Wanita Malam Kesayangan Tuan Muda

Wanita Malam Kesayangan Tuan Muda

Oleh:  Ziya_Khan21  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
613 Peringkat
70Bab
4.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Alayya Farhana Pramudhita (24 tahun) seorang wanita malam yang selamat dari kematian karena mendapatkan donor jantung dari seseorang yang tidak dia kenal. Pertemuannya dengan Ibrahim Abhimata Danadyaksa (30 tahun) suami dari pemilik jantung yang ada di dalam tubuhnya membuat kehidupan Alayya berbalik 180° . -- “Ikut saya pulang dan tinggalkan pekerjaanmu ini atau kembalikan jantung almarhum istri saya sekarang juga.” - Ibrahim - -- Bisakah Alayya membebaskan diri dari Ibrahim di saat jantungnya berdegub tidak teratur setiap berdekatan dengan pria itu? Atau sanggupkah Alayya meninggalkan Ibrahim saat satu kenyataan tentang almarhum pemilik jantung dalam tubuhnya terungkap?  -- “Satu sisi aku sangat membencinya, tetapi di sisi lain aku begitu merindukan dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?” - Alayya -

Lihat lebih banyak
Wanita Malam Kesayangan Tuan Muda Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
wieanton
Dia Babak baru dlm kehidupan alayya, pertama bertemu ibu kandung berserta keluarganya yg lain, kedua menuju hari H pernikahannya. gk nyangka bagaikan mimpi bisa seperti itu kan ayya? Krn kamu pny hati baik mknya di angkat derajat mu dr kubangan lumpur bernoda itu. waktunya kamu bahagia ayya.
2024-04-22 21:29:32
0
user avatar
Bunda Ernii
lah knp Mustika marah Ibrahim mo nikah kapan & di mana. itu haknya Ibrahim dong.. pasti dia marah karena gagal bikin Ayya jauh dari Ibrahim y..
2024-04-21 15:18:59
0
user avatar
Bunda Ernii
Alhamdulillah Ayya diterima dengan baik sama keluarganya Khrisna. tapi entah sama Khrisna sendiri. mungkin masih shock kali y..
2024-04-21 15:17:52
1
user avatar
Kania Putri
udahlah mustika kamu mending mundur alon2 percuma juga kamu mau halangi ayya dan Ibrahim nyatanya mereka kini mau menikah
2024-04-21 10:36:07
0
user avatar
Kania Putri
syukurlah nazila merespon baik kedatangan ayya bahkan keadaannya jauh lebih membaik moga keajaiban datang dan nazila kembali sehat. gak sabar liat mau liat keakraban ibu dan anak ini
2024-04-21 10:35:20
1
user avatar
wieanton
baru begitu aja nazila udah ada respon, dan nanti kemungkinan nazila tau ciri2 alayya seperti tanda lahir. gk mungkin satu itu di lupakan.
2024-04-19 23:44:18
0
user avatar
Bunda Ernii
definisi ikatan batin ibu & anak begitu kuat. meski pertama kali bertemu, Ayya & ibunya langsung klop dan saling merasakannya satu sama lain.
2024-04-18 02:14:53
1
user avatar
wieanton
khirsna terpukul banget tau ayya itu sepupunya, gmn gk terpukul lha wong sering bercinta bareng', itu bagi khirsna kyk gauli adik kandung sendiri. tegang jg detik2 pertemuan ayya sm ibu kandungnya seperti apa? klo dr wajah mungkin ada persamaan yg gk di ragukan lagi.
2024-04-16 20:54:46
0
user avatar
Bunda Ernii
kok anehnya, bapak sama ibunya Khrisna kayak gk senang gitu y. harusnya kan mereka bahagia keponakannya masih hidup. apa mungkin mereka kecewa karena tahu kalo Ayya dulu itu seorang wanita malam? atau mungkin mereka terlanjur mengikhlaskan kepergian Adilla?
2024-04-16 18:25:55
1
user avatar
Kania Putri
wajarlah mereka kaget karena selama ini yg mereka tau adila sudah meninggal kini tau2 ada didepan mata dia kaya Jailangkung aja kan wkwk
2024-04-16 13:23:58
0
user avatar
Kania Putri
ini si ayya kelewat polos banget masa harus di pertegas sama ibramin kalo Krisna syok dengan kenyataan yg ada kalo ayya itu adila ya oloh
2024-04-16 13:23:20
1
user avatar
Diajheng
laahh Khrisna mau ngapain ayya di bawa pulang ke ymahmu apa kamu udh tau kalo ayya anak tantemu .??
