Share

Bab 129

Author: Rexa Pariaman
Seketika, beberapa ahli menunjukkan ekspresi malu di wajah mereka.

"Anak Muda, maafkan aku. Tadi aku benar-benar nggak tahu dan hampir saja menghalangi upayamu menyelamatkan pasien. Sekarang aku dengan tulus meminta maaf padamu."

"Aku juga minta maaf. Untung kamu berhasil menghentikan pendarahannya. Kalau nggak, akibatnya pasti sangat fatal."

"Hari ini semua berkat kamu. Kalau nggak ada kamu, kami benar-benar nggak tahu akan seperti apa jadinya."

Selesai berkata begitu, para ahli itu membungkuk ke arah Ewan. Melihat pemandangan ini, Ewan merasa sedikit tersentuh.

Di zaman sekarang, orang-orang sangat menjaga gengsi. Kalaupun mereka berbuat salah, banyak yang enggan mengakuinya, apalagi meminta maaf.

Namun, para ahli di hadapannya ini bukan hanya sudah berumur, tetapi juga merupakan ahli bedah terkenal dan disegani. Kini, mereka malah membungkuk dan meminta maaf padanya. Ini menunjukkan bahwa mereka masih sangat menghormati dunia medis.

"Para senior terlalu memuji. Kalian semua adalah p
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Boit Zonza
kalau bisa si ewan di tambah ilmunya biar kuat lagi.. dapat senjata apa kek.. dapat ilmu apa kek...
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 570

    Darwin baru saja menjabat di RS Papandaya, dia langsung memindahkan kantor direktur ke lantai sembilan.Dalam ilmu fengshui, angka sembilan melambangkan angka tertinggi. Di zaman kuno, angka sembilan hampir selalu dikaitkan dengan kaisar. Misalnya, di sekitar kaisar harus ada sembilan pejabat tinggi, jabatan di istana dibagi sembilan tingkatan, bahkan di ibu kota ada sembilan gerbang utama. Contoh seperti itu tak terhitung banyaknya.Darwin menempatkan kantornya di lantai sembilan, diam-diam menyiratkan makna seolah dia kini adalah penguasa tertinggi RS Papandaya dan menggenggam kuasa penuh di tangannya.Koridor di lantai itu sangat sepi. Pintu kantor direktur tampak setengah terbuka. Ewan baru saja akan mengetuk, tiba-tiba dia mendengar suara dari dalam."Pak Darwin, saya mohon, tolong segera atur operasi untuk anak saya!"Itu suara seorang perempuan. Kedengarannya suaranya cukup merdu.Rasa penasaran membuat Ewan mengintip melalui celah pintu. Di depan meja kerja Darwin, berdiri seor

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 569

    "Setelah itu, waktu Pak Darwin datang meninjau bagian, kebetulan Anda nggak ada. Dia bahkan bilang Anda sudah besar kepala. Pokoknya, dia banyak sekali mengeluarkan kata-kata yang tidak enak. Kalau Anda menentangnya lagi gara-gara masalah Mini, saya takut dia sengaja akan mempersulit Anda!"Mini yang peka juga berkata dengan tulus, "Pak, nggak masalah kalau aku sedikit tertekan, tapi jangan sampai membuat Anda ikut kena imbas.""Eko, kalau begitu, di mana Kakak?" tanya Ewan lagi.Kakak?Mendengar sebutan itu, Eko sempat tertegun, lalu balik bertanya, "Pak, kakak yang mana?"Barulah Ewan sadar, panggilan pribadi yang dia gunakan memang tidak diketahui orang lain. "Maksudku, Bu Neva.""Oh, Bu Neva? Dia sudah pergi.""Pergi?" Ewan terkejut. Dia tahu Neva memang akan pindah, tapi tak menyangka kepergiannya secepat itu.Mendadak, dia teringat puisi yang Neva kirimkan kepadanya saat dia masih di Negara Jaban. "Pantas saja tiba-tiba Neva kirim puisi, ternyata itu pesan perpisahan."Perasaan m

