Share

5. Diinjak-injak oleh Kucing Kecil

.

.

.

Pada malam hari di kediaman Mu, Mu Shenan terlihat sibuk di ruang kerjanya yang telah lama tidak digunakannya itu. Disana, tumpukan dokumen yang baru saja dikirim oleh asisten Bai sore tadi, cukup membuat Mu Shenan tenggelam di dalam dunianya sendiri bagai sebuah mesin yang tidak mengenal lelah.

Benar! Ia adalah pribadi yang tidak pernah merasa lelah! Sampai-sampai seluruh pegawainya pun menganggapnya sebagai dewa kemakmuran yang menjelma dalam wujud pria tampan berdarah dingin. Tidak heran jika di bawah kepemimpinannya, perusahaan Mu mampu menjadi gurita bisnis di negaranya, bahkan mulai menancapkan taringnya di negara-negara lainnya.

Namun kali ini, saat ia membalikkan berkas-berkas itu, tanpa sadar mata tajamnya terpaku pada amplop berwarna merah yang menarik perhatiannya. Sembari memainkan pulpen Visconti Ripple berlapis berlian edisi terbatas di tangannya, Mu Shenan mengambil dokumen itu dan membukanya.

Penasaran dengan isi di dalamnya, ia pun terlihat membaca laporan yang dikirimkan oleh pengacara Su itu kata demi kata. Laporan itu ditulis dengan sangat detail beserta titik dan komanya, termasuk seluruh perkataan Shen Yiyi yang sudah ditulis dengan sangat lugas. Bahkan dibelakang laporan itu, pengacara Su telah melampirkan surat perceraian yang merupakan versi terbaru, dimana isinya telah direvisi pada poin pihak pemohon dan poin kompensasi. Dengan sudut mata menyipit, Mu Shenan kemudian membaca poin itu kata demi kata.

"Shen Yiyi sebagai Pihak Pemohon....?", ucapnya tidak mengerti dengan apa yang baru dibacanya. Mengapa Shen Yiyi menjadi pemohon?! Apa-apaan ini?!

Kemudian iapun melanjutkan, "Tidak akan menerima kompensasi apapun dan- sebaliknya memberikan kompensasi kepada Mu Shenan sebagai pihak tergugat."

Membaca itu, entah mengapa harga diri Mu Shenan seketika langsung terjatuh. Mengapa sekarang dirinya yang akan diceraikan?! Apa nanti kata dunia jika mereka mengetahui bahwa dirinya yang agung itu diceraikan?!

Setelah meletakkan kembali dokumen itu kembali ke atas meja, Mu Shenan terlihat tersenyum sinis sedangkan di dalam dadanya telah menyembur letupan-letupan api kejengkelan karena tentu saja, ia merasa telah direndahkan! Atau bahkan di injak-injak oleh seekor kucing jelek bernama Shen Yiyi!

Ketika pulpen mewahnya hendak membubuhi surat perceraian itu, seketika jari jemarinya tertahan di udara. Sebuah perasaan aneh mendadak muncul di hatinya yang membuatnya enggan untuk menuruti kemauan pengganggu itu begitu saja. Mungkin hal ini disebabkan karena selama ini tidak ada satupun orang yang berani menyentil egonya sebagai seorang pria. 

Tetapi wanita ini, yang dulu selalu mengagumi dan bahkan mengejarnya mati-matian, sekarang secara terang-terangan malah berani melawannya! Tidak! Seorang Mu Shenan tidak akan mau untuk direndahkan! 

Dengan geram Mu Shenan kemudian merobek surat permohonan perceraian itu dan membuangnya ke dalam tempat sampah berwarna hitam yang ada disudut ruangan. Setelah surat laknat itu ia musnahkan dari hadapannya, iapun segera menghubungi pengacara Su.

"Halo, Tuan Mu.", pengacara Su terdengar menyapa bosnya dari seberang sana.

"Jelaskan padaku apa maksud pembaharuan surat itu!", kata Mu Shenan dengan lugas.

"Maaf Tuan, begitulah yang diinginkan oleh Nona Shen."

Mendengar itu, suasana hati Mu Shenan semakin tidak nyaman sehingga ia segera mematikan ponselnya begitu saja. Lalu mencari kunci mobilnya, Ia berniat untuk menenangkan diri sejenak. Sehingga ia akhirnya memilih pergi ke sebuah bar untuk meneguk beberapa gelas minuman yang mungkin dapat membangkitkan suasana hatinya kembali.

