Share

BAB XVII

Sepasang mata indah membuka perlahan, bola matanya begerak menyapu langit-langit tenda berwarna kuning kusam di atasnya. Bibir merah cherry miliknya meringis, bergumam tak jelas. Ia merasa sakit di bahu kiri, serta beberapa bagian tubuh lainnya. Dengan gerakan lambat ia berusaha bangkit dari tempatnya. Gadis itu—Vivian— melihat cemas ke pintu masuk tenda—berharap seseorang ada di luar sana. Dia sangat ingin keluar, tapi entah apa yang membuatnya tak mampu menggerakkan seluruh tubuh.

“Kau sudah bangun?” Aaron menyingkap pintu tenda yang ditutupi kain putih polos nan panjang. Matanya menangkap tubuh Vivian yang setengah duduk di atas tempatnya berbaring.

Gadis itu hanya mengangguk lalu kembali menatap ke bawah. Aaron mendekat perlahan, tapi tidak membantunya bangkit. Pria itu berjongkok di hadapannya.

“Bagaimana dengan lukamu?” tanyanya, melihat bahu kiri Vivian yang ditutupi gaunnya.

“Luka?” Vi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status