"Sepertinya aku melewatkan sesuatu yang menarik, Jess." Anneth yang datang terlambat menatap temannya penasaran. Ketika ia masuk ke restoran, ia berpapasan dengan Revano dan Alyce yang basah kuyup.
Jessy menyesap minuman di tangannya. Ia tersenyum kecil kemudian menanggapi ucapan Anneth. "Hanya sebuah pertunjukan."
Anneth merasa sedikit kecewa. "Harusnya aku datang lebih cepat, dengan begitu aku bisa menyaksikan pertunjukan itu, pasti sangat menyenangkan."
"Yeah, seharusnya kau tidak melewatkannya," balas Jessy. Ia sangat yakin Anneth pasti akan merasa sangat bahagia melihat apa yang terjadi pada Alyce tadi. Bukan rahasia umum, Anneth dan Alyce sering bertengkar.
Jika Jessy diam saja dihina dan direndahkan oleh Alyce, maka berbeda dengan Anneth yang sedikit urakan. Anneth tidak akan segan membalas Alyce meski pada akhirnya ia akan berakhir ditegur oleh guru.
Dahulu hidup Anneth lebih baik dari Jessy. Belum ada orang ketiga yang merusak kebahagiaan
Jessy menghentikan kegiatan membacanya ketika seseorang berjalan mendekat ke arahnya. Ia mengenali wanita berusia 26 tahun yang kini mendekatinya. Dia adalah Lara Caldwell, putri dari paman Earth yang berprofesi sebagai seorang designer."Siapa kau? Kenapa kau ada di kediaman Earth?" Nada tidak bersahabat itu tertuju pada Jessy.Jessy meletakan buku yang ia baca. Ia berdiri, menatap lurus ke mata Lara kemudian memperkenalkan dirinya dengan sopan. "Aku adalah Jessy, calon istri Earth."Lara mendengus. Wajahnya terlihat mencemooh Jessy. "Jangan konyol. Earth akan menikah dengan Aurora, bukan dirimu.""Anda bisa bertanya pada Earth secara langsung untuk memastikannya." Jessy tidak ingin membuat keributan dengan Lara.Lara sudah tahu tentang kebenaran itu, ia tidak perlu memastikannya lagi dengan bertanya pada Earth. Lara mengetahui hal ini dari ayahnya. Lara sangat menyayangi Earth, ia tidak ingin Earth menikah dengan wanita sembarangan. Bagi La
Pagi ini Jessy memulai kegiatannya dengan sarapan bersama Earth. Setelah menghabiskan sarapannya, Jessy mengutarakan sesuatu yang ingin ia sampaikan pada Earth."Earth, bisakah aku mengemudi sendiri tanpa sopir?" tanya Jessy. Ia merasa tidak nyaman membuat orang lain menunggu dirinya."Kau bisa melakukannya.""Terima kasih."Earth tidak menjawab. Ia membersihkan bibirnya dengan sapu tangan yang ada di atas meja kemudian meninggalkan Jessy.Beberapa saat kemudian Jessy juga meninggalkan meja makan, ia pergi ke aula di sana Clara sudah menunggunya dengan seorang wanita yang berpenampilan anggun. Jessy yakin wanita itu adalah guru musiknya. Clara sudah memberitahunya kemarin, bahwa Clara hanya akan mengawasi saja."Nyonya, ini adalah Nona Estella, guru musikmu." Clara memperkenalkan Estella pada Jessy."Estella." Guru musik Jessy mengulurkan tangannya. Ia tersenyum ramah pada Jessy yang dibalas sama oleh Jessy."Jessy.""Ap
Malam ini Jessy kembali menginjakan kakinya di kediaman keluarga Caldwell. Ia tidak datang sendirian melainkan bersama dengan Max. Ia telah mempersiapkan dirinya untuk pertemuan penting malam ini. Seluruh keluarga besar Caldwell akan ada di pertemuan keluarga ini. Max Caldwell sengaja memerintahkan Jessy untuk hadir di acara itu dengan tujuan untuk memperkenalkan Jessy pada seluruh anggota keluarga.Penolakan, hanya satu kata itu yang menakutkan bagi Jessy. Ia sudah menghadapi penolakan dari ayahnya sendiri. Meski pernikahannya dan Earth hanya pernikahan kontrak, tetap saja ia merasa takut pada penolakan lainnya. Luka lamanya akan terbuka kembali. Menarik napas dalam, Jessy mencoba untuk menenangkan dirinya. Tidak peduli seburuk apapun penolakan itu, ia harus bisa bertahan. Semua demi kontrak yang akan ia jalani.Di dalam ruang makan besar keluarga Caldwell sudah terdapat seluruh anggota keluarga. Mereka membicarakan tentang perkembangan bisnis keluarga serta hal-hal l
