Share

Bab 62

Author: Rexa Pariaman
"Sindrom kehilangan jiwa? Penyakit apa itu?" Neva tampak terkejut. Ini pertama kalinya dia mendengar istilah tersebut.

Ewan mulai menjelaskan, "Seperti namanya, itu adalah kondisi di mana seseorang kehilangan jiwa atau rohnya."

Jiwa?

Kalau bukan Ewan yang mengucapkan itu, Neva pasti sudah menganggapnya sebagai omong kosong takhayul. Di zaman modern seperti ini, masih percaya yang begituan?

Namun, Ewan tetap melanjutkan dengan serius, "Dalam Kitab Awan ketujuh tercatat, manusia memiliki tiga jiwa dan tujuh roh."

"Selama tiga jiwa dan tujuh roh lengkap, maka seseorang akan berada dalam kondisi normal. Tapi bila kehilangan satu saja, entah itu jiwa atau roh, maka orang itu bisa menjadi tidak normal. Dampak ringannya adalah jatuh sakit atau terganggu jiwanya, beratnya bisa mengancam nyawa, bahkan meninggal."

Melihat Ewan bicara sedetail dan seserius itu, Neva pun merasa sedikit ragu terhadap keyakinannya sendiri. Mungkinkah manusia memang benar-benar memiliki tiga jiwa dan tujuh roh?

"Lalu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 206

    Terlihat Neva mulai melepaskan tali gaun di bahunya dan memperlihatkan kulit putih mulusnya. Yang lebih gawat lagi, kedua tangan indahnya mulai merobek-robek pakaiannya sendiri, sementara napasnya memburu. Jelas, dia sedang dalam kondisi mabuk berat.Ewan belum pernah melihat Neva dalam keadaan seperti ini. Dia jelas bisa merasakan tubuhnya mulai bereaksi."Sebaiknya aku cepat-cepat keluar dari sini. Kalau terus bertahan, bisa-bisa terjadi hal yang nggak diinginkan."Bagaimanapun juga, Ewan adalah pria normal. Dia takut kalau dirinya kehilangan kendali dan melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan terhadap Neva."Kak Neva, Kak Neva ...." Ewan memanggil pelan dan berniat pamit.Namun tiba-tiba, Neva langsung memeluk leher Ewan, lalu bibir merah menyala itu langsung mendekat dan mencium wajahnya.Ini terlalu agresif!Ewan seketika kehilangan arah.Sambil menciumi wajah Ewan, Neva menggumam dengan suara genit, "Hmm ... cepat ...."Suara itu lembut dan menggoda. Penampilannya sekar

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 205

    "Maaf, Sobat.""Maaf mengganggu."Kedua pemuda itu langsung melarikan diri. Kalau menetap lebih lama lagi, nyawa mereka mungkin akan melayang.Ewan duduk di samping Neva. "Bu Neva, kamu nggak apa-apa?" tanya Ewan dengan penuh perhatian.Neva menoleh. Wajahnya tampak memerah dan matanya sayu karena mabuk. Saat melihat bahwa yang datang adalah Ewan, dia tersenyum manis dan berkata, "Kamu sudah datang ya, temani aku minum, ayo minum ...."Harus diakui, meskipun dalam keadaan mabuk dan kehilangan kesan formal seperti biasanya, Neva justru terlihat semakin menawan. Terlebih lagi, dengan pakaian yang dikenakannya malam ini, siapa pun yang melihat pasti akan tergoda."Bu Neva, kamu nggak boleh minum lagi," Ewan mencoba membujuk."Aku mau minum, aku harus minum!" Neva menunjuk ke arah Ewan dan berkata, "Jangan panggil aku Bu Neva, panggil aku Kak Neva.""Kak Neva, kamu sudah terlalu banyak minum, jangan minum lagi," kata Ewan sekali lagi."Ewan, kita ini teman, 'kan?" tanya Neva tiba-tiba.Ewa

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 204

    Bar Asmara adalah salah satu bar paling terkenal di Papandaya dan sangat populer di kalangan anak muda. Tempat ini mudah ditemukan.Begitu turun dari mobil, Ewan langsung masuk ke bar. Ini adalah pertama kalinya Ewan menginjakkan kaki di sebuah bar. Begitu masuk, Ewan langsung mengernyitkan dahi.Udara yang dipenuhi campuran antara bau asap rokok dan alkohol, sangat menyengat dan membuat tidak nyaman.Suara musik diputar dengan volume maksimum hingga nyaris memekakkan telinga. Di dalam sana, para pria dan wanita saling berbaur. Tubuh mereka bergoyang liar mengikuti irama lagu.Meski Ewan hanya mengenakan kemeja putih sederhana dan celana kasual, wajah tampannya yang bersih dan aura khas yang dia miliki tetap menarik perhatian banyak gadis."Ganteng, nanti malam luangenggak?" Seorang gadis dengan riasan tebal menghampiri Ewan sambil tersenyum manis."Ada urusan apa?""Kalau luang, aku traktir kamu makan malam."Ewan pernah dengar, biasanya pria yang ingin mendekati wanita di bar akan me