.

.

.

Sementara itu di apartemen mewah Sky Garden, Shen Yiyi telah selesai mengemasi seluruh barang-barangnya. Ada baju, tas, jam tangan dan seluruh hal yang sebelumnya ia bawa ke tempat itu. Setelah menutup koper terakhir, Shen Yiyi merasa sangat lelah. Ia melirik jam dinding di atasnya dan mendapati jika saat ini sudah pukul 19.30 malam.

"Ah...lelah sekali..", gumamnya sambil merenggangkan kedua tangannya di udara.

Setelah itu, dirinya mengambil sebuah remote control yang ada di atas meja lalu kemudian menyalakan sebuah TV besar dihadapannya.

Trending News!

Begitulah informasi pada berita yang membuat Shen Yiyi sangat tertarik. "Kira-kira ada berita apa hari ini?", gumamnya.

Tidak lama setelah Shen Yiyi duduk di atas ranjangnya, berita terpopuler untuk hari inipun akhirnya ditayangkan. Sambil mengernyitkan alisnya, Shen Yiyi tidak percaya dengan penglihatannya. Apa? Apakah yang di dalam TV itu adalah Mu Shenan?! Ia tidak menyangka bahwa pria dingin itu memiliki begitu banyak penggemar yang menantikan kedatangannya di bandara pagi ini.

"Cih!!!", ejeknya di dalam hati setelah melihat kebodohan orang-orang yang mengagungkan pria batu itu!

Tidak mau terlalu lama memandang wajah suaminya, Shen Yiyi kemudian mengganti berita itu ke acara lain yang mungkin lebih menarik. Setelah ia menekan tombol lain, mata Shen Yiyi kembali menyipit setelah melihat berita di dalamnya.

"Pemirsa, pagi tadi pemimpin perusahaan Mu-", belum sempat pembawa berita itu menyelesaikan kalimatnya, Shen Yiyi telah mengubahnya ke acara lain.

Klik! Benar-benar acara tidak bermutu!, batinnya. Namun saat Shen Yiyi menonton acara lain, rupanya beritanya juga sama saja.

"CEO Mu yang baru tiba har-", sekali lagi Shen Yiyi mengubah acara itu.

Tetapi sayangnya, setelah mencoba beberapa kali, semua stasiun TV menampilkan berita yang sama! Arkkk! Jika semua stasiun TV membicarakan Mu Shenan, maka ia tentu tidak mau menonton TV lagi! 

Rasanya melihat Mu Shenan, meskipun hanya di TV, membuat suasana hati Shen Yiyi menjadi tidak nyaman. Tetapi tidak mengapa, esok hari hubungannya dengan Mu Shenan akan terputus Sehingga iapun akan bebas dari jeratannya.

Melihat pada jam dinding yang ada disana, waktu telah menunjukkan pukul 08.00 malam, Shen Yiyi hanya ingin untuk segera beristirahat. Lagipula Shen Yiyi merasa sangat yakin bahwa Mu Shenan tidak akan pernah kembali ke apartemen Sky Garden, sehingga ia pun tidak perlu terburu-buru untuk pergi malam ini juga. Masih ada esok hari untuknya kembali ke kediaman Shen.

Namun sebelum beristirahat, Shen Yiyi ingin membersihkan tubuhnya yang sudah lengket itu. Rasanya agak tidak nyaman jika ia harus tidur dengan keringat dikulitnya. Sehingga, iapun kemudian mengambil sebuah handuk besar dan membawanya menuju ke dalam kamar mandi yang ada disana.

Melihat jacussi yang biasa ia gunakan untuk berendam terpampang disana, hati Shen Yiyi seketika merasa senang. Perlahan, ia mengatur suhu air hangat itu sesuai dengan keinginannya, kemudian mengambil kelopak bunga mawar yang selalu tersedia, lalu ia menyalakan mesin aroma therapy yang biasa ia gunakan. 

Setelah semuanya siap, Shen Yiyi kemudian masuk ke dalam jacussi itu untuk berendam. Sambil memejamkan kedua matanya, ia terlihat menikmati aroma wangi yang semerbak dihidungnya serta alunan musik yang begitu indah untuk didengar.

Malam ini, Shen Yiyi ingin menikmati malam yang nyaman sebagai dirinya sendiri. Ya, hanya dirinya sendiri dalam kehidupan barunya!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status