Chapter: Bab 26. Pencuri"Oh benar. Aku sudah harus kembali sekarang. Ibu sedang menungguku untuk pergi ke perjamuan malam di kediaman Han." Ujar Wei Mingshu."Kediaman Han? Apakah yang kamu maksud kediaman Tuan Han yang baru terangkat sebagai Kepala Divisi di Kementerian Pendapatan?" Gu Shi bertanya."Benar. Berkat rekomendasi Ayah, Tuan Han kini bisa menjabat sebagai seorang Kepala Divisi." Ia tersenyum penuh arti.Gu Shi tampak terperangah. Tidak berbicara lagi.Kemudian Wei Mingshu berdiri, sedikit menunduk sopan lalu berkata, "Aku ikut senang melihat Bibi sudah baik-baik saja. Semakin cepat Bibi pulih, hal-hal akan berjalan lebih lancar. Hal yang tertunda juga akan segera selesai. Bagaimanapun, jika semua berjalan lancar, semua orang akan puas, benar begitu, Bi?"Gu Shi mengangguk pelan, "Yang kau katakan benar. Ketika Bibi pulih, semuanya akan terselesaikan dengan cepat." Ia tersenyum.Shen Ling kemudian mengantar Wei Mingshu hingga ke luar gerbang.Ia memegang tangannya, berkata, "Adik Mingshu, aku sel
Последнее обновление: 2025-12-16
Chapter: Bab 25. Putri Perdana MenteriDi luar Kediaman Shen, sebuah kereta kuda berhenti.Kereta itu cukup besar untuk menampung dua atau tiga orang. Badan kereta sendiri dicat hijau dengan ukiran-ukiran berwarna emas yang rumit di sisi-sisinya. Secara keseluruhan, tampilan kereta itu memberi kesan yang elegan dan tidak biasa. Dengan melihat saja, orang sudah bisa menebak bahwa sang pemilik kereta bukanlah orang biasa.Seorang gadis muda dengan gaun berwarna kuning cerah serta penutup kepala bercadar, turun dari sana. Dua orang pelayan di sisinya dengan teliti membantu sang majikan.Shen Ling, yang sudah menunggu di gerbang, segera maju menyambut tamu kehormatan itu."Adik Mingshu!" Ia berseru. Wajahnya sumringah.Gadis itu memanggil, "Kakak Ling."Dengan akrab, Shen Ling segera menggandeng lengannya, menuntunnya masuk melalui gerbang utama."Aku sangat senang kau datang berkunjung hari ini." Shen Ling berujar.Berada dalam lingkungan kediaman, gadis itu menyingkirkan topi bercadarnya, lalu memberikan kepada pelayan yang
Последнее обновление: 2025-12-15
Chapter: Bab 24. Kediaman Marquis Wu"Rumah Yongle?" Li Yuan berkedip. Tampak berpikir sejenak sebelum menggeleng dengan tegas, "Belum pernah ke sana." Tanpa menunggu tanggapan dari sang Tuan Muda, ia mengangguk cepat kepada mereka lalu bergegas pergi dari sana. Sementara itu, Wu Zhaojun menatap gadis yang berjalan menjauh dalam diam. Tatapannya tak terbaca. "Tuan Muda, mungkinkah Anda menyukai Nona itu?" Goda Cha Min. Wu Zhaojun hanya meliriknya tanpa menjawab sebelum berbalik pergi. Langkah kakinya dengan cepat menyusul sang majikan, "Yang kukatakan benar, bukan? Tuan Muda jelas-jelas berusaha merayunya tadi! Membangun kedekatan.." Wu Zhaojun tiba-tiba terhenti. Membuat orang di sebelahnya juga ikut berhenti. Ia menoleh ke samping, matanya menyipit tidak senang, sementara tangannya sudah terangkat dan menyentil dahi pelayan pribadinya itu dengan kejam, "Bagaimana pikiranmu ini bekerja?" Cha Min refleks menutupi dahinya yang seketika memerah dengan kedua tangan, raut wajahnya menyedihkan, "Tuan Muda, sak
Последнее обновление: 2025-12-15
