Chapter: BAB - 21Mata William membulat saat membaca pesannya, bahkan dia membacanya beberapa kali untuk memastikan bahwa dia tidak salah membaca.“Tedi Yan bukan orang yang membuat kamu masuk penjara.”“Kalau bukan Tedi Yan pelakunya, lalu siapa orang yang membantu anak itu yang membuatku masuk penjara.”gumam William memegang erat ponselnya.Karena jam kerja sudah selesai, William izin keluar kepada kepala pelayan bahwa ada dia akan mengambil pakaian lainnya dan membeli makanan. Sebenarnya itu hanya alasan semata, niatnya dia akan menemui Mia untuk mengetahui apa maksud dari pesan yang dikirim kepadanya.Kini William sudah sampai ditempat Mia, lebih tepatnya berada di lab nya.“Jadi benar Tedi Yan bukan orang yang membuat aku masuk penjara? lalu apa dia ada hubungannya dengan ayah kamu di penjara?’Mia memberikan beberapa berkas kepada William.”Benar dia bukan orangnya, saat aku check dia hanya sebagai investor terbesar di perusahaanmu.”“Kalau masalah ayahku memang benar Tedi Yan yang melaporkannya, k
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-11-11
Chapter: BAB - 20 “Huft…sangat melelahkan sekali, ayo kita lanjutkan perjalanan, sepertinya kita yang datang terlambat nanti disana.” ajak Bian yang melihat para musuh sudah terkapar kehabisan tenaga tidak ada lagi perlawanan dari mereka.“Ayo, itu sudah pasti dan kita harus menceritakan kronologinya kepada kepala pengawal.” William masuk ke dalam mobil, dan di ikuti Bian.Mereka melanjutkan perjalanan menuju perusahaan Tedi Yan, saat sampai di sana sang kepala pengawal sudah ada di sana menanti kedatangan mereka bersama dengan para pengawal yang sudah tiba lebih dahulu.“Apa yang terjadi, kenapa kalian telat sampai kesini?” tanya kepala pengawal saat William dan Bian yang kini sudah tiba di hadapannya.“Maaf kami terlambat karena ada beberapa orang yang menghadang perjalanan kami, jadi terpaksa kami harus melawan serangan mereka yang ingin mengambil mobil kami dan isinya, namun beruntung kami berhasil melumpuhkan mereka dan kembali dengan aman.” sahut William.“Kenapa tidak meminta bantuan dan menghub
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-11-01
Chapter: BAB - 19Sudah dari satu jam yang lalu mereka telah tiba dan menunggu kapal kargo yang akan berlabuh di dermaga, namun masih belum terlihat kapal yang membawa barang milik Tedy Yan bersandar di pelabuhan.“Ini sudah tengah malam, tapi kenapa kapalnya belum juga sampai di pelabuhan?” tanya salah satu pengawal yang sedang mengawasi.“Aku juga tidak tahu, mungkin ada keterlambatan karena cuaca buruk. Kita tidak tahu cuaca laut seperti apa sekarang,” sahut yang lainnya.“Sebenarnya barang seperti apa yang dipesan Pak Tedi sampai mengerahkan semua pengawalnya ke sini?' bisik Bian yang saat ini sedang berada disamping William."Mungkin barang lelang dan barang mewah dan tentu mahal sejenisnya , jadi harus dikawal ketat. kalau tidak mana mungkin kita ada disini sekarang," sahut William sekenanya.Selang beberapa menit kemudian terlihat sebuah kapal kargo mulai mendekat ke pelabuhan, setelah di konfirmasi ternyata kapal tersebut yang membawa barang pesanan Tedi Yan.Semua mulai lebih mendekat ke arah
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-21
Chapter: BAB - 18“Heh dimana sekarang? jam segini keluyuran, baru nyampe dirumah tapi tidak terdeteksi tanda-tanda kehidupan.”-Hendery.“Liam sampai kesini jam berapa? kita disuruh kumpul jam setengah sebelas.”-Bian.William membalas satu per satu pesan yang masuk dari keduanya.”Aku harus pergi sekarang Bian memberitahuku kalau kami harus berkumpul segera sekarang, tetap hati-hati disini, jika terjadi sesuatu segera hubungi aku.”William melihat area sekitar kamar hotel memeriksa sekilas takut ada yang masih mengikuti tanpa dia dan Mia sadari.“Baiklah, hati-hati juga di jalan.”William bergegas keluar dari hotel lalu mulai melanjutkan perjalanannya menuju gedung perusahaan Tedi Yan, sebelum pergi dia sudah membalas kedua pesan dari Bian dan Hendery. Kepada Bian dia akan datang dan sampai sekitar tiga puluh menit, sedangkan kepada Hendery dia sedang ada urusan dan akan menjelaskan detailnya nanti saat bertemu.Beruntung jarak antara hotel dan gedung perusahaan Tedi Yan tidak terlalu jauh, jadi hanya me
