Home / Rumah Tangga / 5 Bulan Setelah Menikah / Bab 2. Ular Piton Vs Ular Kobra

Share

Bab 2. Ular Piton Vs Ular Kobra

Author: BulanSabit
last update Last Updated: 2024-10-13 21:46:21

Mematut diri di hadapan cermin, memandangi wajah mulus tanpa ada yang tahu termasuk suami.

"Tega sekali kamu, Mas. Disaat aku sudah mencintaimu, gampang sekali kamu membawa orang ketiga."

"Andai kamu tahu wajah asliku, apa kamu akan mencintaiku?" tanyanya dengan tatapan sendu.

Untuk kesekian kali, buliran bening menyapa pipi, makanan sehari-hari yang diberikan Arkhan padanya.

Bunyi ketukan pintu sangat keras dan mendesak mengagetkannya. Cepat ia menghapus sisa air mata yang membasahi pipi. Beranjak menuju wastafel, cuci muka di sana.

"Ayleen! Ayleen! Kamu ngapain di dalam? Mau malas-malasan kamu, hah!"

Belum sampai satu jam wanita itu masuk ke rumah, Ayleen sudah hapal betul suara siapa yang memanggil dan mengetuk pintu tidak sopan.

"Kamu ---" Ucapan Sandra semakin pelan lalu terpotong. Kepalan tangan melayang di udara. Hendak menggedor lagi keburu Ayleen membuka pintu.

"Apa? Tidak tahu sopan santun kamu di rumah orang. Main gedor-gedor semaumu," ketus Ayleen melotot, mendongakkan dagu. Menantang.

"Rumah orang? Jangan salah kamu! Ini rumah suamiku. Berarti rumah aku juga!"

"Dasar, wanita tak tahu diuntung. Aku tahu kamu punya niat terselubung masuk ke rumah ini." Ayleen membatin setelah apa yang telah ia lihat tadi. Tidak mungkin mengatakan bahwa ia mencurigai madunya itu, sementara dia sendiri belum punya bukti kuat.

"Arkhan suamiku, aku istri pertama. Akulah yang berhak di sini!" Ayleen mengarahkan telunjuk ke lantai. Tegas dan berani.

"Berhak? Pandai sekali kamu melucu. Kamu lupa? Tidak ada Ayleen di hati Arkhan. Hanya ada aku, Sandra. Camkan itu."

"Untuk saat ini, memang kamu yang ada di hatinya. Tapi, suatu hari nanti namaku yang akan ada di sana," balas Ayleen.

Sandra tersenyum kecut. "Yakin sekali kamu, wanita bopeng."

"Kita lihat saja nanti. Asal kamu tau, namaku yang tercatat di buku nikah dan orang tau Ayleen lah istri Arkhan Septiano," pekik Ayleen mengingat pernikahannya dihadiri keluarga dan kolega bisnis Arkhan. Tidak terlalu besar, tapi cukup untuk mengenalkannya sebagai istri Arkhan.

Sandra yang pernikahannya hanya di KUA dan dihadiri dua keluarga jadi meradang. "Oke. Asal kamu tahu juga, tidak ada satu orangpun yang mengenal wajahmu. Kamu pakai masker saat menikah. Sekarang akulah yang akan mengganti posisimu di depan umum. Ha ha ha." Sandra tergelak membayangkan dirinya mengambil peran Ayleen di luar sana. Sementara Ayleen tidak diakui suami sendiri, hanya sebatas kebetulan tercatat di buku nikah dan seatap.

Telak. Ayleen terdiam. Dia tidak menampik ucapan Sandra. Semuanya memang benar. Ternyata Sandra sangat tahu bagaimana rumah tangga yang ia jalani. Pasti bukan hal yang sulit dan mustahil bagi Sandra mengelabui semua orang dengan menjadi dirinya di hadapan semua orang. Tega sekali Arkhan, memberitahu aib rumah tangga pada istri barunya.

Tidak! Ayleen tidak boleh terlihat lemah. Ia mengangkat dagu sedikit lebih tinggi dari semula. Seketika, ia tersadar memang tidak ada yang mengetahui wajahnya tapi bukankah orang tahu wajah Sandra? Bagaimana dia bisa mengaku sebagai orang lain?

Senyum tipis menghiasi wajah. 'Orang ini bod*h atau apa sih?'

"Kamu tidak akan bisa menggantikan posisiku. Pelakor!" Hampir saja Ayleen menerkam wanita pelakor di hadapan andai dia tidak ingat bagaimana posisinya di rumah ini. Dia pasti kalah.