Chapter: Bab 23. Berbagi MejaTang Daniang menatap wanita yang baru saja masuk ke halaman kecilnya dengan pandangan bertanya.[Sebutan Daniang di sini digunakan untuk menyapa wanita paruh baya/lansia]"Apakah Anda Tang Daniang?" Tanya wanita itu. Tang Daniang memeriksa sang pendatang baru.Dia adalah seorang wanita muda dengan pakaian bergaya Hu berwarna gelap. Membuatnya terlihat superior. Wajahnya terlihat sangat cantik dengan kulit putih bersih serta alis yang melengkung memberinya kesan anggun alami.Tang Daniang tersenyum, "Benar, itu saya. Ada apa Nona Muda mencari saya?"Li Yuan mengamati sepintas pekarangan kecil itu, sebelum pandangannya kembali tertuju pada wanita paruh baya di depan."Aku butuh seorang makelar untuk membantu menjual beberapa toko."Zaman dulu, ketika orang-orang menginginkan kepraktisan, maka perlahan mulai bermunculan jasa-jasa perantara seperti ini. Merekalah yang kemudian akan berusaha keras membantu mencari pembeli maupun penjual demi imbalan komisi.Tang Daniang segera berjalan m
Последнее обновление: 2025-12-14
Chapter: Bab 22. AkibatAlis Xiao Qi terangkat tinggi. Matanya berkedip dua kali saat bertanya, "Lalu?"Ia melirik dua orang lainnya yang juga memiliki ekspresi enggan yang sama.Mengabaikan rasa tidak nyamannya, pelayan itu kembali bercerita, "Namun, saat membalik tubuh Xiao Liu, Bibi Wang langsung berteriak ngeri! Wajah Xiao Liu..wajahnya.." "Aduh, bagaimana mengatakannya. I—itu wajahnya terlihat seperti lilin yang meleleh!""Ha?" Xiao Qi mengernyit, jelas bingung."Kakak Qi, kalau tidak melihatnya sendiri, kau mungkin tidak akan bisa membayangkan."Xiao Qi bertanya lagi, "Lalu di mana Xiao Liu sekarang?""Dia di kamarnya. Tabib sedang dipanggil untuk memeriksa. Sepanjang siang dia terus menangis kesakitan. Jika tidak tahan, ia akan pingsan. Lalu ketika bangun, dia akan menangis lagi. Itu terus berulang hingga saat ini." Gadis itu mendesah.Teringat tugas yang diperintahkan Nona Muda-nya, Xiao Qi tidak berlama-lama lagi di sana.Ia pergi ke kamar Xiao Liu yang berada di paviliun belakang.Dari jauh ia mel
Последнее обновление: 2025-12-13
Chapter: Bab 21. Naluri BawaanMeski pandangannya tertuju pada panggung opera, namun pikirannya tidak benar-benar berada di sana.Ingatannya melayang kembali pada kejadian tadi. Saat wanita misterius itu jatuh menimpanya.Separuh wajahnya yang tertutupi cadar tidak dapat menyembunyikan mata almond-nya yang bersinar begitu cemerlang...Tubuhnya bisa merasakan betapa ringannya bobot tubuh ramping yang menekannya dari atas.Namun, ia tak pernah menyangka bahwa pemilik tubuh ramping itu bisa melarikan diri dengan begitu lihai..Sebuah senyum sedikit tertarik di sudut bibirnya. Sedikit sesal terbayang di matanya."....Jun'er?"Panggilan itu kembali membawanya dari pikirannya yang sesaat berkelana."Ng? Apa Ibu mengatakan sesuatu?"Nyonya Wu menatapnya dengan malas, berkata, "Apa yang sedang kau pikirkan? Sejak tadi Ibu berbicara padamu."Wu Zhaojun dengan santai menjulurkan tangan untuk mengambil kue kering di atas meja, berkata, "Bukan apa-apa. Apa yang Ibu katakan tadi?"Nyonya Wu menatap putranya, berbicara dengan se
Последнее обновление: 2025-12-12