Waktu berlalu begitu cepat. Hari ini Jessy sudah mengenakan gaun pengantin yang beberapa hari lalu baru ia coba. Saat ini ia tengah menunggu di sebuah kamar di kediaman Max Caldwell. Di dekatnya ada seorang pelayan yang ditugaskan untuk bersama Jessy.Pintu ruangan terbuka, sosok Lara dengan wajah yang masih tidak bersahabat mendekati Jessy. "Keluar!" Ia memberi perintah pada pelayan yang menemani Jessy. Pelayan itu menurut dan segera pergi meninggalkan Lara berdua saja dengan Jessy.Kaki jenjang Lara mendekat ke arah Jessy, dan berhenti tepat di depan Jessy. "Kau benar-benar wanita tidak tahu malu." Lagi-lagi Lara menghina Jessy. "Bukankah sudah aku katakan bahwa kau tidak pantas sama sekali menjadi istri Earth, dan kau masih keras kepala hingga hari ini.""Aku tidak akan meninggalkan Earth kecuali dia yang menginginkannya. Pada kenyataannya dia tetap ingin menikah denganku." Jessy menjawab tenang. Wajahnya tidak terlihat kesal sama sekali.Lara mendengu
Sudah menjadi tradisi, ketika salah satu anggota keluarga Caldwell menikah maka ia harus tinggal di kediaman Max Caldwell untuk satu bulan. Tidak terkecuali untuk Earth dan Jessy yang pagi ini sudah berada di kediaman kakek mereka.Jessy tidak tahu jam berapa Earth kembali, tapi ketika jam sarapan tiba, ia sudah menemukan Earth berada di ruang makan dengan seragam lengkap. Setelah itu ia dibawa ke kediaman Max Caldwell."Ah, ini dia pengantin baru yang kita tunggu. Selamat datang di keluarga Caldwell, Jesslyn." Auristella menyambut kedatangan Earth dan Jessy. Tidak nya ada Auris di sana, tapi juga ada Kimmy, dan juga Max Caldwell. Sedang anggota keluarga yang lain sudah beraktivitas di luar rumah.Earth tidak menanggapi sambutan bibinya. Ia menatap lurus ke kakeknya. "Aku akan pergi ke kantor sekarang.""Ya. Hati-hati di jalan," sahut Max.Earth beralih ke Jessy. "Aku pergi, Jess.""Ah, ya, hati-hati." Jessy melihat Earth pergi. Kini ia ting
"Memikirkan pemilik kalung itu lagi?" Malvis masuk ke dalam ruangan Earth tanpa Earth sadari. Ia mendekati sahabatnya yang tampak hanyut dalam lamunan.Earth masih menatap kalung berliontinkan bentuk hati dengan inisial nama yang tertulis di belakang kalung itu. LV, dua huruf itu masih menjadi misteri bagi Earth. Begitu juga dengan pemilik perhiasan di tangannya itu.Waktu telah berlalu sudah belasan tahun, tapi Earth masih menyimpan kalung gadis kecil yang telah menyelamatkannya. Ia sudah mengerahkan orang-orangnya untuk mencari gadis itu, tapi tahun-tahun terlewati ia masih tidak menemukan orang yang ia cari. Ia ingin mengucapkan terima kasih pada pemilik mata biru yang terus membuatnya hidup sampai detik ini.Saat itu Earth baru kehilangan kedua orangtuanya yang tewas akibat kecelakaan. Ia mengalami luka yang cukup serius di bagian kakinya. Earth yang masih terpukul akibat kematian orangtuanya pergi diam-diam dari kediamannya. Mencari tempat yang tenang untuk
Makan malam usai. Jessy kembali ke kamarnya, sedang Earth masih bersama dengan Max. Keduanya kini tengah berada di ruang kerja untuk membahas beberapa hal penting mengenai perusahaan."Aku akan pergi ke Paris untuk mengurusi proyek terbaru perusahaan. Setelah satu minggu di sana aku akan pergi ke New York." Earth memberitahu kakeknya.Max yang tengah membaca berkas menghentikan kegiatannya. "Kau akan membawa Jessy bersamamu?""Tidak," jawab Earth singkat. "Aku pergi untuk bekerja bukan berlibur.""Baiklah.""Selama aku pergi jangan menekan Jessy. Aku tahu Kakek tidak menyukainya, tapi jangan mempersulitnya.""Apakah aku terlihat akan mempersulitnya?" Max menaikan sebelah alisnya."Mungkin saja Kakek akan melakukannya." Earth menjawab sekenanya."Tidak perlu khawatir. Jika aku akan mempersulitnya maka aku tidak akan membiarkan dia masuk ke dalam keluarga ini.""Itu bagus." Earth menyahut singkat.Max kembali melanj
Dada Jessy terasa tidak enak, sesuatu terasa mengganjal di sana. Jessy memukul dadanya, mencoba menghilangkan debaran di dadanya yang membuatnya tidak nyaman.Namun, meski sekeras apapun ia mencoba mengusir debar itu, ia tetap tidak bisa menghilangkannya. Hal itu dikarenakan otak Jessy yang tidak berhenti memikirkan apa yang akan terjadi padanya setelah ini.Baru saja ia bisa mendekati Max, dan sekarang datang Lara yang sangat gigih untuk mengusirnya dari kediaman Earth. Bagaimana jika Max kembali tidak menyukainya. Jessy tidak akan menyalahkan Max jika pria itu tidak menyukainya lagi, latar belakangnya memang sulit diterima. Bahkan keluarga dari kalangan sederhana pun pasti akan mempermasalahkannya.Yang saat ini menjadi buah pikirannya adalah bagaimana jika Max mengusirnya dari keluarga Caldwell? Ia tidak akan mungkin bisa mengembalikan uang yang sudah ia pakai untuk pengobatan ibunya dan juga untuk pembelian serta renovasi restoran miliknya.Kepala Jes