menjadi wanita yang berstatus sebagai istri prsedir tidaklah mudah, ditambah memiliki sebuah penyakit dan yang lebih parah adanya sebuah penghianatan di dalam rumah tangga mereka.
View More"Ada hal yang ingin aku katakan serius denganmu mas,"
"Saat ini sedang sibuk sekarang, kita bahas lagi nanti malam,"ucap Mizan dengan nada yang tidak ingin di bantah. Mendengar ucapan dari pria yang merupakan suaminya seperti itu, mau tidak mau wanita tersebut mengurungkan niatnya untuk memberitahu hal penting. "Baiklah, sepertinya sekarang mas masih sangat sibuk kita bahas nanti malam saja," "Iya Zahra hari ini ada pekerjaan yang harus diselesaikan sekarang juga, kita bahas nanti malam setelah pekerjaan saat ini selesai. agar aku lebih fokus mendengarkan apa yang ingin kamu sampaikan," ucap Mizan melembut tidak seperti tadi yang berikap dingin. "Iya sudah aku keluar sekarang agar tidak mengganggu pekerjaanmu, sebelumnya ingin dibuatkan kopi?" tawar Zahra karena biasanya sang suami selalu ditemani secangkir kopi saat bekerja. “Boleh, terima kasih sebelumnya,” Sahut Mizan kembali focus pada pekerjaannya. Setelah membuatkan kopi dan mengantarkannya ke ruang kerja Mizan, Zahra pun melangkahkan kakinya menuju kamar. Di dalam kamar Zahra termenung, sebelumnya Zahra pergi ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatannya, karena beberapa hari ini mengeluh sakit pada perut dan panggulnya. Pemeriksaan telah selesai, Zahra begitu terkejut dan tidak percaya dengan hasil pemeriksaan yang di jelaskan oleh Dokter. Sang dokter mendiagnosisnya memiliki penyakit kanker serviks stadium 4 dengan tahapan 4B yaitu kondisi saat kanker telah menyebar ke organ-organ yang lebih jauh, seperti paru-paru, kelenjar getah bening, hati, usus, atau tulang. Kini Zahra bingung entah apa yang harus dia lakukan sekarang, saat ini dia harus memikirkan terapi apa yang akan dijalaninya, hal ini sebenarnya yang ingin dibahasnya dengan sang suami, namun nyatanya sang suami saat ini sedang sibuk. “Semangat Zahra nanti malam kita diskusikan dengan Mizan,” Ucapnya menyemangati diri yang masih begitu terkejut, namun tidak memperlihatkannya kepada orang lain. Hari mulai sore, Zahra menyiapkan makan malam untuknya dan sang suami, meski di mansion yang ditinggali memiliki beberapa asisten, untuk memasak Zahra ingin melakukannya sendiri. Meski Mizan tidak mempermasalahkan bila asisten yang memasakan makanan. Zahra pun mulai menata makanan yang sudah di buatnya, dirasa sudah semua, kini dia menghampiri ruang kerja sang suami untuk mengajaknya makan malam, namun saat sudah sampai disana sang suami tidak ada di dalam. “Kemana lagi dia, apa pergi lagi keluar? Kenapa tidak memberitahuku,” Zahra kembali menutup pintu ruang kerja Mizan dan pergi ke kamar untuk mengambil ponselnya sekaligus untuk mengecek apa sang suami mengiriminya pesan saat dirinya sedang memasak, namun nyatanya tidak ada satu pun pesan maupun telepon masuk dari sang suami. Zahra pun mengirimi pesan untuk menanyakan keberadaan sang suami dan memberitahu bahwa dirinya telah selesai memasak dan menunggunya pulang. ***** “Bagaimana apa semua sudah selesai sesuai kontrak?” tanya Mizan kepada clientnya. “iya pak Mizan seperti biasa selalu memuaskan, terima