Home / Romansa / Akhirnya Aku Kembali / 4. Rencana Terselubung

Share

4. Rencana Terselubung

Author: Rainy
last update Last Updated: 2021-10-12 21:52:04

.

.

.

Di kediaman Wei, seorang wanita muda berusia 25 tahun terlihat mondar-mondar di depan pintu masuk rumahnya, seakan ia sedang menunggu seseorang. Parasnya yang bengis seakan menyiratkan sebuah kekhawatiran akan sesuatu yang tidak dapat terkatakan.

Beberapa waktu kemudian, sebuah pesan muncul pada layar ponselnya yang membuatnya semakin geram. Ya, pesan itu berasal dari seorang pria yang menjadi suruhannya.

Dari: xxx

"Wanita itu sudah keluar dari rumah sakit."

Begitulah pesan yang membuat Wei Yuna merasa sangat murka dengan isi beritanya. Shen Yiyi, sepupunya itu, rupanya tidak mati!

"Sialan!", gumamnya kemudian sambil memukulkan kepalan tangannya ke atas sandaran sofa yang ada disebelahnya.

Tidak beberapa lama kemudian, kehadiran seseorang yang sangat ditunggu oleh Wei Yunapun akhirnya datang juga. Tanpa menunggu orang tersebut masuk dengan sempurna, Wei Yuna telah terlebih dahulu melontarkan kata-kata yang mengisyaratkan kemarahannya.

"Ayah, mengapa wanita itu tidak mati?! Hah?! Bukankah Ayah berjanji dia akan mati dan aku akan menggantikannya menikahi Mu Shenan?!", sambil berbicara, urat-urat di leher wanita itu terlihat menonjol seakan ingin keluar dari kulitnya.

Marah! Wei Yuna saat ini benar-benar marah! Padahal ia sudah sangat yakin bahwa Shen Yiyi pasti akan mati pada kecelakaan lalu lintas yang dirancangkan oleh ayahnya, Wei Dong. Tetapi kenyataannya, sepupunya itu masih hidup sampai detik ini.

Mendengar komplain yang dilontarkan oleh anak semata wayangnya, hati Wei Dong pun tersulut oleh emosi.

"Yuna!! Beraninya kau membentak ayahmu?! Hah?!!", pria paruh baya itu bersuara lantang sambil satu tangannya menggebrak meja ruang tamu yang ada di depannya.

Melirik ayahnya dengan tajam, Wei Yuna kembali berbicara, "Ayah, kalau kau tidak mampu membuat rencana. Maka biarkan aku yang membuatnya!", kata Wei Yuna dengan sangat ketus.

"Dasar, anak kurang ajar! Aku hampir saja ketahuan saat menyuruh orang menabrak Shen Yiyi, dan kau...kau... malah membentak ayahmu?!", seketika wajah pria itu menjadi suram. Matanya menghitam dan giginya bergemertak menahan amarah, amarah bukan karena anak tunggalnya berani membentaknya, melainkan amarah karena kegagalannya. Benar, ia telah gagal untuk melenyapkan pewaris tunggal keluarga Shen!

Melihat ayahnya seakan mau meledak, Wei Yuna kemudian menurunkan emosinya. Ia cukup pintar untuk tahu bahwa perjalanan melenyapkan Shen Yiyi bukanlah perkara yang mudah. 

"Sudahlah Ayah. Hentikan pertengkaran kita ini. Aku dengar Shen Yiyi sudah bangun dari komanya.", dengan suara rendah, Wei Yuna mencoba memberikan informasi kepada sang ayah yang terlihat mulai duduk di atas sofa.

"Benarkah?", kata sang ayah menimpalinya.

"Lalu, apa yang akan Ayah lakukan?", berjalan menuju sofa berwarna hitam itu, Wei Yuna turut duduk disamping ayahnya.

"Lebih baik kita berdua harus lebih hati-hati, jangan sampai keluarga Shen mencurigai kita.", ucap Wei Dong kemudian.

Sebenarnya, Wei Yuna sangat tidak sabar. Ia tidak bisa menjamin sampai kapan ia akan terus bisa mengelabuhi Shen Yiyi. Sepupunya itu sangatlah cantik, teramat cantik! Dan wanita itu sekarang masih berada di apartemen Sky Garden milik Mu Shenan. Bagaimana kalau nanti tanpa sepengetahuannya, Mu Shenan pergi kesana dan melihat paras asli Shen Yiyi?! 