Chapter: Bab 44. BersikerasXuanyi tidak langsung membantah ibunya dengan keras. Ia tahu, jika ia membela Ji An mati-matian, ibunya akan semakin tidak senang padanya, sehingga keinginannya untuk bersamanya akan lebih sulit. Jadi dia hanya menahan diri ketika wanita yang disayanginya dibicarakan seperti itu.Maka ia berkata tanpa amarah, "Aku mengerti kekhawatiran Ibu. Namun, aku bisa menjamin bahwa Ji An adalah gadis yang baik dan jujur. Keadaan hidupnya yang telah berubah telah membuatnya terbiasa melakukan berbagai pekerjaan di luar. Mengenai utang keluarganya, ini juga lambat laun akan diselesaikan.""Bukan itu intinya! Telah diselesaikan atau belum, ini tetap akan mempengaruhi pandangan orang lain. Memangnya keluarga kita begitu terpuruk hingga tidak mampu mengambil seorang gadis dari keluarga bergengsi untuk menjadi menantu keluarga? Kita bukannya begitu tidak mampu!" Ia mengatakan itu semua dalam sekali tarikan napas.Saat berikutnya, ia mengambil tangan putranya, menatapnya dengan memohon, "Yi'er, Ibu moh
Последнее обновление: 2025-12-06
Chapter: Bab 43. Rencana Kecil Du YunzhaoBeberapa waktu setelah pertengkaran itu, keadaan kembali menjadi tenang.Namun, ada beberapa hal yang berubah dari ibunya.Ia menjadi lebih pemurung. Terkadang menjadi sangat sensitif. Suatu ketika, saat kediaman mereka sedang mengadakan perjamuan, ia menemukan ibunya sedang menatap penuh kebencian pada seseorang di seberang meja.Orang yang ditatap itu adalah bibi tetangga, ibu Ji An.Ia tidak mengerti apa yang membuat ibunya marah kepada ibu Ji An.Kemudian, saat para tamu satu per satu pamit kepada tuan rumah, ia sedang berdiri di sisi ayahnya ketika ia menyadari tatapan ayahnya menjadi linglung.Du Yunzhao kecil penasaran. Ia mengikuti arah pandang sang ayah, yang berujung pada seseorang yang sedang berjalan keluar dari ambang paviliun tamu.Itu lagi-lagi bibi tetangganya.Apa yang membuat kedua orang tuanya begitu memperhatikan bibi tetangga ini?Sekitar setahun setelah kejadian itu, ibunya meninggal dunia.Tabib bilang, ibunya terlalu banyak pikiran hingga setahun belakangan in
Последнее обновление: 2025-12-05
Chapter: Bab 42. Memohon Kepada IbuSebelum pergi di pagi hari, Feng Jin telah memberitahu Ji An bahwa mereka akan pergi ke kabin hutan dua hari lagi, saat hari bulan penuh.Ji An segera menyetujuinya. ----Nyonya Besar Wu sedang berada di halamannya ketika putra keduanya, Wu Xuanyi masuk dari luar.Ia sedikit menunduk, menyapanya, "Ibu." Nyonya Wu tersenyum, "Yi'er, sangat jarang melihatmu datang menemui Ibu sepagi ini."Ia lalu menunjuk kursi di dekatnya, "Duduklah. Jangan terus berdiri seperti itu."Masih dengan kepala tertunduk, Xuanyi duduk dengan patuh."Katakan, ada apa kau mencari Ibumu?"Xuanyi mengangkat kepalanya, bertemu dengan tatapan ibunya."Ibu, aku ingin menikah."Mata Nyonya Wu yang melebar, dipenuhi dengan kegembiraan, "Yi'er, ini sangat baik, kau akhirnya mau mendengarkan Ibu. Bagus, bagus, kalau begitu Ibu akan segera mencarikan seseorang...""Ibu."Sebelum bisa menyelesaikan ucapannya, Xuanyi segera memotongnya. Nyonya Wu mengangkat alisnya, menatapnya dengan penuh tanya."Aku ingin menikahi Ji
Последнее обновление: 2025-12-04