kasih iya dan maaf memintamu mempercepatnya karena besok saya harus terbang ke singapore dan baru balik menuju Indonesia bulan depan," “Syukurlah kalau menurut anda kinerja saya memuaskan, dan anda tidak perlu berterima kasih karena sudah menjadi tanggung jawab saya dan kebetulan saya mampu mengerjakannya sesuai permintaan,” “Iya anda sangat profesional sekali pak Mizan tidak sia-sia saya selalu bekerja sama dengan perusahaan anda,” “Terima kasih sudah mempercayaka setiap project bapak kepada perusahaan saya,” “Baiklah kalau begitu saya tidak bisa berlama-lama masih ada yang akan saya urus,” “Baik terima kasih kalau begitu semoga kita bisa berkerjasama kembali,” Ucap Mizan menjabat tangan client. Setelah urusan dengan client selesai Mizan kembali mengendarai mobilnya menuju Mansion, setelah melihat pesan dari sang istri yang menunggunya pulang. Dia lupa memberitahu sang istri saat dia pergi karena mendadak client memintanya untuk menyelesaikan pekerjaannya hari ini juga sehubungan dengan client yang harus pergi besok ke Singapura. Saat sampai Mizan melihat sang istri tertidur di meja makan, perlahan dia berjalan mendekati dan mencoba membangunkannya. “Oh…Mas sudah pulang,” Zahra tersentak saat seseorang tiba-tiba mengelus bahunya. “Iya aku baru pulang, maaf tidak membangunkanmu,” “Iya sudah mas sudah makan? Tapi ini makanannya sudah dingin, aku panaskan lagi iya sebentar,” Ucap Zahra hendak berdiri namun di tahan oleh Mizan. “Tidak apa-apa, tidak perlu di panaskan kita makan saja iya. aku sudah lapar,” Sahut Mizan yang menuntun kembali sang istri untuk duduk. Mendengar itu dengan cekatan Zahra menyiapkan nasi dan lauk pauk yang dimasaknya lalu memberikannya kepada Mizan. “Ini Mas habiskan iya,” “Baiklah akan aku habiskan,” Mereka berdua pun makan malah dengan khitmat hanya suara denting sendok dan garpu yang saling bersautan. “Oh iya tadi siang kamu ingin membicarakan sesuatu apa itu?” Tanya Mizan yang baru mengingat bahwa sang istri tadi siang mendatangi ruang kerjanya untuk membahas sesuatu yang penting, namun dirinya sedang sibuk saat itu. “Apa aku harus memberitahukannya sekarang? Tapi kenapa aku jadi ragu sekarang,” Ucap Zahra dalam hati, dia jadi ragu untuk memberitahunya kepada sang suami sekarang. Setelah beberapa detik berpikir akhirnya Zahra membicarakan hal penting apa yang ingin dia sampaikan siang hari tadi. “Aku tadi dari Rumah Sakit Mas,” ucapnya menunduk belum bisa menatap kearah Mizan. “Dari Rumah Sakit? kamu sakit apa?” pandangan kini penuh kepada sang istri yang sepenuhnya focus pada makanannya. “Iya beberapa hari ini aku merasakan sakit di bagian perut dan panggulku Mas, dan setelah melakukan pemeriksaan aku mengidap penyakit…” Zahra menggantung ucapannya untuk mengambil nafas sejenak. “Penyakit apa kata Dokter?” tanya Mizan penasaran dan khawatir terlihat dari raut wajahnya yang awalnya begitu dingin dan tegas kini berubah sendu. “Aku mengidap penyakit kanker serviks stadium empat Mas," Pada akhirnya Zahra menitikan air mata yang beberapa saat yang lalu dia tahan, “A…apa kanker serviks? Sayang kamu bercandakan?” ucap Mizan dengan tatapan tidak percaya.“Aku sedang tidak bercanda Mas,” Zahra memberikan surat hasil pemeriksaan kepada Mizan.