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 203

    "Diam!" Ewan sudah lama merasa muak dengan gaya kemayu Cadi. Dia melotot ke arah Cadi, lalu berbicara kepada Laksh, "Kalau dugaanku nggak salah, kamu menyewa pembunuh untuk membunuh Kak Lisa demi membalaskan dendam pada Dullah, bukan?""Nggak! Bukan begitu!" Laksh buru-buru menyangkal sambil berusaha melepaskan diri, "Lepaskan aku!""Asal kamu mengaku bahwa kamu yang menyewa pembunuh untuk menyerang Kak Lisa, aku akan melepaskanmu," kata Ewan."Aku memang benci sama wanita jalang bernama Lisa itu, tapi belum sampai tahap menyewa pembunuh untuk membunuhnya.""Jadi, pembunuh itu benar-benar bukan dari kamu?""Bukan," jawab Laksh. "Aku bisa bersumpah. Kalau memang aku yang menyewa pembunuh itu, aku akan mati mengenaskan."Ewan pun melepaskan Laksh.Namun, langsung setelah itu .... Plak!Terdengar sebuah tamparan keras mendarat di wajah Laksh."Apa-apaan kamu nampar aku, sialan!" Laksh marah besar.Dengan suara sedingin es, Ewan berkata, "Ingat, Lisa adalah wanitaku. Kalau lain kali aku de

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 202

    Bukan hanya Laksh yang terpaku, bahkan Humam dan Cadi pun melongo tak percaya.Apa-apaan ini? Kenapa Fikri malah berlutut di hadapan Ewan? Lalu dia bilang "salam hormat untuk Guru"? Jangan-jangan ... Ewan adalah gurunya Fikri?Mana mungkin! Terlepas dari alasan lainnya, dari segi usia saja sudah tidak masuk akal. Fikri sudah berumur lebih dari 60 tahun, sementara Ewan baru berusia sekitar 20-an. Mana mungkin Ewan adalah gurunya?"Fikri ... apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Laksh dengan wajah gelap."Tuan Laksh, Pak Ewan adalah guruku," jawab Fikri serius."Mana mungkin! Kamu jauh lebih tua dari Ewan, bagaimana bisa dia jadi gurumu?"Fikri menjawab dengan hormat, "Tuan Laksh, dalam dunia kedokteran, yang diutamakan adalah keahlian, bukan usia. Pak Ewan memiliki kemampuan medis yang luar biasa. Bisa menjadi muridnya adalah suatu kehormatan bagiku.""Kamu mungkin merasa terhormat, tapi aku malah malu!" Laksh hampir saja muntah darah karena kesal. Dia mengundang Fikri ke sini dengan tuju

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 201

    "Lalu, kita harus pakai cara apa untuk membunuh Lisa?" Suasana di dalam ruangan langsung hening.Udara terasa menekan, membuat tiga orang yang berada di sana mengernyitkan dahi, wajah mereka sama-sama dipenuhi kekhawatiran.Tuut ... tuut ... tuut ....Tiba-tiba, ponsel Cadi berdering."Aku keluar sebentar, angkat telepon dulu," katanya, lalu berjalan keluar ruangan sambil melenggang.Tak sampai satu menit, Cadi kembali masuk sambil berlari, wajahnya berseri-seri penuh semangat. "Humam, Laksh, kabar bagus! Kabar besar!"Refleks, pandangan Humam dan Laksh langsung tertuju padanya."Apa kabar bagusnya?" tanya Humam."Aku punya kenalan yang infonya selalu cepat dan akurat. Tadi dia bilang, dunia mafia di Papandaya sudah berganti penguasa!" kata Cadi dengan antusias."Hah?" Mata Laksh langsung berbinar, buru-buru bertanya, "Apa Raja Naga sudah hancur?""Benar!" sahut Cadi semangat. "Kata temanku, Sida sendiri yang menjatuhkan Raja Naga!""Berarti sekarang ada penguasa baru di Papandaya?""B

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status