Share

Diantar pulang

Lisa melirik ke kanan dan kiri dengan tangan yang sibuk menekan nomer dihpnya. Ia mencoba menghubungi pak Tino sopirnya namun tak ada jawaban darinya. 

"Duh, pak Tino mana sih." gerutu Lisa kembali mencoba untuk menelfon pak Tino

"Halo pak-" ucap Lisa saat sambungan telfonnya sudah terhubung

"Halo non.."

"Pak, bapak dimana? Saya udah nungguin di tempat biasa kok belum datang?"

"Aduh maaf non, mobilnya mogok non. Ini saya lagi dibengkel. Jadi gak bisa ngejemput non Lisa."

"Yaudah kalau gitu pak, Lisa pulang naik ojol aja."

"Aduh maaf yah non."

"Iyah gak papa. Okd kalau gitu Lisa tutup yah pak telfonnya."

Lisa kemudian mematikan sambungan telfonnya dan mencoba untuk memesan ojek online. Namun sebuah mobil berhenti tepat didepannya membuat Lisa lantas mundur selangkah menatap siapa pemilik mobil berwarna putih tersebut

"Hay Lis-" sapa Dirga setelah menurunkan kaca mobilnya

Lisa sedikit menunduk sehingga melihat sosok Dirga di sisi kanan kemudi mobil

"Ouh Dirga, hay-"

"Lo ngapain disini?" tanya Dirga 

"Ini aku lagi nunggu sopir aku cuman katanya gak bisa jemput jadi aku mau pesen ojol aja." jawab Lisa

Dirga hanya mengangguk lalu kembali menatap Lisa diluar mobilnya "Udah pesen?"

Lisa menggeleng "Belum-"

"Gue anterin aja gimana?" usul Dirga dimana Lisa diam sejenak

"Itu sih kalau lo mau, tapi kalau lo was-was sama gue its ok gak papa."

Lisa kemudian tersenyum dan membuka pintu mobil milik Dirga. Lisa kini duduk disebelahnya dengan tangan yang memasang safety belt 

"Ok lo ikut-" kekeh Dirga "So rumah lo dimana? Masukin gih ke navigasinya." lanjutnya lagi

Lisa lantas menekan alamat rumahnya pada navigasi yang tertera pada mobil milik Dirga. Dirga lantas mengemudikan mobilnya meninggalkan kampus yang masih ramai

"Lo emang tiap hari diantar jemput yah?" tanya Dirga dengan mata yang tetap menatap kedepan

"Iyah diantar jemput." jawab Lisa melirik kearah Dirga

Dirga hanya mengangguk lalu melirik Lisa sekilas yang dilihatnya nampak kehausan

"Lo aus?" tanya Dirga

Lisa mengangguk sebari memegang lehernya "Iyah. Soalnya tadi kelamaan diruangan berac,"

"Itu di dasbor ada air mineral. Lo minum aja," ucap Dirga masih dengan mata yang fokus kedepan

Lisa mencari air yang dimaksud Dirga, dan menemukan sebotol air mineral yang masih tersegel disana

"Masih baru kok itu, minum aja."

"Thanks yah." seru Naila mulai meminum air tersebut

Kini Dirga sudah berada didepan rumah Lisa, sebelum turun Lisa menawarkan untuk Dirga singgah terlebih dahulu namun segera saja ditolak olehnya karena mengatakan ada urusan lain

Setelah mobil Dirga menghilang dari matanya, Lisa dengan tersenyum masuk kedalam rumah. 

"Ciye diantarin siapa itu-" seru Ratna yang berada di taman tengah menyiram bunga

Lisa beralih menatap mamahnya lalu memeluknya sebari tersenyum

"Apaan sih mah. Temen doang itu-" jawab Lisa

"Temen apa temen?" goda Ratna terhadap putri semata mayangnya tersebut

"Ih mamah serius, dah ah Lisa masuk yah!" sahut Lisa lantas masuk kedalam rumah

Ratna hanya tersenyum kala melihat raut wajah Lisa yang nampak memerah bak tomat saat ia goda

***

Dirga memarkirkan mobilnya pada sebuah bar. Ia masuk kedalam bar yang cukup ramai pengunjung tersebut. Langkahnya menuntun ia langsung duduk pada sebuah meja didekat bartender

"Oi Dir." sapa seorang pria mendekat kearah Dirga

"Ello Bay... Hei-" balas Dirga menyalami 

"Tumben lo kesini. Indah mana?" tanya orang bernama Bayu tersebut ikut duduk didekat Dirga

"Indah ada acara katanya."

"Loh kenapa kek gak mood gitu? Ada masalah?"

