author-banner
Rizkymutha14
Rizkymutha14
Author

Novels by Rizkymutha14

YUAN LING: DUA JIWA YANG TERIKAT

YUAN LING: DUA JIWA YANG TERIKAT

Di sebuah kerajaan Qing, Qing Fei merasa terasing dan terhimpit oleh ketidakberdayaannya. Ia selalu menjadi sasaran ejekan saudara-saudaranya yang lebih pandai dan berkuasa. Namun, di balik wajah bodohnya, Qing Fei adalah seorang pangeran yang memiliki dedikasi tinggi. Sementara itu, Yuan Ling, putri Jenderal Yuan, juga menghadapi nasib serupa. Reputasinya buruk, dan ia dianggap tidak berguna. Ketika pernikahan dengan Pangeran Kelima semakin dekat, Yuan Ling memutuskan untuk melarikan diri. Ia berlari menuju tengah hutan, hatinya berdebar-debar. Di tepi danau yang tenang, Yuan Ling tergelincir. Tubuhnya jatuh ke dalam air dingin, dan nyawanya pun pergi. Namun, di tempat lain, seorang pengawal wanita bernama Li Wei juga mengalami nasib tragis. Ia dicari oleh para prajurit karena mencuri benda berharga demi keinginan Pangeran Qing Chuan. Sayangnya, bukannya mendapatkan pertolongan, Li Wei malah ditikam di jantungnya dan tubuhnya dibuang ke dalam danau. Takdir mempertemukan dua jiwa yang terpisah oleh kematian. Jiwa Li Wei, yang penuh dendam, masuk ke dalam tubuh Yuan Ling. Kini, Yuan Ling memiliki kekuatan dan tekad baru untuk mengubah nasibnya. Apakah ia akan membalaskan dendam Li Wei atau menemukan jalan lain yang lebih baik?
Read
Chapter: Bab. 26
Sinar keemasan fajar merayap di antara puncak-puncak pegunungan, membelai dedaunan yang masih berhiaskan embun pagi. Butiran-butiran air itu laksana permata yang memantulkan cahaya, menciptakan kilauan lembut di tengah udara yang dingin menusuk.Diiringi simfoni alam, burung-burung berkicau riang, melantunkan melodi yang saling bersahutan di antara pepohonan yang bergoyang perlahan oleh hembusan angin. Namun, di balik tabir suara alam itu, kedamaian sejati bersemayam dalam kehangatan ranjang.Yuan Ling menggeliat perlahan, merasakan sisa-sisa kelelahan dan sedikit nyeri di tubuhnya. Di sampingnya, Pangeran Qing Fei masih terlelap, lengannya melingkari pinggang Yuan Ling dengan posesif, seolah tak ingin melepaskan istrinya barang sedetik pun.Sebuah ringisan tertahan lolos dari bibir Yuan Ling saat ia mencoba bangkit, pergerakannya terasa memberat di bagian pinggul.Mendengar desisan lirih Yuan Ling, mata Pangeran Qing Fei terbuka. Wajahnya yang polos dan tanpa dosa menyambut pagi. Ia
Last Updated: 2025-04-23
Chapter: Bab. 25. warning 21++
Namun, tepat ketika hidung mereka hampir bersentuhan, ketika Yuan Ling sudah bisa merasakan hembusan napas Pangeran Qing Fei yang hangat menerpa wajahnya, sang pangeran tiba-tiba menarik diri. Gerakannya tiba-tiba dan tak terduga, menciptakan ruang hampa di antara mereka yang tadinya terasa begitu intim."Pergilah!" titahnya lirih, suaranya nyaris tak terdengar, namun sarat akan kepedihan dan pergolakan batin.Yuan Ling merasakan amarah yang membakar tiba-tiba menyentak dirinya. Ia telah bersabar, berusaha memahami, dan memberikan dukungan. Namun, penolakan yang ambigu ini terasa seperti penghinaan, sebuah keraguan yang menyakitkan terhadap dirinya dan ikatan mereka."Bisakah kau menjadi pria sejati?" desis Yuan Ling tajam, matanya menyala menantang. Tanpa menunggu jawaban, ia bergerak cepat. Tangannya terulur, menarik tengkuk leher Pangeran Qing Fei dengan gerakan yang tegas dan penuh keberanian. Dalam sekejap, ia menyatukan bibir mereka dalam sebuah ciuman yang penuh gairah dan tunt