.

.

.

Sementara itu, di kediaman Mu, Mu Shenan terlihat telah keluar dari mobil Bantley yang berwarna hitam mengkilap itu. Sambil menenteng sebuah keranjang berisi buah-buahan segar ia berkata dengan lembut, "Nenek, aku pulang..."

Mendengar tuan mudanya datang, seorang kepala pelayan bertubuh gemuk bergegas keluar untuk menyambutnya serta mengambil alih keranjang yang dipegang oleh majikannya. 

"Selamat datang, Tuan Mu.", ungkap Bibi Zhang, orang kepercayaan Nyonya Besar Tua di kediaman Mu selama hampir tiga dekade yang dibalas dengan sebuah anggukan lembut oleh tuan mudanya.

"Tuan Muda, Nenek anda sangat merindukan anda. Beliau, akhir-akhir ini sering sakit dan selalu menanyakan tentang anda."

"Baiklah, di mana Nenek sekarang?", tanya Mu Shenan.

"Di taman bunga tuan muda.", Bibi Zhang mempersilahkan tuannya untuk segera menemui Nyonya Besar Tua dan mengikutinya dari belakang.

Sesampainya di taman bunga yang berada dibelakang kediaman, Mu Shenan melihat neneknya sedang memegang sebuah sekop kecil dengan kedua tangan keriputnya yang sedikit pucat. Ia memakai baju berkebun dengan motif bunga dan mengenakan sebuah topi dari anyaman bambu untuk melindungi dirinya dari sengatan matahari.

"Nenek....", sapa Mu Shenan kepada neneknya yang sedikit dibuatnya terkejut itu.

"Dasar, anak tidak tahu diri!!", Nyonya Besar Tua bergegas menyendok tanah dengan sekopnya dan melemparkannya sembarang pada cucunya itu. 

"Nenek, ampun! Kumohon jangan lakukan ini..", Mu Shenan berusaha menghindar dari hamburan tanah yang mulai mengotori wajah dan kemeja putihnya.

Namun melihat itu, Nyonya Besar Tua seakan-akan tidak berniat untuk menghentikan perbuatannya. Setelah puas menghukum cucu lelakinya yang brengsek itu, Nyonya Besar Tua kemudian segera bangkit dan berteriak.

"Jangan panggil aku Nenek, sebelum kau mengakui kesalahanmu itu!", Kedua tangan tuanya ia letakkan pada pinggangnya yang terlihat rapuh sembari menunjuk cucu lelakinya dengan satu jari.

"Memangnya salahku apa, Nek?", Mu Shenan berbicara lembut seakan-akan ingin meluluhkan hati Nyonya Besar Tua yang saat ini sedang merajuk.

"Kau pikir nenekmu ini buta, Ha?! Aku tahu semua rencana busukmu pada Shen Yiyi. Apa kau tidak kasihan pada cucu menantuku yang sangat cantik itu? Aku dengar ia selalu kau hindari dan kau tolak? Dasar kau cucu tak tahu diri!", Nyonya besar Tua terdengar meluapkan semua kekesalannya selama ini kepada Mu Shenan.

"Cantik?!!", Mu Shenan mengeryit mendengar kata-kata neneknya tentang Shen Yiyi. "Apa neneknya sudah rabun?", pikirnya dalam hati. Setahunya, Shen Yiyi adalah wanita yang sangat kotor dan berpenampilan sangat aneh!

Tapi entahlah apakah Shen Yiyi itu cantik atau benar-benar jelek, Mu Shenan tidak peduli karena ia memang tidak mencintai wanita itu, apalagi dia tidak suka tipe wanita murahan yang gampang mengejar-ngejar pria seperti yang dilakukan para wanita cantik yang merayunya selama ini. Meskipun demikian, hatinya tidak pernah tergerak oleh salah satu dari wanita-wanita murahan itu.

"Mengapa kau melamun? Cepat bawa istrimu menginap disini akhir pekan ini, aku tidak mau ada alasan apapun", perintahnya yang seketika membuyarkan lamunan pria muda itu.

"Tidak mau!", jawab Mu Shenan yang terdengar sangat dingin.

