Share

Terbuang

Lelah rasanya seluruh tubuh, tapi puas karena anak-anak terlihat bahagia. Aku tidur di kamar lantai atas rumah Adi. Sengaja berlama-lama di rumah adik lelakiku karena ingin melepas beban untuk sesaat. 

Menjadikan waras pikiran ini di tengah badai yang menghantam selama ini. Aku berbaring malas di kamar, membuka beberapa pesan masuk di gawai. 

[Aku ada di rumah, kamu ke mana?]

Sebuah pesan dari Mas Fadil yang membuat  suasana hati menjadi keruh kembali. 

[Bukan urusanmu lagi, aku ada dimanapun]

Pesan balasan terkirim. 

[Aku nanyain anak-anak, jangan ge-er.]

[Terserah, anak-anak baik. Mereka senang habis diajak jalan-jalan omnya]

[Ya sudah, jaga anak-anak]

Aku mematikan gawai dengan kesal. Untuk apa lelaki itu pulang?  Jangan-jangan, ia mau mengambil barang berharga dari rumah. 

Aku kembali mengusap layar dan memberitahu Ibu agar beliau mengawasi Mas Fadil. Untunglah semua surat be

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status