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-19
Chapter: BAB - 17“Mau bagaimana lagi kita harus masuk ke ruang kerja Ayahku sekarang, tidak mungkin kita menunggu mereka sampai selesai bekerja. waktu kita tidak banyak lagi pula aku lihat yang lembur orang-orang yang sudah aku kenal juga,” sahut Mia melihat masih ada beberapa karyawan yang masih bekerja.Karena tidak ada lagi jalan akses menuju ruang kerja sang Ayah, dengan terpaksa mau tidak mau Mia dan William harus melewati para karyawan yang posisi mereka bekerja di dekat ruang kerja sang Ayah.“Ikuti saja aku dari belakang, dan jangan membuat gerakan yang mencurigakan!” perintah Mia berbisik.Setelah keduanya sepakat, Mia berjalan tegak penuh percaya diri menuju ruang kerja Ayahnya disusul William yang berada di belakangnya, terlihat seperti seorang pengawal.Orang yang berada disana yang mengenal Mia langsung menyapanya dengan ramah, Mia pun menyapa mereka kembali dengan ramah agar tidak ada yang curiga.“Mbak Mia tumben jam segini datang ke kantor?” sapa salah satu karyawan senior di perusahaa
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-16
Chapter: BAB - 16Rian dengan santai menenangkan Tedi Yan agar tidak terlalu khawatir karena William bekerja di perusahaannya, dia yakin saat ini kondisi masih mampu dia kendalikan. justru dengan William bekerja di perusahaan Tedi Yan dia bisa leluasa memantaunya dengan menempatkan beberapa orang suruhannya disana.“Baiklah aku pegang janjimu, aku sudah memperingatkanmu dari awal. Kalau terjadi sesuatu dengan perusahaanku kau yang aku cari lebih dahulu,” dengan nada tegas dan pandangan tajam Tedi Yan saat berbicara kepada Rian.“Tentu kau bisa pegang itu, selama kerja sama kita lancar. Maka semuanya akan lancar terkendali,”Setelah berdiskusi Rian meninggalkan gedung perusahaan Tedi Yan, sedangkan William kini sudah tiba di rumah Mia.“Bagaimana tadi, apa cukup menyenangkan?” tanya Mia kini meletakkan segelas jus jeruk dihadapan William.“Iya cukup menarik, meski sangat kewalahan. aku tidak menyangka bahwa ditunjuk langsung oleh Tedi Yan untuk menjadi pengawalnya,” William menerima jus tersebut lalu me
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-11
Chapter: BAB - 12Tubuh Kanaya seketika menegang saat Sean dan neneknya perlahan datang menghampirinya sebelum masuk ke dalam rumah sakit.“Kenapa harus bertemu di waktu yang tidak tepat seperti ini,”gumam Kanaya pelan sedikit cemas.Kanaya mencoba untuk tenang meski jantungnya kini berpacu lebih cepat, hal yang ditakutkan Liam melihat keduanya. Sebenarnya tidak masalah dan dirinya bisa saja jujur kepada Liam, namun dirinya bingung harus bilang dari mana dahulu.Awalnya setelah menjenguk nenek, dia berencana ingin bicara secara langsung kepada Liam tentang meminta izin untuk masih bisa bekerja part time.Kalau membahas tentang keduanya lebih dulu bagaimana dia bisa bicara, Kanaya takut malah tidak diizinkan nantinya.Meski mungkin saja diizinkan, tapi masalahnya dia akan bekerja part time di Bardine hospital. Kalau sampai ada yang tahu bagaimana? Selain di kampus Liam ternyata populer juga di Bardine hospital terlihat banyak yang menyapa saat berpapasan mau itu sesama dokter maupun perawat bahkan ada
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-12-07