Mendengar itu, Nyonya Besar Tua tidak bisa berbuat apa-apa selain mengeluarkan senjata terakhirnya yaitu dengan melemaskan kakinya diikuti suara terbatuk untuk menyiksa hati nurani cucu dinginnya itu. 

"Uhuk! Uhuk! Shenan, mungkin aku akan segera mati.", kata Nyonya Besar Tua seakan hendak terjatuh dalam topangan Mu Shenan.

"Baiklah Nek, Baiklah.. Jangan sakit, Ayo kita masuk.", lelaki bertubuh kekar itu kemudian memegang lengan rapuh neneknya dan membantunya berjalan masuk ke dalam rumah besar mereka yang ada disana.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Akhirnya Aku Kembali   255. Ke Kediaman Mu (1)

    ...Pagi telah menjelang di kota S. Hari ini, Shen Yiyi dan Mu Shenan harus kembali ke Kediaman Mu setelah mereka berdua mendapat pesan singkat dari Nyonya besar tua. Meski Shen Yiyi masih membenci suaminya setelah percakapan yang tidak terselesaikan semalam, tapi dia tetap ikut kesana karena dia harus berjumpa dengan nenek mertuanya yang sempat sakit itu.“Aw….” Mu Shenan terdengar mengaduh sembari satu tangannya memegang tengkuk lehernya. Mungkin dia berpikir bahwa Shen Yiyi akan merasa kasihan dan menyudahi pertengkaran mereka. Tapi, ternyata tidak!Mu Shenan kembali diam. Dia mengarahkan matanya ke jalanan ke depan dan sesekali melirik Shen Yiyi yang saat ini memejamkan matanya. “Yiyi, apa tidurmu nyenyak semalam?” tanyanya tanpa balasan apapun. Mu Shenan hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya, dia tidak akan berbaikan dengan isterinya dalam waktu singkat sehingga dia memilih untuk diam supaya isterinya itu tidak bertambah semakin marah.Kediaman Mu telah terlihat di depan. M

  • Akhirnya Aku Kembali   254. Pria itu Penuh Kasih Sayang (3)

    ...“Kakek, kumohon jangan membicarakan hal itu. Aku yakin kakek akan selalu sehat.” ucap Shen Yiyi terjeda. “Oh, besok aku akan membawakan kakek buah persik dari Mongol. Orang bilang siapapun yang memakan buah itu pasti akan mendapat berkah umur panjang dari langit. Bagaimana Kek?”“Haha… Yiyi, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin tenang. Apalagi, sebentar lagi aku akan menimang seorang cicit. Tapi tentang buah itu? Em… Baiklah. Kau bisa membawakan beberapa untukku,” sahut kakeknya sebelum teringat kembali akan pembicaraan selanjutnya. “Yiyi, tentang hak waris itu. Kakek mau kau menjaganya dengan baik. Apa kau mengerti?”“Hm… Iya, aku mengerti,” jawab Shen Yiyi."Baiklah, sekarang aku bisa tenang. Kau istirahatlah. Sampaikan salamku untuk suamimu.""Baik Kek," ucap Shen Yiyi menutup pembicaraan itu.Setelah mendengar kakek Shen menutup sambungan teleponnya, Shen Yiyi langsung meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Meski Shen Yiyi senang karena Shen Ara dan Wei Y

  • Akhirnya Aku Kembali   253. Pria itu Penuh Kasih Sayang (2)

    ...Shen Yiyi telah selesai membersihkan dirinya ketika dia mendengar ponselnya berdering. Hari sudah hampir larut malam, tetapi seseorang menghubunginya. Ada apa? Batinnya sebelum dia mengambil ponselnya dan mendapati bahwa kakek Shen adalah orang yang meneleponnya.“Halo kakek… Selamat malam. Kakek mengapa belum tidur?” sapa Shen Yiyi yang dibalas oleh suara batuk diseberang sana.“Uhuk… uhuk…” Kakek Shen terdengar sedang tidak baik-baik saja. Shen Yiyi megerutkan dahinya dan segera bertanya pada kakeknya itu.“Kakek, apa kau sedang sakit? Aku akan segera menelepon bibi Zhang. Kakek ber-istirahatlah.” Shen Yiyi cukup panik karena dirinya sedang tidak ada disana. Sementara Shen Haoran, ayahnya itu, pastilah saat ini masih sibuk di ruang kerjanya. Shen Yiyi hendak menutup sambungan telepon itu supaya bisa menghubungi kepala pelayannya. Akan tetapi sang kakek lekas-lekas mencegahnya.“Yiyi… Kakek tidak apa-apa. Kau tenang saja. Aku hanya batuk karena udara terlalu dingin,” sahut pria