"Kamu menyebutku pelakor? Sini. Belum sadar juga kamu. Arkhan tidak pernah mencintaimu maka dia tidak akan membelamu." Sandra merangsek masuk ke kamar, menarik kasar lengan Ayleen yang berdiri memeluk pintu.

"Biar saja aku jadi pelakor, yang penting akulah yang Arkhan cintai. Bukan kamu!" sambung Sandra berapi-api.

"Lepaskan tanganmu atau kau akan menyesal!" Ayleen menyentak kuat pergelangan yang dicengkram hingga Sandra hampir tersungkur kemudian mengaduh kesakitan.

Ayleen menyeringai. "Tenaga seperti semut sok-sokan mau melawanku," batinnya.

"Apa-apaan ini, Ayleen!" Tiba-tiba Arkhan datang dari kamar sebelah dengan tergesa. Menarik Sandra ke pelukan lantas menghadiahi kecupan singkat di kening. Sementara Ayleen mendapatkan hadiah berupa pelototan.

"Kamu tidak apa-apa kan, Sayang? Apa ada yang sakit?" Tampak jelas kekhawatiran di wajah Arkhan.

Tubuh Ayleen diselimuti hawa panas. Marah dan cemburu merasuki dada. Kemesraan dan perlakuan Arkhan yang menjadi haknya kini diambil wanita ulat bulu itu.

Sandra memeluk Arkhan semakin erat. Menangis tersedu-sedu. Seolah dia dianiaya sampai tak berdaya.

"Kamu apakan Sandra, Leen?" teriak Arkhan dengan dada kembang kempis. Tidak terima istri kesayangan kesakitan.

"Hah." Ayleen melongo, pertanyaan lelaki yang tidak tahu apa-apa itu seperti menuduh.

"Kamu apakan Sandra sampai dia kesakitan? Kenapa kamu berubah kasar begini, Ayleen?" bentak Arkhan.

Tuh, kan benar. Arkhan pasti menuduh Ayleen berbuat kasar pada Sandra karena ia tadi jelas melihat kepala Sandra hampir menyentuh lantai karena lengannya dihempas kuat oleh Ayleen.

Ayleen menunduk. Sangat sakit rasanya dibentak dan dituduh oleh pria yang disayang. Sementara pria itu dengan sengaja memperlihatkan kemesraan yang tidak pernah ia berikan pada Ayleen.

"Padahal aku hanya minta bantu pijitkan kaki ku, Mas. Kakiku sangat pegal. Dia marah dan hendak memukulku," tukas Sandra membuat Ayleen melotot.

'Tuduhan apa itu? Rupanya ulat bulu ini sudah bermetamorfosis jadi ular piton. Belum tahu dia, aku juga bisa jadi ular kobra'

Arkhan mengarahkan tatapan elang. Tajam dan dingin hingga Ayleen menciut. Keberanian yang ia tunjukkan pada Sandra luntur seketika berhadapan dengan Arkhan.

"Setan apa yang merasukimu, Ayleen? Berani sekali kamu menyakiti Sandra."

"Dia yang menyakitiku, Mas. Aku hanya mempertahankan diri. Kenapa malah dia yang dibela?" Ayleen menyangkal, menatap Arkhan sekilas kemudian menunduk lagi. Semoga Arkhan percaya padanya. Meskipun dia tahu, tipis harapan untuk memperoleh kepercayaan itu dari pria yang tertutup hatinya.

"Dia istriku. Kamu harus berbuat baik padanya."

Sandra semakin mempererat lingkaran tangan di tubuh kekar Arkhan. Melirik Ayleen sambil menerbitkan senyum kemenangan.

"Aku juga istrimu. Mengapa kamu tidak pernah memperlakukanku sepertimu memperlakukan Sandra?" balas Ayleen pelan dengan kepala menunduk. Entah dapat keberanian dari mana dia hari ini. Meluahkan apa yang menyesaki dada.

"Berbuat baik pada Sandra. Aku janji akan berbuat baik padamu." Pandai sekali sang cassanova itu membujuk menggunakan kelemahan Ayleen dan dengan bodohnya, Ayleen mengangguk.

"Bagus. Kamu memang istri yang baik. Sekarang, lakukan apa yang Sandra mau."

Tangan pria itu terulur paksa, mengelus puncak kepala sang istri pertama. Ayleen mendongak, menatap lekat wajah tampan yang kini memenuhi rongga hatinya. Merekam dari jarak dekat rahang tegas, hidung tinggi, alis tebal dengan tubuh kekar menjulang seorang pria yang memiliki kemiripan fisik dari cinta pertama - Bipta - papanya. Pria itu seperti reinkarnasi dari Bipta, yang membuat ia jatuh cinta sedalam-dalamnya.