Chapter: BAB - 11Kanaya baru tiba di rumah dengan membawa satu kantong kresek berisi bahan-bahan yang akan dimasak untuk makan malam nanti, dia berhenti sejenak sedikit kebingungan saat melihat mobil Liam sudah terparkir di garasi.“Loh pak Liam udah pulang? Tadi pagi bilang mau pulang malam karena langsung dinas di rumah sakit.” gumam Kanaya heran.Kanaya yang penasaran langsung bergegas masuk ke dalam rumah,dia memandangi sekitar dan langkahnya terhenti saat melihat ternyata Liam sedang duduk ruang tengah. Namun terlihat nampak ada yang berbeda dari gelagatnya, seperti orang yang sedang panik.Langkahnya pelan namun pasti saat menghampiri Liam untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.. “Pak Liam bukannya tadi pagi bilang mau pulang malam hari ini, kenapa sekarang sudah sampai di rumah? apa lagi tidak enak badan?” Kanaya cukup khawatir jika benar Liam dalam kondisi kurang sehat, meski pernikahannya atas dasar perjodohan, dia ingin berusaha untuk bisa menjadi figur istri yang baik.Liam berdiri m
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-12-05
Chapter: BAB - 10“Tidak ada kata tapi, ini sudah kewajiban saya sekarang untuk memenuhi kebutuhan kamu sehari-hari. Kedepannya setelah lulus dan kamu bisa memanage keuangan dengan baik kartu gajian saya juga kamu yang pegang nanti,” Liam kembali memberikan kartu debit yang sempat ditolak Kanaya.Kanaya terdiam sejenak memandangi kartu debit di tangannya, hatinya menghangat atas perhatian Liam, namun dia bingung apa tetap harus menerimanya atau tidak.Sudah terbiasa hidup mandiri dan mencari uang sendiri, membuat Kanaya merasa aneh saat tiba-tiba kini ada seseorang yang memberikan biaya untuk sehari-harinya.Kanaya menghela nafas sejenak lalu menggenggam erat kartu tersebut. “Baik pak, saya akan gunakan sebaik mungkin, kalau begitu saya pergi sekarang.’Kanaya memasukkan kartu debit tersebut ke dalam tas dibagian kecilnya, lalu perlahan membuka pintu mobil dan berpamitan kembali setelah menutup pintu mobil.“Jangan sampai terlambat, ingat! Saya paling tidak suka ada mahasiswa yang terlambat di jadwal m
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-12-03
Chapter: BAB - 09Saat masuk ke dalam rumah, pemandangan sudah disuguhkan oleh perpaduan cat dinding berwarna putih tulang dan abu-abu muda, dengan ornamen serta pajangan yang unik dan cantik tertata dengan rapi di beberapa tempat.Suasana nyaman yang belum pernah Kanaya rasakan saat melihat-lihat bagian depan, berbanding terbalik saat berada di rumah Rio, meski begitu dia tetap bersyukur.“Selera pak Liam bagus juga, dilihat setiap sudut ruangan terasa nyaman.”ucap Kanaya mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan.Keduanya tiba di depan dua buah pintu yang berdampingan, yang Kanaya yakini dua ruangan tersebut adalah kamar.Liam meletakkan kedua koper di dekat Kanaya. “Kamar kamu yang sebelah kiri, dan kamar saya yang sebelah kanan.”Kanaya menoleh ke arah Liam sekilas, lalu menatap kedua pintu tersebut secara bergantian.“Kenapa? Atau kamu mau satu kamar dengan saya?” Liam dengan santai dengan pandangan menelisik, saat melihat Kanaya terdiam beberapa saat.“Tidak…eh maksud saya…”Kanaya jadi ke
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-11-28
Chapter: BAB - 08“Nay demi apa? kamu nikah sama pa…hmmm…” Kanaya yang sedang sibuk berkemas buru-buru membungkam mulut Naira dengan kedua tanganya.Kanaya mendengus kesal, sudah menduga hal ini akan terjadi. “Naira… kan aku udah bilang jangan heboh.” ucapnya berbisik lalu menatap ke arah pintu kamar sekilas.Naira mengangguk cepat lalu dan sebelah tangannya menunjukan dua jari tanda peace, Kanaya sedikit bernafas lega karena kebetulan di kamar hanya ada mereka berdua saat ini.Kanaya langsung melepaskan kedua tangannya perlahan, namun sorot matanya penuh peringatan, mengawasi apa yang akan diucapkan sahabatnya lagi untuk berjaga-jaga.“Kamu lagi nggak bercanda kan Nay? Ini bukan tanggal satu april soalnya.”bisik Naira dengan pandangan menelisik.Kanaya menghela nafas lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya, dia sempat ragu sejenak namun memutuskan memberikannya kepada Naira untuk dilihat.Naira menerima itu dan mulai membacanya, beberapa detik kemudian dia menutup mulut dengan sebelah tangannya melir