Last Updated: 2025-04-18
Chapter: Bab. 24 . warning 21++
Debu jalanan yang kelabu seolah enggan beranjak dari sepatu kulit Yuan Ling saat ia tiba di kediaman megah itu, kontras mencolok dengan gemerlap samar yang terpancar dari balik jendela-jendela bertirai sutra. Langkahnya tergesa, membawa Pangeran Qing Fei yang limbung di sisinya. Aroma dupa mahal bercampur peluh dingin sang pangeran menusuk indra penciuman Yuan Ling saat mereka memasuki kamar tidur yang luas dan dingin. Dengan gerakan cekatan namun penuh kehati-hatian, Yuan Ling membaringkan tubuh Pangeran Qing Fei di atas ranjang berukir rumit dengan seprai selembut awan. Namun, ketenangan yang diharapkan tak kunjung datang. Pangeran Qing Fei menggeliat resah, napasnya tersengal-sengal, jari-jarinya mencengkeram seprai, meraba-raba tubuhnya sendiri seolah mencari sesuatu yang hilang. "Pa...nas sekali," bisiknya lirih, suaranya tercekat dan bergetar seperti dawai kecapi yang hampir putus. Butiran keringat dingin membasahi pelipisnya. Mata Yuan Ling yang tajam menangkap keanehan yan
Last Updated: 2025-04-18
Chapter: Bab. 23
Pangeran Qing Chuan meringis kesakitan, napasnya tersengal-sengal. Ia memegangi punggungnya yang terasa nyeri. Yuan Ling berdiri di hadapannya, tubuhnya bergetar karena amarah yang masih membara."Ini pelajaran untukmu, Qing Chuan," ucap Yuan Ling dengan suara dingin dan tegas. "Jangan pernah mencoba memainkan permainan kotor di belakang suamiku. Aku tidak akan membiarkanmu menyakitinya."Ia menunjuk wajah Pangeran Qing Chuan dengan jari telunjuknya, matanya penuh peringatan. "Ingat ini baik-baik. Jika kau berani menyentuh sehelai rambut pun di kepala Qing Fei, kau akan berhadapan denganku."Suara bisik-bisik di antara para penonton semakin intens. Mereka menyaksikan adegan yang tak terduga ini dengan campuran rasa takut, kagum, dan penasaran."Dia benar-benar membela Pangeran Qing Fei," gumam seorang wanita tua dengan kerutan di wajahnya."Pangeran Qing Chuan pasti tidak menyangka akan mendapat perlawanan seperti ini," timpal seorang pemuda dengan nada kagum.Pangeran Qing Chuan mena
Last Updated: 2025-04-14
Chapter: Bab. 22
"PERGI !" pekik Yuan Ling dengan tatapan nyalang. Tanpa mengatakan apapun, wanita penghibur itu pergi dengan wajah marah. Namun, bukan hanya pemandangan itu yang membuat darah Yuan Ling mendidih. Di sudut ruangan, bersandar pada pilar kayu berukir naga, berdiri Pangeran Qing Chuan. Ekspresi wajahnya datar dan dingin, namun seulas senyum tipis tersungging di bibirnya saat melihat kedatangan Yuan Ling yang penuh amarah. Di tangannya, ia menggenggam sebuah cawan keramik halus yang tampak kosong, namun Yuan Ling mencium samar aroma samar opium yang tertinggal.Dari balik kerumunan di ambang pintu, terdengar bisikan-bisikan para penonton yang penasaran."Lihat! Itu Nyonya Yuan!" seru seorang pria berjubah cokelat kusam."Apa yang terjadi? Mengapa dia terlihat begitu marah?" timpal seorang wanita dengan sanggul tinggi yang dihiasi jepit rambut perak."Kudengar Pangeran Qing Fei dibawa ke sini secara paksa," bisik seorang pria bertubuh kurus dengan nada khawatir."Pangeran Qing Chuan juga a