Sementara Sandra menatapnya penuh kebencian.

"Ayo, mau pijit di mana, Sayang?" Arkhan merangkul pinggang Sandra.

"Di sofa ruang tamu aja, Mas," sahut wanita kobra yang kembali jadi ulat bulu. Suaranya lembut dan menggoda.

"Ayo, cepat. Ngapain kamu diam di situ!" sentak Sandra melihat Ayleen masih terpaku di depan pintu menatap kepergian sepasang pengantin baru menuruni tangga.

Ayleen terperanjat lantas terburu-buru mengekor di belakang.

'Ups ... Aku baru sadar, dia minta dipijit kan ya? Bukankah itu berarti aku bisa memberinya beberapa hadiah kecil sebelum memberikan hadiah istimewa?'

Ayleen tersenyum-senyum sembari menuruni tangga. Ide gila mulai muncul di benaknya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Hoax

    Langkah Ayleen terhenti. Ada rasa tidak percaya pada apa yang ia temukan sore ini. 'Tante Mayang, istri Om Opik masih hidup? Pantas saja aku seperti tidak asing melihat Zidan. Wajahnya persis Tante Mayang. Aku tidak mungkin salah orang. Suaranya dan wajahnya sama. Tidak banyak yang berubah dari Tante Mayang. Apa mereka selamat dari kecelakaan waktu itu? Tapi, berita kematiannya sudah tersebar ke mana-mana. Mungkinkah itu hoax yang mereka ciptakan sendiri?' Wanita berusia sekitar tiga puluh delapan tahun itu merengkuh tubuh kecil Zidan. "Kamu ke mana tadi, Nak? Mama sampai nyari ke mana-mana." Gurat cemas di raut wajah cantik itu kini berubah menjadi lega. "Mama, Zidan takut." Anak kecil tampan itu masih menangis tersedu-sedu. "Gak usah takut, kan sudah ketemu Mama sekarang. Maafkan Mama, ya, Nak." Pelukan wanita itu mulai menenangkan anaknya hingga hanya menyisakan suara sesenggukan. "Untung ada Tante baik yang bantuin Zidan, Ma." Zidan menoleh pada Ayleen. 'Apa Zidan adalah anak

  • 5 Bulan Setelah Menikah   bab 19. Bima Sakti Atmadja

    "Kamu tidak apa-apa, Nona?" Suara bariton pria terdengar seiring dengan jatuhnya tubuh Ayleen ke dalam lingkaran lengan kokoh milik pria itu. Gegas Ayleen memperbaiki posisinya, berdiri tegak. Sejenak ia terdiam, beberapa detik kemudian menundukkan kepala setelah mengingat siapa pria yang menyelamatkannya. "Maaf, Tuan." Bima Sakti Atmadja, tamu penting Pak Erfan tersenyum tipis ke arah Ayleen. Ia memutar arah matanya, menatap nanar pada dua wanita yang bersikap semena-mena. Bulan dan Rina ternganga. Entah karena apa. Apakah karena melihat pria tampan? Secara mereka itu penggemar pria tampan, terlebih mapan. Atau karena merasa tidak terima Ayleen diselamatkan oleh pria setampan Bima? Hidung bangir, alis tebal, tinggi sekitar 189 sentimeter, kulit putih bersih, pakaian mahalnya memperlihatkan ia bukanlah orang biasa. Pria di hadapan Ayleen menunjukkan kharisma yang khas. "Kalian berdua. Aku siap menjadi saksi perlakuan kalian. Kalian pilih saja, mau dipenjara, dipecat secara tida

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 18. Mobil Lamborghini

    "Maafkan saya, Pak. Kami tidak sengaja. Saya tidak akan mengulanginya lagi." Tejo menunduk malu mengingat tingkah bejatnya barusan. "Saya juga minta maaf, Pak. Saya dalam keadaan tidak sadar," ungkap Santi yang langsung di SP3 oleh Pak Erfan. Dari tadi ia terus membela diri dari tuduhan. Dia yakin sedang dikuasai obat perangsang. Andai tidak, mana mungkin dia sudi kesuciannya direnggut oleh lelaki kere dan kerempeng seperti Tejo."Kalian bilang tidak sengaja? Tidak sadar? Kalian bahkan sangat menikmatinya dan kamu menyebut namaku dengan mulut kotormu itu, Santi." Pak Erfan berang. Tejo dan Santi terlonjak kaget kala meja di hadapannya digebrak kuat."Cepat keluar dari ruanganku! Kalian ku pecat dengan tidak hormat dan tanpa pesangon."Dua manusia tadi sontak menggeser kursi, berlutut di depan meja. "Tolong beri kami kesempatan, Pak."Tejo tidak rela pekerjaan yang ia dapatkan susah payah harus berakhir memalukan seperti ini. Sementara Santi, ia merasa tidak rela harus kehilangan pri

