Share

Bab 17. Akhir dari liburan singkat

Lian merasakan tangan Saga perlahan terlepas dari perutnya. Ia tidak bisa berpikir apapun karena masih sangat nengantuk sekali. Matanya bahkan tidak bisa dibuka hanya untuk melihat Saga mau kemana. Ia berusaha nenarik tangan itu lagi untuk tetap memeluknya.

"Sayang sebentar, aku ada telpon." bisik Saga di telinga Lian.

Lian mengerang serak untuk protes tanpa membuka mata, masih kekeuh mempertahankan tangan kekar itu. Ia butuh kehangatan di pagi buta ini.

"Sebentar saja, tidak lama. Oke?" Saga mencium pelipis Lian dan segera menarik tangannya.

Sebagai gantinya, Saga menarik selimut lebih tinggi untuk menutupi tubuh polos itu. Ya, semalam setelah dari beach club, mereka melakukannya.

Ini yang dinamakan liburan sungguhan. Karena keduanya, sangat menikmati momen sejak kemarin. Terutama Lian. Setelah ia buang jauh-jauh ekspektasinya terhadap Saga, sejujurnya pikirannya lebih ringan. Ia tidak memiliki pikiran mendesak soal misinya. Semalam, mereka bahkan melakukan olahraga malam itu denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status