Share

Awal

DOR.. Dor.. Dor..

“Apa sih berisik” teriak Lexa.

“Lexa BANGUN!!! Udah jam berapa ini!! Kamu masih enak enakkan tidur!! Ini hari pertama kamu masuk SMA Lexa!!” triak bunda Lexa dari luar.

Dor... Dorr... Dorr..

Lexa duduk di tepi tempat tidur lalu melihat jam yang berada di nakas.

“Wah mati gue! Mati mati mati!! Jam setengah tujuh!” teriak  Lexa gelapan.

Dengan kecepatan kilat Lexa langsung masuk ke kamar mandi. 30 menit kemudian di keluar, dan langsung lari ke garasi.

“Bun Ayah mana?” tanya Lexa.

“Ayah udah berangkat, kamu sih lama. Lexa kamu gak sarapan dulu!!” teriak bundanya.

“Gak bun!! Gak sempet, Lexa sarapan di sekolah aja. Bun!! Lexa bawa Baby Blue ya!!” teriak Lexa.

“Gak Boleh, kalo ayah tau kamu  bakal di  marahin! Kamu bawa motor Bunda aja!!” larang Bundanya.

Tanpa basa basi Lexa langsung menyalakan mesin motor milik bundanya. Dengan kecepatan penuh Lexa melesat menuju sekolah barunya.

“Mati gue! Apes banget sih gue hari ini!!” teriaknya frustasi.

“Kenapa lo, teriak teriak kek orang gila?” tanya cowok yang tiba tiba datang.

“Nah lo gak bisa liat apa, noh gerbang udah di tutup. Gimana gue bisa masuk coba, mana ini hari pertama lagi. Apes apes!!” kata Lexa kesal.

“Iya gue tau, yang gue bingung kenapa lo malah bengong di sini. Kalo mau masuk mending lo ikut gue deh” tawar cowok itu.

“Nah kalo gue ikut lo, motor gue taroh di mana” kata Lexa kesal.

“Taroh depan toko itu aja no, motor gue juga di situ kok” kata cowok itu, menujuk emperan toko yang terparkir sebuah motor.

Lexa menengok kebelakang, lalu dia melesat memarkirkan motornya. Di depan toko itu bersama motor cowok yang bahkan belum dia kenal.

“Nah gue udah parkirin motor gue, terus gimana caranya kita masuk ke dalem?” tanya Lexa.

“Udah ikut gue aja” kata cowok itu.

Kata cowok itu, dengan menarik lengan Lexa. membawanya ke gerbang belakang sekolah, dan menyuruh Lexa memanjat.

“Sekarang lo panjat” perintah cowok itu.

“Eh! Lo gak ada niat jahatkan?” tanya Lexa penuh selidik.

“LO bawel banget sih! Kalo kayak gini terus yang ada kita ketauan dodol” sebal cowok itu.

Lexa memberengut kesal, baru kali ini ada cowok yang mengatainya. Dia mencebikkan bibirnya, walau ahirnya dia memanjat pagar itu juga.

“Merem lo!! Awas ngintip, gue congkel mata lo!!” kata Lexa mengancam.

“Elah, pingin banget lo gue intipin, kagak nafsu gue sama lo” kata cowok itu mengejek.

Lexa melanjutkan pemanjatan gerbang itu, setelah di atas. Dia kemudian turun dengan hati hati, lalu dia menunggu cowok itu naik juga. Dia terkejut melihat pemandangan di depannya.

“Eh lo yakin kita lewat sini?” tanya lexa tak percaya.

“Mau lewat mana lagi, yang penting lo ati ati gak bakal lo kena kawat atau gak beling di sini” kata cowok itu santai.

Mereka berdua berjalan dengan hati hati melewati berbagai kawat yang tajam. Kawat tersebut mencuat ke atas, terlihat tajam dan berkarat. Belum lagi beling yang tersebar di sekitarnya, membuat Lexa yang melihatnya bergidik ngeri.

“Woy tungguin!! Jangan tinggalin gue napa, gue takut tau” kata Lexa.

“Stts.. lo jangan teriak dodol, kalo kita ketauan bisa panjang urusannya” kata Cowok itu.

Mereka berjalan dengan hati hati diantara berbagai benda benda itu. Sekali saja mereka lengah, mungkin kaki mereka tak bisa terselamatkan.

“Eh ngomong ngomong nama lo siapa?” tanya Lexa.

“Nama gue Antariksa Derevano, panggil aja Anta” kata Anta.

“Kenalin nama gue Alexa Aprilian, panggil aja Lexa” kata Lexa memperkenalkan diri.

“Gak nanya” kata Anta cuek.

“Ih!! Lo nyebelin banget sih jadi cowok” sebal Lexa.

“Dari pada lo ngoceh gak jelas, mending lo fokus biar kita cepet keluar dari sini” kata Anta.

Lexa hanya diam dan mengikuti kata kata Anta. Ahirnya mereka bisa keluar dari sana dengan selamat. Lalu mereka mengendap endap menuju kelas mereka.

“Ngapain sih lo ngikutin gue mulu dari tadi” kata Anta sebal.

“Yeh si cuek!! Siapa juga yang ngikutin lo, ini kelas gue kali” kata Lexa lalu melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas mereka.

Beruntungnya mereka, di sana belum ada osis yang masuk. Tak Cuma itu, mereka juga sial karena Cuma tersisa dua tempat duduk yang berdampingan. Dan atrtinya mereka harus jadi chair mate.

“Ah! Kenapa coba gue harus sebangku sama lo” kata Lexa sebal.

“Emang lo kira gue mau apa, udah terima aja. Gak usah jaim lo, lo senengkan bisa sebangku sama gue. Secarakan gue ganteng” kata Anta pede.

“Pede lo selangit, sumpah gue mual denger kata kata lo” kata Lexa dan pura pura muntah.

“Yeh siapa juga yang pede, itu kenyataan kali” kata Anta.

“Ya Allah apa salah Lexa yang ucul ini, sampe bisa sebangku sama orang punya tingkat kepedean selangit ini ya Allah” kata Lexa pura pura meratap.

“Idih, ucul darimana lo, yang ada orang mau muntah iat muka lo” ejk Anta.

“LO!!” teriak Lexa menahan amarah.

“Iya gue, apa HA!!” tantang Anta.

“Ah!! Kenapa gue mesti ketemu sama orang kayak lo sih!!” teriak Lexa frustasi.

Lexa mengacak ngacak rambutnya sendiri hingga tak berbentuk lagi. Sedangkankan Anta tersenyum penuh kemenangan. Dan kedangan OSIS di kelas mereka, berhasil menghentikan perdebatan mereka. Anta tersenyum puas karena kemenangannya.

‘Lo boleh menang kali ini, gue janji lo bakan kalah sama gue nanti’ batin Lexa.

‘Hahaha!! Seru juga ngerjain cewek satu ini. Bener bener gak ada takutnya ni cewek, seru kalo di ajak berantem. Hahaha!!’ batin Anta tetawa evil.

Mereka berdua melengos, saling mengalihkan pandangan masing masing. Tak ingin salah satu dari mereka tau jika mereka sedang menatap lawan bicarnya dengan intens. Lexa dengan senyum evilnya, sedangkan Anta dengan senyum sinisnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status