Share

Bab 13A

"Ma, kenapa menangis lagi?"

Tak langsung menyahutinya, Hana mengusap jejak air di pipi. Bahkan dia memaki diri sendiri, betapa bodoh dirinya telah melupakan untuk tidak menumpahkan rasa sakit dengan menangis di depan putranya. Dia tak ingin ada yang tahu perasaan sedih yang kerap datang kala bayangan wajah atau ingatan peristiwa tentang Mahendra.

Ternyata dia belum move on? Bukan, hanya saja semua insiden tentang Mahendra terlalu kuat mengakar di sudut hati yang terdalam. Sulit memang untuk ia melupakan sosoknya lantaran pria itu adalah cinta pertamanya.

"Mama tidak nangis, Kai. Mama hanya terharu dengan prestasi kamu hari ini. Mama bangga punya anak pintar dan berbakat seperti kamu. Mama sayang kamu."

Membentangkan kedua tangan menunggu reaksi Kaindra membalas pelukannya, Hana terpaksa berbohong dan memilih kalimat yang pas untuk mengalihkan pikiran Kai. Kai tidak boleh tahu hubungan ayah dan anak itu. Hana hanya ingin hidup tenang tanpa kehadiran sosok Mahen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status