2024-04-13 06:55:44
0
user avatar
Bunda Ernii
gimana Khrisna jantung masih aman kan? perempuan yg pernah jadi pemuas n4psumu ternyata oh ternyata adik sepupumu. masih berani kamu mau nikahin dia?
2024-04-12 14:59:09
1
user avatar
Kania Putri
napa lu khisna syok ya terima deh kenyataan ini kalo kamu sama ayya tuh sepupu jangan berusaha melawan takdir mau nikahan ayya dih. kayanya masih kurang yakin ya kamu. ayo dah jabanin cuz test DNA biar melotot tuh mata khisna wkwkw
2024-04-12 11:51:09
0
user avatar
Kania Putri
akhirnya setelah sekian purnama ayya tau juga mengenai jati dirinya selama 20 tahun dia di culik tapi kamu patut bersyukur ayya kamu masih punya keluarga ada ibumu pastinya kamu senang ya
2024-04-12 11:49:46
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 41
70 Bab
CEO 1 Jantung Istriku
Seringai senyum tercetak jelas dari bibir seorang pria yang saat ini sedang berada di atas tubuh seorang wanita cantik. Tangan kanannya bergerak menyusuri sisi wajah wanita itu. Pelan, yang mana membuat bulu kuduk si wanita meremang seketika. Sama halnya dengan si pria, wanita cantik berkulit putih itu pun menebar senyum yang menggoda juga gerak tangannya yang melingkar pada leher kokoh pria yang tak lagi muda, tetapi tetap terlihat garis ketampanannya itu seketika mematik hasrat kelaki-lakiannya. “Malam ini kamu harus jadi milikku, Ayya,” bisiknya lirih tepat di telinga sang wanita yang biasa dipanggil Ayya itu. Embusan napas hangat yang menerpa wajahnya seketika membuat sekujur tubuh sang wanita membeku. Pria itu kembali tersenyum, lalu menatap penuh nafsu pada bibir berpemulas merah merona juga seksi itu. Perlahan dia gerakan bibirnya mendekati bibir wanita itu, tetapi sial. Baru saja kulit bibirnya akan menyentuh bibir seksi yang sedari tadi menggodanya itu, ketukan pintu kamar
Baca selengkapnya
CEO 2 Menuruti Ibrahim
Satu detikDua detikTatapan tajam dari iris mata sehitam jelaga milik Ibrahim berhasil membungkam mulut Alayya. Wanita cantik berhidung mancung itu pun sampai tidak bisa berkedip karena terpesona oleh ketampanan yang dimiliki pria di hadapannya ini. Jantungnya pun ikut berdentam-dentam seakan tahu siapa yang sedang ada di dekatnya. Refleks tangan kanan Alayya menyentuh dadanya sendiri. Dirinya tidak mengerti kenapa bisa merasa deg-degan seperti ini.“Kenapa diam? Apa jantungmu berbisik memberi tahu siapa saya?” tebak Ibrahim sambil tersenyum sinis kala melihat Alayya meraba dadanya sendiri. Alayya tidak terima, dengan kedua tangannya dia dorong tubuh Ibrahim menjauh. “Jangan asal bicara Anda, Tuan. Saya tidak mengenal Anda apalagi almarhum istri Anda. Lebih baik Anda pergi dari sini dan biarkan saya melanjutkan pekerjaan saya.”Wanita itu kembali membuang muka, sekuat tenaga dia mencoba mengingkari apa yang sudah dirasakan pada jantungnya sendiri. “Alayya Farhana Pramudhita, 24 ta
Baca selengkapnya
CEO 3 Terima Ayya
#ziya_khan21#tugas_revisi_1#CEO_3_terima_ayyaAlayya mendelik tak terima dengan penilaian Mustika. Benar dia memang wanita malam, tetapi dia bukan perempuan murahan yang bersedia tidur dengan sembarang pria.“Bisa jaga mulut Anda, Nyonya!” sentak Alayya dengan wajah geram.“Ayya, bersikaplah sopan pada Tanteku,” kata Ibrahim berang dengan ucapan Alayya.Alayya berdecak sebal, lalu menatap kesal pada pria rupawan itu. “Aku akan bersikap sopan pada orang yang sopan padaku. Jelas-jelas Tante Anda yang mulai duluan.”“Kamu pikir siapa kamu ini, berani bicara seperti itu di rumahku?” Mustika menyela dengan nada naik satu oktaf. Alayya tertawa sumbang. “Oh ya? rumah Anda? Saya nggak tuli ya, Nyonya. Ini rumah Tuan Ibrahim bukan rumah Anda!” Mustika melotot mendapati perlawanan dari orang yang bahkan tidak dia kenal sama sekali. Wanita paruh baya yang selalu dominan di dalam rumah besar ini pun tidak terima dengan sikap Alayya yang dirasa kurang ajar. “Ibrahim cepat katakan sama Tante si
