Share

Bab 29. Olive, sang mantan!

Disangka kerasukan membuat Binar sedikit kesal. Menyebalkan sekali, memang. Pria itu berbicara sesuka hati,

"Apa ada orang kerasukan di siang bolong?"

"Bisa saja kamu orangnya! Katakanlah, ada apa? Apa yang kamu pikirkan?"

"Tidak ada."

"Lalu, kenapa saya bicara kamu abaikan?"

"Hah?"

"Kamu buat saya seperti orang gila karena bicara sendiri. Jika saja ada yang melihatnya, mungkin saya dikira bicara dengan patung!"

Ocehan Presdir Tama membuat Binar ingin tertawa. Seketika pria itu berubah menjadi pria bawel dan menjengkelkan.

"Oh … jadi begini, rasanya!" gumam wanita itu.

"Rasa apa?"

"Rasa sayange … rasa sayang sayange. Hei, lihat dari jauh, rasa sayang sayange." Agak lain Binar ini. Begitulah dia jika sudah diambang rasa malunya.

"Pak Presdir kepo banget, deh! Ah, iya, saya lapar. Bisakah saya makan duluan?" lanjutnya.

Presdir Tama malah tersenyum geli, meskipun sangat tipis terlihat. "Kamu itu, aneh. Memang tinggal kamu yang belum makan!"

Binar mengedarkan pandangannya. Rupanya me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status