LOGINDalam sekejap, raut wajah semua orang berubah drastis."Cepat keluar ...!" teriak Ewan.Usai bicara, dia langsung mengangkat dua prajurit yang terluka. Satu di masing-masing tangan, lalu berlari secepat mungkin menuju pintu keluar. Tandi dan Logan juga memapah para korban luka dan segera menyusul di belakang.Namun tak lama kemudian, mereka terpaksa berhenti. Di depan mereka berdiri sebuah pintu besi besar yang tertutup rapat, menghalangi satu-satunya jalan keluar. Saat itu, hitungan waktu sistem penghancuran diri tinggal lima detik lagi."Ledakkan pintunya! Keluarkan granat!" seru Ewan dengan cepat.Seketika, lebih dari seratus granat dilemparkan ke arah pintu besi itu dan menumpuk di sana."Semua mundur!" teriak Logan sambil mengangkat senapan dan menembak pelatuk.Boom!Ledakan besar mengguncang ruangan, membuat pintu besi itu berlubang besar. Namun, lubang itu masih terlalu sempit. Hanya cukup untuk satu orang lewat.Melihat keadaan genting, Ewan langsung membentuk segel dengan ked
Baldy akhirnya meledak marah, tak bisa lagi menahan diri. Dia berdiri dari lantai, menunjuk ke arah pria bertopeng di layar dengan wajah bengis dan berteriak, "Kamu bajingan nggak punya hati nurani!""Demi ambisi gilamu, aku terperangkap di tempat terkutuk ini bertahun-tahun, hidup dalam kegelapan, bekerja tanpa keluh kesah, tapi kamu? Sekarang kamu malah menyuruhku mati! Kamu masih bisa disebut manusia?!""Aku peringatkan kamu, jangan keterlaluan!"Baldy menunjuk tajam ke layar, nadanya penuh kebencian. "Selama ini kamu memang selalu menutupi wajahmu dengan topeng, tapi jangan kira aku nggak tahu siapa dirimu sebenarnya!""Kalau kamu benar-benar memaksaku dan nggak memberiku jalan hidup, aku akan menyebarkan identitas aslimu ke seluruh dunia! Saat itu tiba, jangan harap bisa jadi penguasa dunia, kamu bahkan nggak akan lebih baik dari seekor anjing buangan!"Tatapan pria bertopeng berubah dingin dan berbahaya. "Baldy, kamu benar-benar membuatku kecewa. Kalau begitu, pergilah ke neraka
Seketika, tubuh pria botak langsung dingin semua. Hingga saat itu, dia baru menyadari bahwa perintah bosnya agar dia mengurus "satu tugas terakhir" sebenarnya bermakna bahwa bosnya ingin dia mati.Bruk!Pria botak langsung berlutut, lalu memohon sambil menangis, "Bos, tolong, jangan bunuh aku, ya?""Aku sudah ikut Bos bertahun-tahun. Meski nggak banyak jasa, setidaknya ada penderitaan dan pengorbanan. Tolong, lihatlah jasa-jasaku dan ampunilah nyawaku!"Tatapan pria bertopeng dingin sepenuhnya. "Selama ini, kamu memang banyak membantuku dan punya banyak jasa. Tapi, Hulk sudah mati. Hanya karena satu kejadian ini, usaha bertahun-tahunku hancur berkeping.""Bukan itu saja, markas juga terbuka. Untuk membangun markas ini dan meneliti prajurit super, aku mempekerjakan ilmuwan papan atas, membeli peralatan terdepan. Dalam beberapa tahun, biaya nggak kurang dari ratusan miliar. Sekarang semuanya hilang.""Kamu pikir, kamu masih bisa hidup?""Aku menyuruhmu melakukan tugas terakhir ini untuk
Pria botak berkata, "Para prajurit pasukan khusus semuanya terluka, tapi nggak ada yang mati. Yang mati adalah ....""Jangan-jangan pada saat kritis, ada ahli yang datang menolong mereka?" potong pria bertopeng sebelum pria botak sempat menyelesaikan kalimatnya. "Aku ingat sekarang ... sebelum Tandi berangkat ke barat laut, Dewa Perang sempat menelepon Akademi Nagendra dan meminta banBos dari Master Nazar. Tapi waktu itu, Master Nazar sedang dalam pertapaan tertutup.""Kalau dipikir sekarang, mungkin dia sudah keluar dari pertapaannya." Pria bertopeng tersenyum sinis. "Nggak masalah. Sekalipun Master Nazar datang, cuma akan menambah satu mayat lagi. Aku nggak percaya manusia biasa bisa mengalahkan Hulk."Terlihat jelas bahwa pria bertopeng sangat percaya diri terhadap kekuatan Hulk. Namun, di dalam hati pria botak terasa getir. Dia ingin sekali berkata, 'Bos, justru karena kepercayaan diri Bos itu, Hulk jadi mati.'Pria bertopeng kembali bertanya, "Kamu bilang tadi terjadi perubahan, a
Kata "cuma begini saja" dari Ewan yang sederhana itu, selain dipenuhi dengan nada ejekan, juga menunjukkan betapa dahsyatnya dirinya. Pemandangan ini membuat semua orang terkesiap.Di kantor, pria botak melihat adegan itu lewat monitor dengan terkejut dan marah. "Ini ... kenapa bisa begini?""Aku sudah lakukan percobaan, ketahanan prajurit super itu benar-benar abnormal, Bos juga sangat puas. Kenapa bisa sampai hancur? Ewan ini sebenarnya makhluk apa sih?"Hati pria botak seperti sedang berdarah. Atas perintah dari bosnya, dia telah menetap di markas ini selama bertahun-tahun dan menjalani hari-hari gelap, demi meneliti segerombolan prajurit super dan membantu bosnya mewujudkan ambisi besarnya.Namun sekarang, sebelum ambisi itu tercapai, prajurit supernya malah sudah mati duluan. Bagaimana dia bisa menerima ini?Yang paling tak tertahankan bagi pria botak adalah, prajurit super itu hancur karena pukulan Ewan. Dulu setelah prajurit super itu berhasil dibuat, pria botak sengaja melakuka
Jenderal tertawa terbahak-bahak. "Kamu mau mengalahkan Hulk dengan cara seperti itu? Benar-benar nggak tahu diri."Hmph!Ewan mendengus dingin, lalu kembali menyerang. Kali ini, dia langsung mengerahkan Teknik Naga Ilahi Sembilan Revolusi, memusatkan seluruh kekuatan pada lengan kanannya dan menghantam dada Hulk dengan pukulan keras.Boom!Terdengar dentuman menggelegar.Tap tap tap ....Hulk terpaksa mundur tiga langkah."Hah? Ewan berhasil memukul mundur Hulk!" seru Tandi dengan mata berbinar dan penuh keterkejutan. Para prajurit yang melihat pun langsung bersemangat."Pak Ewan meninju Hulk sampai mundur, mungkin kalau dia tambah beberapa pukulan lagi, bisa menjatuhkannya!""Pak Ewan luar biasa!""Pak Ewan, semangat!"Namun, di dalam hati Ewan justru terasa semakin berat. Pukulannya tadi memang belum menggunakan seluruh kekuatannya, tapi setidaknya mengandung kekuatan lebih dari 500 kg. Kalau pukulannya itu mengenai manusia biasa, pasti sudah hancur berkeping-keping. Akan tetapi, Hul