Baca selengkapnya
CEO 4 Membiasakan Diri
Kalau saja menemukan gunting di dalam kamarnya, Alayya sudah pasti akan memotong gaun tidur panjang berbahan satin ini. Sayangnya, sudah membongkar semua isi laci yang ada di ruang ber-AC ini, wanita itu tidak juga menemukan benda tajam itu. Bagaimana tidak, Alayya tidak pernah tidur dengan baju sepanjang ini. Baju tidur yang biasa dia pakai hanya sebatas paha atasnya, sering kali hanya mengenakan pakaian dalam saja, tapi sekarang lihatlah dirinya. Baju tidur yang Alayya paham pasti harganya mahal ini melekat di tubuhnya. Tidak ingin memakai, tetapi protes yang dia lontarkan pada Christy juga Ibrahim sama sekali tidak di dengar. Apa tadi yang Ibrahim bilang, “Nggak akan ada baju-baju lama kamu di sini.”“Kenapa?” Alayya jelas terperangah saat itu, padahal dia tahu kalau Ibrahim akan menyuruh orang untuk mengambil baju-bajunya di kos-kosan. “Semua pakaian di lemari itu bukan selera saya.” protesnya lagi. “Saya tahu, tapi mulai sekarang kamu harus pakai itu, meski belum bisa seperti
Baca selengkapnya
CEO 5 Perang Dingin
Alayya berjengit kaget, hampir saja dia menjatuhkan hair dryer yang sedang dia pakai untuk mengeringkan rambut panjangnya itu di kursi depan meja riasnya ketika tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dengan paksa. “Apa begitu cara orang masuk ke kamar tamu di rumah ini, Tante?” Alayya menyambut Mustika melalui cermin di depannya dengan tatapan sinis meski tangannya masih mengerakkan mesin pengering rambut itu. “Tutup mulutmu wanita tidak tahu diri, aku bukan Tantemu,’’ salak Mustika tanpa basa basi. Langkahnya pun mantap sekali mendekati wanita yang tengah tersenyum mengejek itu. Alayya berdecih sambil meletakkan hair dryer kembali ke atas meja rias. Masih dengan melihat pantulan bayangan Mustika di cermin Alayya pun berkata, “Oke, Nyonya. sekarang katakan padaku apa keperluan Anda datang ke kamarku.”Wanita berusia 58 tahun itu berdecak tak suka. Wajah judesnya kentara sekali sekarang. “Tolong ya, itu mulut dijaga bicaranya. Ini bukan kamarmu tapi milik keponakanku Ibrahim.” Perkataan M
Baca selengkapnya
CEO 6 Ibrahim Menyebalkan
Alayya kesal bukan main, sambungan teleponnya diputus begitu saja oleh Ibrahim. “Kurang ajar banget sih ini orang!” Alayya menggerutu sambil menatap layar ponsel yang kembali hitam. Sekali lagi dia mencoba menghubungi nomor yang tadi, tetapi hasilnya nihil. Ibrahim sama sekali tidak menggubris dering telepon darinya.“Benar-benar menyebalkan!” Gerak tangan Alayya yang akan melempar ponsel itu menggantung di udara saat terdengar Bembi berseru, “Tunggu Nona! Itu, kan, ponsel saya!” Hampir saja benda pipih itu menyapa lantai kalau saja Bembi terlambat mencegah apa yang akan wanita itu lakukan barusan. Alayya mendelik, sedetik kemudian dia menyadari kesalahannya.“Maaf …,” ucapnya ketus seraya mengulurkan kembali ponsel itu pada sang ajudan. Dia pun kembali masuk ke kamar dengan rasa kesal yang menyesakkan dadanya. “Nggak! Aku nggak mau terkurung di sini! Aku harus bisa keluar dari rumah ini secepatnya!” ujarnya be
Baca selengkapnya
CEO 7 Pembuat Masalah