  • Akhirnya Aku Kembali   252. Pria Itu Penuh Kasih Sayang

    ...Setelah menikmati makan malam, Mu Shenan membawa Shen Yiyi pulang ke apartemen Sky Garden. Meski ada beberapa hal yang masih mengganjal di hatinya, Mu Shenan tetap merasa senang karena pada akhirnya dia bisa membawa isterinya itu kembali pulang bersamanya.“Biar aku saja,” ucap Mu Shenan mendahului Shen Yiyi mendorong pintu rumah mereka.Ketika mereka sudah sampai di dalam rumah, Mu Shenan buru-buru membantu melepas sepatu isterinya dan menggantinya dengan sebuah sandal rumah yang baru dibelinya. Sandai berbulu itu berwarna peach dengan tatakan kaki yang sangat lembut dan empuk ketika digunakan.“Shenan, apa yang kau lakukan?” tanya Shen Yiyi merasa tidak enak. Bagaimanapun Mu Shenan adalah CEO dari Perusahaan Mu. Lagipula, Shen Yiyi juga tahu bahwa Mu Shenan adalah tipe lelaki dingin yang tidak akan mungkin melakukan hal semacam itu. Jadi, Shen Yiyi buru-buru menarik kakinya dari pergelangan tangan Mu Shenan ketika pria itu hendak memakaikan sepatu sandal pada kaki yang kedua.

  • Akhirnya Aku Kembali   251. Duka Mendalam (2)

    ...Dalam lembar pertama album itu, Shen Ping bisa melihat foto Shen Ara ketika dia pertama kali datang ke Kediaman Shen. Wajahnya begitu lusuh dan kulitnya kecoklatan karena terbakar terik matahari. Pada waktu itu, Shen Ping masih ingat, dirinya begitu kasihan dengan gadis remaja yang baru diambilnya dari panti asuhan Kelopak Teratai.Penampilan gadis remaja itu sangat mengingatkan Shen Ping akan masa perang yang pernah dilaluinya ketika dirinya masih muda. Ada begitu banyak anak menjadi yatim piatu dan terlantar pada masa perang yang sudah merebut nyawa banyak orang di wilayah perbatasan. Hati Shen Ping begitu sedih sehingga dia akhirnya mencurahkan kasih sayang kepada gadis remaja itu layaknya putrinya sendiri dan memberinya nama ‘Shen Ara’.'Kenapa kau sampai melakukan hal itu?' tanyanya dalam hati.Shen Ping tidak pernah menyangka bahwa putri angkatnya itu akan bertindak berlebihan pada Shen Yiyi. Sejujurnya, dia tidak bisa memahami alasan Shen Ara melakukannya. Apakah kasih sa

  • Akhirnya Aku Kembali   250. Duka Mendalam (1)

    ...Suara mobil milik Shen Ara terdengar meninggalkan Kediaman Shen. Dari depan pintu kamarnya, kakek Shen terlihat memegangi dadanya. Sepertinya, pria tua itu mengalami rasa sakit akibat semua musibah yang barusaja terjadi pada keluarga mereka.Kakek Shen meremas dadanya untuk meredakan rasa sakit yang mendadak menyerangnya. Dalam sela-sela kesakitannya itu, beberapa kali dia terdengar mengutuki dirinya sendiri atas semua yang telah terjadi pada keluarga mereka. Apakah dia tidak becus mengurusi rumah tangga di keluarganya? Apa kesalahannya di masa lalu sehingga dewa-dewa menghukumnya? batin Shen Ping merasa begitu sedih dan getir disaat yang bersamaan atas tindakan Shen Ara.Isteri Haoran telah tiada. Lalu setelahnya, hampir-hampir mereka juga kehilangan Shen Yiyi karena ulah Wei Dong. Kakek Shen berpikir bahwa semua hal-hal buruk yang terjadi di keluarganya sudah usai. Akan tetapi, harapannya tidak terwujud!"Ling!" seru kakek Shen memanggil seorang pelayan yang terlihat dari keja