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 17. Kehebohan

    Amarah memuncak dan berkumpul di ubun-ubun tatkala Sandra melihat dengan mata kepalanya sendiri, Arkhan sedang makan bersama seorang wanita bermasker. Awalnya ia memang ingin makan siang di restoran ini. Jarak Restoran Antik memang cukup dekat dengan kantor tempatnya bekerja. Ia sempat merasa bahagia saat melihat mobil Arkhan terparkir, keinginannya makan siang bersama Arkhan akan terkabul. Tidak disangka, kedatangannya ke tempat ini membuat dadanya terasa dihimpit bongkahan batu besar hingga remuk redam."Tadi ku ajak makan siang bersama, dia bilang ada meeting. Lalu ini apa?" Sandra menggerutu kesal sambil menggulung jarak hingga menyisakan sekitar satu setengah meter dari meja Arkhan. Emosi Sandra semakin membuncah kala ia mendengar Arkhan terdengar penuh harap meminta alamat wanita bermasker itu dan berniat untuk makan bersama kembali."Arkhan!"Kini Sandra sedang berada di belakang Arkhan. Ayleen yang sedang menjauh sontak menoleh mendengar suara yang baru kemarin ia hapalkan. S

  • 5 Bulan Setelah Menikah   bab 16. Kencan Pertama

    "Selamat tinggal, Santi. Sepertinya kali ini kamu akan benar-benar tidak bisa menggangguku lagi." Ayleen bergumam pelan seraya mengayun langkah ke arah parkiran. Senyuman manis terukir di wajahnya. Tanpa ia sadari, tindakan yang baru saja ia lakukan membuat lobang kecil untuk dirinya sendiri.Sebelum menaiki motor, Ayleen menyempatkan diri menghubungi Dean. "Hallo, Dean." Ayleen menyapa sesaat telepon tersambung."Hallo, Bos. Ada yang bisa ku bantu?""Apa sudah ada informasi tentang keluarga Hendrawan?""Informasi baru saja ku dapatkan, Bos. Semua informasi tentang suami Bos dan kedua orangtuanya bisa dikatakan lengkap. Namun, informasi tentang Hendrawan sendiri terpotong," sahut Dean yang merupakan satu-satunya anak buah yang tahu bahwa Ayleen sudah menikah."Maksudmu?" Ayleen merasa ada yang mengganjal pada informasi tersebut."Hanya ada informasi tentang Hendrawan sejak enam tahun lalu, sebelumnya datanya ditutup."'Ditutup? Apakah itu berarti Kakek Hendrawan bukan orang biasa? Ke

  • 5 Bulan Setelah Menikah   bab 15. Erfan Expander

    Ayleen terdiam dalam lamunan. Teguran Bu Asmara menariknya ke alam nyata. "Ayleen, ada apa?""Eh." Ayleen tersentak kaget."Kamu kayak tertarik pada salah satu atasan kita?" tanya Bu Asmara yang tidak tahu kalau Ayleen sebenarnya sudah menikah karena saat ia bekerja di sana memang status Ayleen masih lajang. Permintaan Arkhan untuk menggelar pernikahan tertutup melunturkan niat Ayleen mengundang temannya di kantor."Bukan begitu, Bu. Aku hanya penasaran aja. Itu tadi jalan paling depan, siapa ya?" tanya Ayleen yang merasa familiar dengan wajah dan gestur tubuh pria yang berjalan paling depan diantara ketiga pria lain dan baru saja memasuki ruangan CEO."Yang pake jas abu tua itu kan?"Ayleen menjawab dengan anggukan."Itu Pak Erfan. CEO di sini. Masa sih kamu gak kenal?"Ayleen menggeleng. "Belum pernah ketemu, Bu."Bu Asmara menatap cengo. "Ya ampun, Ayleen. Kok bisa? Bukannya kamu sudah beberapa kali dapat tugas di ruangannya?" Ayleen menggaruk tengkuk yang tiba-tiba gatal. "Biasa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status