Last Updated: 2025-04-14
Chapter: Bab. 21
Setelah menerima titah dingin dari Pangeran Qing Chuan, seulas senyum licik mengembang di bibir ranum wanita penghibur itu. Cahaya remang-remang lentera minyak di sudut ruangan menari-nari di wajahnya, menonjolkan guratan kemenangan yang tersembunyi. Dengan langkah anggun namun penuh maksud tersembunyi, ia mendekat ke arah Pangeran Qing Fei yang terbaring lemah di atas dipan, kesadarannya masih berjuang untuk kembali sepenuhnya. Aroma candu yang samar bercampur dengan bau keringat dingin dari tubuh sang pangeran menciptakan atmosfer yang menyesakkan.Sementara itu, bagai disengat ribuan lebah, Yuan Ling menerima kabar dari seorang pelayan istana mengenai keberadaan suaminya. Jantungnya berdegup kencang, bagai genderang perang yang ditabuh bertalu-talu. Tanpa membuang sedetik pun waktu, ia segera melompat ke atas punggung kuda kesayangannya. Derap kaki kuda memecah keramaian jalanan yang berliku. Cambuk ia layangkan tanpa ampun, memacu hewan itu dalam kecepatan yang membahayakan. Angin
Last Updated: 2025-04-14
ISTRI KECIL SANG KAISAR

ISTRI KECIL SANG KAISAR

Shen jin Xiuying, adalah seorang dokter dari abad ke-21 yang ahli dalam pengobatan serta menciptakan ramuan untuk mengobati berbagai penyakit. Dia mengalami kecelakaan saat dia akan menemui ibunya yang tengah menunggu dirinya di sebuah cafe. Dia pun dinyatakan koma oleh dokter. Tanpa disangka, arwah Shen jin Xiuying melakukan perjalan waktu dan masuk ke tubuh seorang Putri yang merupakan anak seorang selir dari kerajaan Ruyi. Yi XiuYing dan ibunya selalu mendapatkan perlakukan tidak adil dari saudara dan para selir kaisar Ruyi yang lainnya hanya karena nyonya Yi dulunya seorang pelayan. Segala tipu muslihat dilakukannya oleh mereka untuk menyingkirkan Yi Xiuying. Kehidupan Shen jin Xiuying, berubah 180° ketika kekaisaran Bai Li Yuan mengirimkan undangan perjamuan untuk mencari seorang selir dari kalangan manusia. Kerajaan Bai Li Yuan adalah kerajaan yang sangat besar dan terkenal akan kekuatannya. Namun, tidak ada yang tahu di mana letak kerajaan tersebut karena kaisar sendiri membuat pembatas gaib. Demi kejayaan kerajaan Ruyi, kaisar memutuskan untuk menjalin hubungan dengan melakukan pernikahan putrinya dengan kaisar tersebut. Tidak sangka kalau para putri-putrinya dari selir yang disayanginya malah menolak permintaan sang raja. Sang selir malah mengusulkan untuk melimpahkan pernikahan tersebut kepada Shen jin. Nyonya Yi tidak setuju jika Putrinya menjadi istri dari kaisar Bai Li Yuan yang sudah memiliki banyak selir dan juga terkenal akan dengan kekejamannya. Shen jin diam terpaku. Dia pun mengingat akan ibunya Wu Ruonan yang selalu menyuruhnya untuk mencari seorang suami. "Apakah ini karma untuk diriku yang selalu membantahmu? Ibu maaf kan aku. Aku ingin kembali, aku tidak mau disini," batinnya. Karena tidak tega melihat nyonya Yi yang selalu ditindas oleh selir dan Putri yang lainnya, dengan tekadnya Shen jin pun menerima pernikahan itu. Sebelumnya, dia memberikan syarat pada raja Ruyi agar nyonya Yi mendapat perlakuan adil seperti istri yang lainnya dan raja Ruyi pun menyetujui persyaratan Shen jin.
