Share

BAB XXIV

Pagi ini terasa begitu tenang. Tidak ada suara ayam yang berkokok dan tidak ada suara burung yang berkicau di pagi hari, membuat Violet ingin terus mendengarkan keheningan ini. 

Hatinya begitu tenang rasanya. Bisa dibilang ini adalah pertama kalinya Violet merasa begitu tenang semenjak kejadian 'itu'? Tapi hal ini juga membuat Violet risau, seolah-olah badai akan datang dengan tiba-tiba dan memporak-porandakan hatinya yang semula tenang. Seperti air sungai yang tenang, padahal ada buaya yang siap menerkam di bawahnya.

Suara ketukan pintu membuat Violet membuka matanya. Ya, yang pasti dia tidak akan bisa menikmati keheningan tadi untuk waktu yang lama, bukan?

"Sayang, yuk sarapan." Ajak Vina pada putrinya yang sudah siap dengan seragam sekolahnya sedari tadi. 

Violet mengangguk sebagai jawaban dan langsung mengikuti langkah sang ibu ke ruang makan. Tapi langkah Violet berhenti di ten

Red Cherries

Maaf lama ya tementemenku. Aku sibuk di rl dan sibuk beradaptasi. Jujur, aku awalnya agak sulit buat ngelanjutin karya ini. Tapi temen aku bilang, aku harus lanjutin karya ini apapun caranya. Meskipun dia ga baca cerita ini (krn kularang) tapi dia tetap maksa aku buat lanjutin A Wish ini. So aku harap kalian juga mendukung aku seperti dia yg mendukung aku. Luv u all❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status