Dirga mengederkan pandangannya menatap orang-orang yang nampak sibuk berjoget ria seakan tak ada masalah

"Yahhh kalau gak ada masalah, gak mungkin lah gue kesini." lirik Dirga dengan kekehan kecilnya

Bayu lantas menepuk pundak Dirga disampingnya

"Come on, lupain masalah lo, lupain Indah sejenak. Nikmatin apa yang ada disini-" ucapnya dengan senyum nakal sebari menatap gadis yang berdiri didekat Dirga

Dirga melirik kearah pandang Bayu lantas berdecak dengan senyumnya

"Mangsa baru?" bisik Dirga dimana lantas diangguki oleh Bayu

Bayupun mendekati gadis tersebut dan mengajaknya berkenalan. Setelah itu kini Bayu sudah berada diantara kerumunan orang-orang yang berjoget ria bersama gadis yang ia ajak kenalan tadi

Melihat itu Dirga hanya menghela napasnya lalu kembali menatap bertender didepannya sebari meminta segelas minuman beralkohol 

Yah Dirga adalah orang yang cukup menikmati hidupnya namun untuk bermain-main dengan perempuan ia tak melakukan itu. Ia hanya akan duduk diam menghabiskan alkohol, karena hanya dengan begitu perasaannya yang kacau menjadi lebih baik

Sementara itu disebuah restoran mewah, Indah sedang duduk mengobrol bersama dengan teman-temannya 

"Indah lo serius ini dibeliin sama Dirga?" tanya Eva menatap cincin berlian dijari Indah

Dengan bangga Indah memamerkan barang yang dibelikan Dirga untuknya, bahkan tak sekali-kali ia mengatakan bahwa semua yang ia pakai adalah pemberian Dirga

"Iyalah, Dirga kan sayang banget sama gue. Jadi setiap kali gue marah tuh dia selalu ngasih barang mahal buat gue." seru Indah

"Wah parah sih, enak banget jadi lo. Kalau gue ello udah tiap hari deh tuh gue marah-marah sama Dirga." sahut Melani

"Iya bener banget. Mana Dirga selain kaya, muka dia itu asli titipan Dewa banget gak sih?" timpal Citra memuji Dirga

Indah semakin bangga kala teman-temannya yang lain iri akan apa yang Indah punya. Yah Indah memiliki segalanya, meskipun bukan dari kalangan keluarga terpandang namun bagi Indah bukan masalah selama Dirga masih tetap mencintai dirinya

"Tapi ngomong-ngomong soal Dirga, tadi gue liat dia pulang nganter cewek," seru Melani dimana semua mata tertuju kepadanya

"Maksud lo Dirga selingkuh?" tanya Eva dimana langsung dibantah oleh Indah

"Enggak, Dirga gak selingkuh. Dia itu teman sekelas Dirga, dia juga udah bilang kalau mau nganterin tuh cewek." ujar Indah asal

Teman-teman Indah hanya beroh ria setelah mendengar itu lalu kembali melanjutkan obrolan mereka, sementara Indah mulai memikirkan siapa gadis yang diantarkan Dirga pulang sore ini. 

Karena setau Indah, Dirga tak pernah tertarik berteman dengan seorang perempuan. Tak ada yang dekat dengannya selain dirinya.

"Ndah makan lagi yuk-" seru Citra kepada Indah yang melamun saat itu

Indah hanya mengangguk iya, namun pikirannya masih tertuju memikirkan apa yang dikatakan temannya barusan 

Jam sudah menujukan pukul 22.15, Dirga tak langsung pulang ke rumahnya. Ia mampir ke apartemen miliknya dimana ditinggali Indah saat itu

Dirga masuk kedalam apartemen dengan sendirinya karena ia tau pasword apartemennya. Saat masuk ia mendapati Indah tengah berada didapur meminum segelas air

"Hay sayang," ucap Dirga lirih

Dirga sedikit mabuk namun ia masih sadar dengan baik. Ia mendekat kearah Indah lalu memeluknya dengan erat

"Kamu taunggak, akutuh sayang banget sama kamuu-" 

Ucap Dirga dengan tersenyum lalu menenggelamkan wajahnya diceruk leher Indah namun segera saja Indah melepas paksa pelukan Dirga padanya

"Kamu kenapa sayang?" tanya Dirga lagi

"Kenapa kamu bilang? Kamu yang kenapa?-" jawab Indah bersedekap dada didepan Dirga

"Siapa perempuan yang kamu antar balik tadi?" tanya Indah to the point

Dirga sedikit mengingat kejadian sore tadi, dan ia mengingat jelas bahwa dirinya mengantar Lisa pulang kerumahnya

"Aku ngaterin Lisa," jawab Dirga dimana lantas membuat Indah berdecak kepadanya

"Lisa? Jadi perempuan itu namanya Lisa?"

"Kamu jangan marah, dia itu gak ada yang jemput. Makanya aku anterin!"

Dirga mencoba mendekat kearah Indah menggenggam kedua tangannya namun lagi-lagi Indah menepis tangan Dirga dan berjalan ke ruang tengah

"Jadi setiap ada cewek yang gak punya jemputan kamu bakalan jadi sopir mereka gitu." gerutu Indah

Dirga menyusul Indah keluar masih dengan badan yang sempoyongan

"Kamu tuh gak bisa banget jagain perasaan aku. Apa kata temen-temen aku kalau tau cowok aku lebih milih nganter cewek lain daripada pacarnya sendiri."

Dirga duduk didekat Indah yang dimana masih kesal terhadapnya

"Kan kamu sendiri yang bilang kalau ada acara, jadi aku gak usah jemput kamu." seru Dirga

Indah menatap kearah Dirga dengan nyalang "Tapi bukan berarti kamu bebas nganterin cewek lain."

"Auh udah ah males aku ngomong sama kamu."

Indah lantas masuk kedalam kamar dan membanting pintu dengan keras membuat Dirga sedikit kaget. Dirga menghela napasnya berat, pasokan oksigen yang ia punya nampaknya habis karena melihat Indah marah terhadapnya 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status