Ketika sampai di ruangannya, Jessy melepaskan tangan Earth yang mengenggam tangannya. Jessy benar-benar merasa tidak nyaman dengan genggaman yang membuat dadanya semakin berdebar menyakitkan.
Earth menatap ke Jessy yang kini melangkah menuju ke sofa. Sejenak ia merasa kosong karena tindakan Jessy. Mengenyahkan perasaan tidak enak itu, Earth mengambil segelas air yang ada di meja kerja Jessy.
"Minumlah, Jess." Ia menyerahkan gelas itu pada Jessy.
Jessy meraihnya kemudian meminum air itu hingga habis.
"Apakah kau merasa sedikit lebih baik, Jess?" tanya Earth sembari menatap wajah Jessy yang terlihat datar.
Jessy mengangkat wajahnya menatap Earth seksama. "Bisakah kau bersikap seperti biasa?" tanya Jessy. "Bisakah kau tidak terlalu memperhatikanku? Bisakah kau tidak banyak bicara padaku seperti pertama kau dan aku bertemu?"
"Kenapa? Apakah ada yang salah dengan semua itu?" tanya Earth tidak mengerti. Ia memperlakukan Jessy dengan baik kar
Wajah Alyce menjadi pucat, ia baru saja mendengar kabar dari seorang temannya yang datang ke pembukaan restoran Jessy. Ia menggelengkan kepalanya tidak percaya. Bagaimana mungkin Jessy adalah istri seorang Earth Caldwell. Tidak, itu benar-benar tidak masuk akal. Kualifikasi apa yang dimiliki oleh Jessy hingga Jessy bisa masuk ke keluarga Caldwell."Kenapa jalang sialan itu sangat beruntung? Kenapa!" geram Alyce. Ia memiliki segalanya, tapi ia tidak pernah bisa mengalahkan Jessy. Untuk mendapatkan Revano ia harus bersikap seperti wanita jalang. Dan sekarang, setelah ia memiliki Revano, ternyata Jessy lagi-lagi membuatnya jadi pecundang. Jessy mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari Revano.Alyce benci kekalahan. Ia tidak terima seorang seperti Jessy terus-terusan mengalahkannya. Alyce meluapkan kemarahannya dengan melemparkan semua barang di kamarnya ke lantai.Sementara itu, sang ayah baru saja menerima kabar bahwa saat ini semua proyek yang perusahaannya tan
Plak! Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Alyce. "Bagaimana kau bisa melakukan tindakan yang membuat seluruh keluarga ini menderita, Alyce!" bengis Mr. Blaire. Pria itu baru saja kembali dari menemui Earth. Ia memaksakan dirinya untuk keluar dari rumah sakit demi bicara dengan Earth mengenai perusahaannya. Dan ia benar-benar marah ketika ia mengetahui penyebab kehancuran perusahaannya sendiri adalah karena putri semata wayangnya.Alyce memegangi wajahnya yang terasa seperti terbakar. Ini adalah pertama kalinya sang ayah menampar wajahnya. "Ayah, aku benar-benar tidak tahu jika Jessy adalah istri Earth Caldwell.""Karena ketidak tahuanmu itulah kau membuat kerja keras kakekmu sia-sia. Ayah tidak pernah menyangka bahwa ayah telah membesarkan anak tidak berguna.""Ayah, ini semua salah Jessy. Dia yang sudah menghasut Earth Caldwell. Jessy membalas dendam karena aku dan Revano bersama."Plak! Alyce menerima satu tamparan lagi. "Jika kau tidak mencoba meru
Pintu ruang kerja Jessy terbuka. Wanita yang saat ini tengah memeriksa laporan pemasukan harian itu menghentikan kegiatannya. Ia melepaskan pena di tangannya ketika melihat Lara mendekat ke arahnya.Apa yang sedang Lara lakukan di sini?"Apakah aku mengganggumu, Jess?" tanya Lara sembari melihat ke sekeliling ruangan Jessy yang tertata dengan rapi."Ada keperluan apa kau datang ke sini?" Jessy menjawab Lara dengan pertanyaan lainnya.Lara tersenyum manis. "Aku hanya ingin mengucapkan selamat padamu. Harusnya aku lakukan dua hari lalu ketika acara pembukaan restoranmu, tapi aku sibuk. Aku baru saja kembali dari Paris hari ini."Mengucapkan selamat? Apakah Lara sudah bisa menerima kehadirannya? Jessy sedikit ragu."Aku tulus mengucapkannya, Jess. Dan ya, aku ingin meminta maaf padamu atas sikap burukku padamu." Lara kembali tersenyum.Keraguan Jessy terkikis ketika mendengar permintaan maaf dari Lara. Mungkin sepupu Earth ini b