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 568

    Bagian Pengobatan Tradisional terasa begitu sunyi. Meskipun tidak ada pasien seperti biasanya, Ewan tetap bisa mencium ada sesuatu yang tidak beres.Betandi sedang didiskors, jadi hari itu dia tidak masuk kerja. Di kantor hanya ada Eko dan Mini berdua.Eko sedang menunduk membaca rekam medis, alisnya berkerut rapat, wajah penuh murung. Mini duduk di pojok ruangan sambil diam-diam menyeka air mata."Ada apa dengan kalian?" tanya Ewan.Mendengar suaranya, Eko dan Mini serentak mengangkat kepala. Detik berikutnya, Eko buru-buru meletakkan berkas di tangannya dan berdiri hendak menyapa. Namun, Mini langsung berlari dan menubruk masuk ke pelukan Ewan."Pak Ewan ...." Suara Mini tersendat oleh tangisan, dia memeluk Ewan erat-erat dengan air mata mengalir deras.Ewan hanya merasa dadanya seakan-akan melunak. Dalam hati dia mendengus, 'Wah, gadis kecil ini memang cukup berani juga.'"Mini, ada apa denganmu?" tanya Ewan dengan lembut."Pak, aku ... aku ...." Mini melirik Ewan sejenak, tapi kemu

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 567

    "Ewan, aku lihat jelas sekali kamu sangat menolak masuk ke Aula Raja Maut. Kalau begitu biar aku jelaskan pelan-pelan padamu," kata Traco."Aula Raja Maut adalah pasukan khusus yang misterius sekaligus kuat. Bukan hanya nomor satu di negeri kita, tapi juga sudah lama terkenal di dunia internasional.""Walau secara administratif berada di bawah militer, Aula Raja Maut berdiri secara independen dan dipimpin langsung oleh Dewa Perang.""Setiap anggotanya dipilih dengan sangat ketat. Ada yang ahli bela diri, ada yang jago pelacakan, ada yang mahir senjata api, ada pula yang unggul dalam peledakan ....""Singkatnya, setiap orang yang masuk Aula Raja Maut punya kemampuan unik. Kalau kamu bisa masuk ke dalamnya, berarti kemampuanmu sudah diakui oleh Dewa Perang.""Kalau ada kesempatan, ke depannya kamu bisa latihan sama anggota Aula Raja Maut lain. Bisa jadi kamu akan banyak belajar dari mereka."Ewan mengangguk dalam hati. Sebagai pasukan khusus paling misterius di Negara Madonia, sudah past

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 566

    Mata Ewan langsung melotot, dia buru-buru berkata, "Aku 'kan nggak pernah bilang mau bergabung sama Aula Raja Maut!"Noel menjawab, "Kalimat yang baru saja kamu baca itu adalah sumpah. Begitu diucapkan, artinya kamu sudah sukarela masuk ke Aula Raja Maut.""Aku nggak bersumpah!" bantah Ewan."Bukannya kamu membacakan sumpah itu tadi?" Noel tersenyum menyipitkan mata."Memangnya itu termasuk?""Tentu saja."Ewan sampai hampir meledak karena kesal. Saat itu juga dia sadar, dirinya sudah dikelabui oleh Noel."Tunggu, yang menipu aku seharusnya bukan cuma Noel, tapi juga Dewa Perang." Dewa Perang adalah panglima tertinggi Aula Raja Maut. Keputusan ini jelas dibuat olehnya, Noel hanya pelaksana.Hatinya jadi sangat jengkel. Ini bukan penghargaan, tapi jelas-jelas ingin memaksanya terus mengabdi pada Aula Raja Maut."Hmph, kalian kira aku bodoh? Aku ini bukan anak kecil tiga tahun, mana bisa termakan tipu daya kalian."Ewan lalu bertanya, "Jenderal Noel, kalau begitu, apa aku masih bisa kelu

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 565

    Ewan merenung setengah menit. Lalu dia bertanya, "Boleh minta apa pun?"Dewa Perang menjawab, "Apa pun boleh.""Kalau begitu, Panglima tolong beri aku pangkat jenderal bintang tiga saja."Plaaak!Sebelum Dewa Perang sempat bicara, Noel sudah lebih dulu berang dan menepuk meja dengan keras. Dia menunjuk Ewan sambil membentak, "Bocah tengik, seriuslah sedikit! Aku mengabdi seumur hidup baru bisa jadi jenderal bintang tiga. Kamu cuma bocah bau kencur, baru jalankan satu misi saja mana mungkin langsung jadi jenderal?"Traco ikut berkata, "Ewan, kalau kamu benar-benar ingin jadi jenderal bintang tiga, bukannya nggak mungkin juga sih. Ikut aku. Asal kamu nggak berbuat salah, aku bisa jamin 30 tahun lagi kamu bisa naik pangkat jadi jenderal bintang tiga."'Tiga puluh tahun? Bercanda, ya? Hidup 30 tahun lagi saja belum tentu, mau jamin apaan?' Ewan mengeluh dalam hati.Saat itu, Dewa Perang angkat bicara, "Ewan, kamu harus tahu, seorang prajurit yang ingin naik jadi jenderal butuh prestasi, pe

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status