Share

06:00 After Sunrise
06:00 After Sunrise
Penulis: Miichaan💫

After : 1

"Mom, aku ingin menjadi seperti Papa!"

Mataku mengerjap beberapa kali ketika mendengar suara yang penuh semangat itu. Apa aku baru saja melamun, lagi?

"Lihat, Mom! Papa terlihat sangat gagah," Kale menyender manja pada pangkuanku. Tersenyum mengusap wajah Pria yang berada dalam Frame tua dengan ibu jari kecilnya.

Bibirku tersenyum. Mengusap rambut pirang Kale di sela-sela jemari. "Kau merindukan Papa, Kale?"

"Sangat."

Perlahan aku sadar, senyuman itu berubah menjadi masam. Kale, kalimat itu selalu terucap dari bibir putra kecilku ketika ia melihat Seragam berpangkat Mayor yang tergantung di lemari kaca. Selalu bertanya, bagaimana sosok Papanya. Aku hanya bisa mengatakan, bahwa ia adalah Pria yang luar biasa. Menyelamtkan Negara, demi membuat Kale kami hidup dengan nyaman hingga saat ini.

Kale kembali tersenyum ceria, sedikit tertawa. Entah apa yang membuatnya seperti itu. Hingga tak lama, Kale menaruh kembali Frame tersebut dan berlarian keluar. Bermain di halaman, menikmati udara Brooklyn yang memasuki musim semi.

Aah, maafkan aku. Karena hanyut dengan senyum Kale, aku lupa memperkenalkan diri. Maaf, akhir-akhir ini pikiranku sedikit terganggu.

Namaku Selene. Selene Sapphire. Sapphire seperti bola mataku yang berwarna biru. Umurku saat ini menginjak tiga puluh empat tahun. Masih bekerja sebagai Dokter di salah satu rumah sakit.

Aku tak perlu menjelaskan tentang tinggi dan berat badanku, bukan?

Anak lelaki tadi adalah putra pertamaku. Kale Cadfael. Tahun ini ia berusia enam tahun. Yha, aku memang mengandungnya saat masih muda. Lebih tepatnya, saat perang masih melanda hebat perbatasan kota Brooklyn. 1942.

Sementara, foto yang di lihat oleh Kale dan menjadi sosok Papa baginya, adalah suamiku. Kale Cadfael. Lebih tepatnya, Mayor Kale Cadfael. Seorang pilot pada Angkatan Udara kami.

Benar, aku sengaja memberi nama Kale, gabungan antara Selene dan Kane. Sangat mirip dengan nama Papanya. Tak apa, agar nama itu bisa mengenang sosok pria itu.

Lagi, tanpa di berikan izin, titik kristal ternyata jatuh kembali pada pipiku. Teringat cerita lama nan singkat, namun sangat berkesan dalam.

Aku tentu akan menceritakannya setelah ini. Bagaimana gagahnya sosok Kale Cadfael. Kalian tahu, apa arti namanya? Pangeran penguasa Langit. Cocok sekali, bukan, dengan pekerjaan yang di milikinya?

Kale..

Seolah terhipnotis, tanganku menggapai kembali frame foto lama itu. Tersenyum kecil, betapa aku merindukan sosok tangguh nan murah senyum tersebut.

Kale, aku sangat ingat ketika kau berkata akan menghukum siapa saja yang membuatku menangis. Aku ingat pula, ketika seorang pemuda berkata bahwa ia mencintaiku. Apa saat ini kau sedang menghukum dirimu sendiri, Kale?

Mari, ku ceritakan pada kalian. Kisah manis antara Sang Kapten Militer dengan Perawat pada tahun 1942 lalu.

Namun, maafkan aku. Kali ini, akan ku serahkan seluruh cerita pada si penulis. Sebab, aku merasa tidak akan mampu untuk menguraikannya pada kata-kata.

Selamat membaca, aku harap, cerita ini sampai pada sang pemilik nama. Kale Cadfael.

☀️☀️☀️

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status