Chapter: Bab 41. Sebuah Pernyataan Tak TerdugaMalam semakin larut, suara percakapan yang berisik terdengar di mana-mana di dalam menara.Saat pertunjukan tarian di panggung mulai terasa membosankan, Ji An mengajak Feng Jin untuk kembali.Lagipula, ia harus bangun pagi untuk bekerja besok.Sang iblis tentu saja belum keluar karena ia belum tidur. Atau mungkin saja malam ini ia memilih untuk tidak keluar."Maaf, lain kali aku akan mentraktirmu dengan suguhan yang lebih layak." Ji An berkata."Aku hanya mengajakmu melihat-lihat sebelumnya, bukan memintamu untuk mentraktir."Ji An mengangguk.Ketika mereka hendak keluar, sebuah rombongan besar tengah masuk ke dalam menara, memenuhi pintu.Ji An yang telah berjalan duluan di depan, terpisah dengan Feng Jin oleh kerumunan.Saat ia memutuskan untuk menunggunya di luar, Ji An mendengar seseorang memanggil namanya."Adik An." Sapa Wu Xuanyi gembira. Ia tidak menyangka akan begitu cepat bertemu lagi dengan gadis yang telah mengganggu tidurnya semalam."Xuanyi?" Ji An tertawa, "Aku tidak me
Последнее обновление: 2025-12-03
Chapter: Bab 40. MemabukkanFeng Jin menatap gadis di depan yang tampak lebih pendiam dari biasanya. Seperti kemarin, saat ini mereka berdua sedang makan malam di dalam kamar Ji An. Pandangannya sesekali akan terangkat, mengamati gerak geriknya tanpa kentara. Gadis itu tiba-tiba menghela napas berat, kali berikutnya pandangannya tampak linglung. Ia jelas sedang tidak dalam suasana hati yang baik. Ji An menatap Feng Jin kemudian menundukkan kembali pandangannya, sorot matanya agak sendu. Tangannya yang sedang memegang sumpit, hanya mengaduk-aduk nasi di mangkuk, jelas ia tidak sedang berselera. "Sesuatu terjadi?" Feng Jin menurunkan matanya. Ji An menggeleng, masih mengaduk-aduk nasi di mangkuk, "Ng..sebenarnya, tidak ada hal penting yang terjadi." Ketika Ji An mengangkat wajahnya lagi, ia bertemu dengan tatapan Feng Jin yang seakan sedang bertanya "Lalu ada apa denganmu?" Ji An menunduk, meringis, "Aku.. sepertinya aku telah membuat hinaan seseorang berhasil mempengaruhiku." Ia kemudian ters
Последнее обновление: 2025-12-02
Chapter: Bab 39. Pelanggan bermulut PedasFeng Jin hendak berbaring ketika hidungnya menangkap sebuah aroma familiar.Ia menunduk, mengendus jubah hitamnya.Aroma lembut itu berasal dari sana. Sepertinya itu tertinggal saat ia membungkus Ji An dengan jubahnya semalam.Feng Jin tampak sedikit kikuk saat kemudian ia akhirnya berhasil berbaring di atas dipan.Matanya dengan linglung menatap langit-langit kamar sejenak sebelum perlahan menutup.-----Ji An masih sibuk di belakang dapur restoran.Waktu makan siang selalu ramai dengan pelanggan. Sehingga mereka harus bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan setiap pesanan.Sedangkan Ji An yang tidak terlibat langsung dengan para tamu, sedang mengatur penempatan berbagai bahan-bahan segar yang diantarkan tadi pagi.Seseorang keluar dari pintu belakang dapur, menghampirinya."Nona Ji, bisakah kau menggantikanku sebentar untuk mengantarkan salah satu pesanan tamu di depan?" Seorang pelayan wanita bertanya, sementara wajahnya berkerut seperti sedang menahan sesuatu.Ji An segera menger
Последнее обновление: 2025-12-02