saja yang dibeli oleh Julian. Zizan berusaha untuk terlihat sibuk ketika Julian tampak tengah memilah barang. Tapi yang membuat Zizan heran adalah ketika ia melihat barang-barang yang berjajar di rak di hadapan Julian."Susu bayi? Tuh orang ngapain beli susu bayi? Emangnya punya bayi?" batin Zizan bertanya-tanya dalam hati.Dan benar saja Julian hanya membeli susu formula untuk bayi. Dari sana, Julian naik ke lantai atas dan Zizan terus mengikuti Julian hingga pria itu memasuki sebuah restoran yang berada di gedung pusat perbelanjaan itu.Kala itu Julian mendatangi seorang wanita yang tengah duduk sendirian. Zizan pun segera mencari tempat duduk terdekat tapi tetap aman."Mama udah lama?" tegur Julian seraya duduk.Veronica tersenyum tipis, tampak prihatin dengan keadaan putranya saat ini."Mama
Last Updated: 2025-05-23
Chapter: Bab 76 : Si Pengecut Yang SebenarnyaMalam itu Julian memasuki sebuah restoran ternama karena undangan dari Suganda. Namun, langkah pincang Julian terhenti ketika ia menemukan bahwa bukan hanya Suganda yang ada di sana, melainkan juga Damian."Julian, kamu sudah datang," tegur Suganda.Julian mendekat dan langsung melayangkan protes. "Papa nggak bilang kalau Papa ngundang orang lain.""Kamu duduk dulu.""Perjalanan dari sini ke area parkir cukup jauh, jangan sia-siakan perjuangan kaki cacat kamu untuk bisa sampai di sini," sarkas Damian dengan tenang.Julian menatap tajam, tapi Suganda segera menengahi."Kalian di sini untuk makan malam, papa tidak ingin ada pertengkaran. Julian, kamu duduk."Dengan wajah terpaksa, Julian pun pada akhirnya duduk berhadapan dengan Damian. Meski Damian terus menatapnya, ia enggan untuk membalas dan lebih memilih untuk berpaling."Papa ngapain ngajak makan malam, aku udah biasa makan sendirian," ujar Julian."Damian yang meminta papa mengundang kamu."Dengan begitu pandangan keduanya kembal
Last Updated: 2025-05-19