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-11-27
Chapter: BAB - 07Kalimat itu membuat Kanaya terkejut dan membelalakkan matanya. Semenjak tahu alasan Sean memacarinya saat itu, Kanaya memang sama sekali tidak suka dengan sikap laki-laki itu.“Kak, aku mohon,” pinta Kanaya lagi.“Padahal, aku masih ingin memperjuangkan perasaanku padamu. Aku sadar selama ini aku keterlaluan, tapi aku nggak bisa bohong kalau ternyata aku memang jatuh cinta sama kamu, Kanaya.” Kali ini, tatapan Sean lebih serius, dia kembali tersenyum. “Tapi, sekarang kamu sudah jadi istri orang.”Tatapan Sean yang teduh membawanya kembali mengingat setiap moment saat mereka menjalin hubungan dulu, namun Kanaya segera menepis bayangan tersebut, dan tergantikan oleh moment menyakitkan saat akhirnya mengetahui alasan pria tersebut memacarinya.Kanaya berusaha untuk menghindari tatapan Sean yang semakin dalam. “Sebaiknya mulai detik ini kakak tidak perlu membahas lagi tentang masa lalu, dan aku mohon untuk kakak bisa merahasiakan tentang pernikahanku dengan pak Liam ini di kampus.”Perasa
ปรับปรุงล่าสุด: 2025-11-26
Chapter: BAB - 32Zahra reflek berdiri setengah, mendorong kursinya ke belakang punggung pria itu. Dia kehilangan keseimbangan, jatuh ke lantai, pisaunya terlempar.“Tali saya sekarang sedikit longgar! Mbak, dorong lagi!”Dengan tenaga sisa, Zahra dorong kursinya sekali lagi sampai kursi Mira miring dan tali di tangannya cukup longgar buat dia lepas.Begitu bebas, Mira langsung mengambil pisau dan potong tali Zahra.Dari speaker yang masih menyala samar, suara pria itu mendesis:“Berani sekali kalian...”Lampu kembali menyala mendadak, ruangan disorot putih terang. Zahra dan Mira refleks tutup mata sejenak, lalu sadar di dinding sebelah kanan, ada pintu besi kecil terbuka sedikit.“Itu dia... keluar lewat situ!”ucap Mira mencoba mengatur nafasnya.“Ayo mbak jangan pikir dua kali, kita harus keluar sekarang juga!”sahut Zahra.Mereka berdua mencoba untuk berlari secepat mungkin melewati lorong gelap, langkah kaki menggema dengan nafas memburu. Di belakang, suara pelaku terdengar lagi, makin dekat, makin b
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-10-03
Chapter: BAB - 31Kabut tipis menyelimuti halaman kantor polisi sektor timur, di ruang kecil penuh map dan papan investigasi, Inspektur Rian berdiri menatap dua foto. Mira - karyawan perusahaan konstruksi, dan Zahra - pemilik butik di pusat kota. Di meja, dua ponsel korban tergeletak dalam kantong plastik bening, basah oleh sisa hujan semalam. “Dua perempuan, dua tempat berbeda. Namun hilang di malam yang sama,dan dua-duanya mendapatkan pesan dari nomor tidak dikenal.”ucap Rian seraya nyeruput kopi yang sudah dingin “Nomornya sudah bisa kita lacak, pak. Namun sinyalnya hanya muncul selama enam detik lalu mati, seperti sengaja dimatikan.”sahut Dewi penyidik muda. “Sebenarnya enam detik sudah cukup untuk menarik perhatian mereka, sepertinya orang ini ingin menunjukan bahwa pelaku melihat mereka.” Dewi menempelkan peta kota ke papan, dua titik merah muncul satu di dekat gedung perkantoran, dan satu lagi di area butik Zahra. Rian menatap lama, dua titik itu dihubungkan garis tipis dan di tengah-te
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-09-29