  • Akhirnya Aku Kembali   249. Dua Pria Melindunginya (3)

    ...Perubahan ekspresi itu dapat ditangkap oleh Shen Haoran. Dalam hati, Shen Haoran merasakan sebuah sayatan ketika dia melihat bagaimana Wei Yuna bisa memainkan mimik wajahnya dengan begitu cepat. Apakah… begini cara Wei Yuna selama ini mempengaruhinya untuk menyalahkan Shen Yiyi? Batin Shen Haoran menarik nafasnya dalam-dalam untuk menahan luapan emosi yang keluar akibat ulah-ulah Wei Yuna yang tiba-tiba bermunculan dalam ingatannya.‘Kartu akses milik Shen Yiyi yang diambil oleh Wei Yuna’‘Perubahan penampilan Shen Yiyi menjadi gadis gila’‘Wei Yuna yang mempengaruhinya untuk memutuskan pernikahan Shen Yiyi’‘Dan juga, Wei Yuna yang dengan senang hati memperkenalkan dirinya sebagai calon isteri Mu Shenan’Sedari awal, bahkan jauh sekali sebelum saat ini, bukankah Wei Yuna memang telah menindas Shen Yiyi? Pikir Shen Haoran mengerutkan kedua alisnya semakin dalam.Sementara Shen Haoran menenangkan emosinya, Shen Ara yang sudah tidak dapat berkata-kata dengan Shen Haoran akhirnya m

  • Akhirnya Aku Kembali   248. Dua Pria Melindunginya (2)

    ...Malam telah menjadi semakin larut. Meski demikian, cahaya lampu di ruang tamu kediaman Shen masih menyala begitu terangnya menyoroti anggota keluarga Wei yang baru saja datang kesana.“Kakak Hao… Kumohon maafkan aku. Percayalah, aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti Shen Yiyi. Yang kulakukan hanyalah-“, ucap Shen Ara berusaha menjelaskan.“Ara, diamlah! Kau tidak perlu menjelaskannya kepadaku,” sahut Shen Haoran dengan wajahnya yang sudah memerah.“Tidak! Kakak Hao, kau harus mendengar penjelasan kami. Jujur saja, aku hanya ingin menyelamatkan Perusahaan Shen. Sama sekali, aku tidak bermaksud mendorong Shen Yiyi pada CEO Yuan Xi itu. Kakak Hao, tolong percayalah… Aku tidak akan setega itu pada keponakanku sendiri,” lanjut Shen Ara yang seketika dibalas sebuah tawa kecut dari Shen Haoran.“Ckck… Apa kau bilang? Kau ingin menyelamatkan Perusahaan Shen? Dan kau tidak akan setega itu kepada Shen Yiyi?” Shen Haoran mengulangi apa yang didengarnya dari adik angkatnya sebelum

  • Akhirnya Aku Kembali   247. Dua Pria Melindunginya (1)

    ...Mu Shenan melaju dengan kecepatan rata-rata menjauhi gedung Balai Kota itu. Setelah dia menyelesaikan permasalahan Shen Yiyi, hatinya merasa lebih tenang meskipun ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.‘Aku memang memiliki hubungan di masa lalu dengan Shen Yiyi. Apakah Tuan Mu datang jauh-jauh hanya untuk mengetahui tentang hal ini?’Pernyataan Han Suo masih terngiang begitu jelas di telinga Mu Shenan. Sebelumnya, Mu Shenan hanya menanggapinya dengan suara kekehan ketika dia mendengar pria muda itu mengatakannya. Akan tetapi, ada satu hal yang mengusik hati Mu Shenan ketika dia melihat ekspresi wajah CEO dari Yuan Xi itu. Dari apa yang dia lihat, pria bermarga Han itu sedang tidak berbohong. Lalu sebenarnya apa hubungan Shen Yiyi dan Han Suo di masa lalu? Batin Mu Shenan.Untuk beberapa waktu, Mu Shenan tenggelam di dalam pikirannya sendiri. Namun sesaat setelah Mu Shenan menyadari bahwa Shen Yiyi sedang memperhatikannya, cepat-cepat pria itu merubah ekspresi pada wajahny

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status