Share

44. Semua Senang

Rasa bahagia masih hinggap di hati Diva. Dia terus tersenyum, membayangkan kebersamaannya bersama Adit di pantai kemarin.

"Loh, ini masih sangat pagi, Nak," ucap Mama Githa saat Diva menuruni tangga dengan seragam yang sudah lengkap.

"Enggak papa, supaya Diva bisa santai, Ma," jawab Diva tersenyum. Bukan itu alasan yang sebenarnya, melainkan dia tidak sabar untuk sekolah dan bertemu Adit. Dia sudah berpakaian rapi sejak selesai sholat subuh tadi. 

"Iya sudah. Lebih baik sekarang kamu duduk aja, Mama mau ke dapur dulu." Mama Githa mengelus rambut Diva yang hari ini dikuncir satu dengan lembut, lalu berjalan menuju dapur untuk membantu bibi memasak.

"Iya," jawab Diva mengangguk patuh. Sebenarnya Diva jago memasak, tetapi keluarganya sangat melarang. Takut jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada putri satu-satunya. Jadi jika Diva ingin memasak sesuatu harus ditemani salah satu keluarganya.

Diva menopang dagu dan mendongak, membayangk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status