Share

Bab 31. Cuti pertama Binar

"T—tidak."

"Apa wanita itu ada di sini?"

"Dari mana Pak Rayyan tahu?"

"Berarti dia memang di sini?"

Binar terdiam. Rayyan menaruh tangannya di saku celana. "Pak Rayyan, jangan menebar pesona gitu, saya tersepona." Binar memang sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Terpesona!" tegas Rayyan. "Sudahlah, kamu jangan mengalihkan pembicaraan begitu, sekretaris Binar!" lanjutnya.

"Saya permisi, Pak!" seru Binar.

"Mau ke mana, kamu? Katakan, apa dia di dalam?"

"Sebelum saya jawab, janji dulu untuk nggak bilang ke Presdir kalau semua ini saya yang aduin."

"Aman!" singkat Rayyan.

"Dia di dalam, bye!" ketus Binar sambil berlari.

'Huh, selamat … selamat …." Begitulah gumam Binar setelah menjauh dari Rayyan. Entah bagaimana nantinya saat Binar pergi tadi, tetapi yang terpenting bagi Binar dia sudah menjauh dari hal-hal yang membahayakannya.

"Pst, kenapa?" tanya sekretaris Andin yang ternyata sejak tadi melihat gerak-gerik Binar.

"Kepo!" Sahut Binar sambil menjulurkan lidah.

Sementara di dalam ruan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status