Read
Chapter: Bab. 143 Part2
kediaman Jenderal Tian Ming, suasana pagi di paviliun selatan tampak tenang seperti biasa. Angin berhembus pelan, membawa aroma bunga plum yang mulai mekar di halaman. Namun ketenangan itu tak bertahan lama.Ye Jinjing, calon selir sang jenderal, berdiri di balik tiang tempat tinggal Xiu Jie. Matanya menatap tajam melalui celah kayu, tempat Xiu Jie sedang berbincang akrab dengan Permaisuri Shen Jin. Tawa mereka terdengar ringan, sesekali diselingi lirikan penuh makna yang membuat dada Jinjing terasa sesak.Udara pagi masih dingin, embun belum sepenuhnya menguap dari dedaunan. Ia melangkah pelan di lorong taman istana, hanya berniat menghirup udara segar sebelum matahari naik sepenuhnya. Tapi langkahnya terhenti begitu melihat dua sosok di bawah pohon plum—tertawa pelan, bahu bersentuhan, mata saling menatap seolah dunia hanya milik mereka.Wajahnya menegang. Matanya menyipit, menahan rasa yang tak bisa ia sebutkan. Jemarinya mengepal pelan di balik lengan jubah sutranya. "Aku harus
Last Updated: 2025-10-10
Chapter: Bab. 142 part 2
Shen Jin berdiri mematung, matanya menatap Xiu Jie dengan sorot penuh tanda tanya. Tatapan itu tajam, dingin, dan membuat Xiu Jie merasa tak nyaman. Ia menggeliat pelan, bulu kuduknya merinding.Xiu Jie mencoba tersenyum, tapi gugupnya tak bisa disembunyikan. "Yang Mulia Permaisuri... kenapa Anda menatapku seperti itu?" tanyanya pelan, suaranya nyaris bergetar.Shen Jin melangkah mendekat, ekspresinya serius. "Berapa nomor ponselku?" tanyanya tiba-tiba. Xiu Jie mengerjap. "Eh... 852-xxxx-xxxx," jawabnya spontan."Alamat rumahku?" "Jalan Anggrek No. 17, Paviliun Selatan.""Rumah sakit tempatku bekerja?" "RS Qinglong, lantai tiga, bagian neurologi."Shen Jin terdiam sejenak. Lalu— "Aaaaaaa! Kau benar-benar Xiu Jie-ku!" teriaknya sambil memeluk Xiu Jie dengan heboh.Xiu Jie terlonjak, matanya membelalak. "A-apa?!"Dari luar ruangan, suara langkah cepat terdengar. Kaisar Jinyulong masuk dengan wajah panik. "Ibunda! Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" katanya sambil menatap ke
Last Updated: 2025-10-06
Chapter: Bab. 141 Part2
Langkah Xiu Jie baru saja menjejak halaman depan kediaman Jenderal Tian Ming ketika suara langkah berat dan cepat terdengar dari arah dalam. Ia menoleh, dan benar saja—Jenderal Tian Ming muncul dengan wajah tegang dan sorot mata tajam."XIU JIE!" seru sang jenderal, suaranya menggema di antara tiang-tiang batu gerbang.Xiu Jie langsung berhenti. Ia menarik napas panjang, lalu menghela dengan malas. Matanya berputar pelan, seolah sudah tahu akan ada omelan panjang.Jenderal Tian Ming mendekat dengan langkah lebar, napasnya sedikit memburu. "Dari mana saja kau?" tanyanya tajam. "Begini caramu bersikap saat aku di medan perang?"Xiu Jie menatapnya datar. "Aku cuma keluar sebentar.""Sebentar?" Jenderal Tian Ming mengangkat alis, nadanya makin tinggi. "Baru satu malam aku tak pulang, kau sudah berani keluyuran. Apa kau pikir rumah ini bebas aturan?"Xiu Jie mengangkat bahu, setengah malas. "Aku pikir... rumah ini butuh udara segar."Jenderal Tian Ming mengerutkan kening, menatap wanita it
Last Updated: 2025-09-26
Chapter: Bab. 140 Part2