Mizan pun menerima surat itu dan mulai membacanya dengan seksama. “Nggak mungkin…ini nggak bohongkan? kamu ngeprank Mas kan,” Mizan masih tidak percaya dengan kabar yang mengejutkan tersebut, baru saja dia ingin menyampaikan kabar baik bahwa kontrak kerjasama telah selesai dan ingin membawa sang istri pergi berlibur, namun dia mendapatkan kabar yang tidak pernah dia sangka sebelumnya. “Untuk apa aku bercanda mengenai penyakit seperti ini Mas,” sahut Zahra mencoba tetap tegar dihadapan sang suami. “Tidak pasti ada kesalahan dalam surat ini, aku harus mengeceknya sekarang juga,” Dengan berapi-api Mizan bangkit dari kursinya hendak pergi dari mansion menuju rumah sakit dimana tadi Zahra melalkukan pemeriksaan. “Mas mau pergi kemana?” Zahra mencegal lengan Mizan yang hendak pergi secara tiba-tiba. “Aku akan pergi ke Rumah Sakit untuk mengecek surat ini pasti ada kesalahan,” sahut Mizan yang masih belum percaya dengan isi surat yang ada digenggamannya. Zahra mencoba menghentikan apa yang akan dilakukan suaminya tersebut. “Mas Zahra mohon jangan pergi.” “Tidak Zahra aku harus membuktikannya terlebih dahulu baru aku percaya,” Mizan melepaskan tangan Zahra “Mas sebelum kamu pergi, penuhi permintaanku,” Teriak Zahra yang melihat Mizan sudah menjauh dari ruang makan. “Permintaan apa maksudnya?” Mizan kembali menghampiri Zahra karena tidak mengerti apa yang baru saja di ucapkan sang istri.Struktur pemerintahanMataram memiliki struktur pemerintahan yang dipimpin oleh seorang susuhunan/sultan. Dalam konsep kenegaraan Jawa raja-raja Mataram disebutkan dengan konsep Keagungbinatharaan atau diungkapkan sebagai "gung binathara, bahu dhendha nyakrawati" (kekuasaan yang agung, memelihara hukum di muka bumi). Raja dikatakan "wenang wisesa ing sanagari" (memegang kuasa di negara). Dia harus "wicaksana" (bijaksana), bersifat "budi bawa leksana, ambeg adil para marta" (meluap budi luhur-mulia dan bersifat adil terhadap sesama), tugasnya "anjaga tata titi tentreming praja" (menjaga keteratutan dan ketenteraman negeri), agar tercipta suasana "karta tuwin raharja" (aman dan sejahtera).[18]Amiril muminina sayyidina panatagami kyatira ning rat wus sineksen saking Ngarab, winenang among dirja ning ratPemimpin para mukmin tuan penata agama kemasyhurannya di jagad sudah disaksikan dari negeri Arab, diberi wewenang memomong keselamatan duniaSerat Sastra Gending karya Sultan AgungKemas
Zaman Megalitikum – Proses perkembangan peradaban manusia memakan waktu yang tidak sebentar. Sebelum akhirnya kita menikmati hidup di masa sekarang, di mana kita dapat dengan mudah menggunakan berbagai macam benda sesuai dengan kemauan dan kebutuhan, proses di balik penemuan benda tersebut dapat ditarik ke ribuan tahun yang lalu.Grameds perlu tahu bahwa benda-benda yang kita pakai di masa sekarang, amat berbeda dengan benda-benda di masa lampau. Ini dikarenakan teknologi pada masa lampau belum secanggih di masa sekarang, sehingga orang-orang zaman dahulu harus menggunakan apa yang ada di sekitar mereka sebelum perlahan bisa menemukan teknologi untuk membuat benda baru dan lebih modern.Dapat dikatakan bahwa peradaban manusia dimulai dari zaman batu, di mana orang-orang di masa itu masih menggunakan batu untuk kegiatan keseharian. Pada zaman batu, salah satu benda yang cukup populer adalah megalit atau batu besar, membuat zaman ini disebut juga sebagai “Zaman Megalitikum”.Pengertian
