GELANDANGAN YANG KUBELI TERNYATA KONGLOMERAT

GELANDANGAN YANG KUBELI TERNYATA KONGLOMERAT

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Oleh:  Dacytta-PeachTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
60Bab
619Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Karena dihina perawan tua dan selalu dibanding-bandingkan di dalam keluarganya, Nisa nekat membayar seorang pria untuk dijadikan suami pura-pura. Nisa rela membongkar seluruh tabungan miliknya dan mencari pria ideal untuk membungkam kejulidan keluarganya. Hingga pada akhirnya ia bertemu dengan Bram, pria pengangguran yang bersedia menjadi suami pura-pura. Akankah semuanya berjalan lancar sesuai dengan keinginan Nisa? Bagaimana reaksi Nisa dan keluarganya setelah tahu jika ternyata Bram—si suami pengangguran itu ternyata kaya raya dan cucu dari sultan perkebunan cengkeh?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Membeli Suami

Bab 1. Membeli Suami

Bab 1. Membeli Suami

"Saya terima nikah dan kawinnya Nisa Andriyana binti Harun dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillah," ucap penghulu lantas melanjutkan sesi ijab kabul tersebut dengan doa mempelai secara bersama-sama.

Setelah selesai, kedua mempelai saling bertukar cincin dan menandatangani buku nikah. Sejak saat itulah Nisa dan Bram telah resmi menjadi suami istri yang sah secara agama maupun hukum.

***

"Nis, kapan kamu punya anak? Sudah enam bulan loh kamu menikah tapi kok belum ada tanda-tanda hamil juga," desak Eyang Harun —nenek Nisa yang terkenal julid dan suka sekali mengatur hidup orang.

Nisa hanya diam, ia menikmati sarapan dengan tenang beserta keluarga besarnya.

"Iya, sudah enam bulan loh. Atau jangan-jangan kamu mandul?" Sari—sepupu Nisa ikut menimpali.

"Sari!" Ratih—ibu Nisa menggertak Sari, tidak suka dengan apa yang ia katakan pada anaknya.

"Loh, kenapa Budhe? Ada yang salah sama pertanyaanku?" Sari menentang ucapan Ratih dengan berani.

"Mbak, yang diomongin Sari itu benar." Kali ini Ranti—ibu Sari ikut membela putrinya.

"Lihat putrimu, sepertinya dia bermasalah dengan kandungannya. Coba kamu periksakan dia, siapa tahu dia memang benar-benar mandul."

"Jaga ucapanmu Ran, anakku tidak mandul." Ratih geram, ia mencengkeram gagang sendok dengan sangat erat.

"Sudah, jangan ribut." Eyang Harun menengahi. "Nisa, mau kamu apa sih? Kamu ini cucuku yang tertua, harusnya kamu udah hamil sekarang. Atau memang benar apa kata mereka kalo kamu ini mandul? Hemm ... dulu juga disuruh nikah nggak nikah-nikah, lebih milih jadi perawan tua. Setelah nikah, punya anak juga seret. Kayaknya tuh kamu tuh orang yang paling apes sedunia ini."

Gelak tawa keluarga besar menyambut ucapan Eyang Harun, menertawakan keadaan Nisa saat ini. Hanya Ratih dan Bram—suami Nisa, yang tidak ikut tertawa di ruang makan tersebut.

"Sudah jelas Eyang, pasti Mbak Nisa mandul. Soalnya dari kabar yang aku dengar, kalo betinanya udah tua punya anak juga susah." Sari menjelaskan, tawa lagi-lagi memenuhi ruang makan.

"Berobat dulu Mbak Nisa, siapa tahu bisa pulih." Sari kembali bersenda gurau sambil geleng-geleng kepala.

Nisa sendiri tidak ambil pusing, ia memilih diam dan terus makan kendati hatinya benar-benar hancur sekarang.

Bram yang mendengar hal itu hanya berdecap lirih. Ia menggenggam sendoknya sangat erat seolah ingin mematahkannya saat itu juga.

"Bisa nggak sih kalian tidak menertawakan kekurangan orang lain," ucap Bram setelah tidak tahan dengan segala hinaan yang dilontarkan pada istrinya.

"Kami memang belum berencana ingin punya anak jadi stop jangan bully Nisa seperti itu," bela Bram mencuramkan alis.

"Heh, pria pengangguran!" Eyang Harun melotot ke arah Bram. "Berani ya kamu bersuara di depan meja makan ini. Kamu tahu nggak, siapa yang sudah menghidupimu selama ini? Udah kere, pengangguran, belagu kamu!"

"Iya, memangnya kamu ini siapa?!" Sari ikut menyiram bensin. "Mending diam deh kalo nggak tahu apa-apa."

Bram hendak berdiri namun Nisa dengan sigap menahan tangannya. Wanita berjilbab lebar itu mendongak lalu menggeleng.

"Jangan sok-sokan kamu, Eyang nggak suka sama tingkah kamu." Eyang Harun lagi-lagi melotot.

Suasana ruang makan mendadak panas. Itulah alasan kenapa Nisa memilih diam dan jadi badut konyol di depan keluarga. Ia pasrah manakala satu per satu anggota keluarganya mempermalukan dirinya habis-habisan.

Belum memudar juga rasa panas itu, Melani—anak Eyang Harun yang paling akhir datang menghampiri mereka.

Tiba-tiba wanita itu melempar beberapa foto ke meja makan, membuat beberapa anggota keluarga yang lainnya kaget bukan main.

"Lihat!" Melani menunjuk ke arah foto-foto tersebut. Foto yang menunjukkan gambar tentang kondisi Bram sewaktu masih berada di jalanan dengan kondisi memprihatinkan.

Seluruh mata keluarga tertuju pada foto tersebut, mereka menganga tak percaya.

"Oh maygot, ternyata ... eh, ternyata." Sari melebih-lebihkan ekspresinya lalu menutup mulut.

Bram dan Nisa juga tak kalah terkejut, bahkan foto tentang mereka yang tengah mengobrol dan bertransaksi uang terlihat juga di foto tersebut.

"Nisa, bisa nggak kamu jelasin ini foto apa?" Melani menoleh ke arah Nisa, menunjukkan foto dimana Nisa menyerahkan amplop coklat tebal ke arah Bram dimana kondisi Bram saat itu sangat kumuh, gondrong, bahkan berpakaian sangat lusuh dan kotor.

"Ayo jelaskan!" Melani kembali menuntut. "Apa benar kamu membeli laki-laki ini untuk menjadi suami pura-pura kamu?"

_____

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
60 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status