Xiu Jie membuka matanya perlahan. Pandangannya masih buram, tapi ia berusaha menyapu seluruh ruangan dengan tatapan lemah. Dinding kayu, aroma herbal, dan cahaya redup dari lentera membuatnya sadar bahwa ia masih hidup—meski nyaris tidak.Di sampingnya, seseorang tertidur dengan kepala bersandar di tepi ranjang. Xiu Jie menggerakkan kepalanya pelan, menatap wajah itu.Dasar Kaisar sialan... gumamnya dalam hati, kau hampir saja membuatku mati untuk kedua kalinya.Belum sempat ia mencerna semuanya, pintu terbuka. Shen Jin masuk dengan langkah cepat, membawa sebuah kotak obat berdesain ala modern. Itu terlalu mustahil di jama kuno seperti ini. "Senior!" serunya tiba-tiba, suaranya terdengar lebih kuat dari sebelumnya.Shen Jin terhenti. Matanya membelalak, seolah suara itu membangkitkan sesuatu yang telah lama terkubur.Xiu Jie bangkit dari ranjang, entah dari mana datangnya tenaga itu. Ia melompat ringan dan berdiri di hadapan Shen Jin."Senior! Benar ini Anda, kan?" tanyanya dengan ma
Last Updated: 2025-09-20
Chapter: Bab. 139 part2
Malam semakin larut dan angin yang berhembus mulai terasa menusuk ke tulang. Di dalam aula utama, suasana tegang menyelimuti. Shen Jin berdiri mematung, matanya tak lepas dari sosok gadis yang terbaring lemah di atas dipan. Wajahnya pucat, tapi ada sesuatu yang terasa familiar... terlalu familiar.Jinyulong menatap mereka berdua, lalu membuka suara dengan nada pelan namun penuh makna."Dulu, saat aku menyelamatkan Xiu Juan... di dalam darahnya mengalir energi mutiara darah."Shen Jin menoleh cepat, alisnya mengernyit. "Mutiara darah?" tanyanya heran. "Apa benar ada hal seperti itu?"Kaisar mengangguk pelan. "Aku pernah mendengar dari kakek guruku. Katanya, ada legenda lama tentang gadis-gadis yang memiliki darah istimewa. Mereka jarang terlihat, tinggal jauh di pegunungan terpencil. Suatu hari, seorang pahlawan yang sedang melarikan diri masuk ke hutan pegunungan itu... dan bertemu dengan seorang gadis yang memiliki darah tersebut."Jinyulong yang sejak tadi diam, kini angkat bica
Last Updated: 2025-09-17
Chapter: Bab. 138 part2
Langkah kaki Xiu Jie terasa berat, seolah lantai marmer istana menahannya untuk tetap tinggal. Wajah orang di depannya tak menunjukkan belas kasihan, hanya tatapan dingin yang membuat bulu kuduknya meremang. Sambil mundur pelan, Xiu Jie mengedarkan mata ke sekeliling, mencari celah agar bisa kabur dari hadapan orang tersebut. Detak jantungnya makin cepat saat pandangannya menangkap sebuah bangunan kecil di pojok istana—terlihat tua, nyaris tak terurus, tapi cukup untuk jadi tempat persembunyian. Tanpa berpikir panjang, ia pun segera lari terbirit-birit menuju bangunan tersebut dan bersembunyi di dalam.Di balik pintu kayu yang nyaris copot engselnya, Xiu Jie menahan napas. Ia menempelkan tubuhnya ke dinding, berharap suara langkah itu tak mengikuti. Dalam gelap dan debu, ia hanya bisa berdoa agar keberadaannya tak terendus. Tapi ia tahu, ini belum selesai. "Apakah dia mengejarku?" gumam Xiu Jie lirih, suaranya nyaris tenggelam oleh detak jantungnya yang menghentak di dada. Ia menyan
Last Updated: 2025-09-11
You may also like
Biarkan Aku Pergi!
Biarkan Aku Pergi!
Romansa · Selatan Dangkal
6.1M views
Saat Matanya Terbuka
Saat Matanya Terbuka
Romansa · Kesunyian Sederhana
4.7M views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status