Stasiun Bandung (BD), juga dikenal sebagai Stasiun Hall, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Jalan Stasiun Timur (selatan) dan Jalan Kebon Kawung (pintu utara), di Kebonjeruk, Andir, tepatnya di perbatasan antara Pasirkaliki, Cicendo dan Kebonjeruk, Andir, Kota Bandung, Jawa Barat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +709 meter bagian dari pengelolaan Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi II Bandung dan KAI Commuter Wilayah II Bandung dengan jarak 174 km sebelah timur dari Jakarta Kota. Stasiun ini pada awalnya hanya terdapat satu buah bangunan stasiun; tetapi setelah dilakukan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, stasiun ini sekarang terbagi menjadi dua bagian dan tetap di dalam satu kawasan yaitu, sisi utara stasiun Bandung hanya melayani keberangkatan kereta api antarkota dari berbagai kelas, sedangkan sisi selatan stasiun melayani keberangkatan kereta api lokal dan komuter.Stasiun Bandung merupakan stasiun ujung dari tiga jalur kereta api, yakni
Kesultanan Demak atau Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri pada perempat akhir abad ke-15 di Demak. Demak sebelumnya merupakan kadipaten yang tunduk pada Majapahit yang telah melemah saat itu untuk beberapa tahun sebelum melepaskan diri. Berdasarkan cerita tradisional Jawa, kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah, yang merupakan keluarga dinasti Majapahit.[5][6]Demak memainkan peran penting dalam mengakhiri pemerintahan Majapahit dan penyebaran Islam di Jawa.[7] Sepanjang setengah awal abad ke-16, Demak berada pada puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Trenggana. Pada masanya, ia melakukan penaklukkan ke pelabuhan-pelabuhan utama di Pulau Jawa hingga ke pedalaman yang mungkin belum tersentuh Islam.[8] Salah satu pelabuhan yang ditaklukkan Demak adalah Sunda Kelapa, yang pada waktu itu berada dalam kekuasaan Kerajaan Sunda. Hubungan aliansinya dengan Imperium Portugal sejak 1511 menjadi ancaman bagi Demak. Pada 1527, pasukan dari Demak dan Cirebon yang
Syiar Islam ke Banten dan pendirian kesultanan BantenPada masa awal kedatangannya ke Cirebon, Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) bersama dengan Pangeran Walangsungsang sempat melakukan syiar Islam di wilayah Banten yang pada masa itu disebut sebagai Wahanten, Syarif Hidayatullah dalam syiarnya menjelaskan bahwa arti jihad (perang) tidak hanya dimaksudkan perang melawan musuh-musuh saja namun juga perang melawan hawa nafsu, penjelasan inilah yang kemudian menarik hati masyarakat Wahanten dan pucuk umum [37](penguasa) Wahanten Pasisir. Pada masa itu di wilayah Wahanten terdapat dua penguasa yaitu Sang Surosowan (anak dari prabu Jaya Dewata atau Silih Wangi) yang menjadi pucuk umum (penguasa) untuk wilayah Wahanten Pasisir dan Arya Suranggana yang menjadi pucuk umum untuk wilayah Wahanten Girang.[38]Di wilayah Wahanten Pasisir Syarif Hidayatullah bertemu dengan Nyai Kawung anten (putri dari Sang Surosowan), keduanya kemudian menikah dan dikaruniai dua orang anak yaitu Ratu W
Letak Geografis, Astronomis dan Negara di Benua AsiaBenua Asia menurut letak astronomisnya berada pada 11° LS – 77° LU dan 26°BT – 169° BB. Sementara itu, letak geografis dari Benua Asia berada di antara dua benua serta dua samudera, oleh karena itu letak geografis Benua Asia dinilai sangat strategis.Secara geografis, Benua Asia berbatasan langsung dengan Benua Eropa dan Samudra Pasifik, sementara di sebelah selatan ada batasan dengan Benua Australia dan Samudera Hindia. Berikut batasan-batasan Benua Asia dari sebelah barat hingga utara.Sebelah barat: Benua Asia berbatasan langsung dengan Benua Eropa yang dibatasi oleh Pegunungan Ural, Laut Merah, Laut Ural, Laut Kaspia, Laut Tengah, Terusan Suez dan Laut Marm.Sebelah timur: Benua Asia berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik dan Selat Bering.Sebelah utara: Benua Asia berbatasan langsung dengan Samudra Arktik.Sebagai benua terbesar di dunia, ada sekitar 48 negara yang berada di wilayah Benua Asia yang membentang dari barat hi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments