Chapter: Bab 59Suara langkah Alba menggema ringan di koridor, mendekat ke arah kamar disertai ketukan. "Nona Lyra," panggilnya lembut. "Waktunya makan malam."Pintu terbuka.Lyra menoleh, tersentak sedikit dari lamunannya. Ia buru-buru meletakkan ponsel di meja. “Baik, aku ke turun sekarang.”Alba mengangguk lalu berjalan di belakang Lyra, mengekor dengan ekspresi geli yang tak disembunyikan. “Bagaimana ponsel barunya, Nona?” tanyanya menggoda. “Kelihatannya sangat bagus… dan mahal.”“Hmm,” gumam Lyra malas, wajahnya datar.Tadi, saat pertama kali melihat ponsel itu, Lyra begitu gembira. Seolah dunia kembali berwarna. Tapi setelah dia mulai menjelajahinya, semangat itu runtuh seketika.Bukan karena ponselnya bermasalah, melainkan isinya. Dia tidak bebas memasukkan aplikasi apapun tanpa izin. Internetnya dibatasi. Yang paling membuatnya kesal, hanya satu nomor yang tersedia di kontak. Satu.Nomor Dastan.Lebih parah lagi, ada secarik kertas kecil terselip di dalam kotaknya. Bertuliskan:“Jangan tamba
Last Updated: 2025-05-04
Chapter: Bab 58Lyra tak bisa menahan senyum yang pelan-pelan terbentuk.Tangannya meremas tali tas itu erat-erat, seolah ingin menjaga degup jantungnya yang mendadak tak beraturan. Kenapa dia jadi begini hanya karena sebuah pemberian?Ia menghela napas dan berjalan pelan ke bangku taman. Angin sore menyapu wajahnya, menenangkan sedikit kegugupan dalam dada. Duduk perlahan, ia membuka isi paper bag. Sebuah kotak terbungkus kain furoshiki warna marun. Di dalamnya… bukan perhiasan, bukan benda mewah seperti dugaannya.Melainkan… kue mochi. Empuk, berwarna pastel, dengan aroma manis yang familiar.Lyra terdiam sejenak, membeku oleh kenangan yang tiba-tiba datang menabrak pikirannya. Restoran tua itu...“…Tempat ini kerap dikunjungi Tuan saat ingin menenangkan diri." Ucapan Charlie tempo hari melintas jelas di benaknya.Jadi… Dastan baru saja menenangkan diri di sana?"Dia pasti sangat banyak pikiran."Lyra menunduk, jemarinya menggenggam kotak mochi itu dengan rasa bersalah yang perlahan menguar. Jadi s
Last Updated: 2025-05-04
Chapter: Bab 57Mata mereka bertemu hanya sedetik. Tapi cukup untuk membuatnya panik. Dengan cepat, Lyra menarik tirai jendela, tubuhnya menempel ke dinding, napasnya tertahan.“Astaga! Dia melihatku?”Lyra menutup mulutnya, takut suaranya terdengar. Pipi memanas. Dada sesak. Dan satu suara batin tak henti bergema:‘Kenapa aku merasa ketakutan? Seperti ketahuan mengintip pacar sendiri.’ Buru-buru dia memadamkan lampu dan membenarkan wajahnya di bawah bantal.Di bawah sana, Dastan menatap tirai yang tidak tertutup rapi.Charlie berdiri tegak di samping tuannya, menahan senyum. Sebenarnya sejak tadi dia sudah menyadari itu, tapi segan memberi tahu Dastan. Apalagi majikannya itu sedang membahas hal penting. Jadinya Charlie tidak bisa fokus.“Sepertinya Nona Lyra orang yang mudah penasaran,” gumam Charlie sambil mencoba terdengar netral.Dastan kembali menatap lurus ke depan. “Gadis itu memang unik. Terlihat lemah dan lugu, tapi nyatanya dia sering galak dan kuat membantah.”Charlie mengangguk pelan, m
Last Updated: 2025-05-03
Chapter: Bab 56Lyra terdiam. Menajamkan pendengaran.Ketukan lembut kembali terdengar. Gadis itu bisa merasakan jantungnya berdetak cepat lagi.Dengan memberanikan diri, dia bertanya tegas. “Siapa?”“Ini saya, Nona. Alba.”Lyra menghela napas lega, tapi tetap lanjut bertanya dengan curiga. "Ada apa?""Aku hanya membawa cemilan buah, tadi nona makan malam sedikit sekali. Aku khawatir Nona akan lapar tengah malam."Lyra berpikir sejenak, dia memang kehilangan selera makan karena memikirkan banyak hal. Tapi jika menolak tawaran Alba, perutnya mungkin akan melilit seperti kejadian terakhir kali.Akhirnya dia membuka pintu, walau hanya sedikit. Cukup untuk menampakkan wajahnya yang celingak-celinguk memeriksa lorong. Matanya menyapu kanan dan kiri seakan mencari seseorang.Alba yang berdiri dengan nampan berisi potongan buah di tangan, dan segelas air menaikkan sebelah alisnya.“Nona sedang mencari siapa?” tanyanya dengan nada heran.Lyra buru-buru menghindar dari tatapan Alba. “Tidak... aku hanya memast
Last Updated: 2025-05-03
Chapter: Bab 55Langkah Lyra terhenti tepat di ambang pintu kamar. Dia baru saja selesai makan siang di ruang makan saat menyadari televisi di dinding telah menghilang.“Alba?” panggilnya, bingung.Wanita paruh baya itu muncul dari arah koridor, membawa setumpuk handuk bersih. “Ada yang bisa kubantu, Nona?”“Kemana televisi di kamarku?”Alba tersenyum kaku, “Tuan Dastan memerintahkan untuk menggantinya. Katanya, terlalu kecil.”Lyra mengernyit. “Kecil? Itu ukuran yang cukup besar.”“Justru itu, Nona. Tuan mau yang lebih luas... mungkin memenuhi dinding.”“Alba,” desah Lyra, menatap curiga, “apa kalian sedang menyembunyikan sesuatu dariku?”Alba berdiri tegak, memasang wajah polos yang hampir meyakinkan. “Menyembunyikan? Oh, tentu tidak, Nona. Kami hanya menjalankan instruksi demi kebaikan Anda. Percayalah, ini semua untuk kenyamanan dan—keseimbangan emosional.”Lyra tidak membalas. Hqnya menghela napas panjang.Malamnya, saat tiba di ruang makan, Lyra mendapati beberapa pelayan sibuk menata piring.
Last Updated: 2025-05-03
Chapter: Bab 54Livia sedang menikmati spa pribadi di kamar apartemen mewahnya ketika pintu didobrak keras. Darren muncul dengan wajah babak belur, stelan rapinya menghilang entah kemana, rambutnya acak-acakan seolah baru saja menempuh badai.Livia terbangun kaget. "Sayang? Wajahmu?"Darren tak peduli pertanyaan itu, tapi malah membentak keras, “Kau sudah gila, ya?!”Tangannya menghentakkan pintu hingga membentur dinding.Livia terpekik. Terapis spa yang melayaninya segera kabur keluar. “Astaga, Darren! Kau menakutiku! Kenapa kau ini?”Darren melangkah cepat, mencengkeram lengan Livia kasar. “Konferensi pers itu! Apa kau pikir itu akan membuat Dastan menyerah? Tidak! Kau justru menyeretku masuk ke neraka yang sedang ia bangun untukmu!”Livia menarik tangannya dan berdiri, wajahnya berubah sinis. “Aku hanya mengatakan yang seharusnya dikatakan dari dulu. Dunia pantas tahu siapa Lyra sebenarnya!”“Ini bukan soal Lyra! Ini soal Dastan! Kau pikir dia akan diam? Dia sudah mulai menggerakkan semua koneksi
Last Updated: 2025-05-02