Chapter: BAB - 30 Waktu sudah jam sebelas siang saat Zahra melihat jam di ponselnya, dia langsung bersiap-siap untuk berganti pakaian setelah selesai menata makanannya di dalam box makanan. Zahra kali ini pergi menggunakan supir untuk ke kantor Mizan, karena sang suami masih belum mengizinkannya membawa mobil sendiri. Zahra hanya bisa mengikuti saja yang di minta Mizan toh dirinya juga memang merasa belum mampu membawa mobil sendiri saat ini. Di kantor Mira sudah melihat jam menunjukkan setengah dua belas lebih, dirinya membawa berkas yang akan diserahkan kepada Mizan. Sebelumnya Mizan meminta berkas kerja sama untuk client baru, dan sengaja Mira memberikannya sekarang karena momennya pas “It’s showtime.” gumam Mira bangkit dari tempat duduknya. Mira mengetuk pintu ruang kerja Mizan, setelah dipersilahkan masuk dia masuk dan menutup pintu perlahan. ‘Iya ada apa Mira?” “Ini saya ingin memberikan berkas sampel yang akan diberikan kepada client, saya sudah revisi ulang jika ada yang kurang akan saya
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-09-28
Chapter: BAB - 29 “Siap kak setelah ini aku langsung hubungi timnya, kita pergi sekarang balik ke butik kak?” “Iya kita balik ke butik sekarang, kerjaan belum.” Keduanya perlahan mulai berjalan keluar melewati beberapa puing yang belum sepenuhnya dibersihkan. “Kak Awas!”teriak Sindy. “Sial—!”ucap Zahra sedikit berteriak karena terkejut.Suara besi terdengar saling beradu. Lalu tubuhnya meluncur jatuh ke bawah, menghantam seng lantai bawah sebelum akhirnya terhempas ke tanah. Zahra tidak bahwa di sekitar sana sebuah lubang yang membuatnya terperosok dari lantai dua ke bawah.Pandangan Zahra mulai kabur, suara sirine jauh entah dari mana. Udara dingin menusuk paru-paru, mungkin Sindy yang buru-buru memanggil mobil ambulance.“Kak Zahra! Kak Zahraaa! kenapa tiba-tiba lari sendiri kaya gitu!”ucap Sindy panik.Dia langsung turun, lututnya gemetar, tapi tangannya nekat meraih wajah Zahra yang penuh darah tipis di pelipis.“Aku... aku nggak bisa gerakin tangan kanan Ndy.”ucap Zahra dengan suara lemah sambi
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-09-27
Chapter: BAB - 28 “Aku minta maaf kak, seharusnya aku lebih perhatian lagi sama kakak dan seharusnya tadi biar aku saja yang belanja sendiri, sekarang kakak jadi nggak enak badan kaya gini.” ucap Sindy merasa tidak enak. “Kenapa kamu minta maaf, kakak yang ngajak kamu buat belanja kok, kakak beneran nggak kenapa-kenapa mungkin karena faktor cuaca juga jadi sekarang kurang enak badan.” Zahra tersenyum seraya mengelus lengan Sindy agar tidak menyalahkan dirinya sendiri karena kondisinya saat ini. Dirinya juga bingung kepada tiba-tiba seperti itu, padahal saat belanja tadi di supermarket kondisinya dalam keadaan baik-baik saja. “Iya sih akhir-akhir ini cuaca lagi jelek banget, pagi cerah eh siang ke sore kadang hujan deras, kadang sebaliknya juga.”sahut Sindy yang memang merasakannya. Akhir-akhir ini juga sebenarnya dirinya merasa kurang enak badan karena cuaca yang gampang sekali berubah, namun dirinya langsung minum obat sehingga keesokan harinya sudah mendingan. “Nah itu kamu tahu, kan sekaran
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-09-25
Chapter: BAB - 27 Zahra pun meninggalkan Sindy di dapur menyelesaikan pekerjaannya, dan bergegas menuju kamar untuk istirahat sejenak lalu mulai mempersiapkan pakaian yang akan digunakan Mizan nanti selama bekerja diluar kantor. “Kenapa denganku? apa aku terlalu berlarut karena kepikiran besok Mas Mizan dan Mbak Mira.” gumam Zahra dalam hati saat berjalan menuju kamar.“Sudahlah jangan terlalu overthinking, ingat kondisi kamu sekarang malah semakin memburuk.Jangan terlalu banyak berpikir keras,” Zahra menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.Di kamar lain, Mira sedang menyiapkan pakaian yang akan dikenakannya nanti selama beberapa hari ke depan diluar kota. Dengan wajah sumringah dia membayangkan beberapa rencananya nanti di luar kota akan berhasil.“Akhirnya waktu itu telah tiba, kali ini rencanaku tidak boleh gagal. besok aku harus bisa membuat fokus Mizan hanya kepadaku, langkah awal untuk menghancurkan keluarga kecil ini yang sudah membuat Ibuku menderita selama ini.”Keesokan hari mereka berkumpul
ปรับปรุงล่าสุด: 2023-09-19