   Ibrahim mengalihkan tatapan matanya pada objek di depan mobilnya sambil menjawab, “Saya Ibrahim. Mulai saat ini, Ayya akan tinggal bersama saya, jadi kamu tidak perlu menunggunya pulang atau pun mencarinya.” “Kenapa begitu?” sela Ghania cepat. “Ayya sahabat saya, saya harus tahu di mana dia dan siapa Anda sampai bisa membawanya pergi? Apa Anda tidak tahu kalau Tuan Darel pasti akan marah dan mencari dia?” Ucapan Ghania berhasil menarik perhatian Ibrahim. “Darel? Siapa dia?”Wanita yang bibirnya masih berpoles lipstik merah menyala itu berdecak. “Sudah saya duga Anda pasti nggak tahu dia.” Ghania memiringkan duduknya agar bisa berhadapan dengan Ibrahim yang mana dress-nya tersingkap memamerkan paha atasnya yang mulus. Bersyukur Ibrahim bukan pria mata keranjang. Suguhan tiba-tiba itu tidak mempengaruhi konsentrasinya sama sekali. “Tuan Darel Agustino adalah pemilik klub tempat kami bernaung. Dan saya beritahukan pada Anda,
Baca selengkapnya
CEO 8 Ketakutan Ibrahim
Alayya tidak pernah menyangka kalau dia akan mengalami kejadian seperti ini. Memalukan sekaligus menyedihkan itulah dirinya sekarang ini. Bagaimana tidak. Seusai dirinya makan siang tadi, dia sudah berencana kembali ke kamarnya, tetapi melihat suasana rumah yang sepi apalagi tidak ada Nyonya Lampir (ini panggilan Alayya pada Mustika) jiwa ingin tahu Alayya pun meronta-ronta untuk dipuaskan. Perempuan yang dua bulan lagi berumur 24 tahun ini beranjak dari kursinya di ruang makan, bukan lantai dua tujuannya, dia ingin melihat-lihat isi rumah Ibrahim di lantai satu sembari mencari celah kalau-kalau ada jalan untuknya keluar. “Non, mau ke mana?” Christy bertanya saat Alaya baru saja menginjak pintu keluar menuju kolam renang“Hai, Chris. Aku mau jalan-jalan di luar sebentar. Boleh ya?” tanya Alayya dengan wajah berseri. Tidak ada kecurigaan sedikitpun pada diri Christy terhadap sikap Alayya, maka tanpa ragu wanita paruh baya itu
Baca selengkapnya
CEO 9 Ada apa dengan Jantungku?
“Chris, apa Tuan Ibrahim udah pulang?” Alayya bertanya pada Christy yang sedang mengganti perban di lututnya. Sejak pulang marah-marah tadi siang, pria itu belum terlihat lagi olehnya.Sambil menggunting plester, Christy pun menjawab. “Tuan nggak akan makan malam di rumah hari ini, Nona.”“Oh, ya? terus biasanya pulang jam berapa, Chris?” entah mengapa tiba-tiba dia mengkhawtirkan Ibrahim. “Nggak tentu, Non. Kadang jam sepuluh malam kadang lewat tengah malam.” Christy bangkit dari duduknya dengan kotak P3K ada di tangannya. “Non tenang aja, saya akan bawakan makan malam Anda ke sini. Saya permisi dulu, ya?’Alayya mengangguk saja. Namun, baru dua langkah berjalan, pertanyaan Alayya membuat kakinya berhenti bergerak. “Aku mau lihat foto Nisa, apa boleh, Chris?’Christy menengok. Wajah Alayya terlihat serius sekali menatapnya. “Maaf, Non. bukan saya yang bisa memutuskan hal itu karena jujur saja semu
Baca selengkapnya
CEO 10 Mulai Menggoda
“Apa Anda bisa menemani saya ngobrol Tuan? Saya belum ngantuk soalnya,” seru Alayya dengan beraninya dari atas balkon padahal dia tahu malam semakin larut dan Ibrahim baru saja kembali.Namun, bukannya marah, pria tampan itu sejenak berpikir lalu tanpa ragu dia pun menjawab, “Tunggu saya di dalam, saya akan segera datang.”Ucapan itu tentu saja membuat Alayya merekahkan senyumnya. Manis sekali, untuk sesaat Ibrahim merasa melihat senyum sang istri di sana. cepat dia menggeleng agar menghilangkan bayangan itu dari pikirannya, lalu dia pun bergegas masuk ke rumah. Melihat ibrahim tidak lagi berada di teras, Alayya pun memutar tubuhnya dan kembali berjalan tertatih-tatih menuju kamarnya. Sesuai ucapannya, lima belas menit kemudian ibrahim yang sudah melepas jas meninggalkan kemeja putih yang digulung hingga siku mengetuk pintu kamar Alayya. Pria itu pun masuk setelah si empunya kamar memberinya izin. “Saya pikir A
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status