Share

Bab. 8 Memang Harus Begini

Trap. Trap. Trap. Bunyi suara langkah kaki itu yang terdengar semakin dekat. Aruna pun semakin panik. Ia membuka tas itu lebar-lebar lalu memandang isinya sambil terus ia acak-acak.

Dada Aruna pun berdebar kencang. Kaki dan tangannya pun gemetaran tak karuan. Peluh di keningnya pun terus mengucur deras. Sedangkan kartu yang dipasang di tempat khusus sebelah pintu. Tak kunjung sesuai dengan apa yang diperintahkan layar kecil itu. Aruna pun memutar posisi kartu itu beberapa kali. Hingga akhirnya terdengar bunyi klik di pintu Apartemen Aruna. Tanda pintu itu sudah terbuka. Aruna pun langsung masuk dan segera menutupnya.

Hosh. Hosh. Hosh.

Nafas Aruna pun tersengal-sengal sambil terus menatap pintu yang sudah ditutup rapat itu. Kakinya yang masih gemetaran pun berjalan mundur. Hingga beberapa menit kemudian seseorang memegang pundak dari belakang.

"Aaargh…." teriak Aruna sekuat tenaga. Sambil menutup mata dan telinganya rapat-rapat.

"Kenapa sih loe teriak-teriak? Ini gue Denada!" ucap oran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status