Earth keluar dari kamar Jessy setelah memastikan Jessy terlelap. Di ruang tamu ada Kimmy yang menunggu Earth.“Bagaimana keadaan Jessy?” tanya Kimmy dengan wajah cemas.“Dia sudah baik-baik saja.” Earth duduk di sofa.Kimmy merasa tenang setelah mendengar jawaban dari Earth. Ia benar-benar menyesal karena terlambat mengetahui rencana licik Lara dan Aurora.Beberapa jam sebelum acara dimulai, Kimmy sempat ke rumah Lara untuk memberikan kado pada sepupunya. Ia tidak sempat untuk menghadiri acara ulang tahun Lara karena memiliki pekerjaan penting terkait dengan karirnya sebagai pianis.Kimmy mendengarkan pembicaraan Lara dan Aurora yang ingin menjebak seseorang. Kimmy awalnya tidak begitu peduli karena ia tidak tertarik pada apapun yang ingin Lara lakukan.Namun, beberapa menit sebelum pesta dimulai, Kimmy merasa tergelitik ingin tahu. Ia menghubungi seseorang di kediaman Lara, meminta daftar tamu yang diundang oleh Lara
Pagi ini Jessy kembali sarapan bersama Earth setelah beberapa hari Earth melewatkan sarapan dan memilih langsung berangkat ke perusahaan tanpa bertemu dengan Jessy terlebih dahulu.Jessy melihat ke arah Earth yang tengah mengunyah sarapan yang ia buatkan sebagai rasa terima kasih karena Earth telah menyelamatkannya. Ia benar-benar bersyukur Earth tidak mengabaikannya sepenuhnya.“Apakah ada yang salah dengan wajahku, Jess?” tanya Earth.Jessy menggelengkan kepalanya. “Tidak ada.”“Kalau begitu sarapanlah. Memperhatikan wajahku tidak akan membuatmu kenyang.”“Terima kasih karena telah menyelamatkanku.” Jessy mengutarakannya dengan tulus.“Jika kau benar-benar ingin berterima kasih padaku, maka jangan menolak untuk dijaga oleh penjaga lagi. Hidupmu bisa berada dalam bahaya.” Earth sudah memikirkan ini semalam, jika Jessy menolak maka ia akan memaksa Jessy.Jessy tidak ingin dij
Sampai di kediamannya, Earth dan Jessy disapa oleh tatapan tajam Geralda yang saat ini berdiri di ruang tamu kediaman Earth. Wanita itu kini melangkah mendekat ke arah Earth dan Jessy.“Apa yang sudah kau lakukan pada putriku?!” desis Geralda pada Earth.Earth memasang wajah dingin. Ia tidak peduli sama sekali pada kemarahan Geralda. “Hanya memberinya sedikit pelajaran.”“Kau mempermalukannya, Sialan! Kau menghancurkan masa depan Aurora. Sekarang lebih baik kau perintahkan orang-orangmu untuk menghapus semua tentang Aurora di jejaring sosial. Atau kau akan menyesal!” ancam Geralda.Earth tersenyum mengejek. “Jika Anda ingin artikel tentang Aurora beserta foto-foto itu lenyap maka Anda harus berusaha sendiri. Dan ya, aku tidak takut pada ancaman Anda. Aku menunggunya di sini, dan tidak akan pernah pergi ke mana pun.”Geralda mengepalkan tangannya kuat. Ia ingin sekali mencabik-cabik wajah Earth.
“Aku ingin kau melakukan tes DNA antara Jessy dan Adrian McKell.”Permintaan Earth kali ini membuat Malvis terkejut. “Apakah maksudmu Adrian McKell adalah ayah Jessy?”“Tes DNA akan memberikan jawaban dari pertanyaanmu. Aku ingin hasilnya dalam waktu dekat ini.”Ucapan Earth sudah memberikan jawaban bagi Malvis. Jessy selalu memberikan kejutan yang tidak bisa ia prediksi. Dari penyelamat Earth, hingga ke putri Adrian McKell. Entah apa lagi kejutan yang nanti akan terungkap tentang Jessy.“Baiklah. Aku akan memberikan padamu hasilnya dalam waktu dekat ini.”“Dan tentang Aurora McKell. Aku ingin artikel tentang wanita itu tetap menjadi nomor satu di media sosial. Satu lagi, cari tahu kebusukan Geralda Cartier, aku ingin wanita itu merasakan kehancuran.”Lagi-lagi Malvis menjawab dengan kata ‘baiklah’. Akhir-akhir ini ia mendapatkan banyak pekerjaan tambahan. Dan semuanya t
“Kakek, sejak kapan Kakek ada di sini?” Jessy bertanya pada Max yang saat ini berada di restorannya dengan seorang pria yang seumuran dengan Max.“Kakek baru saja tiba, Jess.” Max membalas diakhiri dengan senyuman. “Duduklah.” Max meminta Jessy untuk duduk di sebelahnya.“Ini adalah teman kakek. Namanya Aarav Cayden.” Max memperkenalkan sahabatnya pada Jessy.Sedikit banyak Jessy mengetahui tentang Aarav. Max telah menceritakan beberapa hal padanya. Seperti pria itu adalah seorang mantan atlet catur ketika masih berusia belasan tahun. Lalu berhenti menjadi atlet karena menjadi anggota satuan militer. Max selalu bercerita tentang Aarav dengan wajah bahagia, hubungan keduanya tergambar baik dari mimik wajah Max.“Selamat pagi, Kakek Aarav. Senang berjumpa denganmu.” Jessy menyapa Aarav ramah. Ia kini tersenyum manis.Tak ada reaksi dari Aarav, pria itu hanya menatap wajah Jessy tanpa b